Limbah padat atau sampah bisa diartikan sebagai barang yang sudah
tidak berarti atau tidak berharga lagi, Limbah selalu identik dengan kotor, dan
kotor berhubungan dengan tidak sehat, namun sebenarnya apabila dimanfaatkan
akan menghasilkan sesuatu yang berguna.
Beberapa sumber dan jenis limbah padat,1
Sumber Fasilitas Jenis
Domestik Rumah tangga, apartemen Sisa makanan,
pembungkus makanan, dan
lain-lain
Begitu banyaknya jumlah limbah padat disekitar kita, tentu saja akan
membuat dampak yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup
masyarakat. Limbah padat atau sampah yang dibiarkan menumpuk atau
berceceran begitu saja akan menghasilkan perasaan yang tidak nyaman karena
kesannya yang jorok, bau dan tidak sedap di pandang mata dan tentunya
menimbulkan banyak masalah. Termasuk didalamnya masalah kesehatan,
bencana dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa dampak:
Sampah dapat menjadi sarang nyamuk, tikus, lalat dan serangga lainnya,
serta kuman-kuman yang membawa penyakit seperti malaria, demam
berdarah, tipus, diare, kolera, kudis, tetanus, serta infeksi pada kulit, dan
lain sebagainya.
Sampah yang menyumbat saluran air dan selokan lama kelamaan akan
bertumpuk dan menghambat aliran air pada waktu musim hujan,
sehingga air meluap dan terjadi banjir yang dapat merusak sarana
infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lainnya. Selain itu jika dibiarkan
menggunung dapat menimbulkan longsor atau ledakan seperti yang
terjadi di TPA Leuwi Gajah Bandung
1
Ricki M. Mulia, 2005.Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu. Jakarta. Hlm. 96
2
Dari penjelasan di atas, membuat kita harus mulai memutar otak untuk
mengolah limbah yang ada. Ada tiga macam cara sederhana yang bisa kita
lakukan untuk mengurangi limbah padat tersebut. Mari kita bahas satu persatu.
1. REDUCE (MENGURANGI)
Reduce dalam hal ini adalah mengurangi pemakaian barang yang sulit
diuraikan tanah, karena mikroba dalam tanah membutuhkan waktu lama untuk
menguraikan material tersebut. Bumi kita setiap harinya dipenuhi oleh sampah-
sampah baru. Jika kita tidak mengatur pola kehidupan dan membiarkan bumi
yang kita tinggali rusak maka akan semakin cepat membawa dampak buruk
untuk kesejahteraan kita dan masa depan. Cara mengurangi sampah yang
dihasilkan bisa kita lakukan dengan mengawali dari kehidupan sehari-hari mulai
dari point-point terkecil, yaitu dengan mengatur pola kebiasaan:
tidak membuang plastik di sembarang tempat,
sebaiknya simpanlah plastik untuk digunakan berulang-ulang,
beli barang dengan kemasan seminimal mungkin,
mulailah memakai barang ramah lingkungan. Semakin sedikit kemasan,
semakin sedikit sampah yang kita buang,
gunakan barang yang masih layak pakai untuk dipakai ulang,
pakailah satu macam pembersih serbaguna, jika berlebihan terjadi
pemborosan,
gunakan kantong yang multifungsi untuk penggunaan berulang,
gunakan baterai isi ulang (battery rechargeable). Baterai mempunyai
bahan kimia yang berbahaya lingkungan, jika mencampurkan bahan ini
ke sampah sehari-hari secara tidak langsung maka akan berdampak
negative bagi lingkungan.
2
Ibid.
3
bangsanya. Kita sebagai mahasiswa pada era ini harus menirunya, harus
melakukan sesuatu yang nyata. Dimulai dari masalah lingkungan yang mungkin
dianggap sepele bagi beberapa orang, namun dengan berbagai alasan belum
terselesaikan sampai sekarang.
Meskipun sudah mulai banyak usaha yang dilakukan oleh berbagai
kalangan sekarang ini, namun untuk berkembang dibutuhkan bantuan dari
seluruh masyarakat. Mulai dari mengumpulkan barang-barang bekas, dan
mengubahnya menjadi barang komersil seperti tas, dompet, perhiasan dan lain
sebagainya, hingga membeli produk-produk hasil daur ulang, tak sedikit orang
merasa gengsi saat menggunakan produk daur ulang.
Salah satu tokoh penting yang merupakan inspirator terkait dengan
pengolahan limbah padat serta pelestarian lingkungan adalah Sriyatun. Dimulai
dari tahun 1986 beliau berusaha untuk menggerakkan warga sekitar melakukan
pemilahan sampah, penghijauan pekarangan dan jalan warga sepanjang Kali
Surabaya dan membuat saluran WC di sekitar rumah.
Sriyatun mengajak beberapa tetangganya untuk melakukan 3R
(Reduse,Reuse,Recycle). Dengan ketelatenan serta keuletannya beliau berhasil
meraup keuntungan kuranglebih Rp1.000.000 per bulan untuk setiap rumah
dalam bentuk kerajinan bunga plastik, taplak meja, tas, horden, anting-anting dan
aksesori lainnya. Selain itu beliau juga mengajak warga untuk menjual pupuk
kompos dan belatung sebagai hasil sampingan pembusukan sampah yang
bernilai ekonomis karena laku dijual sebagai pakan yang higienis bagi ikan air
tawar. Hasil tanaman apotik hidup seperti kunyit putih dan mahkota dewa juga
dijual langsung kepada yang membutuhkan sebagai bahan pembuat jamu.
Sriyatun memberikan contoh bagi kita kaum muda untuk terus berusaha
untuk lingkungan menjadi bersih, indah dan nyaman. Oleh karena itu mari kita
meneruskan perjuangan sriyatun dengan tidak membuang sampah
sembarangan dan terus mengolah limbah untuk hal yang lebih bermakna.
DAFTAR PUSTAKA