Anda di halaman 1dari 14

D

I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA:M.NIZAR.AZIZI
NIM:2009 133 250
KELAS:2G
DOSEN PEMBIMBING:SLAMET SUYATNO S.pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2010
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,karena atas berkat,rahmat,ridho dan


hidayatnya saya dapat menyelesaikan tugas ini.tugas ini merupakan tugas yang sangat
berharga bagi saya.tugas ini mengenai “jagad raya”dalam hal ini membahas pengertian tata
surya,planet dan menjelaskan benda-benda luar angkasaSaya menyadari bahwa dalam
penulisan dan penyusunan tugas ini banyak kekurangan.Maka,dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
penulisan dan penyusunan tugas ini.Mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Terima kasih

Palembang, Juni 2010

Penulis
JAGAD RAYA

Jagad raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah
berhasil diamati, berupa :

1. Materi nampak,
Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya
sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga besar
adalah sebagai berikut :
- matahari, bintang, planet, bulan, asteroida, dll
- Tata surya
- Galaksi
- Cluster galaksi

2. Materi gelap (dark mater)


Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat gravitasinya menjadi
sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga semua materi tertelan
bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat
keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam (black
holes)
Meski tidak kelihatan justru materi gelap mengisi sebagian besar jagad raya. Menurut yang
sekarang bisa diamati meliputi 90 % dari materi jagad raya berisi materi gelap. Di pusat
galaksi Bima sakti kita terdapat lubang hitam yang sangat besar.

Tata Surya (solar system)

Tata surya merupakan sistem edar planet-planet mengelilingi satu/lebih bintang. Tata surya
kita pusat edar/orbitnya adalah matahari, yang juga merupakan pusat konsentrasi massa tata
surya.

Matahari/bintang : benda angkasa yang menghasilkan radiasi/cahaya. Cahaya ini keluar dari
reaksi fusi, yang memberi energi untuk mempertahankannya dari tarikan gravitasi sehingga
tidak runtuh. Jika bintang kehabisan bahan bakar itu, maka akan runtuh menjadi bintang
kerdil putih (white drawf), atau bintang netron, atau bahkan menjadi lobang hitam,
tergantung massanya. Keruntuhan bintang yang besar menjadi lobang hitam.
Bintang yang terdekat dengan tata surya kita adalah Proxima Centauri, yang berjarak sekitar
4 tahun cahaya( Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Jadi
jika 1 detik jarak yang ditempuh 300 000 km, maka 1 th cahaya sekitar 10 triliun km)

Planet : Benda angkasa yang tidak menghasilkan cahaya, yang mengitari bintang. Pada tata
surya kita terdapat 9 buah planet, masing-masing secara berurutan menjauhi matahari :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto.

Bulan/ satelit : seperti planet, hanya dia mengitari planet. Bumi kita memiliki satu
satelit/bulan.

Asteroida, komet, meteroid, planet kecil-kecil : benda angkasa kecil-kecil yang melayang-
layang. Asteroida ini banyak sekali terdapat di antara orbit Mars dan Yupiter.

Matahari merupakan 99.85% materi dari seluruh tata surya. Planet-planet, disekitar
mataharihanya mengandung 0.135%. Jupiter yang merupakan planet terbesar memiliki lebih
lebaih dari 2 kali seluruh planet lain jika digabung. Satellite planets, comets, asteroid,
meteoroid, dan media antar planet mengandung 0.015%. Berikur daftar distibusi massa dari
tata surya kita :

Sun: 99.85%
Planets: 0.135%
Comets: 0.01% ?
Satellites: 0.00005%
Minor Planets: 0.0000002% ?
Meteoroids: 0.0000001% ?
Interplanetary Medium: 0.0000001%
Galaksi adalah gugusan dari miliaran bintang-bintang. Biasanya sekitar 100 miliar
bintang. Galaksi memiliki berbagai bentuk seperti spiral, cakram, elips atau tidak beraturan.
Galaksi tempat tatasurya kita adalah galaksi bima sakti (milky way). Jumlah galaksi di jagad
sekarang diperkirakan sekitar 100 miliar galaksi.
Galaksi bima sakti, tempat tata surya kita, merupakan galaksi berbentuk cakram. Jarak
antar tepi-tepi cakram adalah sekitar 100 juta tahun cahaya. Galaksi kita memiliki dua
bagian :- Bagian inti : berada di tengah, berbentuk mirip bola dengan diameter , berisi sekitar
80 miliar bintang, serta diperkirakan terdapat lobang hitam yang sangat besar massanya
- Bagian tepi : berisi sekitar 20 miliar bintang. Tata surya terletak di agak pinggir cakram ini.
CLUSTER DAN SUPERCLUSTER
Beberapa galaksi yang berdekatan membentuk formasi yang dinamakan Cluster. Cluster
tempat Bima Sakti bernama Local Groupyang berisi sekitar 30 galaksi. Cluster-cluster
tersebut juga membentuk supercluster. Supercluster tempat bima sakti kita adalah Local
supercluster, dengan pusat orbit Cluster Virgo
JAGAD MEMUAI
Diketahui jagad ini tidaklah ststis atau steady-state, melainkan memuai. Hal ini pertama kali
diungkapkan oleh astronom terkenal Edwin Hubble Tata Surya adalah kumpulan
benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua
objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda
langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar.
Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar
bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius
(57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779
juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km).
Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil.
Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet
kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai
planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan),
Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi.
Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan
partikel lain.
Asal usul

Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, di antaranya

• Hipotesis Nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-


1772)tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun
1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace, secara
independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis
Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan
unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya
menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut
memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace
berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan
konsekuensi dari pembentukan mereka.

• Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan


Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata
Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan
matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan
terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari,
menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan
terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian
besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan
memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal
dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari
waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya
menjadi komet dan asteroid.
• Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada
tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada
matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar
materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold
Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak
mungkin terjadiDemikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan
keberatannya atas hipotesis tersebut.

• Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama


G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa
Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram
raksasa.

• Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada
tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua
bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya

Sejarah penemuan

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan
Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata
telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa
manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo
Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih
tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan
bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin
memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi,
yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris
adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.

Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-
1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-
Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-
benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630)
dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum
gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan
perhitungan benda-benda langit selanjutnya

Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit
Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada
Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus.
Pluto kemudian ditemukan pada 1930.

Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang
berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto
ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya
tidak berbeda jauh dengan Pluto.

Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya
melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di
sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper
(Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit
termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya
(750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea,
Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).

Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga
memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya
adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya
Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.

Tata Surya bagian dalam

Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid.
Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat
dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan
Saturnus.

Planet-planet bagian dalam

Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi
batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai bulan dan tidak
mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh
tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel
yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki
atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti
gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi
(Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.

Merkurius
Merkurius (0,4 SA) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil (0,055
massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping
kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi
karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir
bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena
semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih
belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini
terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya
terhambat oleh energi awal matahari.
Venus
Venus (0,7 SA) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet
ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal
dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan
atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus
adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar
disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosferSejauh ini
aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki
medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer
Venus berasal dari gunung berapi.

Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang
diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki
mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian
dan juga merupakan satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik.
Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena
dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi
memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam
Tata Surya.

Mars
Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet
ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida.
Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan
lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus
terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat
tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan
Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.[

Tata Surya bagian luar

Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang
berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit
di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air,
amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih
tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.

Planet-planet luar

Keempat planet luar, yang disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian,
secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit matahari. Yupiter dan
Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki
proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan
sendiri sebagai raksasa es.[43] Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski
hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.

Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan
seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber
panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada
atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang
diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io,
dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi
dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya,
berukuran lebih besar dari Merkurius.

Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa
kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun
Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari
sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang
paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh
ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan
activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar
dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki
atmosfer yang cukup berarti.

Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling
ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus
mengedari matahari dengan bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini
memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit
memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar
adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.

Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa
bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam
tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang
diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.
Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan
Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.

Konteks galaksi

Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar
100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar bintang.[ Matahari berlokasi di salah
satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000
dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat
galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-250 juta tahun.
Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya. Apex matahari, arah jalur
matahari di ruang semesta, dekat letaknya dengan konstelasi Herkules terarah pada posisi
akhir bintang Vega.

Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi.
Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama dengan lengan
spiral galaksi, karenanya bumi sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi
memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap
kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang
memungkinkan evolusi kehidupan. Tata Surya juga terletak jauh dari daerah padat bintang di
pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa
menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam
Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi.
Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat
tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya
sekarang ini supernova telah mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir
dengan melemparkan pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu
radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet

Berikut ini adalah macam-macam dan penjelasan singkat benda langit yang namanya sering
kita dengar sehari-hari.

• Meteor

Meteor adalah benda ruang angkasa yang masuk kedalam atmosfer bumi karena
tertarik oleh gravitasi bumi dengan kecepatan tinggi dan berpijar karena gesekan dengan
atmosfer yang menyebabkan benda tersebut terbakar. Meteor biasanya dapat kita lihat pada
malam hari meskipun sebenarnya tidak hanya pada malam hari saja ia masuk kedalam
atmosfer bumi. Sebagian orang menyebut fenomena ini adalah bintang jatuh.

• Meteorit

Meteorit adalah benda-benda ruang angkasa yang bergerak dengan kecepatan tinggi
yang jumlahnya tak terhitung. Meteorit memiliki berbagai bentuk, kandungan pembentuknya,
massa, warna, sifat dan kepadatannya.

• Komet

Komet adalah benda ruang angkasa yang memiliki orbit mengelilingi matahari seperti
halnya planet, akan tetapi ia memiliki orbit tersendiri yaitu membentuk orbit lonjong. Ketika
komet berada pada lintasan orbit yang posisinya mendekati matahari, ia akan memiliki ekor
gas debu yang sangat panjang dan bercahaya dan ekornya selalu mengarah menjauhi
matahari. Komet yang paling terkenal yang pada suatu waktu dapat terlihat dari bumi dengan
mata telanjang adalah komet Hally.

• Satelit

Satelit adalah benda ruang angkasa yang mengelilingi planet. Bersama dengan planet
yang ia kelilingi ia juga ikut berevolusi mengelilingi matahari. Bumi kita memiliki satu satelit
alam yang kita namakan bulan, disamping satelit-satelit lain buatan manusia yang berfungsi
untuk alat komunikasi, riset dan lain-lain.

• Bintang

Bintang adalah benda ruang angkasa yang jumlahnya tak terhitung dan memancarkan
cahaya sendiri atau ia merupakan sumber cahaya, seperti halnya matahari. Bintang sendiri
merupakan pusat dari tata surya yang dikelilingi oleh planet-planetnya. Bintang dalam jagat
raya ini yang terdekat dengan kita adalah matahari yang berjarak sekitar 150 juta kilometer
dari bumi. Sedangkan bintang bintang yang lain jaraknya sangat jauh hingga biasanya
dihitung dalam satuan *tahun cahaya* sehingga apabila kita lihat dari bumi terlihat sangat
kecil.

• Planet

Planet adalah benda ruang angkasa yang mengelilingi bintang, seperti halnya bumi
yang mengelilingi matahari. Planet tidak bercahaya, akan tetapi ia dapat memantulkan cahaya
yang ia terima dari bintang yang menjadi pusat tata suryanya. Dalam tata surya kita, ada 9
planet yang masing-masing bernama Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus, dan satu planet lagi yang saat ini sudah tidak diakui karena suatu hal oleh
dunia yaitu planet Pluto.

Anda mungkin juga menyukai