PENDAHULUAN
and child “ ( potensial membahayakan ibu dan anak ). Karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terikat dalam pelayanan
Menurut WHO kejadian anemi hamil berkisar di antara 20% sampai 89%
masyarakat karena kekurangan zat besi yang dapat di atasi melalui pemberian zat
besi secara teratur dan peningkatan gizi.wanita memerlukan zat besi lebih tinggi
bulanya dan kehilangan zat besi sebanyak 30-40mgr. Disamping itu kehamilan
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan
membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan
menjadi makin anemis ( ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga
berencana Dr.IBGM )
10% disebut anemi ringan dan anemia berat bila kurang dari 6gr%. Angka-angka
tersebut juga berlaku untuk wanita hamil terutama wanita yang mendapat
perawatan. Sehingga faktor resiko tinggi ibu hamil dapat terdeteksi sedini
Anemia lebih sering djumpai dalam kehamilan hal itu disebabkan karena
dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula
pembekuan dalam darah dan sumsum tulang darah bertambah banyak dalam
turunnya Hb sel-sel darah merah ini disebabkan kebutuhan zat besi yang banyak
dari anak dan yang diambilnya dari persediaan ibunya untuk pertumbuhan janin
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
hamil
pengobatan selanjutnya