Download as PDF
Kamis, 11 - September - 2008, 21:29:34 | samuel
BANDUNG, itb.ac.id - Nuklir seringkali digunakan beberapa pihak untuk hal buruk, seperti
bahan baku pembuatan senjata pemusnah massal. Namun, nuklir juga memiliki kegunaan yang
dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan banyak orang, seperti penggunaannya di bidang
pembangkit listrik. Pemanfaatan nuklir di Indonesia sendiri telah dimulai sejak lama dalam
berbagai bidang. Hal ini diawali dengan pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga
Tenaga Atom di antara tahun 1954 hingga 1958. Lembaga Tenaga Atom inilah yang merupakan
cikal bakal lembaga yang saat ini kita kenal dengan nama Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN).
Menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia, FMIPA ITB
mengadakan kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. Hudi Hastowo, Kepala BATAN. Kuliah
umum yang berlangsung pada Kamis (11/9), pukul 09.00 dan berlangsung selama dua jam ini
diselenggarakan di Ruang Galeri Utama Campus Center.
Pada sektor energi, sasaran utama penggunaan teknologi nuklir adalah berfungsinya Pangkalan
IPTEK Nuklir di tahun 2010. Pangkalan IPTEK Nuklir akan menjadi tempat dilaksanakannya
beberapa program, seperti pengembangan dan penyediaan uranium serta pengembangan
teknologi pengelolaan limbah nuklir. Di samping itu, pangkalan ini juga diharapkan menjadi
langkah awal untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) komersial pertama
di Indonesia. PLTN yang rencananya akan beroperasi di tahun 2017 ini akan menjadi pemasok di
sistem jaringan listrik Jawa-Bali-Madura.
Kuliah umum ini kembali menyadarkan bahwa energi nuklir memiliki peluang yang sangat
potensial untuk menjadi salah satu sumber energi nasional. Hal ini berarti penggunaan energi
nuklir dapat mendukung terwujudnya keamanan pasokan energi di Indonesia dalam jangka
panjang.