Dalam tulisan ini kami akan membahas penerapan teorema karakterisasi yang erat
kaitannya dengan distribusi Poisson pada beberapa data sepakbola dan baseball.
Peluang P( λ ) suatu tim dengan skor rata-rata λ mengalahkan tim lainnya Q ( µ )
yang memiliki skor rata-rata μ dihitung ketika skor masing-masing tim
berdistribusi Poisson. Teorema karakterisasi menyatakan jika persamaan
d
P[ P ( λ ) > Q ] = P[ P ( λ ) = Q ] berlaku untuk setiap distribusi skor dari tim dengan
dλ
rata-rata μ maka skor tim dengan rata-rata λ berdistribusi Poisson.
Abstract
In this paper we discuss the application of the characterization theorem, which has close
relation with Poisson distribution, to some soccer and baseball data. The probability P( λ )
that a team with mean score λ beats a team Q ( µ ) with mean score μ is calculated when the
score of each team is Poisson distributed. The characterization theorem states if
d
P[ P ( λ ) > Q ] = P[ P ( λ ) = Q ] holds for any score distribution of the team with mean μ, then
dλ
the score of the team with mean λ must be Poisson distributed.
Jika m = 0 maka :
pm' (λ ) = − pm (λ ) + pm −1 (λ )
p 0' ( λ ) = − p 0 ( λ ) (2 .6 ) ∀ m = 1, 2, ... ......(•)
Perhatikan : pk' (λ ) = - pk (λ ) + pk -1 (λ )
Karena p0' (λ ) + p1' (λ ) + ... + pk' (λ ) = - pk (λ ) maka :
pk' (λ ) = [ p0' (λ ) + p1' (λ ) + ... + pk' (λ )] + pk -1 (λ )
Kemudian kedua ruas ditambahkan pk' +1 (λ ) diperoleh :
pk' (λ ) + pk' +1 (λ ) = [ p0' (λ ) + p1' (λ ) + ... + pk' (λ )] + pk -1 (λ ) + pk' +1 (λ )
pk' (λ ) + pk' +1 (λ ) = [ p0' (λ ) + p1' (λ ) + ... + pk' (λ ) + pk' +1 (λ )] + pk -1 (λ )
Karena p0' (λ ) + p1' (λ ) + ... + pk' (λ ) + pk' +1 (λ ) = - pk +1 (λ ) maka :
pk' (λ ) + pk' +1 (λ ) = - pk +1 (λ ) + pk -1 (λ )
pk' +1 (λ ) = - pk +1 (λ ) + [ pk -1 (λ ) - pk' (λ )]
Karena pk -1 (λ ) - pk' (λ ) = pk (λ ) maka :
pk' +1 (λ ) = − pk +1 (λ ) + pk (λ )
J a d i, te rb u k ti b a h w a p m' ( λ ) =
− p m ( λ ) + p m −1 ( λ ) ∀ m
= 1 , 2 , ... .........................(2 .7 )
E ( m) = ∑ m = 0 mpm (0)
∞
= e − λ − µ I 0 (2 λµ ) .....(3.1)
= 0 p0 (0) + 1 p1 (0) + 2 p2 (0) + Disini I0 ialah fungsi Bessel yang
dimodifikasi berderajat nol. Persamaan
3 p3 (0) + ... = 0 (∗) (2.9) memberikan
dan
∞ P[ P (λ ) > Q ( µ )]
∑ pm (0) = p0 (0) + p1 (0) + λ
m=0 = ∫ P[ P (λ ' ) = Q ( µ )] d λ '
p2 (0) + p3 (0) + ... = 1 (∗∗) 0
λ
Solusi dari kedua persamaan ( ∗ ) dan = ∫ e − λ − µ I 0 [2 λ ' µ ] d λ '
'
( ∗ ∗ ) di atas adalah 0
λ
∫e
−µ −λ'
=e I 0 [2 λ ' µ ] d λ ' .....(3.2)
p 0 ( 0 ) = 1 d a n p1 ( 0 ) = p 2 ( 0 ) 0
= p 3 ( 0 ) = ... = 0 .
Ja d i, p 0 (0 ) = 1 ; p m (0 ) = 0
Persamaan (3.2) juga dapat diturunkan
∀ m = 1, 2, 3 , ... ...(2 .8 )
dari (2.9) secara langsung dengan
memperhatikan ruas kiri, yang dapat
Dengan syarat awal pada (2.8), persamaan dinyatakan sebagai penjumlahan ganda.
(2.6) dan (2.7) mempunyai solusi unik,
dan dapat dibuktikan bahwa distribusi Jadi, jika skor P dan Q berdistribusi
Poisson (1.1) adalah solusinya. Ini Poisson dengan P(λ) dan Q(µ), maka (3.2)
menyempurnakan bukti dari teorema adalah peluang P menang dan (3.1) adalah
karakterisasi. peluang P dan Q seri. Untuk pertandingan
yang seimbang, dengan µ = λ, persamaan
Karena persamaan (2.1) dipenuhi, maka
(3.1) menjadi
P(λ) berdistribusi Poisson. Kemudian ruas
kiri dan ruas kanan dari (2.1) diintegralkan
terhadap λ dengan batas bawah λ = 0.
P[ P dan Q seri] = e −2 λ I 0 (2λ ).....(3.3)
λ
P[ P(λ ) > Q] = ∫ P[ P(λ ' ) = Q] d λ ' .(2.9) Fungsi ini seperti ditunjukkan pada
0 Gambar 1, monoton turun dari satu untuk
λ = 0 dan menuju ke nol untuk λ menuju
Hubungan ini berguna jika nilai integral +∞. Untuk λ besar, fungsi ini konvergen
dapat ditentukan dengan mudah. 1
secara asimtotik ke .
4πλ
III Skor Berdistribusi Poisson
Jika diasumsikan Q(µ) juga berdistribusi
Poisson dengan rata-rata µ ≥ 0 maka
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 λ
i =1 ni !mi !
Lembaran Khusus Olahraga Pikiran N
1
Rakyat, Gelora). Untuk masing-masing = (e − N λ λ S1 )(e − N µ µ S2 )∏ ....(4.1)
pasangan tim, tabel 1 menunjukkan jumlah i =1 ni !mi !
permainan antara satu tim melawan tim
lainnya, jumlah keseluruhan gol yang