Anda di halaman 1dari 5

TETAP SEHAT DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK

Kamis, 17-02-2011

KSH - By. Unit Hemodialisa

Ginjal merupakan organ tubuh manusia yang sangat vital. Fungsi ginjal yang utama adalah menetralisir dan mengeluarkan semua
zat yang bersifat racun toxid yang masuk ke dalam tubuh kita. Tanpa ginjal, manusia tidak mungkin bertahan hidup, karena tidak ada
yang membersihkan darah dari racun-racun dan zat lain yang tidak dikehendaki tubuh kita.

Tuhan telah mengaruniakan kepada kita sepasang ginjal. Walaupun pada umumnya manusia dapat hidup normal dengan satu ginjal
saja, tetaplah sangat mengkhawatirkan, karena bila satu ginjal itu rusak, maka habislah riwayat kita. Bisa dibayangkan jumlah biaya
yang harus dikeluarkan, waktu dan tenaga yang telah terbuang dan rasanya yang menyakitkan.
Karena itu, sayangilah ginjal kita...
Tubuh manusia mempunyai sistem yang sangat kompleks, karena terdiri dari berbagai sistem yang berhubungan satu dengan yang
lain. Apabila salah satu sistem ini terganggu (rusak) maka akan mempengaruhi kerja sistem yang lainnya.

Ginjal, merupakan salah satu bagian dari sistem yang ada di tubuh manusia. Ginjal mempunyai peran yang penting dalam sistem itu.
Ginjal berperan dalam proses urinary tubuh (pengeluaran zat sisa tubuh melalui urin). Proses ini akan berlangsung terus menerus
selama fungsi ginjal dalam keadaan baik. Apabila terjadi kerusakan ginjal maka sistem eks kresi (pengeluaran zat sisa) dan hormonal
akan terganggu, yang kemudian akan menimbulkan gangguan- gangguan pada tubuh. Oleh karena itu, ginjal perlu dijaga agar
fungsinya tetap maksimum. Namun jika sudah mengalami penurunan fungsi ginjal, kita tidak perlu langsung berputus asa. Masih
banyak hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan fungsi ginjal yang masih ada.

Bagaimana Gejala Penyakit Ginjal Kronik ?

Penyakit ginjal kronik bersifat progresif ( makin memburuk ). Pada tahap awal dimana kerusakan ginjal masih belum menimbulkan
gejala, fungsi ginjal yang tersisa masih dapat dipertahankan, namun pada tahap lanjut (stadium 3 sampai 5) penyakit ginjal kronik
akan bersifat irreversible ( tidak dapat kembali baik ) dan sering terdapat gejala seperti berikut :

1. Tidak nafsu makan, lemas, lesu, berat badan turun

2. Mual-mual dan muntah

3. Gatal-gatal

4. Gangguan tidur

5. Gerakan-gerakan tak terkendali dan sering kram

6. Sesak nafas

7. Edema

Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Penyakit Ginjal Kronik

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan fungsi ginjal yang masih ada yaitu :
1. Pengobatan secara rutin dan teratur
Pasien yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal perlu menjalani pengobatan secara rutin dan teratur untuk mencegah kerusakan
fungsi ginjal lebih lanjut dan berupaya memelihara fungsi ginjal ginjal yang tersisa selama mungkin sebelum berakhir pada gagal
ginjal tahap akhir yang memerlukan hemodialisis ataupun transplantasi ginjal ( cangkok ginjal ). Disamping itu,pemeriksaan
laboratorium secara teratur minimal satu kali dalam sebulan perlu dilakukan untuk memantau tingkat kemajuan ataupun kemunduran
baik kondisi ginjal maupun kondisi organ-organ tubuh lainnya, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

2. Patuhi diet yang dianjurkan


Apabila kita mengalami penurunan fungsi ginjal maka kita harus menjalani diet sesuai dengan tingkat penurunan fungsi ginjal.

Diet rendah protein sangat penting dijalani oleh pasien yang mengalami penyakit ginjal kronik yang belum menjalani hemodialisis.
Hal ini bertujuan mempertahankan sisa fungsi ginjal agar tidak semakin buruk, karena makanan yang mengandung protein tinggi akan
memperberat kerja ginjal yang masih tersisa.

Dengan semakin banyak mengkonsumsi makanan tinggi protein, maka semakin banyak pula sisa dari hasil metabolisme protein
tersebut yang harus disaring dan dikeluarkan oleh ginjal. Akibatnya kondisi ginjal semakin buruk dan berakhir pada hemodialisis
ataupun pencangkokan ginjal.

Diet rendah protein diberikan untuk pasien penyakit ginjal kronik sebelum hemodialisis (pre-dialisis), jumlah protein yang boleh
dikonsumsi adalah 0,6-0,75 g/kgberat badan/hari.

Bahan Makanan yang Dihindari atau Dikurangi Konsumsinya

Pada pasien penyakit ginjal kronik, menjalani diet sesuai anjuran sangatlah penting karena makanan yang dikonsumsi akan sangat
mempengaruhi fungsi ginjal yang masih baik.Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada pasien penyakit
ginjal kronik. Oleh karena itu disamping pembatasan konsumsi protein, pasien penyakit ginjal kronik harus memperhatikan asupan
beberapa elektrolit dan juga cairan tubuh, yaitu :

1. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium untuk mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi natrium menyebabkan kita menjadi banyak minum, padahal asupan cairan pada pasien penyakit
ginjal kronik perlu dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan sebelum dialysis antara 2,5 – 5 gr garam/hari.
2. Kalium.
Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada beberapa pasien , kadar kalium darah meningkat disebabkan
karena asupan kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang diberikan.Pembatasan asupan kalium dianjurkan bila
kadar kalium dalam darah > 5,5 meq. Asupan kalium yang dianjurkan adalah 40 mg/kgBB/hari. Bahan makanan tinggi kalium : umbi,
buah-buahan, kacang2an, tidak dianjurkan mengkonsumsi : kentang,alpokat,pisang,mangga,tomat, daun singkong, rebung, bayam.

3. Cairan.
Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan menurunnya kemampuan ginjal. Karena jika pasien penyakit ginjal kronik
mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema
(pembengkakan).

Oleh sebab itu agar tidak terjadi penumpukan cairan maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak : 500
cc + jumlah urin dalam satu hari.

Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup,ice cream, susu, sirup, yoghurt juga dihitung sebagai cairan.

Hal Yang Perlu Diperhatikan !

Pada penyakit ginjal kronik , sebagian besar pasien cenderung memiliki status gizi yang kurang. Hal ini dikarenakan diet rendah
protein yang harus dijalani oleh pasien, disamping itu karena adanya uremia ( penumpukan urea dalam darah ) mengakibatkan
menurunnya nafsu makan, timbulnya rasa mual dan disertai muntah, ini juga akan berpengaruh terhadap penurunan berat badan.

Berikut tips untuk mengatasinya :

1. Jalani diet rendah protein sesuai anjuran dokter atau ahli gizi.

2. Apabila anda sering mual atau muntah, maka konsumsilah makanan dalam dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang
berlemak tinggi, seperti gorengan atau makanan yang bersantan kental.

3. Jika tidak nafsu makan, maka buatlah makanan yang menarik dan tidak membosankan, dengan cara : variasi menu, sajikan
makanan semenarik mungkin, dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
Pengaturan makanan berperan sangat penting dalam pengelolaan pasien, guna memenuhi kebutuhan kalori, memperbaiki status gizi
dan juga menurunkan angka morbiditas, mortalitas pasien penyakit ginjal kronik. Oleh karena itu , hal ini perlu diketahui oleh pasien
dengan penyakit ginjal agar pasien mengetahui mengenai jenis makanan yang dapat dikonsumsi dan diet yang harus dijalani selain
harus rutin kontrol ke dokter mengenai penyakit yang dideritanya.

Dalam rangka pengembangan Unit Hemodialisa ,Rumah Sakit Keluarga Sehat akan mendirikan gedung baru agar dapat semakin
banyak melayani pasien Gagal Ginjal Kronik yang membutuhkan terapy hemodialisa. Penambahan jumlah mesin Hemodialisa
bekerjasama dengan Fresenius dengan harapan kerjasama dengan PT ASKES untuk pelayanan pasien HD ASKES segera terwujud.

Ini membuktikan bahwa Rumah Sakit Keluarga Sehat selalu berusaha memenuhi keinginan pelanggan yang ingin tetap mendapatkan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat di bidang hemodialisa dengan menggunakan fasilitas ASKES.

Sumber: Keluarga Sehat hospital

Anda mungkin juga menyukai