Metode Eksperimental Teknik: Topik: Pengembangan Mesin Stirling Solar Thermal Sebagai Alternatif Energi Terbarukan
Metode Eksperimental Teknik: Topik: Pengembangan Mesin Stirling Solar Thermal Sebagai Alternatif Energi Terbarukan
Topik:
DisusunOleh :
Arik Aprilliyanto
NIM. 10/310635/PTK/7310
2011
A. Latar Belakang
Ketersediaan energi listrik merupakan aspek yang sangat penting dan bahkan menjadi
suatu parameter untuk mendukung keberhasilan pembangunan suatu daerah. Pengelolaan
sumber daya energi listrik yang tepat dan terarah dengan jelas akan menjadikan potensi yang
dimiliki suatu wilayah berkembang dan termanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu,
perencanaan dan pengelolaan energi secara umum termasuk di dalamnya adalah energi listrik
perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah. Hal tersebut tentu juga seiring
dan searah dengan peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam mengelola sumber daya
energi. Ketersediaan energi listrik yang memadai dan tepat sasaran akan memacu
perkembangan pembangunan daerah seperti sektor industri, komersial, pelayanan publik dan
bahkan kualitas hidup masyarakat dengan semakin banyaknya warga yang menikmati energi
listrik. Kemudian secara langsung maupun tidak langsung, hal itu akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyakarat.
Daerah Kabupaten Sleman saat ini, jumlah potensi alam yang termanfaatkan di
antaranya adalah penggunaan PLTS sebagai alternatif sumber listrik. Energi tenaga surya
dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat yang tidak terjangkau layanan
listrik PLN. Namun seiring dengan bertumbuhnya jumlah penduduk dan perekonomian
masyarakat kabupaten Sleman, kebutuhan listrik untuk memenuhi kegiatan masyarakat juga
semakin meningkat. Hal ini juga membuka wacana dalam pengembangan alternatif sumber
listrik lain yang belum dikembangkan di kabupaten Sleman. Saat ini untuk memanfaatkan
potensi energi surya sudah diterapkan yaitu teknologi energi surya fotovoltaik, tetapi banyak
dilaksanakan di daerah perdesaan yang sebagian besar daya belinya masih rendah, sehingga
pengembangannya sangat tergantung pada program Pemerintah.
Menangkap alasan tersebut, perlu diusulkan untuk pengembangan alternatif lain
energi terbarukan, yaitu dengan pengembangan energi solar thermal menggunakan mesin
stirling di kabupaten Sleman. Kajian dan identifikasi dan pemetaan potensi serta aplikasi
teknologi fototermik secara berkelanjutan sangat tepat di terapkan di kabupaten Sleman.
Karena studi teknologi solar thermal tidak jauh berbeda dengan teknologi energi surya
fotovoltaik, yang membedakan pada estimasi harga yang terjangkau untuk masyarakat.
1. Tujuan
Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pemerintah kabupaten Sleman dalam
memberikan solusi penyediaan alternatif sumber tenaga listrik yang belum
terjangkau aliran listrik di kabupaten Sleman, yaitu dengan pemanfaatan solar
thermal menggunakan mesin stirling.
2. Sasaran
Pembangunan pembangkit listrik tenaga solar termal menggunakan mesin stirling di
kabupaten Sleman
C. Lingkup Kegiatan
1. Melakukan survei lapangan dengan fokus pada area tangkapan sinar matahari
sesuai topografi kabupaten Sleman
2. Melakukan perhitungan teknis hasil kajian dan pengamatan lapangan dengan
melakukan pengamatan pada 3 titik potensi di kabupaten Sleman
3. Penyusunan dokumentasi dan pelaporan
4. Pembahasan hasil penyusunan dokumentasi dengan dinas ESDM kabupaten
Sleman
D. Pelaksana Kegiatan
E. Jadwal Pelaksanaan
2011
No Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Survei dan
Pembahasan
1
dengan dinas
terkait
Pra-studi
2
kelayakan
3 Studi Kelayakan
4 Perencanaan
5 Pembangunan
HASIL KESEPAKATAN DENGAN
DINAS ESDM KABUPATEN SLEMAN DAN BAPPEDA SLEMAN
Keunggulan
Frekuensinya relatif lebih stabil/ konstan.
Mesin Stirling dapat bekerja dengan sumber energi panas yang
bervariasi, termasuk bahan kimia, sinar surya (solar), limbah pertanian
(sekam, tempurung kelap), kayu bakar, berbagai produk minyak bakar
(biomassa, biofuel), panas bumi dan nuklir.
Stirling lebih mudah, suara mesin lebih lembut (tenang), tidak berisik /
bising dan biaya perawatannya lebih rendah.
Prinsip Kerja Stirling Engine
(1) proses a → proses b, fluida kerja menyerap panas dan meningkatkan suhu dengan volume konstan;
(2) proses b → proses c, fluida kerja menyerap panas dan mengembang pada suhu konstan;
(3) proses c → proses d, mendinginkan fluida kerja dan menurunkan suhu dengan volume konstan;
(4) proses d → proses a, mendinginkan fluida kerja dan pada suhu konstan
Alpha Stirling Engine