Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Pura Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi kantong kemasan,converting, dan
berbagai macam produk kertas. Pertama kali didirikan pada tahun 1908 dengan nama PT. Pusaka Raya yang berbentuk
usaha percetakan sederhana dan berstatus sebagai perusahaan keluarga dengan daerah perusahaan Kudus dan
sekitarnya. Sampai saat ini statusnya sebagai perusahaan keluarga masih tetap bertahan dan perusahaan tersebut telah
1. Pada tahun 1963 PT. Pura mengalami perkembangan paling pesat. Sejak saat itu perusahaan dapat melayani cetakan-
cetakan berbagai perusahaan yang ada di sekitarnya termasuk di luar kota Kudus. Mesin-mesin cetak dari Jerman
didatangkan untuk lebih dapat meningkatkan kualitas dan kepercayaan pelanggan terhadap hasil produksi PT. Pusaka
Raya.
2. Pada tahun 1969 perusahaan ini mulai mengembangkan usahanya dengan mendirikan kantor perwakilan di Jakarta, untuk
3. Pada tahun 1971 PT. Pusaka Raya membuka kantor perwakilan di Surabaya.
4. Pada tahun 1972 didirikan PT. Pura Boxindo yang bergerak di bidang produksi
karton gelombang.
5. Pada tahun 1973 didirikan PT. Pura Roto yang bergerak di bidang percetakan Roto Gravure dan Converting yang dalam
6. Pada tahun 1974 didirikan unit paper mill sebagai penunjang PT. Pura Boxindo
dalam pengadaan kertas medium liner dan kraft liner
7. Pada tahun 1983 seluruh divisi yang ada di PT. Pusaka Raya digabung menjadi satu dengan nama PT. Pura Barutama
(Pura Group). Perusahaan yang pertama kali memproduksi carbonless paper di antara negara tropis yang lain adalah
PT. Pura Barutama pada tahun 1984. Pada tahun 1985 Presiden Soeharto meresmikan divisi Pabrik kertas dan pada
tahun 1986 sebuah divisi baruconverta telah dapat memproduksi silicon paper dan cork tipping paper. Penghargaan
VIII
International Trophy for Technology dari Frankfurt Jerman serta American
Recognation of Efficiency diterima oleh PT. Pura Barutama pada tahun 1987. PT.
Pura Barutama juga merupakan perusahaan nomor empat dunia sebagai produsen hologram dan sebagai pionir dalam
8. Pada tahun 1990 PT. Pura Group membangun unit paper mill yang berlokasi di Desa Terban Kecamatan Jekulo,
Kabupaten Kudus. Uji coba pertama kali dilakukan pada tahun 1991. Pada tahun 1994 Pura unit paper ini bekerja sama
dengan pihak lain dan berganti nama menjadi PT. Pura Nusapersada.
2. Kawasan II
Berada di Jalan AKBP Agil Kusumadya Kudus yang terdiri dari :
a. Pura Tinta, bergerak di bidang pembuatan dan pengolahan tinta dan hasil
produksinya untuk memenuhi kebutuhan Pura Group Sendiri.
b. Pura Roto, bergerak di bidang percetakan dan rotografi. Produk yang dihasilkan yaitu berbagai kemasan untuk obat-
c. Pura kertas Unit Paper Mill 1, paper Mill 2 dan Paper Mill 3 yang
memproduksi keras CTP untuk pembungkus filter rokok.
3. Kawasan III
Berada di jalan Kresna Jati Wetan, Kudus yang terdiri dari :
a. PuraOffset, bergerak di bidang cetakOffset untuk kertas dan kardus.
b. Pura Mikrokapsul, merupakan unit yang memproduksi tinta untuk
menyuplai PuraCoating.
Jadi dilihat dari pembagian wilayah diatas, PT. Pura Nusapersada terletak kawasan V di desa Terban
Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Tepatnya di jalan Raya Kudus-Pati Km 12 dengan luas tanah
±140.000 m2. Penentuan lokasi ini atas anjuran dari Pemerintah Daerah disesuaikan dengan tata letak Kabupaten
Kudus.
PT. Pura Nusapersada Unit paper Mill 7/8 dipimpin oleh seorang pemimpin unit yang dibantu oleh manager-
manager. Manager dibantu oleh beberapa kepala bagian departemen yang membawahi kepala bidang. Kepala bagian
departemen
terintegrasi. Sistem ini diterapkan untuk mengoptimalkan mutu produk yang dihasilkan agar sarana yang ingin dicapai
dengan bahan baku yang berguna dapat terpenuhi dengan biaya relatif rendah.
1. Untuk memberikan pengalaman kerja dalam rangka menerapkan teori dan pengetahuan yang telah diterima dalam bangku
perkuliahan serta memperluas wawasan pada dunia kerja yang nyata terutama di bidang kimia.
2. Sebagai salah satu syarat kelulusan di Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengenal dan mengetahui proses pembuatan kertas di PT. Pura
Nusapersada PM 7 dan PM 8.
2. Untuk mengetahui secara langsung Pengolahan Limbah yang dihasilkan dari
proses produksi perusahaan tersebut.
1.5Metode PKL
Untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai bahan analisa, digunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut :
1Interview atau wawancara yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab secara
langsung kepada responden, yaitu kepada staf-staf perusahaan.
2 Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
langsung ke lokasi serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung.
3 Studi pustaka yaitu membaca literatur yang berhubungan dengan apa yang
diamati mengenai masalah yang dibahas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kertas merupakan media yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Berikut ini dijelaskan mengenai
Sejak dahulu manusia telah mengenal tiga macam bentuk komunikasi yaitu gambar, tulisan, dan lisan.
Komunikasi lewat tulisan tertua menggunakan media baru. Beribu-ribu tahun yang lalu orang Mesir yang pertama kali
menggunakan media baru ini sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulisan adalah sebagai berikut (Hignam, 1970):
a. Pada 2500 SM telah diperkenalkan alat tulis yang berbentuk lembaran-lembaran yang dibuat dengan mempersatukan
tumbuhan bambu mesir kuno yang bernama papyrus (Egyptian reed, Cyprus papyruss) yang tumbuh di sepanjang
sungai Nil. Cara membuatnya adalah dengan menguliti lapisan terluar dari batangnya, lapisan-lapisan ini diletakkan di
atasnya, diberi lagi lapisan dan begitu seterusnya. Lapisan tersebut kemudian dilembabkan dengan air setelah itu
diproses dan dikeringkan. Setelah kering kemudian dipukul-pukul dengan batu sehingga halus permukaannya.
b. Pada tahun 250 SM, Meng Tan (China) membuat bulu-bulu unta menjadi semacam kain dan digunakan sebagai alat tulis.
Kemudian pada tahun 170 SM negara-negara di perbatasan mediterania memakai kulit binatang sebagai media tulis,
kulit binatang yang paling sering digunakan adalah kulit domba, kambing dan rusa.
c. Pada tahun 105 SM Tsai Lun (China) membuat rami dan kulit pohon menjadi lembaran-lembaran tipis. Kulit pohon dan
rami ini ditumbuk dengan menggunakan alu sehingga menjadi bubur yang dikenal sebagaipulp. Bubur
d. Pada awal abad 17 dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap pembuatanpulp. Beberapa palu digantikan dengan tenaga air yang
e. Pada tahun 1799, Nicholas L. Robert (Prancis) memperkenalkan mesin yang dapat membuat kertas secara kontinu yang
kemudian disempurnakan oleh Henry Fourdrinier (Inggris) yang sampai sekarang mesin kertas tersebut dikenal sebagai
Fourdrinier.
f. Pada tahun 1805, J. Braman (Inggris) memperkenalkan model mesin kertas yang baru berbentuk silinder (Vat Machine).
Sampai sekarang dikenal dua macam mesin pembuat kertas yaitu mesin Fourdrinier dan mesin silinder.
Penyusun utama kertas adalah serat-serat selulosa. Selulosa adalah serat-serat yang terdapat pada dinding sel
tumbuhan terutama pada batang. Selulosa merupakan golongan polisakarida dengan rumus kimia [C6H10O5]n. Pada
industri, selulosa diperoleh daripulp dan kertas bekas. Kertas yang mengandungpulp disebut sebagai
wood containing paper. Pulp dapat dibuat secara mekanik, kimiawi atau keduanya
yang pada prinsipnya pembuatanpulp adalah pengolahan kayu menjadi serat-serat halus. Hal ini dilakukan dengan cara
menghilangkan lignin atau komponen non serat lainnya. Hampir semua tumbuhan yang mengandung selulosa dapat
digunakan sebagai bahan baku kertas seperti kayu, jerami, ampas tebu, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Polisakarida non selulosa yang terdapat pada kayu terikat bersama- sama dengan selulosa. (Ullman, 1991).
Bahan baku utamapulp adalah kayu dan annual plant. Perbedaan ini terdapat pada panjang serat yang
dikandungnya. Annual plant memiliki sel paling pendek dan dinding sel paling tipis dibanding dengan kayu. Kayu
lunak memiliki struktur yang homogen dan panjang serat kurang lebih 3mm. kayu keras berstruktur lebih
heterogen, panjang serat kayu rata-rata kurang dari 1 mm. Kedua jenis kayu ini
memiliki keunggulan dalam pembuatanpulp dan kertas. (Othmer, 1952).
2.3 Proses Pembuatan Kertas
Secara umum proses pembuatan kertas menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Stock preparation
2. Sheet forming
3. Press section
4. Dryer section
5. Size press
Penguraian serat dilakukan dengan menghomogenkan buburan kertas kemudian dilanjutkan dengan kerja
mekanis. Selain itu pada penguraian dengan kerja mekanis terkadang diberi zat kimia untuk membantu penguraian
serat. Dalam proses ini penurunan daya tahan matriks dengan cepat (daya tahan yang dihasilkan oleh ikatan hidrogen)
terjadi karena pembasahan bahan dengan air. Bahan baku yang berasal dari kertas bekas, penghancuran seratnya perlu
Lembaran atau gulunganpulp atau kertas bekas diuraikan dengan air untuk membentuk gumpalan-gumpalan
serat. Penghancuran dilakukan dalampulper atau tangki pelarut.Pulp er umumnya terdiri dari tangki berpengaduk yang
dilengkapi dengan saringan dibagian bawahnya. Konsentrasi serat didalampulper berkisar antara 3 – 15 %, hal ini
Pemisahan antara kotoran dan serat dilakukan dalampulper. Kotoran tersebut dapat berupa kawat serta
barang-barang keras yang ikut masuk ke dalampulper. Selain itu saringanpulper dibersihkan secara periodik dan
2. Pemisahan
Pemisahan mengacu pada proses untuk memisahkan zat pengotor dari suspensi serat (dengan cara
penyaringan, pencucian, flotasi, dan pembersihan). Fraksinasi mirip dengan penyaringan. Serat-serat dibagi menjadi
serat panjang, serat pendek dan gumpalan serat. Serat-serat yang sudah terbagi diolah lebih lanjut secara terpisah dan
3. Penambahan Aditif
Perbaikan sifat kertas dilakukan dengan jalan penambahan aditif. Adapun zat aditif yang ditambahkan
berfungsi sebagai bahan pengisi (filter), bahan penguat (strength additives), sizing agent, pewarna, bahan penolong
Pada proses sheet forming terjadi pembentukan lembaran kertas. Air dan suspensi serat disaring diatas
saringan berputar secara kontinu untuk membentuk jaringan serat basah yang diusahakan seseragam mungkin. Jaringan
serat basah inilah yang akan menjadi calon lembaran kertas. Sistem sheet forming terdiri daristock
sekitar 3 – 4% yang tergantung dari grammatur kertas yang diencerkan. Konsistensi diatur dengan cara penambahan
air. Pada sistem yang sederhana, buburan terlebih dahulu dilewatkan saringan sebelum dimasukkan keheadbox. Hal ini
digunakan untuk menjagaheadbox danw ire dari kerusakan mekanik. Pada sistem yang lebih
rumit, kualitas dari produk akhir dijaga lebih lanjut dengan jalan memisahkan pasir
dan kotoran dari suspensi dengan memakai conical hydrocyclone.
2. Headbox
Headbox berfungsi untuk menyemprotkan buburan kertas pada mesin kertas.
Buburan kertas dari pipa didistribusikan secara seragam dalamheadbox dengan mengalirkan melalui lubang-lubang
kecil (umumnya disebutslice). Padaheadbox yang modern terdapat distributor di bagian belakangheadbox untuk
3. Wire
Wire berfungsi untuk membentuk jaringan serat dari buburan kertas.
Pemisahan kertas dari air merupakan proses filtrasi. Faktor yang berpengaruh pada
proses filtrasi adalah sebagai berikut:
i.
Ketebalan suspensi di atasWi re .
ii.
Adanya pemvakuman di bawahw i re.
iii.
Timbulnya tekanan akibat teganganw i re di permukaan yang melengkung
Air yang lolos dari proses filtrasi ini disebut white water. Air ini membawa sejumlah serat, filter, dan
partikel-partikel halus lainnya. White water dipakai kembali untuk melarutkan dan mengncerkan stock yang pekat di
Perbedaaan kecepatan antara semburan bubur danw ire mempengaruhi pengendapan serat diw ire. Jika
semburan suspensi danw ire mempunyai kecepatan yang sama, serat akan terendapkan secara acak atau searah dengan
semburan. Jika kecepatan semburan suspensi lebih cepat atau lebih lambat daripadaw ire, lebih banyak serat yang
Produkmul tilayer seperti karton, diproduksi dengan membuat lapisan-lapisan secara terpisah dan kemudian
menggabungkannya dalam kondisi basah. Proses ini harus memperhatikan keseragaman seluruh lapisan, bahkan
dengan teknologi terbaru dapat dibuat dua atau tiga lapisan dengan komposisi yang bervariasi. Proses pembuatan dua
Pada press section yang modern, lembaran kertas dilewatkan antara satu atau duafe lt melewatinip. Proses
penghilangan air dife lt dibantu oleh pipa penghisap. Perawatanfe lt dilakukan dengan semburan air bertekanan tinggi
felt tetap bersih. Felt yang bersih ini diperlukan karena untuk menjaga homogenitas
kertas.
2.3.4 Dryer Section
Pada dryer section, air dalam jaringan kertas dihilangkan dengan pemanasan. Pemanasan ini biasanya
dilakukan dengan bantuan sistem. Proses pemanasan mempengaruhi ikatan antar serat yakni ikatan hidrogen, akibatnya
kekuatan jaringan meningkat. Kadar air dalam jaringan setelah melalui dryer section berkisar antara 2 – 10 %.
Pada multiple cylinder dryer section, lembaran serat dilewatkan melalui sejumlah silinder panas. Dryer felt
menekan jaringan tersebut pada silinder pengering agar terjadi perpindahan panas yang lebih baik.
Pengerutan pada arah longitudinal dapat dikontrol dengan menarik kertas diantara kelompok pengering. Pengerutan
searah dengan lebar kertas biasanya tidak seragam. Di bagian sisi lebih banyak kerutan daripada di bagian tengah.
pada matrik serat untuk meningkatkan kekuatan jaringan serat. Selama penulisan, pencetakan, atau coating,size press
digunakan untuk memodifikasi sifat permukaan kertas yang berhubungan dengan cairan.
Selamasizing, jaringan serat dilewatkan bak cairansizing yang terletak diatas sebuah roll nip. Gaya
kapilaritas dan tekanan hidraulik di roll nip menyebabkan jaringan kertas mengabsorpsi cairansizing. Pada mesin size
press yang modern, tidak memakai cairan baksizing namum membuat lapisan tipis di permukaan rol. Lapisan ini
dikontakkan dengan lembaran kertas yang dilewatkan di antara dua rol. Kadar air kertas sebelum size press, kurang
lebih 2%. Setelah sizing kadar air tersebut akan meningkat dan air akan dievaporasi pada after dryer section. (Ullmann,
1991)