Proyek
(Project Management)
Bram Andryanto
bramand@bdg.centrin.net.id
Definisi Proyek
Fungsi dan Peranan Manajer Proyek
Tahapan-tahapan Proyek
Jadwal Mutu
(Waktu) (Kinerja)
Jenis-jenis Proyek
Proyek Engineering Konstruksi
Terdiri atas : kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi,
misalnya proyek jembatan, pelabuhan, perumahan, dll.
Proyek Engineering Manufaktur
Dimaksudkan untuk membuat produk baru, meliputi desain engineering,
pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba, dan
pengoperasian.
Proyek Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Dilakukan dalam rangka menghasilkan produk tertentu seperti software
komputer.
Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek semacam ini tidak menghasilkan produk fisik, tetapi berupa
laporan, misalnya : program efisiensi, merger dan akuisisi, SIM, dll.
Proyek Kapital
Proyek ini berkaitan erat dengan penggunaan dana kapital (investasi).
Manajemen Proyek
Manajemen Proyek merupakan penerapan
pengetahuan, keahlian, peralatan, dan teknik dalam
pengelolaan aktivitas proyek untuk memenuhi
tuntutan proyek.
Kerangka Kerja Manajemen Proyek
(Project Management Framework)
Manajer Proyek
(Project Manager)
Bertugas mengelola aktivitas yang bersifat sementara
dan tidak berulang (non-repetitive):
◦ Mengatur sumber daya proyek
◦ Memberi pengarahan, koordinasi, dan integrasi terhadap tim
proyek
◦ Menangani para pemangku kepentingan (stakeholders)
◦ Menjamin kinerja dan keberhasilan proyek
Manajer proyek harus mampu menempatkan orang yang
tepat pada saat yang tepat untuk menangani masalah
yang tepat dan mengambil keputusan yang tepat.
Pemangku Kepentingan Proyek
(Project Stakeholders)
Para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah
setiap orang yang terlibat dalam atau terkait dengan
aktivitas proyek. Seperti:
◦ Sponsor proyek
◦ Manajer proyek
◦ Tim proyek
◦ Staf pendukung
◦ Pelanggan
◦ Pengguna
◦ Pemasok
◦ Pesaing
Integrated Management of Projects
Integrated Management of Projects
Kriteria Keberhasilan Proyek
Proyek dinyatakan berhasil jika:
Selesai dalam waktu yang dialokasikan
Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran
Kinerja proyek sesuai dengan yang diharapkan
Dapat diterima oleh konsumen/pengguna
Kita dapat menggunakan konsumen sebagai referensi
Perubahan ruang lingkup proyek yang minimum
(perubahan masih dapat diterima oleh konsumen)
Tidak mengganggu alur kerja utama perusahaan
Tidak mengakibatkan perubahan budaya perusahaan
Perkembangan yang Mendorong Digunakannya Manajemen Proyek
3. Tahap implementasi…
Tahapan Siklus Proyek
3. Tahap implementasi
Kegiatan utama dalam tahap ini berbeda utk setiap proyek, namun umumnya
terdiri atas kegiatan-kegiatan desain enginnering terinci atas fasilitas yang akan
dibangun, desain engineering produk, pengadaan material dan peralatan,
manufaktur (pabrikasi), dan instalasi (konstruksi).
Tahapan lengkapnya adalah sebagai berikut:
• Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program implementasi
dan pengkomunikasikannya kepada peserta dan penanggungjawab proyek.
• Melakukan desain engineering terinci, pengadaan material dan peralatan,
pabrikasi, serta instalasi.
• Melakukan perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal, dan
mutu, termasuk di dalamnya memobilisasi dan melatih tenaga kerja serta
melakukan pengawasan.
• Menutup proyek, termasuk inspeksi akhir, ujicoba, start-up, dan pra operasi.
• Menyerahkan proyek kepada pemilik.
• Menyelesaikan masalah asuransi, klaim, dan keuangan proyek.
• Menyusun laporan penutupan proyek.
Siklus Proyek
Menurut Clifford F. Gray
Siklus Proyek
Menurut H. Kerzner dan H.J Thanhain
SUMBER DAYA
AYA
UMBER D
NS
TUHA
KEBU
WAKTU
YA
BER DA
UM
H AN S
UTU
KEB
MACAM KEGIATAN
1. Identifikasi gagasan ANALIS
PENDAHULUAN
2. Membuat kerang acuan STUDI
3. Mengembangkan dan mengkaji KELAYAKAN
aspek ekonomi pasar dan lain-lain PEMANTAPAN
& INVESTASI
4. Analisa akhir
FISIK
5. Membuat anggaran & jadwal
SELESAI SECARA
DESAIN & ENGINEERING
OPERASIONAL
SELESAI SECARA
6. Rincian desain Engineering
PENGADAAN
7. Pembelian dan transportasi
MATERIAL
8. Subkontraktor
9. Membangun fas. sementara KONSTRUKSI
10.Membangun instalasi UJI COBA
11. Inspeksi akhir, testing OPERASI
12. Uji coba pra-operasi
START-UP
13. Start-up operasi PERCOBAAN
14. Performance testing
15. Operasi normal OPERASI
NORMAL
16. Pemeliharaan
Anggaran
Jadwal Mutu
Waktu Kinerja
Triple Constraint
Anggaran:
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk
proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal yang
bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi
dipecah-pecah berdasarkan komponen-komponennya, atau berdasarkan perioda
tertentu (misalnya per kuartal). Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian
proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per perioda.
Jadwal:
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah ditentukan.
Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.
Mutu:
Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa
pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria : mampu beroperasi
secara memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Memenuhi
persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan (fit for the
intended use)
Deliverables
• Koneksi ke PT. Telkom menggunakan Modem Digital kecepatan tinggi
(DSL).
• PC Router yang berfungsi sebagai DHCP Server, Proxy Server, Access
Control, Bandwidth Manager, Content Filter, dan Load Balancer.
• Jaringan internet nirkabel (hotspot) yang meng-cover seluruh ruangan
kampus via Access Point yang dipasang di setiap lantai.
Ruang Lingkup Proyek
Contoh:
Milestone (aktivitas yang sangat singkat namun penting)
• Cek kondisi saluran yg akan digunakan utk koneksi internet (hari pertama).
• Modem ADSL terkoneksi ke PT. Telkom hari ke-2
• Membeli kabel LAN (UTP) hari ke-2
• Membeli PC utk Router hari ke-3
• Membeli Router OS hari ke-3
• PC Router siap dengan segala fungsinya hari ke-7
• Kabel LAN terinstalasi ke titik-titik distribusi (lokasi Access Point utama di
setiap Lantai) hari ke-5
• Setiap Access Point (AP) di setiap lantai terkoneksi dengan AP utama
menggunakan mode WDS (wireless distribution system) hari ke-7
• Ujicoba koneksi dengan mengaktifkan semua feature selesai dilakukan
hari ke-14
Ruang Lingkup Proyek
Contoh:
Technical requirement
• Koneksi internet harus mampu menyediakan dedicated bandwidth 5 Mbps
dengan toleransi 10% dan tingkat keandalan 95%
• PC Router harus memenuhi spesifikasi : Processor: 1 GHz, RAM: 512 MB,
HDD: 160GB SCSI
• Network Switch 10/100 Mbps
• Setiap Access Point (AP) harus mampu melayani user dalam radius 50
meter
• Setiap AP bekerja dalam frekuensi 2,4 - 2,4835 GHz yang sesuai dengan
standar IEEE 802.3 B (11 Mbps), G (54 Mbps), atau SuperG (108 Mbps)
• Power setiap AP tidak melebihi 100 mW agar tidak mengakibatkan
interferensi
• Setiap AP memiliki kemampuan enkripsi WPA/WPA2 untuk menjamin
keamanan jaringan nirkabel
• Setiap AP memiliki mode WDS (wireless distribution system)
Ruang Lingkup Proyek
Contoh:
Limit and exclusion
• Pekerjaan dilakukan pada hari kerja, pukul 08.00 s/d 17.00
• Kontraktor berhak menunjuk sub-kontraktor untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu.
• Kontraktor bertanggungjawab atas peralatan selama masa garansi,
kecuali jika kerusakan diakibatkan oleh tidak stabilnya listrik, terkena
air karena bocor, dan kejadian alam seperti petir.
• Kontraktor tidak bertanggungjawab terhadap kualitas koneksi
internet (merupakan tanggung jawab PT. Telkom)
• IMT bertanggungjawab dalam menjaga keamanan perangkat
• IMT berkewajiban menyediakan System Administrator yang akan
menjalankan sistem setelah proyek selesai dikerjakan.
strategis
Menyeimbangkan risiko seluruh proyek
mendukung organisasi
Meningkatkan komunikasi dan dukungan bagi tercapainya
sasaran proyek
Sistem Manajemen Protofolio
Kriteria Seleksi
◦ Finansial:
Berdasarkan Payback Period, Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR)
◦ Non-financial:
Berdasarkan pada nilai strategis proyek terhadap
organisasi/perusahaan
Model Penilaian berdasarkan Bobot (Multi-
Weighted Scoring Models)
Menggunakan kriteria seleksi berdasar bobot untuk menilai
proposal proyek.
Model-model Finansial
Payback Period
◦ Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi
◦ Semakin pendek, semakin baik
◦ Keterbatasan/kelemahan payback period:
Tidak mempertimbangkan time value of money
Tidak mempertimbangkan profitabilitas
Net Present Value (NPV)
◦ Menggunakan tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan untuk menghitung nilai sekarang dari aliran
kas bersih (net cashflows)
Jika NPV > 0 : proyek dinyatakan layak karena dapat
memberikan tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
Jika NPV < 0 : proyek dinyatakan tidak layak sehingga tidak
perlu dilanjutkan
Net Present Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR):
Example Comparing Two Projects
Multi-Weighted Scoring Models
Model ini digunakan agar proyek semakin dekat dengan sasaran
strategis organisasi dan membantu stakeholder memahami
bagaimana dan mengapa suatu proyek dipilih.