Anda di halaman 1dari 9

PEMROGRAMAN VISUAL

RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM


(RDBMS)

Oleh
DWI PUTRI MERRIYANTI
09080301020

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
MANAJEMEN INFORMATIKA
2010-2011
Daftar isi

Daftar isi ........................................................................................................ 2


Sistem Manajemen dan Basisdata.................................................................. 3
1.Database dan DBMS................................................................................... 3
2.Fitur-fitur DBMS........................................................................................ 3
3.Keunggulan DBMS..................................................................................... 3
4.Kelemahan DBMS...................................................................................... 4
5.Komponen Lingkungan Database............................................................... 4
6.Orang-orang yang Terlibat dalam DBMS................................................... 4
7.Arsitektur Database..................................................................................... 5
8.Bahasa Database......................................................................................... 6
9.Model Basis Data........................................................................................ 6

2
RELATIONAL DATABASE MANAGEMANT SYSTEM
(RDBMS)

A. Sistem Manajemen Basis Data

1. Database dan DBMS


Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh
informasi.
Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut
DBMS.
DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para
pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis
data dengan cara yang praktis dan efisien.
DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam
pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda.

2. Fitur-fitur DBMS
o Independensi data – program
o Keamanan
o Integritas
o Konkurensi
o Pemulihan (recovery)
o Katalog sistem
o Perangkat produktifitas.

3. Keunggulan DBMS
o Mengendalikan / mengurangi duplikasi data.
o Menjaga konsistensi dan integritas data.
o Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari
data yang sama.
o Meningkatkan keamanan data.
o Memaksakan penerapan standar.
o Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai.
o Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi
pemakai akhir.
o Meningkatkan produktifitas pemrogram.
o Meningkatkan pemeliharaan.
o Meningkatkan konkurensi tanpa menimbulkan masalah

3
kehilangan informasi atau integritas.
o Meningkatkan layanan backup dan recovery.
4. Kelemahan DBMS
o Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir
harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat
memperoleh manfaat yang optimal.
o Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan
memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.
o Harga DBMS yang handal sangat mahal.
o Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan
spesifikasi tertentu.
o Biaya konversi sistem lama ke sistem baru yang memakai DBMS
terkadang sangat mahal.
o Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas.
o Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai
bergantung pada ketersediaan DBMS.

5. Komponen lingkungan database


o Perangkat keras.
o Perangkat lunak.
o Data.
o Prosedur.
o Orang.

6. Orang-orang yang terlibat dalam DBMS


♣Orang yang berperan langsung.
1.Database administrator : orang yang bertanggung jawab terhadap
administrasi penggunaan sumber daya database.
Tugasnya :
►mengatur otorisasi akses terhadap basis data
►memonitor penggunaan basis data
►melayani permintaan s/w dan h/w.
2.Database desainer : orang yang bertanggung jawab dalam
perancangan basis data.
Tugasnya :
►mengidentifikasi data yang akan disimpan dalam basis data
►memilih struktur yang sesuai dalam menyajikan dan
menyimpan data
3.End user : orang yang pekerjaannya memerlukan akses terhadap
basis data untuk keperluan query , update , generate report .
End user dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1.Casual end users:
Mengakses basis data secara kadang-kadang tetapi mungkin
memerlukan informasi yang berbeda untuk setiap kalinya.

4
Menggunakan bahasa query yang rumit dalam menspesifikasi query.
2.Naive/Parametric end users :
Biasanya secara berkala melakukan query dan update basis data
dengan menggunakan jenis query dan update yang standar (transaksi
yang telah diprogram dan dites) .
3.Sophisticated end users :
Meliputi engineers, scientists dan business analysists – yang
telah mengenal dengan baik dan menyeluruh mengenai fasilitas-
fasilitas DBMS untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
kompleks .
4. Stand-alone users :
Mereka yang memelihara basis data personal
dengan♣menggunakan paket-paket program yang telah dibuat dan
menyediakan menu-menu yang mudah untuk digunakan.
.
System analyst dan application programmers
System analyst bertugas mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan
end user (khususnya naive end user), dan mengembangkan spesifikasi
untuk transaksi-transaksi yang memenuhi keinginannya.
Applications programmers bertugas mengimplementasikan spesifikasi
menjadi program (yang telah ditest secara intensif)

DBMS Designers and Implementers


Orang-orang yang merancang dan mengimplementasikan
modul-modul DBMS dan interfacenya sebagai satu paket software.

Tool Developers
Orang-orang yang mengembangkan paket-paket software yang
memberikan fasilitas dalam perancangan dan penggunaan sistem basis
data (misal : Paket-paket untuk performance monitoring, GUI,
prototyping, simulation, dan lain sebagainya)

7. Arsitektur database
o Arsitektur database dimaksudkan untuk membuat abstraksi terhadap
database.
o Tujuannya agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa
mengharuskan pemakai tahu secara detil tentang cara data disimpan
dan dipelihara.
o ANSI-SPARC (American National Standard Institute – Standards
Planning and Requirementa Comitte) mendefinisikan 3 level dalam
arsitektur database, yaitu : level eksternal, level konseptual, dan level
internal.
Arsitektur ANSI – SPARC Database Skema internal Skema konseptual

5
Pandangan 1 Pandangan 3 Pandangan 2
o Internal level (internal schema)
menjelaskan struktur penyimpanan fisik dari basis data
menggunakan model data fisik
o Conceptual Level (conceptual schema)
menjelaskan struktur dari keseluruhan basis data untuk dipakai oleh
satu komunitas user.
Model data tingkat tinggi atau model data implementasi dapat
digunakan pada level ini.
o External atau View Level (external schema atau user view)
menjelaskan sebagian basis data yang menjadi “interest” dari
sekelompok user tertentu
model data tingkat tinggi (atau implementasi) dapat digunakan pada♣
level ini.

8. Bahasa database
o Bahasa DBMS digunakan untuk membuat spesifikasi skema
konseptual dan internal, dan mapping antara keduanya .
o DDL (Data Definition Language) dapat digunakan untuk
menspesifikasikan kedua skema di atas, jika dalam DBMS tidak ada
pemisahan yang ketat antara kedua level tersebut.
o DDL hanya d i gunakan untuk menspesifikasi skema konseptual, jika
DBMS mempunya i pemisahan yang jelas.
o Untuk mapping antara keduanya dapat digunakan VDL (View
Definition Language) untuk menspesifikasikan user view dan
mappingnya menjadi skema konseptual.
o DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk melakukan
manipulasi data (setelah dilakukan proses kompilasi skema
konseptual).
o SQL (Structured Query Language) merupakan contoh bahasa yang
digunakan untuk manipulasi basis data relasional, yang
mengintegrasikan DDL, VDL dan DML.
9. Model basis data
o Model data yang umum saat ini ada 4 macam, yaitu :
1.Model data hirarkis
Model ini sering kali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik.
Dikenal istilah parent dan child , masing-masing berupa simpul dan
terdapat hubungan bahwa setiap child hanya bisa memiliki satu parent
sedangkan satu parent bisa memiliki sejumlah child .
Simpul tertinggi disebut root .Model data hirarkis tidak dapat
merepresentasikan hubungan M:M. . Contoh model data hirarkis Root
Dosen A Dosen B MK A MK B MK C MHS A MHS B MHS C MHS D MHS E
MHS F MHS G MHS H

6
2.Model data jaringan
Model data jaringan menyerupai model hirarkis.Model data
jaringan tidak mengenal root.Setiap child bisa memiliki lebih dari satu
parent . Mendukung hubungan M:M.Contoh model data jaringan Dosen
A Dosen B MK A MK B MK C MHS A MHS B MHS C MHS D MHS E MHS F
MHS G MHS H
3.Model data relasional
Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel
berdimensi dua dengan setiap tabel tersusun atas sejumlah baris dan
kolom.
Kolom (field) dapat didefinisikan sebagai satuan data terkecil dalam
sebuah tabel yang mempunyai makna.
Baris (record) adalah kumpulan kolom yang menyatakan suatu data
yang saling terkait.
Pada model data relasional, kaitan atau asosiasi antara dua buah tabel
disebut relasi. Relasi dapat berupa :
1:1, satu data pada suatu tabel berpasangan dengan hanya satu data
pada tabel lain.
1:M, satu data pada suatu tabel berpasangan dengan banyak data
pada tabel lain.
Model data relasional tidak mendukung relasi M:M. Relasi seperti ini
perlu dibentuk dengan relasi M:1 dan 1:M.
Secara konsep, setiap tabel harus memiliki primary key .
Primary key dapat tersusun dari sebuah atau beberapa field yang
berperan sebagai identitas yang unik untuk setiap baris data.
Foreign key adalah sebuah kolom dalam sebuah tabel yang menjadi
penghubung dengan primary key pada tabel lain.
Indeks merupakan suatu mekanisme dalam database yang
memungkinkan pencarian data dapat dilakukan dengan cepat.
4.Model data berorientasi objek
Model data berorientasi objek adalah model data yang
menerapkan teknik pemrograman berorientasi objek.

Data warehouse
Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data
sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sumber yang
menjadi perhatian penting bagi manajemen dalam organisasi dan
ditujukan untuk keperluan analisis dan pelaporan manajemen dalam
rangka pengambilan keputusan.
Data warehouse bersifat multidimensional yang berarti bahwa terdapat
banyak lapisan kolom dan baris.

7
Data warehouse dapat dibangun sendiri dengan menggunakan
perangkat pengembangan aplikasi ataupun dengan menggunakan
perangkat lunak khusus yang ditujukan untuk menangani hal tersebut.
Prinsip data warehouse Sumber data internal DB 1 DB 2 Sumber data
eksternal Data warehouse Manajer data warehouse
o Perangkat EIS
o Perangkat pelaporan
o Perangkat pengembangan aplikasi
o OLAP
o Data mining

OLAP
On Line Analytical Processing adalah suatu jenis pemrosesan
yang memanipulasi dan menganalisa data bervolume besar dari
berbagai perspektif (multidimensi).
OLAP dapat digunakan untuk melakukan konsolidasi, drill-down, slicing
and dicing.
Konsolidasi melibatkan pengelompokan data.Drill-down adalah suatu
bentuk yang memungkinkan data yang ringkas dijabarkan menjadi
data yang lebih detil.
Slicing and dicing menjabarkan pada kemampuan untuk melihat data
dari berbagai sudut pandang.

Data mining
Data mining adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
menemukan pola-pola tersembunyi maupun relasi-relasi yang terdapat
dalam database yang besar dan menghasilkan aturan-aturan yang
digunakan untuk memperkirakan perilaku di masa mendatang.

Aplikasi data mining


o Pemasaran.
Mengidentifikasi pembelian yang dilakukan konsumen.
Menemukan relasi di antara karakteristik demografi pelanggan.
Memperkirakan tanggapan penawaran melalui surat.
o Bank.
Mendeteksi pola penyalahgunaan kartu kredit.
Mengidentifikasi tingkat loyalitas pelanggan.
o Asuransi.

Analisis klaim
Memperkirakan pelanggan yang akan membeli produk baru.

SQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang

8
digunakan untuk mengakses basis data yang tergolong relasional SQL
dapat digunakan untuk mengambil (query) data, menciptakan dan
menghapus tabel, menambah, merubah dan menghapus data pada
tabel, dan berbagai operasi yang lain.

Sistem basis data terdistribusi


Basis data terdistribusi adalah kumpulan data yang dipakai
secara bersama-sama yang terintegrasi secara logis, tetapi secara fisik
tersebar pada beberapa komputer yang terhubung melalui jaringan.

Anda mungkin juga menyukai