Anda di halaman 1dari 2

21 Februari 2011

TUGAS I
Regulasi Jabatan Fungsional Survei dan Pemetaan
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli

Nama : Ratih Destarina


NIP : 19861211 201012 2 004

Permasalahan :

“ Coba jelaskan dengan singkat, tapi jelas dan mudah dimengerti apa yang anda ketahui tentang :
Regulasi dalam Jabfungsurta ”

Jawaban :
 Regulasi dalam Jabfungsurta diartikan sebagai pengaturan tentang jabatan fungsional surveyor
pemetaan dan angka kreditnya.

 Pengaturan tersebut tertuang dalam 6 regulasi yaitu :


1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka
Kreditnya;
2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor : PER/60/M.PAN/6/2005 tentang
Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya;
3. Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara nomor OT.02/60-KA/VII/2003 dan nomor 26 tahun 2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2003 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Surveyor Pemetaan.

 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 134/KEP/M.PAN/12/2002


tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya
 Terdiri atas 11 Bab dan 32 pasal
 Surveyor pemetaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, tanggungjawab
dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan survei dan
pemetaan. Jabatan fungsional Surveyor Pemetaan termasuk dalam rumpun arsitek, insinyur
dan yang berkaitan.
 Dalam rangka pembinaan karier kepangkatan/jabatannya, Surveyor pemetaan harus
mengumpulkan angka kredit, yaitu satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang harus dicapai.
- Kegiatan Surveyor Pemetaan terdiri dari :
1. Unsur Utama (≥ 80%)
a. Pendidikan
b. Kegiatan Survei
c. Kegiatan Pemetaan
d. Pengembangan Profesi
2. Unsur Pendukung (≤ 20%)
a. Penunjang tugas Surveyor Pemetaan
- Terdapat ± 108 kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit. Secara rinci, tertuang
dalam Bab V Pasal 7.
- Perhitungan angka Kredit dilaksanakan pada bulan April dan Oktober, dimana penyerahan
DUPAK dilakukan 3 bulan sebelum periode tersebut.
 Untuk menilai prestasi kerja Surveyor pemetaan, dibentuk Tim Penilai Angka Kredit yang
ditunjuk oleh pejabat yang berwenang.
- Tim Penilai sekurang-kurangnya terdiri dari 7 orang (1 Ketua, 1 Wakil Ketua, 1 Sekretaris
dan minimal 4 orang anggota)
- Anggota tim penilai lebih baik berasal dari Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan, tetapi
kenyataan yang ada di lapangan masih ada tim penilai yang bukan dari Jabfungsurta,
sehingga penilaian bisa jadi kurang optimal
- Masa jabatan 3 tahun

 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor : PER/60/M.PAN/6/2005 tentang


Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya
 Terdiri dari 1 Pasal
 Mengubah ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Angka Kreditnya khususnya sub unsur pendidikan sekolah dengan
memperoleh ijazah/gelar
- Ijazah Doktor (S3) dari 150 menjadi 200 angka kredit
- Ijazah Pasca Sarjana (S2) dari 100 menjadi 150 angka kredit
- Ijazah Sarjana (S1) atau D4 dari 75 menjadi 100 angka kredit

 Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara nomor OT.02/60-KA/VII/2003 dan nomor 26 tahun 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya
 Terdiri dari 10 Bab dan 27 Pasal
 Mendukung Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya
agar tertib administrasi dalam pelaksanaannya
 Antara lain mengatur tentang :
- Pemberhentian, yang mana pemberhentian dari jabatan Surveyor pemetaan bukan
pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil
- Instansi Pembina jabatan fungsional Surveyor Pemetaan adalah instansi yang secara
fungsional bertanggung jawab dalam kegiatan survey dan pemetaan, dalam hal ini
BAKOSURTANAL
 Tugas belajar lebih dari 6 bulan, Jabfung harus dihentikan terlebih dahulu.

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil
 Terdiri dari 7 Bab dan 15 Pasal
 Mengatur tentang Jenis dan Kriteria, wewenang dan angka kredit serta pengangkatan dan
pembinaan Jabatan fungsional

 Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
 Merupakan landasan bagi penetapan jabatan-jabatan fungsional yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan

 Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2003 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Surveyor Pemetaan
 Terdiri dari 6 Pasal
 Mengatur tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan

Anda mungkin juga menyukai