Anda di halaman 1dari 16

SUPERVISI

PENDIDIKAN
OLEH :
DIAN APRIANI (08302244016)
IKA NURMALITASARI(08302244017)
GILANG BUDI KUSUMA (08302244018)
WIJI AZIIZ HARI MUKTI (08302244019)
DESINTA ARLIANI (08302244020)
SEJARAH SUPERVISI
Evolusi peranan supervisi
 1850 – 1910 Inspeksi dan pelaksanaan peraturan

 1910 – 1920 Supervisi ilmiah

 1920 – 1930 Supervisi birokratis

 1930 – 1955 Supervisi kerjasama

 1955 – 1965 Supervisi sebagai pengembangan


kurikulum
 1965 – 1970 Supervisi klinis

 1970 – 1980 Supervisi sebagai menejemen

 1980 - Menejemen pengajaran


PENGERTIAN SUPERVISI
 Secaramorfologis Supervisi berasalah dari dua
kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision.
Super berarti diatas dan vision berarti melihat,
masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan
dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang
berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal
yang ada dibawahnya.
 Secara
sematik Supervisi pendidikan adalah
pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan
pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar dan belajar pada khususnya.
TUJUAN SUPERVISI
 Tujuan umum
 Membina orang-orang yang disupervisi menjadi
manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri.
 Membina orang-orang yang disupervisi menjadi
manusia pembangunan dewasa yang berpancasila.
 Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada
umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar pada khususnya.
 Tujuan khusus
 Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan
yang sebenarnya.
 Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan
menolong murid
 Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk
terjun ke msyarakat
 Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang
demokratis dan kooperatif
 Membesar ambisi guru untuk berkembang
 Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman
yang dimiliki
 Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
 Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat
 Mengembangkan professional guru
FUNGSI SUPERVISI
PENDIDIKAN
 Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas
dan objektif tentang suatu situasi pendidikan
 Perumusan topik
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Konlusi hasil penelitian
 Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada
negative
 Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana
situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi
belajar mengajarnya.
 Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kearah pembinaan
diri yang disupervisi
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
PENDIDIKAN
 Ilmiah (scientific), yaitu:
 Sistematis, dilakukan secara teratur, berencana dan
kontinyu.
 Obyektif, didasarkan pada data obyekktif / informasi.

 Menggunakan instrumen yang baik untuk


mengumpulkan data atau informasi yang teliti atau
cermat.
 Demokratis, berdasrkan atas dasar musyawarah,
mengandung jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup
menerima pendapat orang lain.
 Kooperatif, dilakukan dalam situasi kerjasama, bertujuan
mengembangkan usaha bersama untuk menciptakan
situasi belajar mengajar yang lebih baik.
 Konstruktif dan kreatif, membina inisiatif guru serta
mendorongnya untuk aktif dalam menciptakan situasi
belajar mengajar yang lebih baik.
 Terbuka, kegiatan supervisi dilakukan dengan terbuka
dengan ada pemberitahuan terlebih dahulu.
 Komprehensif , sarana yang lengkap dan meliputi semua
aspek.
TEKNIK-TEKNIK
SUPERVISI PENDIDIKAN
 Teknik kelompok : cara pelaksanaan supervise
terhadap sekelompok orang yang disupervisi
 Teknik perorangan : dilakukan terhadap individu
yang memiliki masalah khusus.
METODE SUPERVISI
 Metode langsung : alat yang digunakan
mengenai sasaran supervise
 Metode tak langsung : mempergunakan
berbagai alat perantara (media)
TEKNIK DAN METODE
YANG LAIN
Kunjungan sekolah (school visit)
Kunjungan kelas (class visit)
Pertemuan individual
Rapat sekolah
Pendidikan ini service
Workshop (musyawarah kerja_muker)
Intervisitas
Demonstrasi mengajar
Bulletin supervisi
Bulletin bord
Kunjungan rumah
KETRAMPILAN-
KETRAMPILAN SUPERVISOR
PENDIDIKAN
 Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)
 Keterampilan dalam proses kelompok

 Keterampilan dalam hubungan insani (human


relation)
 Keterampilan dalam administrasi personal

 Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)


TIPE-TIPE SUPERVISOR
PENDIDIKAN
 Otokratis : supervisor penentu segalanya
 Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan
bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan.
 Manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang
disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki
supervisor dengan cara musulihat
 Laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan
kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa
yang dianggap mereka baik.
JENIS-JENIS SUPERVISI
PENDIDIKAN BERDASARKAN
PROSESNYA
 Koraktif : lebih mencari kesalahan
 Preventif : mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan
 Konstruktif : membangun (dapat memperbiki
jika terjadi kesalahan)
 Kreatif : menekankan inisiatif dan kebebasan
berfikir
 Sejarah supervisi
 Pengertian Supervisi

 Tujuan Supervisi Pendidikan

 Fungsi Superviisi Pendidikan

 Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan

 Teknik Supervisi Pendidikan

 Metode Supervisi

 Ketrampilan-ketrampilan Supervisor Pendidikan

 Tipe-tipe Supervisor Pendidikan

 Jenis-jenis Supervisi Pendidikan Berdasarkan


prosesnya

Anda mungkin juga menyukai