Anda di halaman 1dari 10

Cadangan…….

Klasifikasi Tanda atau gejala


Dehidrasi berat Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
 Letargis atau tidak sadar
 Mata cekung
 Tidak bisa minum atau malas minum
 Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat

Dehidrasi ringan/sedang Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :


 Gelisah, rewel, atau mudah marah
 Mata cekung
 Haus, minum dengan lahap
 Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Tanpa dehidrasi Tidak cukup tanda-tanda


Pengaruh lingkungan terhadap timbulnya
penyakit
 Sebagai faktor penunjang terjadinya penyakit atau
predisposing factor.
 Sebagai penyebab langsung timbulnya penyakit
 Sebagai media transmisi penyakit, misalnya air dapat
menjadi media penyebaran penyakit kolera
 Sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit.

Masalah kesehatan lingkungan utama di negara-negara


yang sedang berkembang adalah penyediaan air
minum, tempat pembuangan kotoran, pembuangan
sampah, perumahan dan pembuangan air limbah.
(Notoatmodjo, 2003)
Air Bersih
Air bersih yang sehat harus memenuhi persyarata Peraturan Menteri Kesehatan No
416/MENKES/PER/IX/1990:
1.Syarat Fisik :
 Jernih
Keluarga yang menggunakan air dari sumber air
 Tidak berwarna

yang bersih dan handal, menunjukkan angka
Tidak berasa

kejadian diare yang lebih sedikit daripada
Tidak berbau
keluarga yang tidak mendapatkan air bersih.
 Temperatur tidak melebihi suhu udara.
(Arifin, 2001)
2. Syarat Kimia :
 Tidak mengandung unsur kimia yang bersifat racun.
 Tidak mengandung zat yang menimbulkan gangguan kesehatan.

3. Syarat Bakteriologis :
 Tidak mengandung kuman parasit, atau kuman patogen, air tidak mengandung bakteri
E. coli yang melampaui batas yang ditentukan, kurang dari 4 setiap 100 cc air.
4. Syarat Radio aktif :
 Tidak mengandung sinar alfa, sinar gama.
JAMBAN…..

Syarat membangun jamban yang sehat antara lain:


1. Tidak mengotori tanah permukaan
2. Tidak mengotori air permukaan
3. Tidak mengotori air tanah
4. Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat
dipergunakan oleh lalat untuk bertelur atau
berkembang biak
5. Kakus harus terlindung atau tertutup
6. tidak menyebarkan bau
7. aman digunakan
8. mudah dibersihkan dan tersedia alat pembersih yang
cukup.
Jenis kakus antara lain :
Jamban Cemplung, kakus (Pit Latrine)
Dalamnya PIT Latrine berkisar antara 1,5 – 4 meter, dapat dibuat dari bambu, dinding bambu, dan atap daun
kelapa ataupun dari padi. Jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya 25 meter.
Jamban Cemplung Berventilasi (Ventilasi Improved Pit Latrine = VIP Latrine)
Jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap, yakni menggunakan ventilasi
pipa.
Jamban Empang (Fishpond Latrine)
Jamban ini dibangun diatas empang ikan. Tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang, dan
selanjutnya orang mengeluarkan tinja, demikian seterusnya.
 
Jamban Pupuk (The Compost Privy)
Pada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung, hanya lebih dangkal galiannya. Disamping itu jamban
ini juga utuk membuang kotoran binatang dan sampah, daun-daunan.
Septic Tank
Jenis ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan. Oleh sebab itu, cara pembuangan tinja
semacam ini yang dianjurkan. Septic Tank terdiri dari sedimentasi yang kedap air, dimana tinja dan air
buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Dalam tanah ini tinja akan berada selama beberapa hari.
Selama waktu tersebut tinja akan mengalami 2 proses yakni proses kimiawi dan proses biologis.
(Notoatmodjo, 2007)
Jenis Kakus
Jamban Cemplung,
kakus (Pit Latrine)
Jamban Cemplung
Berventilasi (Ventilasi
Improved Pit Latrine = VIP
Latrine)

Jamban Empang
(Fishpond Latrine)

Jamban Pupuk (The


Compost Privy)

Septic Tank
Cara pengolahan sampah antara lain
sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah


Pengumpulan sampah diperlukan tempat sampah yang
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, tidak
mudah rusak, harus tertutup rapat, ditempatkan di luar
rumah. Pengangkutan dilakukan oleh dinas pengelola
sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA)
2. Pemusnahan dan pengelolaan sampah
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, ditanam
(Landfill), dibakar (Inceneration), dijadikan pupuk
(Composting).
Limbah…
 Limbah sebagai media penyebaran berbagai penyakit terutama kolera,
diare, typus, media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen,
tempat berkembangbiaknya nyamuk, menimbulkan bau yang tidak
enak serta pemandangan yang tidak sedap, sebagai sumber
pencemaran air permukaan tanah dan lingkungan hidup lainnya,
mengurangi produktivitas manusia, karena bekerja tidak nyaman.
 Usaha untuk mencegah atau mengurangi akibat buruk tersebut
diperlukan kondisi, persyaratan dan upaya sehingga air limbah
tersebut tidak mengkontaminasi sumber air minum, tidak
mencemari permukaan tanah, tidak mencemari air mandi, air
sungai, tidak dihinggapi serangga, tikus dan tidak menjadi
tempat berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor, tidak
terbuka kena udara luar sehingga baunya tidak mengganggu.
Sosial Ekonomi
 Kemiskinan  mengurangi kapasitas orangtua untuk
mendukung perawatan kesehatan memiliki higiene
yang kurang, miskin diet, miskin pendidikan  angka
kematian dan kesakitan yang lebih tinggi untuk
hampir semua penyakit.
 Kebanyakan anak yang mudah menderita diare berasal
dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah,
kondisi rumah yang buruk, tidak punya penyediaan air
bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan,
pendidikan orang tuanya yang rendah dan sikap serta
kebiasaan yang tidak menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai