Anda di halaman 1dari 8
Bab 11 Penulisan Laporan Penelitian Dalam bab ini akan dibahas bagaimana penyajian laporan final proyek penelitian dalam rangka tugas akhir mahasiswa (karya tulis ilmiah). Menyajikan laporan penelitian semacam ini, pada dasarnya tidak berbeda dengan penyusunan laporan penelitian pada sebuah proyek penelitian. Perbedaan yang mungkin timbul, disebabkan ruang lingkup penelitian yang berbeda antara penelitian yang dilakukan oleh para pakar dalam penyelesaian suatu proyek penelitian dengan tugas para mahasiswa dalam rangka penulisan karya tulis ilmiah. Pembahasan dalam bab ini dibagi dalam beberapa subbab yang antara lain; format Japoran, isi laporan A. PENULISAN GAGASAN DAN ASPEK KEBAHASAAN Mungkin, bagi para mahasiswa yang sama sekali tidak memperoleh pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik, menuliskan gagasan yang ada dalam benaknya ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Menyampaikan gagasan secara tertulis, membutuhkan pemahaman Bahasa Indonesia yang benar; mengingat formulasi bahasa tulis sangat jauh berbeda dengan bahasa lisan. Didalam penyampaian bahasa lisan, ide dari pembicara dapat mengalir terus dengan disertai ekspresi dan gaya. Pandangan mata, indera pendengar, dan perasaan lawan bicara (audience-nya) secara jelas dapat merasakan nuansa yang terkandung dalam mimik, tutur. intonasi, dan gaya pembicara. Kesemuanya itu menyebabkan kebenaran tatabahasa, menjadi tidak diperhatikan oleh lawan bicara, karena segala gaya dan ekspresi yang terungkap dalam pembicaraan justru memberikan makna ataupun penafsiran yang jauh lebih lengkap dibandingkan hanya dengan kebenaran tatabahasanya. Itulah kiranya faktor yang menjadi penyebab kenapa berbahasa lisan akan jauh berbeda dengan berbahasa tulis. Berbeda dengan bahasa lisan, bahasa tulis menghendaki penyampaian kalimat yang benar tata bahasanya, tepat pemilihan kata, tepat runtutan kalimainya, dan menggunakan_ logika yang benar. Semua persaratan tersebut dibutuhkan mengingat antara penulis dengan pembaca, tidak pernah bertemu. Jadi penulis mengusahakan apa yang dinyatakan harus ditafsirkan sesuai dengan apa yang tertulis. Dalam bahasa tulis penyampaian gagasan yang sudah dipublikasikan tidak bisa diralat lagi. Para pembaca akan menangkap apa adanya sesuai yang tertulis dalam susunan kata, Pihak lain beranggapan, bahwa penulis juga mengetahui pemahaman yang sama dengan dirinya tentang cara menyampaikan gagasan secara tertulis tersebut. Ini berarti, dalam penyampaian gagasan (laporan penelitian), ada 120 konvensi yang telah menyepakati aturan permainannya. Barang siapa menyajikan karya tulisnya tidak menggunakan konvensi tersebut, maka dia dianggap tidak mematuhinya, Oleh karena itu, suatu karya yang tidak memenuhi adab konvensi tersebut; dianggap tidak dapat ‘memenuhi persyaratan keilmuan yang telah menyepakatinya. Ibaratnya, baju keilmuan suatu karya ilmiah terletak pada kesediaan seseorang menggunakannya dalam forumnya masing- masing. Dalam bahasa tulis, semua kata-kata yang membentuk kalimat harus dipertimbangkan dengan tepat, karena setiap suku kata mempunyai makna yang tidak dapat ditafsirkan dengan pengertian lain. Oleh karena itu, kata-kata yang digunakan untuk membentuk kalimat harus difikirkan memang tepat digunakan dalam susunan suatu kalimat. Pemilihan kata yang tidak tepat, akan ditafsirkan berbeda dari maksud yang terkandung dalam benak penulis. Bahkan, dapat mengacaukan struktur gagasan yang akan dikemukakannya. Guna menghindarkan kemungkinan kesalahan memilih suku kata, hendaknya penulis membekali dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai sumber rujukan untuk menafsirkan suatu kata, Aspek kebahasaan ternyata sangat penting untuk diperhatikan dalam menyusun suatu laporan penelitian, mengingat hal tersebut sering diabaikan. Kebanyakan peneliti kadangkala febih mementingkan angka-angka temuannya beserta perangkat statistika dibandingkan aspek pelaporannya. Padahal, keduanya sama-sama penting sebagai alat komunikasi dengan pihak lainnya. Kesalahan dalam bahasa, baik dari bentukan peristilahannya, santun kata, tata bahasa, dan lain-lain dapat memberikan interpretasi yang berbeda dengan pembaca Japoran. Perbedaan interpretasi tersebut dapat menjadikan suatu laporan ditolak/tidak diterima. B, PENGUNGKAPAN GAGASAN DALAM PELAPORAN HASIL PENELITIAN Peraturan yang mendasari bagaimana menuliskan laporan penelitian hanya satu pernyalaan, faporan sejauh mungkin harus objektif. Hal ini mengingat laporan penelitian harus menjungjung tinggi objektifitas ilmiah dan akan menjadi dokumentasi keilmuan dibidangnya masing-masing. Apa yang dimaksudkan sebagai objektifitas ilmiah harus ditafsirkan, bahwa laporan penelitian harus memberikan interpretasi apa adanya, meskipun seringkali peneliti dihadapkan pada simpulan yang mengandung kontroversi. Pelaporan hasil penelitian kadangkala dipaksa harus mempertimbangkan hal-hal yang kontroversial dengan apa adanya, meskipun seringkali mengandung risiko yang sangat tinggi. Mengingat laporan penelitian bukan suatu novel ataupun ceritera makadalam melaporkan tidak boleh membuat pernyataan yang bersifat subjektif, overstatements, dan pemnyataan yang bersifat emosional. Disamping itu, laporan penelitian harus menggunakan bahasa yang formal, isinya bersifat objektif, menyajikan fakta penelitian sebagai basis laporannya. Pelaporan hasil penelitian memberikan nuansa, bahwa informasi yang disampaikan tidak dibuat-buat. Hal ini justru akan memberikan point kredibilitas yang tinggi pada si pelapor- nya, bukan sebaliknya. Dalam menyampaikan gagasan pribadi si penulis, hendaknya menghilangkan kata ganti orang seperti: saya, dia, kami, kita atau/dan sejenisnya. Guna menghindarkan penggunaan kata ganti orang tersebut, penulisan gagasan disarankan menggunakan bentuk kalimat pasif. 121 Sebagai contoh: “Saya tentukan besaran variabel .”, sebaiknya ditulis dengan: “Penentuan besaran variabel .......”. Dengan menggunakan kalimat pasif tersebut, penulisan kalimat tethindarkan dari jebakan ungkapan yang bersifat personal. Ini berarti laporan penelitian dapat diungkapkan dengan bahasa yang bersifat formal. Jadi, kata-kata yang memberikan nuansa/gambaran manja atau kekanak-kanakan tidak dapat diterima. Gaya penulisan laporan penelitian harus disajikan dengan jelas, simpel, dan langsung ke pokok permasalahannya; dengan maksud agar para pembacanya tidak bosan. Penegasan tersebut perlu dikemukakan, agar dalam menyampaikan gagasan jangan sampai terjebak daiam susunan kata yang berputar-putar namun maknanya tidak jelas. Banyuak laporan penelitian atau skripsi yang “disubal” dengan kata-kata atau gambar-gambar yang sebetulnya sangat kecil relevansinya dengan maksud agar laporan karya ilmiah tersebut menjadi terlihat semakin tebal. Jangan sampai Anda menulis laporan penelitian secara panjang lebar, dengan maksud untuk menambah jumlah halaman. Harus diingat, bahwasannya kualitas peneltian tidak tercermin dari berapa jumlah halamannya, tetapi justru terletak pada mutu analisis serta kesimpulan yang diperolehnya. Apabila hasil penelitian tersebut memang dapat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, atau memberikan nilai tambah dalam pengambilan keputusan, dapat dikatakan penelitian tersebut berhasil dengan baik. Dalam menggunakan singkatan, hendaknya digunakan secara selektip, sebab pembaca laporan penelitian akan bingung dengan istilah-istilah yang dianggapnya asing. Singkatan- singkatan yang tidak standar (seperti: Iuber, jurdil, dan lain-lain) hendaknya dihindarkan. Ini bukan berarti, singkatan kata tidak boleh digunakan dalam penyusunan laporan, tetapi harus berdasarkan konvensi (aturan) yang telah disepakati bersama. Tentu, singkatan ini diluar simbol, seperti kg (kilogram), Rp (Rupiab) dan lain-lainnya. Penulisan laporan hendaknya menghargai karya pihak lain yang nyata-nyata telah menjadi inspirasi karyanya tersebut. Cara memberikan penghargaan menurut tradisi ilmuwan adalah memberikan kredit terhadap sumber referensi tersebut dalam bentuk catatan kaki atau catatan akhir. Kejujuran seseorang mengungkapkan karya yang dikutib tersebut bukannya merendahkan mutu analisis penelitian, tetapi justru mampu meningkatkan harkat dan gengsinya dalam masyarakat akademisi. Penulisan catatan kaki tersebut diberikan dengan menunjukkan; nama pengarang buku, judul buku, penerbit dan tahun terbit, serta halaman yang dikutipnya. C. STRUKTUR LAPORAN PENELITIAN Laporan penelitian dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk. Laporan yang akan disajikan dalam suatu seminar tentu akan berbeda strukturnya dengan laporan yang disajikan dalam bentuk skripsi, thesis, atau desertasi (S1,S2, atau $3). Jadi penyusunan laporan penelitian sangat tergantung pada twjuan penyampaian hasil penelitian tersebut. Apabila laporan penelitian dalam rangka penulisan skripsi, maka struktur isi skripsi disajikan sebagai berikut: SEALER I i i a RRS SRS RS 1. Halaman-halaman awal, yang ditandai dengan hurufromawi dengan hurufkecil misalaya »y dan seterusnya). Halaman-halaman awal terdiri dari: a. Halamam Judul, yang memuat judul skripsi dengan identifikasi yang diperlukan untuk menampilkan sebagai suatu karya akademik. Informasi yang harus dimuat dalam halaman judul adalah: (a) Judul skripsi yang dituliskan di bagian atas halam judul dengan huruh besar (kapital) semua. Biasanya judul penelitian ditulis dengan bentuk piramida terbalik. Perhatikan contoh berikut ini: FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN KEBIJAKSANAAN AKUNTANSI TERHADAP AKTIVA. TETAP,: STUDI KASUS PADA PT TENGGARONG. (b) Nama lengkap penyusun skripsi beserta identitas dirinya (nomor mahasiswa) sebagai mahasiswa suatu perguruan tinggi, harus ditulis tepat pada baris tengah halaman judul. Perhatikan contoh berikut: ditulis oleh: Boon Ceng An (1234) (©) Nama lengkap perguruan tinggi tempat ia belajar, yang dilengkapi dengan tahun kapan penulisan skripsi tersebut diselesaikan diletakkan pada bagian bawah halaman judul skripsi. b. Halaman Pengesahan, memuat pernyataan dari pembibing skripsi. Perhatikan contoh berikut ini: ‘Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi berjudul: FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN KEBIJAKSANAAN AKUNTANSI TERHADAP AKTIVA TETAP STUDI KASUS PADA PT TENGGARONG Yang ditulis oleh Boon Ceng An (1234). Penanda tangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telak memenuhi syarat untuk diterima. c. Halaman penghargaan, memuat penghargaan yang disampaikan oleh penulis karena dorongan/motivasi yang diberikannya sehingga segalabebandan tugasakademiknya dapat diselesaikan. d, Kata Pengantar, berisi ungkapan si penulis skripsi mengenai hal-hal apa saja yang memberikan pertimbangan kenapa dia mempunyai gagasan menulis skripsi tersebut. Pada kesempatan tersebut (biasanya) disampaikan pula penghargaan ataupun ungkapan terimakasih kepada siapapun yang telah membimbing dan membantu penyelesaian karya akademiknya tersebut. e. Daftar Isi, memuat keseluruhan judul dan sub judul yang telah ditulis dalam keseluruhan skripsinya tersebut. Dalam membuat daftar isi, hendaknyadiperhatikan ketentuan sebagai berikut: + — Judul bab, ditulis dengan huruf besar semua 123 Oe AY EE RENTS ok A ek AEBS ocr Sub judul, ditulis seperti yang telah dituliskan dalam sub judul dalam keselu- ruhan skripsinya tersebut, dengan dilengkapi nomor subbab, dan halaman subbab tersebut berada. Penomoran Subbab menggunakan suatu sistem klasifikasi tertentu yang harus diterapkan dengan konsisten. Perhatikan penyusunan daftar isi yang disajikan pada halaman berikut ini Peraga 9.1 Susunan Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Halaman Pengesahan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar/Peraga L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.2. Tinjauan Teoritikal 1.2. Batasan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Metodologi 1.5 Rancangan Isi PENGAKUAN HAK ATAS TANAH, TINJAUAN DARI SUDUT UUPA 2.1. Undang-undang Pokok Agraria 8 2.1.1 Klasifikasi Hak atas Tanah 2.1.2 Transaksi Penguasaan Hak atas Tanah 2.2 Prinsip Akuntansi terhadap Tanah dan Hak atas Tanah 2.2.1 Kebijaksanaan Akuntansi terhadap Tanah dan Hak atas Tanah 2.2.2 Prinsip AKuntansi Indonesia terhadap Tanah dan Hak atas Tanah dan seterusnya, 28.2.1 Il. PENUTUP PRES OO REO Se TG RARERI HOE ha OZER REN ASIP aS RRR Cea f. Daftar Tabel, memuat seluruh tabel yang dibuat dalam skripsi tersebut. Pembuatan daftar tabe! memuat informasi: (a) nomor tabel, (b) judul tabel, dan (c) halaman tabel tersebut berada. Contoh daftar tabel adalah sebagai berikut: DAFTAR TABEL Nomor Tabel Judul Tabel Hal. 21 Tabel Permintaan Semen Menurut Segmen Pasar 10 22 2 23 18 g. Daftar Gambar. memuat seluruh gambar ataupun peraga dalam skripsi tersebut. Pada dasamnya semua bentuk visualisasi ide/gagasan dalam penulisan termasui: dalam kategor' gambar. Informasi yang disajikan dalam daftar gambar/peraga adalah: (a) nomor gambar/peraga, (b) judul gambar/peraga, dan (c) halaman letak gambar tersebut berada, Contoh daftar gambar ini mengacu pada pembuatan daftar tabei tersebut di atas. 2. Halaman-halaman Isi, memuat inti pembahasan laporan penteitian (skripsi) dengan tujuan untuk melakukan analisis terhadap segala aspek yang diungkapkan dalam penelitian guna menjawab fenomena yang diajukan dalam penclitian (skripsi), Pokok- pokok bahasan dalam penelitian (skripsi) antara lain: Pendahuluan, Uraian teoritikal yang mendukung pembahasan, Bagaimana pengolahan data yang dikumpulkan, Diskusi temuan-temuan dalam penelitian tersebut, Analisis yang telah dilakukan, Penutup, yang berisi simpulan dan saran, serta Daftar kepustakaan. Pokok-pokok masalah tersebut di atas akan diklasifikasi menjadi beberapa bab. Pemba- gian bab tersebut tergantung luasnya pembahasan masing-masing permasalahan, Dalam hal ini tidak ada petunjuk yang pasti mengenai cara-cara pembagian bab-bab dalam laporan penelitian. Masalah teknis dalam penulisan faporan menjadikan suatu kebiasaan, kalau bagian Pendahuluan masuk dalam bab I, dan bagian Penutup menjadi bab terakhir, Bagian cs/de, biasanya dibagi dalam beberapa bab, bahkan mungkin saja dijadikan satu: menjadi Bab 1, sehingga bagian penutup menjadi Bab Il. Uraian berikut ini dengan anggapan laporan penelitian (skripsi) dibagi dalam tiga bab, 1. Pendahuluan, menguraikan kontens penelitian secara keseluruhan. Seluruh pembahasan mengenai hal ini biasanya masuk dalam Bab I, dengan beberapa subbab yang secara berturutan mengemukakan latar belakang penelitian s/d rancangan isi laporan penelitian (skripsi) tersebut. Bab pendahuluan ini memuat hampir keseluruhan proposal penelitian, ‘meskipun tidak dapat dikatakan santa persis. Penyaji tidak bisa memindahkan begitu saja we meange 125 126 proposal penelitian sebagai pendahuluan, mengingat dalam proses penelitian akan selalu dijumpai berbagai variasi penelitian yang berupa temuan-temuan baru. kesulitan dalam pengumpulan data, kesalahan penyusunan strategi penelitian, dan lain-lain. Kesemuanya itu memerlukan revisi seperfunya, sehingga tidak dengan sendirinya laporan penelitian memindahkan begitu saja proposal penelitian sebagai bagian Pendahuluan. Pembahasan, menguraikan secara lengkap konsep penelitian beserta prosesnya secara lengkap yang meliputi: (a) uraian teoritikal yang mendukung pembahasan, (b) bagaimana pengolahan data yang dikumpulkan, (c) diskusi temuan-temuan dalam penelitian tersebut, dan (d) Analisis yang telah dilakukan. Untuk menguraikan keempat aspek tersebut akan dirinci menjadi beberapa subbab, bahkan bila diperlukan masih akan dibagi lagi menjadi sub-subbab. Fragmentasi dan pentahapan pembahasan ini sangat tergantung pada rancangan pendekatan penelitiannya. Sebagai contoh, dalam studi kepustakaan tentu akan berbeda dengan studi dengan pendckatan kesejarahan. Kekha- san isi laporan penelitian akan dibahas dalam bab-bab khusus terdahulu (bab 6, 7, dan 8). Penutup, yang berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan kristalisasi hasil penelitian secara keseluruhan. Perumusan simpulan diperoleh berdasarkan proses analisis yang telah dilakukan dan telah ditunjukkan dalam bab sebelumnya. Sadi, tidak mungkin suatu kesimpulan tiba-tiba muncul tanpa melalui proses analisis ataupun proses diskusi. Simpulan pada dasarnya merupakan jawaban terhadap fenomena yang dimunculkan saat penelitian dirumuskan. Jadi, apabila ingin melakukan verifikasi terhadap kesimpulan suatu penelitian, perlu kiranya diperhatikan apakah fenomena — yang dijabarkan dalam hipotesa— telah memperoleh jawaban dalam kesimpulan yang diambil. Meskipun hasil kesimpulan menunjukkan jawaban yang bertolak belakang dengan hipotesa, simpulan tidak harus dinyatakan lain. Mengenai saran, hendaknya diperhatikan bahwasannya saran yang disampaikan juga tidak boleh muncul begitu saja dengan tidak memperhatikan simpulan yang telah dirumaskan terdahulu. Saran disampaikan guna menunjukkan pemecahan terhadap simpulan. Jadi, saran yang tiba-tiba muncul justra akan menyebabkan relevansinya dalam konteks penelitian secara keseluruhan menjadi tidak afdol. Daftar kepustakaan, merupakan daftar lengkap seluruh bacaan yang menjadi sumber inspirasi dalam penelitian tersebut. Dalam menyusun daftar pustaka, pelu diperhatikan bahwa semua buku, ataupun rujukan lainnya yang dikutip dalam bab-bab sebelumnya harus disajikan dalam daftar pustaka (kecuali kamus). Sebaliknya bacaan yang menjadi sumber inspirasi, meskipun tidak pernah dikutip dalam bab-bab sebelumnya tetap harus dimasukkan dalam daftar pustaka. Informasi Tambahan, yaitu semua informasi penting yang digunakan untuk mendukung analisis, seperti lampiran data sumber, daftar kuesioner, dan lain-lain. Semua informasi tambahan diletakkan setelah Daftar Pustaka. Perlu diberi pembedaan, bahwasannya daftar kepustakaan tidak masuk dalam kategori informasi tambahan, mengingat daftar ini memuat buku-buku, berbagai sumber informasi yang digunakan dalam proses analisis. Daftar kepustakaan sebetulnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari karya ilmiah tersebut. D. ISI SKRIPSI Fragmentasi isi skripsi pada dasamya tidak akan selalu sama untuk setiap proyek Penelitian mahasiswa, Hal ini disebabkan adanya perbedaan permasalahan yang dihadapi sertaruang lingkup yang tidak sama. Nenambah suatu bab atau sebaliknya meniadakan suatu bab, sepenuhnya tergantung pada kebutuhan dan konteks permasalahan yang dihadapi para dalam topik penelitiannya sendiri. Namun demikian bukaz berarti sama sekali tidak ada kaidah-kaidah dalam menyusun suatu Karya ilmiah, Secara garis besar skripsi (karya tulis ilmiah) memuat tiga hal pokok, antara lain: Bagian Pendahuluan, Bagian Isi (Body Laporan), dan Bagian Akhir (Bagian Referensi). Bagian pendahuluan (preliminaries) suatu skripsi berisi berbagaiclemen yang mendukung Penyampaian konteks isi skripsi yang antara Iain (sesuai dengan urutannya) memuat; halaman pengesahan, halaman judul, clearance forms, kata pengantar (sekapur sirih), halaman penghargaan, dan daftar tabel dan gambar.

Anda mungkin juga menyukai