Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fadlika Dita Nurjanto

NRP : 5110100132

Jurusan: Teknik Informatika

Koperasi Sebagai Salah Satu Kaderisasi Entreprenur

Koperasi sebagai salah satu bentuk perekonomian Indonesia, merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia, yang dikenal menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan
kebersamaan.

Menurut data-data yang ada, salah satu penyebab mengapa Indonesia masih menjadi negara berkembang
adalah masih sedikitnya jumlah entrepreneur. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih berpikiran bahwa
untuk meningkatkan taraf ekonomi adalah dengan bekerja, bukan dengan membuka usaha. Padahal jika
mau ditelaah lebih lanjut, makin banyak usaha yang dibuka, makin banyak lapangan kerja yang dapat
dibuka. Seorang entrepreneur adalah seorang yang mampu me-manajemen resource-resource yang ada di
sekitarnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Tapi sekarang pertanyaannya, bagaimana mendidik para
calon-calon pemimpin bangsa seperti mahasiswa agar bisa menjadi seorang entrepreneur? Salah satunya
adalah melalui koperasi. Mengapa harus koperasi? Dalam koperasi ada berbagai nilai-nilai sosial dan
ekonomi yang sangat bermanfaat dalam ilmu entrepreneur. Seperti halnya sebuah usaha, di dalam koperasi
juga terdapat proses-proses yang berkaitan dengan produksi, di antaranya : Proses Perintisan, Proses Bisnis,
dan Pemasaran.

Dalam koperasi, kita dituntut untuk jeli dalam memanfaatkan peluang yang ada. Ada beberapa aspek yang
harus kita perhatikan saat melihat suatu peluang. Aspek-aspek tersebut adalah strategi, akuntansi /
perpajakan, modal usaha, penawaran, jaringan, personalia dan kompensasi, negosiasi, pemecahan konflik,
pengembangan produk, kerjasama tim, pengembangan visi, pembinaan, perubahan, kreativitas,
pengelolaan, teknologi, dan manajemen krisis. Kegiatan-kegiatan dalam koperasi dapat merangsang
entrepreneur untuk lebih kreatif dan inovatif, seperti menciptakan produk yang dapat dijual pada para
anggota.

Pada abad yang serba cepat ini, para entreprenur dituntut untuk lebih jeli menangkap peluang. Kecepatan
(speed), kenyamanan (convinience), pilihan (choice), gaya hidup (life style), pelayanan (service), teknologi
(technology), dan mutu (quality) dapat kita selesaikan jika kita dapat berpikir matang dan cerdas. Begitu
juga dalam berkoperasi, kita dituntut untuk memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya dengan tanpa
melupakan kualitas.

Untuk itu perlu langkah-langkah nyata untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Salah satunya adalah dengan
diklat secara berkala bagi para anggota-anggota baru koperasi. Diklat-diklat tersebut digunakan sebagai
pendalaman materi entrepreneur khususnya koperasi. Tidak dapat dipungkiri dunia koperasi sangatlah erat
dengan dunia entrepreneurship. Jika ini tercapai, bukan tidak mungkin Bangsa Indonesia kelak menjadi
salah satu pilar ekonomi utama dunia, tanpa melupakan nilai-nilai kekeluargaan dan kemandirian yang
notabene merupakan jiwa utama perkoperasian Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai