Berdasarkan artikel yang sudah saya baca mengenai pertumbuhan ekonomi
dengan topik “Kesenjangan Masih Tinggi” oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida S. Alisjahbana mengatakan Bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2010 belum mampu menghapus kesenjangan dan kemiskinan yang ada di Indonesia. Karena itu untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, pemerintah berupaya melakukan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Dalam jumpa pers di Kantornya, Menteng, Jakarta Pusat (Jum’at, 18/2), Armida S. Alisjahbana juga memaparkan dua strategi besar yang akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan kesenjangan. Rencana pertama adalah mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di Indonesia. Sedangkan, yang kedua meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Beliau juga mengatakan selain percepatan, perluasan pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mengurangi kesenjangan pada masyarakat Indonesia. Menurut beliau sampai saat ini jumlah penduduk miskin masih saja terpusat di Pulau Jawa, sementara itu jika dilihat dari persentase, daerah kemiskinan banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian Timur. Gini Ratio menyebutkan bahwa angka kesenjangan pada tahun 2010 sebesar 0,331 persen, itu menurun dari angka 0,357 persen dari tahun 2009. Menurunnya tingkat kesenjangan di atas itu di dorong adanya program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah seperti asuransi kesehatan, bantuan operasi sekolah (BOS), program keluarga harapan dan lain sebagainya. Angka kesenjangan 2009 tersebut, jika dibandingkan dengan ASEAN-5 dan BRIC menduduki posisi kedua setelah India. Ini adalah data dari Bank Dunia. Menurutnya, perhitungan kesenjangan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan distribusi pengeluaran masyarakat. Jauh berbeda dengan cara yang digunakan oleh Bank Dunia untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakat. Berdasarkan data BPS, tingkat kesenjangan masyarakat di negara ASEAN- 5 dan BRIC pada 2010 adalah sebagai berikut : – China 0,437 persen – Brazil 0,55 persen – Thailand 0,42 persen – Singapura 0,425 persen – Filiphina 0,44 persen. – Malaysia 0,379 persen.