Anda di halaman 1dari 24

BAB VI

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

A.| Konsep IPTEK dalam Islam


1.| Definisi IPTEK
Sains di Indonesia diartikan menjadi ilmu pengetahuan. Dalam sudut
pandangan filsafat pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
panca indra, intuisi, dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi, disistimatisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan
kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
Pengetahuan pada hakikatnya adalah salah satu sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Pengetahuan tinggi yang dimiliki seseorang bukan untuk
kesombongan tetapi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Agar ilmu
pengetahuan itu dapat berguna, maka pengisian diri dengan ilmu tersebut harus
dengan unsur-unsur fitrah manusia seperti roh, kalbu, akal dan nafsu.
Berdasarkan petunjuk Al-Qur·an manusia dapat menerima hasil-hasil IPTEK
yang tidak menyebabkan maksiat, serta bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Karena itu menjadi persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara
memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan IPTEK dengan memelihara
nilai-nilai fitrahnya, IPTEK dapat mengarahkan seiring sejalan dengan nilai-nilai
Ilahiyah.

2.| Sumber Ilmu Pengetahuan


Al-Qur·an adalah kitab suci yang mengajak manusia berfikir cerdas untuk
membaca dan mengamati semua realita di alam ini. Ayat-ayat Al-Qur·an yang
diturunkan pertama kali adalah berisi perintah belajar dan menemukan ilmu
pengetahuan. Perintah tersebut berbunyi: ´Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu Yang Maha Mulia. Dia telah mencipyakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah dan Tuahnmulah Yang Maha Mulia yang mengajar manusia
dengan perantaraan kalam. Dan Dia mengajarkan kepada manusia apa-apa yang
tidak diketahuinya. (Q.S:96:1-5).
Setiap pengetahuan mempunyai subjek dan objek. Berbagai macam fikiran
yang didorong pengembangan oleh wahyu dapat disebutkan contohnya yaitu
antara lain:
a.| Pemikiran tentang benda-benda langit dan angkasa raya yang melahirkan ilmu-
ilmu astronomi, metereologi, alam falaq, geologi.

c    ›


b.| Pemikiran tentang alam tumbuh-tumbuhan yang merangsang ilmu-ilmu
pertanian.
c.| Pemikiran tentang alam hewani yang melahirkan ilmu-ilmu tentang kehewanan.
d.| Pemikiran tentang dunia obat-obatan yang melahirkan ilmu kefarmasian.
e.| Pemikiran tentang ekonomi atau perdagangan dalam arti luas.
f.| Pemikiran tentang masalah kemasyarakatan yang melahirkan ilmu-ilmu social.
g.| Pemikiran tentang masalah-masalah hukum.
h.| Pemikiran tentang masalah-masalah moral dan etika.
i.| Pemikiran tentang masalah filsafat.
Semua pandangan diatas pada dasarnya menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
berasal dari sumber yang satu yaitu Allah. Ilmu-ilmu yang digali dari Al-Qur·an
dan hadits yang sering disebut dengan ilmu-ilmu keagamaan adalah
anugerahAllah. Ilmu-ilmu tersebut berguna sebagai petunjuk untuk mengatur
hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesame manusia
serta hubungan manusia dengan alam lingkungan.

B.| Integrasi Iman Ilmu Teknologi dan Seni


Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu
system yang disebut Dinul Islam. Didalamnya terkandung tiga unsure pokok yaitu
aqidah, syari·ah dan akhlak.
Dalam Al-Qur·an digambarkan terintegrasinya iman, ilmu dan amal yang
digambarkan dalam Al-Qur·an sebagai berikut: ´Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (Dinul Islam)
seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghunjam ke bumi) dan
cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim
dengan izin Allah. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia
agar manusia selalu ingatµ.
Ayat ini menjelaskan kesatuan dan keutuhan antara iman, ilmu dan amal dengan
menganalogikan agama Islam bagaikan sebatang pohon yang subur, kuat dan rindang
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kelangsungan dan kesejahteraan
kehidupan manusia. Suatu ketegasan yang dapat difahami dalam ayat bahwa dengan
iman, ilmu pengetahuan dan teknologi akan terarah pemanfaatannya dan dengan
ilmu, iman akan semakin kokoh dan teknologi iman akan semakin cerah serta amal
ibadah semakin sempurna.
Melalui ilmu pengetahuan manusia dapat menghayati kekuasaan Allah yang tidak
terbatas sehingga manusia dapat merasakan keterbatasan dan kelemahan yang ada
padanya dihadapan Allah. Karena itu manusia merasa menghormati, megabdi atau
beribadah kepadaNya.
c    
[.| Keutamaan Orang yang Berilmu
Islam sangat mengutamakan orang yang berilmu pengetahuan, karena itu setiap
orang wajib belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan tanpa batas. Wahyu
pertama yang diturunkan Allah adalah perintah untuk mencari ilmu pengetahuan
dengan cara banyak membaca dan menulis. Orang-orang yang berilmu adalah orang
yang berakal dalam, Al-Qur·an disebut dengan uli albab. Al-Qur·an banyak menyebut
keutamaan orang berilmu. Seperti difirmankan Allah: ´Sesungguhnya dalam kisah-
kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur·an
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi
kaum berimanµ. (Q.S;12.11). Dalam ayat tersebut digambarkan bahwa hanya orang-
orang yang berilmu yang dapat menangkap pelajaran dari kisah-kisah Al-Qur·an dan
hukum-hukum Allah, sedang orang-orang yang tidak cerdas atau bodoh dan lalai
meskipun mereka langsung mengalami kejadian tersebut, tetap saja kelalaian dan
kebodohan mereka tidak dapat menangkap pelajaran dari kejadian yang terjadi.
Orang-orang yang berilmulah yang dapat membaca dan mengambil pelajaran dari
kisah-kisah Al-Qur·an dan pelajaran sejarah serta membaca realita kehidupan.

D.| Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Lingkungan


Manusia merupakan bagian dari segala hal yang ada dalam lingkungan hidup.
Antara manusia dengan segala zat, unsur dan segala keadaan yang ada di alam
lingkungan terdapat hubungan timbal balik sehingga membentuk suatu ekosistem.
Semula lingkungan hidup hanya mencakup lingkungan yang sudah ada secara
alamiah, tetapi lambat laun manusia memiliki kemampuan merubah keadaan
lingkungan. Kota dibangun sungai dibendung, hewan dijinakkan dan diternakkan.
[ara pertanian memakai bahan kimia dan lain-lain hal yang menimbulkan lingkungan
hidup baru buatan manusia. (Emil Salim,1985,60-61).
Manusia adalah mahkluk yang paling mulia dan yang paling sempurna dibanding
dengan mahkluk lain karena dia dianugerahi akal, hati, pendengaran, penglihatan dan
segala anggota tubuh lainnya yang lebih sempurna dari mahkluk lainnya. Kemampuan
manusia lebih baik, maka manusia ditawari oleh Allah untuk memikul amanah dan
manusia menyatakan sanggup memikul amanah tersebut seperti yang dinyatakan
Allah dalam firmannya: ´Sesungguhnya kami telah menawarkan amanah kepada
langit dan bumi dan gunung-gunung maka semuanya enggan untukmemikul amanah
tersebut, mereka khawatir akan menghianatinya dan dipikullah amanah itu oleh
manusia, sesungguhnya manusia itu zolim lagi bodohµ. (Q.S.,33:72).

c    D


BAB VII
KERUKUNANAN ANTAR UMAT BERAGAMA

A.| Agama Islam Merupakan Rahmad Bagi Seluruh Alam


1.| Makna Agama Islam
Kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera. Penyerahan diri, taat dan
patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam merupakan agama
yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan dan
kesejahteraan kehidupan umat manusia pada khususnya, dan semua makhluk
hidup pada umumnya. Kondisi itu akan terwujud apabila manusia sebagai
penerima amanah Allah mau menjalankan aturan tersebut secara benar dan
kaafah.
Allah berfirman dalam Q.S 2:132 ´Dan Ibrahim telah mewariskan ucapan
itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya·kub, (Ibrahim berkata): Hai anak-
anakku! Sesungguhnay Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah
kamu mati kecuali dalm memeluk agama Islamµ.

Ajaran agama Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:

? | Sesuai dengan fitrah hidup manusia, artinya: ajaran agama Islam mengandung
petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia, baik dari aspek
keyakinan,perasaan maupun pemikiran.
a | Ajarannya sempurna, artinya: materi ajaran Islam berisi petunjuk-petunjuk pada
seluruh kehidupan manusia.
 | Kebenarannya mutlak.
© | Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan.
‘ | †leksibel dan ringan, artinya ajaran Islam memperhatikan dan menghargai kondisi
masing-masing individu dalam menjalankan aturannya, dan tidak memaksakan
orang Islam untuk melakukan sesuatu diluar batas kemampuannya.
À | Berlaku secara universal, artinya ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia
di dunia sampai akhir masa.
p | Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi untuk menggunakan akal pikirannya.
J | Inti ajarannya Tauhid dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan Allah
SWT.
× | Menciptakan rahmat, kasih sayang Allah terhadap makhlukNya, seperti
ketenangan hidup bagi orang yang meyakini dan mentaatinya.

c    


2.| Kerahmatan Islam Bagi Seluruh Alam

Penjelasan Allah dalam Q.S 2:170 ´Dan apabila dikatakan kepada

mereka, ikutilah apa yang diturunkan Allah, mereka menjawab, (Tidak), tetapi
kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang
kami, (apakah mereka akan mengikutinya juga, walaupun nenek moyang mereka
itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapatkan petunjuk).

3.| †ungsi Islam sebagai Rahmat Allah tidak tegantung pada Penerimaan atau
Penilaian manusia
†irman Allah dalam Q.S 21:107 ´Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan
untuk menjadi Rahmad bagi semesta alamµ.
Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam yaitu:
a.| Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar.
b.| Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi
yang diberikan oleh Allah secara bertanggung jawab.
c.| Islam menghargai dan menghormati manusia sebagai hamba Allah, baik
mereka muslim maupun nonmuslim.
d.| Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional.
e.| Islam menghormati kondisi fisik individu manusia dan memberikan perlakuan
yang spesifik pula.

B.| Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah


1.| Makna Ukhuwah Islamiyah
Kata ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya perasaan empati dan simpati
antara dua orang atau lebih. Ukhuwah atau persaudaraan berlaku sesama umat
Islam, dan berlaku pula pada semua umat manusia secara universal tanpa
membedakan agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lain, yang disebut
Ukhuwah Insaniyah. Agama Islam memberikan petunjuk yang jelas untuk menjaga
agar persaudaraan sesama muslim itu dapat terjalin sangat kokoh sebagaimana
disebutkan dalam QS 49:10 ´Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah
supaya kamu mendapatkan rahmadµ.

2.| Makna Ukhuwah Insaniyah


Konsep persaudaraan sesama manusia,ukhuwah insaniyah dilandasi oleh ajaran
bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Sekalipun Allah memberikan
c    £
petunjuk kebenaran melalui ajaran Islam, tetapi Allah juga memberikan kebebasan
kepada setiap mansia untukmemilih jalan hidup berdasarkan rasionya.
Karena itu sejak awal penciptaan, Allah tidak tetapkan manusia sebagai satu umat.
Allah jelaskan dalam QS. 5:48 ´Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat,tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-
Nya kepadamuµ.

[.| Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan Sosial


1.| Pandangan Agama Islam Terhadap Umat Non Muslim
Dari segi akidah, setiap orang yang tidak mau menerima Islam sebagai agamanya
disebut kafir atau non muslim. Kata kafir berarti orang yang menolak, yang tidak
mau menerima atau mentaati aturan Allah yang diwujudkan kepada manusia
melalui ajaran Islam. Sikap kufur, penolakan terhadap perintha Allah pertama kali
ditunjukkan oleh iblis ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam AS. Orang
kafir yang mengganggu, menyakiti dan memusuhi orang Islam boleh diperangi
oleh orang Islam disebut kafir harbi dan orang kafir yang hidup rukun dengan
orang Islam disebut kafir dzimmi.

2.| Tanggung Jawab Sosila Umat Islam


a.| Menjalin silaturahmi dengan tetengganya menjadi salah satu indicator
keimanan.
b.| Memberikan infak sebagian dari harta yang dimilikinya, baik yang wajib dalam
bentuk zakat maupun yang sunah dalambentuk sedekah.
c.| Menjenguk bila ada anggota masyarakat yang sakit dan ta·ziah bila ada
anggota masyarakat.
d.| Memberi bantuan menurut kemampuan bila ada anggota masyarakat yang
memerlukan bantuan.
e.| Penyusunan system social yang efektif dan efisien untuk membangun
masyarakat, baik mental spiritual maupun fisik materialnya.

3.| Amar Ma·ruf Nahi Mungkar


Amal ma·ruf dan nahi mungkar artinya memerintahkan orang lain untuk berbuat
baik dan mencegah perbuatan jahat. †irman Allah dalam QS 3:104 ´Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruk kepada yang ma·ruf dan mencegah yang mungkar; merekalah orang-
orang yang beruntungµ. Rasulullah memberikan 3 tingkatan:
a.| Menggunakan tangan atau kekuasaan apabila mampu.
b.| Menggunakan lisan.
c.| Melakukan kegiatan yang mengarah pada amar ma·ruf.
c    Œ
BAB VIII

MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

A.| Konsep Masyarakat Madani


Konsep masyarakat madani merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep
´civil societyµ orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar
Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia Nurcholin Madjid.

Antara masyarakat Madani dan civil society sebagaimana yang telah dikemukakan
diatas, masyarakat madani adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan
konsep diluar menjadi ´islamiµ.

Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah civil society
merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas adalah buah dari gerakan
Renaisans, gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan. Sedangkan
masyarakat madani lahir dari dalam buaian dan asuhan petunjuk Tuhan.

1.| Pengertian Masyarakat Madani

Adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai


kemanusiaan, maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Secara
etimologis, masyarakat madani berarti masyarakat kota (mujtama·al madani) atau
masyarakat utama (mujtama· al-fadhilah/khaira ummah).

a.| Istilah mujtama·al madani digunakan oleh seorang ahli sejarah dan peradaban
islam dari Malaysia, Naquid Al-attas. Kemudian diperkenalkan oleh Anwar
Ibrahim kepada masyarakat Indonesia. Ia merumuskan masyarakat madani
adalah suatu system social yang didasarkan pada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan seseorang dengan kestabilan masyarakat, baik
dari segi seni, ekonomi maupun tekhnologi.

b.| Menurut Komaruddin Hidayat, bagi kalangna intelektual muslim kedua istilah
antara masyarakat agama dan madani memiliki akar normative dan
keagamaan sebagaima yang diwujudkan oleh Nabi Muhammad SAW di
Madinah yang berarti kota ´peradabanµ.

c.| Menurut Muffid, masyarkat madani terdiri dari bebagai warga yang beraneka
warna, bakat dan potensi. Karena itulah masyarakat madani disebut dengan
´multi kuotaµ.
c    ü
2. Masyarakat Madani dalam Sejarah

Ada dua masyarakat dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai


masyarakat Madani, yaitu:

a.| Masyarakat Saba·. Yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. Dijadikan salah
satu nama al-Qur,an, yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat saba· yang
dikisahkan dalam al-Qur·an itu mendiami negeri yang baik., yang subur dan
nyaman. Kisah kehidupan masyarakat Saba· ini sangat populer dengan
ungkapan Al-Qur·an.: Baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
b.| Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjian dengan penduduk
Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan
kharaj.

3. Karakteristik masyarakat Madani

ù| Bertuhan, artinya bahwa masyrakat tersebut adalah masyarakat yang beragama,


yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai
landasan yang mengatur kehidupa social.
ù| Damai, artinya masing-masing elemen masyarkat, baik secara individu maupun
secara kelompok menghormati pihak lain secara adil.
ù| tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya. Prinsip tolong-menolong antar anggota masyarakat
didasarkan pada aspek kemanusiaan.
ù| toleran artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan
oleh Allah SWT sebagai kebebasan manusia.
ù| keseimbngan antara hak dan kewajiban social. Konsep zakat, infak, sedekah
dan hibah bagi umat islam serta ´jizyahµ dan ´kharajµ bagi non islam,
merupakan salah satu wujud keseimbangan yang adil dalam masalah tersebut.
ù| berperadaban tinggi, artinya masyrakat memiliki kecintan tehadap ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahata hidup manusia.
ù| berakhlak mulia. Sekalipun pembentukan akhlak masyarakat dapat dilakuikan
berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan semata.

4. Peran umat islam dalam mewujudkan Masyarakat Madani


Kualitas SDM umat islam dalam Q.S. Ali Imran ayat 110: artinya: kamu adalah
umat terbaik yang dilahirkan untk manusia, menyuruh kepada yang ma·ruf dan
mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,

c    Î


tentulah itu lebih baik dari mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat islam adalah
umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan.

B.| Ekonomi Islam dan kesejahteraan umat


1.| System ekonomi Islam
Pada saat sekarang ini, dapat dketahui bahwa hampir semua Negara Islam,
ekonominya tidak dikelola secara islam. Pengelolaan ekonomi cenderung
memakai system ekonomi kapitalis dengan mengikuti pola pengembangan
ekonomi Negara yang terlibat pada organisasi APE[, A†TA, IM†, dan Bank Dunia.
Realitas ini berakibat pada kesenjangan segi kemakmuran dan kedamaian karena
hanya dinikmati oleh kelompok minoritas saja sedangkan banyak rakyat miskin
semakin sulit kondisi ekonomi mereka.

2.| Prinsip ekonomi islam


Diantara prinsip-prisnip tersbut adalah:
a.| Alam mutlak milik Allah SWT
b.| Alam menampakkan karunia Allah SWT yang diperuntukkan bagi manusia.
c.| Alam merupakan karunia AllahSWT, untuk dinkmati dan dimanfaatkan
manusia
d.| Hakmilik perorangan diakui sebagi hasil jerih payah dengan usaha yang halal
e.| Allah SWT melarang menimbun kekayaan tanpa ada manfaat bagi sesama
manusia
f.| Didalam harta orang kaya itu terdapat hak orang miskin, fakir dan sebagainya.

3.| Perdagangan dalam Ekonomi Islam


Kegiatan perdagangan akan sangat terpuji bila dilakukan dengan tidak
mengandung unsure-unsur yang dilarang dalam ajaran islam, seperti tenaga kerja
dalam pengadaan akan menyerap banyak tenaga kerja. Abdul Muhsin S. Th dalam
muslim Nurdin, dkk (1995:167), menjelaskan bahwa sembilan antarsepuluh rizki
terdapat pada perdagangan.

Menurut Imam Al-Gazali yang dikutip Muslim Nurdin,dkk mejelaskan tentang


beberapa perilaku terpuji dalam perdagangan menurut islam, yaitu
a.| Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia dagang.
b.| Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang miskin
c.| Memurahkan harga atau member korting kepada pembeli yang miskin.

c    u


d.| Bila mmbayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang telah
ditentukan
e.| Menggunakan prinsip khiyar, yaitu adanya peluang untuk melangsungkan atau
membatalkan aqad jual-beli.

[.| Manajemen pengelolaan Ekonomi Islam (Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf)
1.| Konsep zakat, infak, sedekah, dan wakaf
a.| Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT, diserahkan
pada orang-orang yang berhak. Tujuan zakat dalam ekonomi islam untuk
mensucikan dan mengembangkan harta serta jiwa pribadi para wajib zakat.
b.| infak adalah membelanjakan, menggunakan, atau mengeluarkan harta secara
suka rela yang dilakukan seseorang setiap kali ia memperoleh rezeki.
c.| Sedekah adalah derma atau pemberian yang dilakukan dengan harapan
memperoleh ridho Allah SWT.
d.| Wakaf adalah memberikan harta yang tahan lama serta dapat memberikan
manfaat untuk kepentingan umum.

2.| Pengelolaan zakat, infak, sedekah dan wakaf


Zakat, infak, sedekah dan wakaf merupakan ibadah yang bernilai social, oleh
karena itu harus dikelola dengan manajemen yang baik, serta terstruktur dan
professional baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengumpulan pendistribusian serta pendayagunaannya.

D.| Perbedaan konsep ekonomi Kapitalis dan Sosialis dengan Ekonomi Islam
Prinsip dasar system ekonomi kapitalis menekankan kepada kebebasan pelaku
ekonomi untuk melaksanakan praktik ekonomi. Sedangkan ekonomi Islam
menegaskan pengakuan terhadap hak-hak individu dan masyarakat atau pemerintah
secara berimbang dan tidak terdapat dominasi yang berlebihan dari masing-
masingnya.
Keistimewaan ekonomi Islam ini didasarkan kepada sumber rujukannya yaitu
wahyu drai Allah SWT dan Rasul yang sejalan dengan kebutuhan fitrah manusia. Hal
ini dapat dipahami dari beberapa ajaran agama dalam praktek ekonomi seperti
dilarang bersikap kikir tetapi tidak boleh boros kepada orang lain, diperintahkan
berusaha secara maksimal tetapi tidak melupakan hak orang lain.

c    ›


BAB IX

PERNIKAHAN DAN PERKAWINAN

A.| PERNIKAHAN
1.| Kedudukan dan Hukum Pernikahan
Salah satu aturan Allah SWT berkenaan dengan penuhan kebutuhan biologis
manusia itu adalah tentang perkawinan. Perkawinan dalam ajaran Islam di
tempatkan pada tempat yang mulia, ia tidak hanya legalisasi hubungan laki-laki
dengan perempuan semata, melainkan mewujudkan kasih sayang yang di berikan
Allah SWT pada proses penciptaan pertama kali.
Tujuan perkawinan dalam Islam adalah sakinah, yaitu terwujudnya
ketenangan dan kelapangan jiwa, keluasan hidup dan kehidupan dan
terpenuhinya kebutuhan fitrah jasmani dan rohani seperti yang tercantum dalam
firman Allah SWT (QS 30:21) ´ Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri2 dari jenismu sendiri, supaya kamu cecderung dan
merasa tentram kepadanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda2
bagi orang2 yang berfikir ´
Di lihat dari niat dan kasus yang terjadi pada calon pasangan, pernikahan
dapat di golongkan kepada 5 macam hukum, yaitu :
a.| Wajib
ù| Pernikahan hukumnya wajib bagi orang-orang yang sudah berkeinginan
untuk menikah, mampu menanggung resiko dan tanggung jawabb serta
merasa kuatir dirinya terjerumus kepada zina apabila tidak menikah.
b.|Sunnat
ù| Pernikahan hukumnya sunnat bagi orang yang berkeinginan untuk
menikah, mampu menanggung resiko dan tanggung jawab, tetapi ia
tidak kuatir dirinya terjerumus kepada perzinahan apabila tidak nikah.
c.| Haram
ù| Haram bagi orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu hidup
berumah tangga, melaksanakan kewajibannya sebagai suami atau istri.
Demikian juga haram menikah bagi orang yang memiliki tujuan menikah
untuk menyakiti istrinya.
d.|Makruh
ù| Makruh bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan
pelayanan yang selayaknya, sementara ia belum mempunyai keinginan
untuk menikah.

c    ››


e.| Mubah
ù| Mubah (boleh) bagi orang yang berkeinginan untuk menikah sedang ia
sendiri mampu menjaga dirinyha untuk tidak berzina.

Perkawinan berfungsi untuk :

a.| Mempertahankan keturunan dalam rangka mendekatkan (tawarrub)


kepada Allah dalam arti mengharapkan doa anak shaleh dan
meramaikan/memakmurkan bumi dan memperbanyak umat.
b.|Membentengi diri dari dorongan syahwat yang illegal (zina).
c.| Menenangkan hati.
d.|Mengatur dan menertibkan hidup melalui istri shalihah.

2.| Pra Pernikahan


a.| Memilih [alon Pasangan
Nabi berkata : ´ Seorang perempuan di kawini karena empat hal :
kecantikannya, hartanya, keturunanny dan agamanya. Pilihlah karena
agamanya, engkau akan memperoleh ketenangan ´ (HR. Bukhari Muslim).
b.| Meminang
Meminang adalah menunjukkan atau menyatakan permintaan untuk
penjodohan dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya
baik secata langsung maupun dengan perantara seseorang yang di
percayainya. Meminang hukumnya mubah (boleh), tidak termasuk haram,
sunnat atau wajib. Sebagaimana di ungkapkan dalam firman Allah : ´ Dan
tidak ada dosa bagi kamu untuk meminang wanita2 itu (wanita yang telah
meniggal suaminya) dengan sindiran (karena dalam masa iddah) atau kamu
menyembunyikan isi hatimu. Allah mengetahi bahwa kamu akan mengingat-
ingat mereka. Janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara
rahasia, kecuali sekedar mengucapkan perkataan yang ma·ruf (sindiran yang
baik). Janganlah kamu berkeras hati untuk bertekad nikah sebelum habis masa
iddahnya. Dan ketahuilah bahwa Allah SWT mngetahui isi hatimu, maka
takutlah kepada Nya dan ketahuilah bahwa Allah SWT amah Pengampun dan
Maha Penyantun ´ (QS. 2:35)

c.| Perempuan yang Haram Dinikahi (Muhrim)


1.| Yang haram dinikahi selamanya, terdiri dari :
>| Dengan sebab pertalian saudara atatu nasab, yaitu :
ù| Ibu, termasuk nenek dari pihak ibu dan bapak seterusnya ke atas
ù| Anak perempuan termasuk cucu-cucu perempuan terus ke bawah
ù| Saudara perempuan kandung, seayah atau seibu
c    ›
ù| Saudara perempuan bapak, baik kandung baik seayah atau seibu
ù| Saudara perempuan ibu baik sekandung, seayah atau seibu
ù| Anak perempuan saudara laki-laki (keponakan)
ù| Anak perempuan saudara perempuan
>| Dengan sebab pertalian pernikahan, yaitu :
ù| Ibu istri (mertua perempuan) termasuk mertau istri
ù| Anak istri (anak tiri), jika istri telah di gauli
ù| Istri anak (menantu) termasuk bekas menantu
ù| Istri bapak (ibu tiri) termasuk bila sudah di cerai
>| Dengan sebab pertalian susuan (radla·ah), yaitu :
ù| Perempuan yang menyusui (ibu susan)
ù| Saudara-saudara perempuan susuan, baik kandung, seayah maupun
seibu
2.| Yang haram dinikahi sementara, terdiri dari :
>| Pertalian nikah, yaitu perempuan yang masih berada dalam ikatan
pernikahan, kalau sudah di cerai seta telah habis masa iddahnya boleh
menikah.
>| Talaq bain kubra, yaitu perempuan yang di talaq dengan talaq tiga,
haram dinikahi kembali oleh bekas suaminya, kecuali ia telah dinikahi
oleh oranglain dan sudah di gauli, kemudian di cerai. Setelah habis masa
iddahnya, perempuan itu boleh di nikahi oleh bekas suaminya yang
pertama.
>| Menghimpun dua orang perempuan bersaudara
>| Menghimpun perempuan lebih dari empat
>| Berlainan agama

3.| Pelaksanaan Pernikahan


Pernikahan dinyatakan sah menurut syari·at Islam apabila terpenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
ù| Adanya wali, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengawinkan anak
gadisnya, sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : ´ Barang siapa diantara
wanita yang menikah tidak atas izin walinya, maka pernikahan itu dianggap
tidak sah ´. (HR. Empat Ahli Hadist ) dan sabda lagi yang berbunyi : ´ Tidak
lah dianggap sah nikah itu, kecuali dengan adanya (izin) wali ´ (HR.Abu
Darimi). Wali memiliki syarat2 yaitu, Laki-laki, Islam, Baligh, Merdeka, Adil,
Berakal dan Tidak sedang melaksanakan ihram.
ù| Sighat nikah atau ijab qabul, yaitu penyerahan dari wali perempuan dan
penerimaan dari pihak pengantin laki-laki.

c    ›D


ù| Saksi, yaitu dua orang laki-laki yang menjadi saksi pernikahan dan
bertanggung jawab atas sah tidaknya suatu aqad nikah yang dilaksanakan.
Saksi di syaratkan Beragama Islam, Baligh, berakal, merdeka, laki-laki dan adil.
ù| Mas kawin (mahar), yaitu pemberian laki-laki kepada perempuan pada saat
pernikahan. Mahar adalah milik perempuan yang tidak bisa diminta kembali
oleh suaminya, kecuali kalau istri merelakannya.

4.| Putusnya Aqad Perkawinan


Dalam ajaran Islam ada beberapa hal yang mengakibatkan putusnya tali
pernikahan, yaitu :
a.| Kematian
Bila salah satu di antara suami istri meninggal, maka putuslah ikatan
perkawinannya. Seorang suami bisa melakukan pernikahan lagi begitu pula
dengan sang istri. Istri boleh melakukan pernikahan lagi dengan laki-laki setelah
masa iddahnya yang lamanya telah di tentukan syaria·t. Yang mana masa
iddahnya adalah :
-| Sampai melahirkan, kalau sedang hamil
-| 4 bulan 10 hari (4 kali sucian) bila ia di tinggal mati dalam keadaan suci
b.| Thalaq
Artinya lepas ikatan. Dalam arti syaria·t berarti lepasnya ikatan pernikahan
dengan lafadh thalaq atau lafadh lain yang identik dengan thalaq. Di lihat dari
segi keadaan istri yang dijatuhkan thalaq, maka thalaq itu ada 2 macam, yaitu :
-| Thalaq Sunni, yaitu thalaq yang di jatuhkan suami kepada istrinya dalam
keadaan suci dan belum di campuri oleh suami.
-| Thalaq Bid·i, yaitu thalaq yang dilakukan suami kepada istrinya dalam
keadaan haid atau dalam keadaan suci tetapi sudah dicampurinya. Thalaq
ini hukumnya haram.
Dari segi boleh tidaknya suami merujuk bekas istrinya, thalaq dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
-| Thalaq Raj·i, yaitu thalaq yang membolehkan bekas suami untuk merujuk
bekas istrinya sebelum masa iddahnya habis.
-| Thalaq Bain, yaitu thalaq yang tidak membolehkan suami untuk merujuk
bekas istri nya, tetapi dengan pernikahan baru. Thalaq ini terbagi menjadi 2
yaitu Thalaq Bai·n Sugra dan Thalaq Bain Kubra.
c.| Khul·u
Adalah perceraian antara suami istri dengan cara istri membayar uang ¶idwadl
(pengganti). Istri dibolehkan meminta khu·u pada suaminya dengan syarat
yaitu suaminya berzina dengan perempuan lain, pemabuk, tidak melaksanakan
ajaran Islam, dan istri tidak senang lagi pada tingkah laku suami.
c    ›
d.| †asakh
Adalah perceraian yang di putuskan oleh hakim atas permintaan pihak istri.
Hal ini diperbolehkan dengan syarat yaitu suaminya gila, berpenyakit kusta
atau sopak, suaminya sakit kelamin sehinggan tidak bisa memenuhi kebutuhan
biologis istri, suaminya tidak dapat memberikan nafkah, dan hilang tidak tentu
adanya.
e.| Syiqaq
Adalah perceraian yang di akbitkan oleh pertengkaran diantara suami istri dan
tidak dapat didamaikan lagi.
f.| Pelanggaran Ta·liq Thalaq
Adalah thalaq yang dikaitkan dengan sesuatu, jika sesuatu terjadi maka thalaq
akan jatuh.

5.| Iddah
Iddah adalah masa menunggunya bagi perempuan yang diceraikan atau
ditinggal mati suaminya untuk dapat menikah lagi. Masa iddah yang di jalani
permpuan ini adalah :
ù| Iddah istri yang dicerai dan ia masih haid, lama iddahnya tiga kali quru·
(suci)
ù| Iddah istri yang dicerai dan sudah tidak haid (monopause), iddahnya tiga
bulan
ù| Iddah istri yang ditinggal mati suami, lamanya empat bulan sepuluh hari
ù| Iddah istri yang dicerai dalam keadaan hamil, lamanya sampai melahirkan

6.| Hikmah Pernikahan


Pernikahan adalah awal pembentukan keluarga dalam ruang lingkup rumah
tangga. Dari sisi lain nikah merupakan suatu fundamental yang mampu menjaga
manusia dari kejahatan dan kekerasan yang diakibatkan oleh dorongan nafsu
seksual.
Dilihat dari sudut lain pernikahan merupakan proses pendidikan ruhaniyah
yang memberikan dampak yang kuat dalam mewujudkan pribadi yang mandiri
dan bertanggung jawab, sebab jika pasangan telah menginjak jenjang pernikahan,
terjadi perubahan pada jiwanya masing-masing. Suami memikirkan cara mencari
nafkah yang halal, sang istri berfikir bagaimana cara memanfaatkan hasil jerih
payah suami.
Dalam ajaran Islam, seorang suami mempunyai kewajiban untuk memberikan
nafkah kepada istri dan keluarganya. Ia harus bersikap sunguh2 dan berlaku adil
serta memiliki rasa bertanggung jawab dalam melakukan kewajibannya. Karena
dalam konsep Islam suami adalah pemimpin dalam keluarga.
c    ݣ
B.| KEWARISAN
1.| Hukum Waris
Peraturan tentang pembagian harta peninggalan (pusaka) dinamai hukum
waris atau faraidl. †araidl dalam istilah mewaris dikhususkan untuk suatu bagian
ahli wali waris yang telah ditentukan besar kecilnya oleh syara·, sedangkan ilmu
faraidl dita·rifkan sebagai ´ ilmu fiqh yang berkaitan dengan pembagian harta
pusaka, pengetahuan tentang cara perhitungan yang dapat menyampaikan kpd
pembagian harta pusaka dan pengetahuan ttg bagian2 yang wajib dari harta
peninggalan untuk setiap pemilik hak pusaka ´.
Belajar ilmu faraidl menurut kesepakatan ulama adalah fardlu kifayah, yaitu
wajib untuk sebagian dan apabila sebagian orang telah melakukannya, maka
sebagian yang lain menjadi gugur kewajiban mempelajarinya.
Berkenaan dengan pengurusan harta peninggalan apabila seseorang meninggal
dunia dan meninggalkan harta benda, keluarganya wajib menyelesaikan
kewajiban sang mayat yang berhubungan dengan hartanya. Pengurusan hak2 yang
harus dibayarkan itu diatur sbb :
ù| Didahulukan membiayai perawatan jenazah dari pada hutang2
ù| Didahulukan pelunasan hutang2 dari pada pelaksanaan wasiat
ù| Didahulukan membayar wasiat dari pada mempusakakan harta peninggalan
kepada ahli waris
Pusaka mempusakai terjadi apabila ada syarat-syarat sbb :
ù| Matinya orang yang mempusakakan (muwaris), naik dalam pengertian haqiqi,
hukmi atau taqdiri. Mati haqiqi yaitu hilangnya nyawa dengan alat
pembuktian. Mati hukmi, yaitu kematian yang disebabkan adanya vonis
hakim, baik ada akibatnya, seseorang benar2 masih hidup maupun dalam dua
kemungkinan antara hidup dan mati. Sedangkan mati taqdiri adalah kematian
yang hakiki dan hukmi, tetapi berdasarkan dugaan keras.
ù| Hidupnya orang yang mempusakai (waris) disaat kematian muwaris.
ù| Tidak ada penghalang2 mempusakai.
Sesudah kewajiban2 tersebut dibayarkan, maka harta benda yang ada itu
dinamai tirkah atau maurust (harta peninggalan) yang harta yang dibagikan kpd
ahli warisnya sesuai dgn ketentuan2 Allah yaitu Sebab-sebab pusaka. seseorang
berhak mempusakai dan menerima pusaka disebabkan adanya kaitan sbb :
ù| Perkawinan, yaitu ikatan yang sah menurut syaria·t antara laki-laki dan
perempuan dalam suatu ikatan keluarga.
ù| Kekerabatan, ialah hubungan nasab antara orang yang mewariskan dengan
orang yang mewarisi yang disebabkan oleh kelahiran.

c    ›Œ


ù| Wala, yaitu perwalian yang mengandung 2 pengertian, yaitu kekerabatan
menurut hukum yang timbul karena membebaskan budak dan kekerabatan
menurut hukum yang timbul karena adanya perjanjian tolong menolong dan
sumpah setia antara seseorang dengan oranglain.

2.| Pusaka Dengan sebab Perkawinan


a.| Pusaka Istri
Istri dalam mempusakai harta peninggalan suaminya mempunyai 2 macam
bagian, yaitu :
ƒ| Seperempat, istri memperoleh bagian seperempat bila suami yang
diwarisnya tidak mempunyai far·ul waist, yaitu anak turun simayit yang
berhak waris baik secara bagian (fardl), seperti anak perempuan dan cucu
perempuan pancar laki-laki terus kebawah, maupun secara ¶ushubah, spt
anak laki-laki dan cucu laki-laki pancar laki-laki terus kebawah.
ƒ| Seperdelapan, Istri memperoleh seperdelapan, bila yang lahir melalui istri
pewaris ini maupun istri yang lain.
b.| Pusaka suami
Dalam mempusakai harta peninggalan istrinya, suami mempunyai 2 macam
bagian, yaitu :
ƒ| Separoh, suami mempusakai harta istrinya dengan setengah bagian bila
istrinya tidak mempunyai far·ul waris.
ƒ| Seperempat, suami mempunyai bagian seperempat bila istrinya
meninggalkan far·ul waris. Yang di maksud adalah anak yang lahir dari
suami yang menjadi pewaris atau suami lain (terdahulu).

3.| Pusaka Dengan sebab Kekerabatan


a.| Anak turun Simati (†uru·ul Mayyit)
ù| Anak perempuan shulbiyah
Adalah anak perempuan yang dilahirkan secara langsung dari orang
yang meninggal. Bagian anak ini adalah :
-| Setengah, bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama-sama
dengan saudara laki-laki yang menjadikan dia sbg ashabah. Aturan ini
didasarkan kepada firman Allah : ´ ... Jika ia hanya seorang diri
bagiannya separoh ´ . (QS. 4:11)
-| Dua pertiga, bila ank perempuan itu dua orang atau lebih dan tidak
bersama-sama dng saudara laki-laki yang menjadikannya sbg ashabah
bersama. Aturan ini tercantum dalam firman Allah ´ ... Maka jika
mereka itu perempuan2 lebih dari dua orang, bagi mereka dua pertiga
hatra peninggalannya ´ (QS.4:11)
c    ݟ
-| Ushubah, bila ia mewarisi bersama-sama dgn saudara laki-lakinya, baik
anak perempuan itu tunggal maupun banyak dan baik anak laki-lakinya
tunggal atau banyak.
ù| Anak Laki-laki
Tidak termasuk ashabul furudh, ahli waris yang mendapatkan bagian
yang sudah ditentukan kadarnya, tetapi ia termasuk ahli waris ashabah,
penerima sisa peninggalan dari ashabul furudh atau penerima seluruh harta
peninggalan bila tidak ada dzawil furudh seorangpun.
ù| [ucu perempuan pancar Laki-laki
Ialah anak perempuan dari anak laki-laki orang yang meninggal dunia
dan anak perempuannya cucu laki-laki pancar laki-laki sampai kebawah.
Hak pusaka cucu perempuan pancar laki-laki ada 6 macam :
1.| Setengah, bila ia seorang diri
2.| Dua pertiga, bila ia dua orang atau lebih
3.| Ushubah, bila ia mewarisi bersama-sama dengan ahli waris yang
menjadikannya ¶asbah.

b.| Leluhur Mayit (Ushulul Mayyit)


ù| Pusaka Ibu
-| Seperenam dengan ketentuan bila ia mewarisi bersama-sama dgn far·ul
waris bagi si mati, baik seorang atau lebih, laki-laki atau perempuan atau
bersama dgn saudara2 si mati baik kandung seibu atau seayah atau
campuran.
-| Sepertiga dgn ketentuan tidak bersama-sama dengan far·ul waris bagi si
mati atau bersama-sama dgn 2 orang atau lebih saudari2 si mati yang
mewarisi hanya ia sendiri dgn ayah si mati tanpa salah seorang suami istri
si mati.
ù| Pusaka Nenek Shahihah
Ialah leluhur perempuan (nenek) yang dipertalikan kepada si mati tanpa
memasukkan kakek ghairu shalih. Bagian nenek adalah seperenam. Para ahli
waris yang dapat menghijab nenek adalah ibu, ayah, kakek shalih dan nenek
yang dekat.
ù| Pusaka Ayah
-| Seperenam, dgn ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai far·u waris
mudzakkar, yaitu anak laki-laki dan cucu laki-laki pancar laki-laki sampai
kebawah.
-| Seperenam dan ¶ushubah, dgn ketentuan bila anak yang diwarisi
mempunyai far·u waris muannats, yaitu anak perempuan dan cucu
perempuan pancar laki-laki sampai kebawah.
c    ›Î
-| ¶ushubah, bila anak yang diwarisi harta peninggalanya tidak mempunyai
far·u waris sama sekali, baik laki-laki maupun perempuan.
ù| Pusaka Kakek
Kakek shahih Ialah kakek yang hubungan nasabnya dengan simati tanpa
diselangi oleh perempuan. Sepertinya ayahnya ayah dan ayah dari ayahnya
ayah sampai keatas. Kakek ghair sahih yaitu kakek yang hubungan nasabnya
dengan si mati diselingi oleh perempuan. Seperti ayahnya ibu dan ayah dari
ibunya ibu. Pusaka kakek sama dengan pusaka ayah.

c.| Kerabat Menyamping (Al-Hawasyi)


1.| Pusaka Saudari Sekandung
-| Separoh,bila ia seorang diri
-| Dua pertiga, bila saudari tsb dua orang atau lebih
-| ¶Ushubah (bilghair), baik tunggal maupun banyak
-| ¶Ushubah (ma·al ghair)
2.| Pusaka Saudari Seayah
-| Separoh,bila ia seorang diri
-| Dua pertiga, bila saudari tsb dua orang atau lebih
-| ¶Ushubah (bilghair), baik tunggal maupun banyak
-| ¶Ushubah (ma·al ghair)
-| Seperenam sebagai pelengkap dua pertiga.
3.| Pusaka Saudari-saudara Tunggal Ibu (Auladul Ummi)
Adalah anak2nya ibu si mati atau saudara tiri si mati yang lahir dari ibu.
Bagiannya adalah seperenam, bila tunggal baik laki2 maupun perempuan
dan sepertiga bila banyak baik laki2 maupun perempuan.
4.| Pusaka Saudara kandung
Hak pusaka saudara kandung adalah ¶ushubah, dengan ketentuan apabila
mereka tidak bersama-sama dengan ahli waris yang dapat menghijabnya
dan tidak bersama-sama kakek shahih.
5.| Pusaka Saudara Seayah
Dengan cara ¶ushubah. Para ahli waris yang terhijab oleh saudara seayah
adalah , anak laki-laki saudara sekandung, anak laki-laki saudara seayah,
paman sekandung, paman seayah, anak laki-laki paman sekandung, anak
laki-laki paman seayah.
6.| Pusaka Anak-anak Saudara (Kemenakan laki-laki), paman2 dan anak2
paman (Saudara sepupu laki-laki)
Mereka tergolong ahli waris ¶ashabah yang utama setelah anak laki-laki,
cucu laki-laki pancar laki-laki sampai kebawah, bapak, kakek terus keatas,
saudara kandung dan saudara seayah.
c    ›u
Para ahli waris yang menghijab paman seayah adalah :
-| Anak laki-laki
-| [ucu laki-laki pancar laki-laki
-| Ayah
-| Kakek
-| Saudara sekandung
-| Saudara seayah
-| Anak laki-laki saudara sekandung
-| Saudara sekandung atau seayah yang menjadi ¶ashabah ma·al ghair bersama-sama
dengan anak perempuan atau cucu perempuan
-| Anak laki-laki saudara seayah
-| Paman sekandung

Anak laki-laki paman sekandung dapat menghijab anak laki-laki paman seayah saja.
Sedangkan ahli waris yang dapat menghijab anak laki-laki paman sekandung adalah :
-| Anak laki-laki
-| [ucu laki-laki pancar laki-laki
-| Ayah
-| Kakek
-| Saudara sekandung
-| Saudara seayah
-| Anak laki-laki saudara sekandung
-| Saudara sekandung atau seayah yang menjadi ¶ashabah ma·al ghair bersama-sama
dengan anak perempuan atau cucu perempuan
-| Anak laki-laki saudara seayah
-| Paman seayah

Anak laki-laki paman seayah tidak dapat menghijab ahli waris manapun, sedangkan yang
dapat menghijabnya adalah :
-| Anak laki-laki
-| [ucu laki-laki pancar laki-laki
-| Ayah
-| Kakek
-| Saudara laki-laki sekandung
-| Saudara laki-laki seayah
-| Anak laki-laki saudara sekandung
-| Saudara sekandung atau seayah yang menjadi ¶ashabah ma·al ghair bersama-sama
dengan anak perempuan atau cucu perempuan
c    
BAB X
SISTEM POLITIK ISLAM

A.| Pengertian Politik


Kata politik berasal bahasa Latin politicus yang berarti relating tocitizen (hubungan
warga negara), keduanya berasal dari kata polis yang berarti kota. Dalam bahasa
Arab, politik biasa diterjemahkan dengan kata siyasah, kata ini diambil dari kata sasa-
yasuusu yang diartikan mengemudi, mengendalikan dan mengatur. Jadi kata politik
diartikan mengurus, mengatur kepentingan seseorang.
Abdul Qadim Zallum menyatakan bahwa politik atau siyasah mempunyai makna
mengatur urusan rakyat baik dalam maupun luar negeri. Sekurang2nya ada lima
kerangka konseptual yang dapat digunakan dalam memahami politik, yaitu :
1.| Politik dipahami sebagai usaha warga negara dalam membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama.
2.| Politik sebagai segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintah.
3.| Politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
4.| Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan umum.
5.| Politik sebagai konflik dalam rangka mencari atau mempertahankan sumber2 yang
dianggap penting.

B.| Prinsip Dasar Politik Islam


Politik Islam didasarkan kepada tiga prinsip, yaitu :
1.| Tauhid
ù| Mengesakan Allah SWT selaku pemilik kedaulatan tertinggi.
2.| Risalah
ù| Medium perantara penerimaan manusia terhadap hukum-hukum Allah SWT.
Risalah berfungsi sebagai fungsi norma dan nilai dalam melaksanakan politik.
3.| Khalifah
ù| Pemimpin atau wakil Allah dimuka bumi, oleh karena itu dituntut untuk
melakukan tugas kekhalifahan dengan baik dan maksimal sebagai aturan-
aturan yang di tetapkan oleh Allah.
Islam memiliki norma-norma yang merupakan karakteristik pembeda politik Islam
dari sistem politik lainnya, yaitu :

c    ›


1.| Politik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, bukan dijadikan
sebagai tujuan akhir atau satu-satunya.
2.| Politik Islam berhubungan dengan kemaslahatan umat.
3.| Kekuasaan mutlak adalah milik Allah.
4.| Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur alam ini secara bijak.
5.| Pengangkatan pemimpin didasari atas prinsip musyawarah
6.| Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah dan Rasul.
7.| Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan negara.

Syarat kepemimpinan politik dalam Islam antara lain, amanah, yaitu bertanggung
jawab dengan tugas dan kewenangan yang diemban, adil, yaitu mampu menepatkan
segala sesuatu secara profosional dan tepat, taat kepada Allah dan menjadikan
Qur·an dan sunnah sebagai referensi utama.

[.| Nilai-nilai Dasar Sistem Politik Dalam Al-qur·an


1.| Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat
2.| Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyyah
3.| Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil
4.| Kemestian menaati Allah dan Rasulullah ulil Amri (pemegang kekuasaan)
5.| Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat Islam
6.| Kemestian mementingkan perdamaian dari pada permusuhan
7.| Kemestian mementingkan perdamaian dari pada permusuhan
8.| Keharusanmeningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan
9.| Keharusan menepati janji
10.|Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa
11.| Kemestian peredaran harta pada seluruh lapisan masyarakat
12.|Keharusan mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hukum, dalam hal :
-| Menyedikitkan beban (taqlill al-takalif)
-| Berangsur-angsur (al-tadarruj)
-| Tidak menyulitkan (¶adam al-Haraj)

D.| Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional


Lahirnya Pancasila dan UUD 1945 merupakan refleksi dari nilai-nilai ajaran Islam
dalam kehidupan berbangsa di indonesia. Hl ini dapat dipahami dari sila-sila
Pancasila yang memuat prinsip-prinsip tauhid, kemanusiaan, persatuan, musyawarah
dan mufakat serta keadilan sosial. Begitu juga dengan dicantumkannya pada
pembukaan UUD 1945 tentang kemerdekaan sebagai Allah SWT.
Pada masa orde baru tokoh-tokoh muslim juga memberikan konstibusi politik
yang berarti bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara seperti lahirnya Tri
c    
Kerukunan Umat Beragama yang mengatur tentang kerukunan antar umat beragama
dengan pemerintah. Pada masa ini juga dikeluarkan UU Peradilan Agama dan
Komplikasi Hukum Indonesia (KHI) yang menjawab kebutuhan masyarakat muslim
terhadap hukum Islam positif di Indonesia.
Pada orde reformasi di iringi dengan menjamurnya partai-partai politik baru yang
berasaskan Islam yang di motori oleh para politikus muslim. Selain itu juga
dikeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan negara yang berhubungan
dengan kebutuhan umat Islam seperti UU Pengelolaan Zakat no 38 nth 1999 dan
disejajarkannya posisi Peradilan Agama dengan 3 peradilan lainnya (Pengadilan
Negeri, Pengadilan Militer dan Pengadilan Tata Usaha Negara) dibawah Mahkamah
Agung.

E.| Prinsip-prinsip Politik Luar Negeri


Politik dalam negeri dalam Islam terdiri atas dasar-dasar kuat yang mempunyai
tujuan yang jelas. Tujuan-tujuan itu adalah :
1.| Mengamankan penyebaran dakwah kepada manusia, sehingga suara dakwah itu
dapat sampai ke seluruh manusia.
2.| Mengamankan batas-batas teritorial Negara Islam dan umat Islam yang hidup
dinegara itu terhadap seluruh musuh yang berusaha menyebarkan fitnah terhadap
agama mereka atau mengganggu negara mereka.
3.| Mengaplikasikan sistem jihad fi sabilillah yang masuk didalamnjya pemahaman
tentang perang dan pertempuran secara islami atau tunduk pada tujuan Islam,
yakni menegakkan kalimat Allah SWT.

Prinsip-prinsip politik luar negeri Islam dalam keadaan perang adalah :


1.| Menentukan tujuan perang
Tujuan-tujuan perang dalam islam dapat disimpulkan dalam dua tujuan besar,
yakni : Pertama, menahan serangan musuh dan melawan kekuatan daum dzalim
sehingga terwujud keamanan. Kedua, mengamankan dakwah Islam, karena ia
adalah dakwah kebenaran dan membawa seluruh kebajikan kepada manusia, baik
bagi agama maupun dunia mereka.
2.| Melakukan persiapan
Suatu negara dituntut mempersiapkan diri dan menyiapkan segala persiapan yang
dapat dilakukan untuk menghadapi suatu permusuhan dari manapun.
3.| Tidak meminta bantuan musuh untuk mengalahkan musuh
Hal ini merupakan landasan yang menjadikan negara Islam selalu berada dalam
keamanan dan ketentraman. Umat islam harus bersikap hati-hati agar tidak tertipu
oleh musuh yang menempakkan senang dengan landasan-landasan Islam,

c    D


mengakui ingin bertetangga dengan baik, padahal mereka mempunyai tujuan
yang lain dari itu.
4.| Menepati janji atau persetujuan
Menepati perjanjian dan persetujuan dalam keadaan perang adalah sama dalam
keadaan damai, karena hal itu merupakan bagian dari nilai-nilai Islam dan Akhlak.
5.| Menjalankan hukum dan adab Islam dalam perang
Islam tidak melihat perang sebagai sebuah tindakan pembunuhan masal,
pengruaskan, dan pembunuhan terhadap musuh.

Islam membuat hukum-hukum, syarat-syarat, etika-atika perang yang tidak boleh


dilanggar oleh umat islam dan pemimpin islam. Hukum-hukum itu adalah :
1.| Dilaarang membunuh wanita, anak kecil dan orangtua, kecuali jika orang tua yang
turut memerangi umat Islam denga tipu daya, pemikiran dan strateginya.
2.| Dilarang membunuh seseorang dengan khianat tanpa mengumumkan terlebih
dahulu sikap perang.
3.| Dilarang merusak jenazah musuh walaupun mereka melakukan terhadap umat
islam.
4.| Menguburkan mayat-mayat musuh sebagai penghormatan terhadap kemanusiaan
mereka.
5.| Memperlakukan tawanan dengan baik.

c    

Anda mungkin juga menyukai