Kelas : X.6
No. Absen : 02
2010/2011
PROSES PRODUKSI BIODIESEL
BIOFUEL
Pada dasarnya Biofuel adalah kata yang mewakili berbagai macam tenaga alternatif,
antara lain tenaga surya, tenaga hidro dan tenaga angin. Biofuel berasal dari dua
kata dalam bahasa Inggris, yaitu ‘Biology’ dan ‘Fuel’. Penggunaan istilah ‘Biology’
merujuk pada sumber dan unsur yang berpotensi menjadi sumber tenaga, yaitu
berasal dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan ‘Fuel’ berarti bahan bakar. Jadi
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari tumbuhan maupun hewan.
BIODIESEL
Industri Biofuel terbagi menjadi dua bagian utama. Pertama adalah industri Biodiesel
dan kedua adalah industri Ethanol. Dalam konteks industri biofuel terkini, biodiesel
dan ethanol merupakan dua jenis biofuel yang paling banyak dihasilkan.
Biodiesel adalah bahan bakar yang dihasilkan dari campuran antara diesel dengan
minyak sayuran asli. Biodiesel dapat dihasilkan dengan 2 cara :
1. Mencampurkan diesel dengan minyak sayuran asli dengan
diesel yang lebih banyak dibandingkan dengan minyak
sayuran.
2. Mencampurkan diesel dengan minyak sayuran asli dengan
campuran minyak sayuran yang lebih banyak dibandingkan
dengan diesel. Pada cara yang kedua ini, minyak sayuran
harus diproses transesterifikasi terlebih dahulu menggunakan
methanol.
Biodiesel merupakan bahan bakar yang bersih dan bebas dari pencemaran.
Tiga faktor penting yang mempengaruhi industry biofuel masa kini adalah faktor
geografis, sumber daya alam dan teknologi. Jika dilihat dari faktor geografis, di
Eropa dan Asia, biodiesel lebih banyak dihasilkan dibandingkan dengan ethanol,
sedangkan di Amerika ethanol lebih banyak dibandingkan biodiesel. Jika dilihat dari
aspek sumber daya alam, di benua Asia misalnya, penanaman kelapa sawit yang
meluas di Indonesia dan Malaysia telah menjadi pemicu berkembangnya industri
biodiesel.
Biodiesel Usage Assignment
1. Jelaskan untuk apa saja biodiesel digunakan?
2. Keuntungan apa yang diperoleh dari penggunaan Biodiesel untuk kendaraan
bermotor?
3. Jelaskan tentang prosentase penggunaan Biodiesel B20 (artinya apa) ?
4. Apa saja keuntungan penggunaan Biodiesel bagi lingkungan ?
2. Energi yang dihasilkan mesin diesel lebih sempurna dibandingkan solar hingga
yang menggunakan biodiesel tidak mengeluarkan asap hitam berupa karbon atau
CO2, sedangkan mesin yang menggunakan solar mengeluarkan asap hitam.
Biodiesel juga mengurangi emisi karbon monoksida dan SO2.
3. Biodiesel dapat digunakan dalam kondisi murni atau campuran ( blend) dengan
bahan bakar petrodiesel. Campuran biodiesel menggunakan notasi “Bx” dalam
menunjukkan persentase biodiesel, dimana x adalah nilai persentasenya. B20,
mengandung biodiesel 20% dan petrodiesel 80%.
a.Blender ukuran 1L
b.Gelas ukur
d.Selang
e.Kompor gas
f.Minyak jelantah
h.Methanol (CH3OH)
Cara Kerja :
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pmbentukan formulasi biodesel adalah
sebagai berikut:
a.Blender ukuran 1L
b.Gelas ukur
d.Selang
e.Kompor gas
f.Minyak jelantah
h.Methanol (CH3OH)
2. Non edible oil adalah salah satu jenis minyak yang tidak digunakan untuk
konsumsi manusia sehari-hari. Contoh dari non edible oil adalah minyak jarak pagar
(Jatropha curcas) dan Pistacia Chinensis.
3. a. Tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh subur pada berbagai jenis tanah
dan mudah beradaptasi dengan baik di lahan manapun.
mudah berkembangbiak.
g. Setelah menghasilkan biji pada tahun kedua dan seterusnya dapat berproduksi
sampai umur 40-50 tahun.
h. Ampas minyak jarak merupakan bahan organik yang sangat baik untuk dijadikan
sebagai pupuk.
- Penanaman dilakukan pada awal atau sebelum musim hujan. Tinggi bibit dari
persemaian sudah mencapai minimal 30 cm.
- Setelah bibit ditanam, bulan berikutnya dilakukan pembersihan gulma setiap bulan
sampai 4 bulan berikutnya.
- Pemupukan pada tahun pertama dilakukan 1/3 dosis dan tahun selanjutnya dengan
dosis penuh. Dosis tersebut adalah 50 kg urea, 150 kg SP-36, dan 50 kg KCl / ha.
Pada tanah yg kurang subur harus diberi kompos atau pupuk kandang sebanyak 2,5
– 5 ton / ha. Porsi urea dan KCl bisa ditingkatkan sampai maksimum 2 kali lipat.
Panen biji perlu dilakukan secara benar agar tidak diperoleh biji hampa, kadar
minyak rendah, dan bahkan akan menyebabkan minyak menjadi asam. Berikut
beberapa cara penanganan biji di lapangan :
- Panen dilakukan pada buah yang telah masak dengan ciri kulitnya hitam atau kulit
buah terbuka.
- Cara pemanenan yang efisien, yaitu buah diambil per malai dengan syarat jumlah
buah yang matang lebih banyak dari buah mentah.
Menurut Hartono, 2006, produksi biji per hektar pada tanah normal sebesar 2.500
kg, dapat menghasilkan minyak sekitar 30 – 35 % atau 830 kg. Dan menurut Syah,
2006, 75 kg minyak jarak pagar menghasilkan 71,88 kg biodiesel. Dari kedua data
tersebut di atas dapat diperkirakan bahwa untuk memproduksi biodiesel sebanyak 8
ton, diperlukan biji ± 25.000 kg.
Pada tanah normal dengan jarak tanam 2m x 2m yang jumlah tanamannya per
hektar berkisar 2.500 tanaman, dan produksi biji per pohon per tahun adalah ± 5
kg. Sehingga biji sebanyak 25.000 kg ( pabrik kapasitas 8 ton ) diperlukan lahan
sekitar 740 hektar.
Dalam proses pengolahan biji jarak menjadi biodiesel, dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu :
- Biji jarak dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci secara manual atau masinal
(dengan mesin).
- Biji direndam sekitar 5 menit di dalam air mendidih, kemudian ditiriskan sampai air
tidak menetes lagi.
- Daging biji yang telah terpisah dari kulitnya, digiling dan siap untuk dipres. Lama
tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan diupayakan sesingkat mungkin
untuk menghindari oksidasi.
a. Reaksi Esterifikasi
CJO mempunyai komponen utama berupa trigliserida dan asam lemak bebas. Asam
lemak bebas harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu reaksi
pembuatan biodiesel (reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini
dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi esterifikasi adalah
sebagai berikut :
Pada reaksi ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi biodiesel
sehingga tidak mengurangi perolehan biodiesel. Tahap ini menghasilkan Jatropa Oil
(JO) yang sudah tidak mengandung asam lemak bebas, sehingga dapat dikonversi
menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi.
b. Reaksi Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi mengeluarkan gliserin dari minyak dan
mereaksikan asam lemak bebasnya dengan alkohol (misalnya metanol) menjadi
alkohol ester (Fatty Acid Methyl Ester/FAME), atau yang biasa disebut biodiesel..
Secara umum reaksi transesterifikasi adalah sebagai berikut :
Pada reaksi ini, trigliserida (minyak) bereaksi dengan metanol dalam katalis basa
untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol (gliserin). Katalis yang digunakan berupa
sodium methylate, NaOH, dan KOH. Sampai tahap ini, pembuatan biodiesel telah
selesai dan dapat digunakan sebagai bahan bakar yang mengurangi pemakaian
solar.
V. KELEBIHAN JATROPHA CURCAS SEBAGAI BAHAN BIODIESEL
a. Tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh subur pada berbagai jenis tanah
dan mudah beradaptasi dengan baik di lahan manapun.
mudah berkembangbiak.
g. Setelah menghasilkan biji pada tahun kedua dan seterusnya dapat berproduksi
sampai umur 40-50 tahun.
h. Ampas minyak jarak merupakan bahan organik yang sangat baik untuk dijadikan
sebagai pupuk.
- Ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan yang terbarukan dan menghasilkan
emisi yang lebih baik daripada minyak diesel/minyak solar yang terbuat dari minyak
bumi. Bahan baku tersedia melimpah di Indonesia. Ada 40 jenis minyak di Indonesia
yang bisa dipakai. Bisa minyak sawit, minyak kelapa, minyak jarak pagar, minyak biji
bunga matahari, minjak biji kapas, tergantung potensi daerah masing-masing. Jadi,
tiap daerah bisa mandiri secara energi.
- Biodiesel juga punya cetane number yang lebih tinggi dari minyak solar, bisa
mencapai 62 (minyak solar sekitar 50 sajja).
- Energi yang dihasilkan mesin diesel lebih sempurna dibandingkan solar hingga
yang menggunakan biodiesel tidak mengeluarkan asap hitam berupa karbon atau
CO2, sedangkan mesin yang menggunakan solar mengeluarkan asap hitam.
Biodiesel juga mengurangi emisi karbon monoksida dan SO2.