Anda di halaman 1dari 14

BAB 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
BAB 21
PENINGKATAN KEMAMPUAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

A. KONDISI UMUM

Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan upaya dalam


memperkuat daya dukung iptek untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam
mempercepat pencapaian tujuan negara, serta memperjuangkan kepentingan negara
dalam pergaulan internasional. Tingkat kemampuan iptek diarahkan untuk mencapai
kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan iptek, yang
dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, serta daya saing
bangsa. Upaya peningkatan kemampuan iptek senantiasa dilandasi oleh nilai spiritual,
moral dan etika yang didasarkan pada nilai luhur budaya bangsa.

Pada tahun 2004, sesuai dengan Program Pembangunan Nasional (Propenas),


pembangunan iptek dilaksanakan melalui 4 program yaitu Program Penelitian,
Peningkatan Kapasitas, dan Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Iptek; Program
Peningkatan Kemandirian dan Keunggulan Iptek; Program Peningkatan Iptek Dunia
Usaha; dan Program Diseminasi Informasi Teknologi. Sementara itu pada tahun 2005,
program pembangunan iptek mengacu pada Rencana Pembangunan Nasional (Repenas)
Transisi, sedangkan pada tahun 2006 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM). Program pembangunan iptek pada tahun 2005 dan 2006
dilaksanakan melalui Program Penelitian dan Pengembangan Iptek; Program Difusi dan
Pemanfaatan Iptek; Program Penguatan Kelembagaan Iptek; dan Program Peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem Produksi.

Sampai dengan tahun 2004, melalui Program Penelitian, Peningkatan Kapasitas


dan Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Iptek telah dilaksanakan berbagai
riset unggulan dan tematis yang bersifat kompetitif yang meliputi Riset Unggulan
Terpadu (RUT) yang telah menghasilkan sekitar 400 publikasi ilmiah, 50 paten dan 35
prototype produk; Riset Unggulan Terpadu Internasional (RUTI) yang bertujuan untuk
memacu kerjasama riptek internasional dalam menghasilkan publikasi ilmiah
internasional dan HKI, yang saat ini telah menghasilkan 27 penelitian bekerjasama
dengan Negara Belanda, USA, Jepang, Australia, Jerman dan Singapore; Riset
Unggulan Kemanusiaan dan Kemasyarakatan (RUKK) sebagai upaya untuk mendorong
pengembangan ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang telah menghasilkan 70 kajian;
Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) yang telah berupaya menghasilkan
berbagai produk pertanian dan perikanan unggulan, rancang bangun mesin khusus 500
cc, dan pengembangan industri kelapa sawit skala kecil 2-5 Ton TBS/jam. Selain
kegiatan yang bersifat kompetitif diatas, dalam program ini juga telah dikembangkan
kegiatan-kegiatan untuk memperkuat kapasitas lembaga dan sumber daya iptek serta
kompetensi inti lembaga.
Melalui program tersebut juga telah dilaksanakan penguatan sumber daya iptek
antara lain penguatan kelembagaan pusat dan daerah serta kebijakan-kebijakan
pendukungnya antara lain penguatan dan pemasyarakatan program HKI dan
pembentukan Sentra HKI; penguatan infrastruktur lembaga litbang dan laboratorium uji
dan kalibrasi; penyusunan kriteria akreditasi pranata penelitian dan pengembangan;
diselesaikannya UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan
dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3 Iptek). Dalam rangka
keterpaduan kebijakan iptek nasional terus dikembangkan berbagai model pendekatan
terpadu seperti Forum Perencanaan Pembangunan Iptek, pengembangan sistem
informasi program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; peningkatan sinergi
pelaksanaan progran riset unggulan; penyelarasan perencanaan program terintegrasi
antara pusat, daerah, perguruan tinggi dan lembaga masyarakat; dan identifikasi
penentuan prioritas program penelitian jangka panjang. Selain itu, untuk meningkatkan
kemitraan dan jaringan kelembagaan iptek dengan dunia usaha dan masyarakat, dan
untuk memperkuat proses technology chain dalam pembentukan keunggulan dan daya
saing telah dikembangkan Dewan Riset Daerah (DRD) dan Balitbangda, reposisi Pusat
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), dan penyusunan
informasi kapabilitas lembaga iptek untuk Agenda Riset Nasional. Selain itu dalam
rangka kemandirian pelayanan teknologi telah dibentuk Forum Tekno Bisnis
bekerjasama dengan Pemerintah Daerah.

Melalui Program Peningkatan Kemandirian dan Keunggulan Iptek, pada tahun


2004 telah dilakukan berbagai kegiatan pengembangan dan rekayasa teknologi yang
mencakup antara lain produksi prototype wahana dirgantara seperti roket dan satelit
mikro; pengembangan padi tahan penggerek batang, penyakit blas dan toleran
kekeringan; dikembangkan varietas unggul padi sawah yang diberi nama Woyla,
Merauke, Winongo, Kahayan, Diah Suci, dan Rajabasa yang telah diuji coba di 20
propinsi; penelitian dan pemanfaatan sumberdaya hayati yang menghasilkan data dan
informasi teknik bercocok tanam; penelitian bioteknologi pangan yang menghasilkan
data dan informasi tentang enzim inulinase/isoamilase skala laboratorium; eksplorasi
actinomycetes dan fungi yang menghasilkan 500 actomycetes dan 500 fungi. Dalam
bidang energi telah dilaksanakan penelitian pengembangan sel surya dan fuel cell yang
merupakan sel pembangkit listrik yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu,
dilakukan penelitian dan pengembangan pemanfaatan teknologi nuklir. Dalam bidang
transportasi telah dilaksanakan litbang transportasi darat dan laut untuk meningkatkan
pelayanan transportasi nasional. Sedangkan dalam bidang kesehatan telah dilaksanakan
berbagai penelitian dan pengembangan antara lain eksplorasi mikroba endofitik guna
pencarian obat baru termasuk anti ion-channel untuk pengobatan HIV, SARS dan
sejenisnya; litbang obat anti kanker; dan litbang produk unggulan atsiri berbasis lada
hitam untuk bahan obat.

Sementara itu pencapaian Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha sampai


dengan tahun 2004 adalah telah dikembangkan sistem insentif yang mendorong swasta
dalam mengaplikasikan teknologinya melalui model Insentif Asuransi Teknologi,
penyediaan modal awal (Start-up Capital) yang telah menghasilkan 6 usaha baru
UKMK berbasis teknologi, dan pengembangan Sistem Insentif Penguatan Teknologi
dan Manajemen UKMK. Selain itu, melalui program ini telah dikembangkan Riset
Unggulan Kemitraan (RUK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknologi

II.21 – 2
industri dan telah menghasilkan 3 industri baru dan 18 paten. Untuk mendorong
pemanfaatan hasil-hasil penelitian telah dirintis pengembangan kewirausahaan berbasis
teknologi (technopreneurship) disamping penguatan bantuan teknis kepada UKMK
untuk membentuk industri berbasis teknologi. Di samping itu, telah dihasilkan
pengembangan dan sosialisasi berbagai program insentif untuk mendorong percepatan
proses adopsi, inovasi dan difusi teknologi dikalangan industri, perguruan tinggi dan
masyarakat, dan telah ditingkatkan kegiatan diseminasi teknologi ke daerah melalui
program Iptekda dan kerjasama riset dengan perusahaan.

Selain itu, dilanjutkan pengembangan dan penerapan energi baru dan terbarukan
antara lain PLTS untuk daerah perdesaan/terpencil seperti NTT, penerapan energi angin
di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Penerapan teknologi PLTU Batubara skala kecil (7
MW). Selain energi listrik, juga dikembangkan bahan bakar alternative pengganti BBM
untuk transportasi seperti pengembangan dan penerapan Bio-Fuel (Bio Diesel dan Bio
Ethanol/Gasohol) yang sekarang dalam uji coba. Dalam bidang informasi, komunikasi
dan telekomunikasi telah dikembangkan perpustakaan digital, pembangunan pemancar
TV-UHF diperbatasan NTT dan Timor Leste 35 Channel. Sedangkan dalam bidang
manajemen dan teknologi transportasi telah dikembangkan Mobil marmot LIPI
(Marlip), Pesawat Permukaan (Wing In Surface Effec = WISE), dan system persinyalan
kereta api.

Adapun melalui pelaksanaan Program Diseminasi Informasi Iptek hingga tahun


2004, telah dihasilkan berbagai produk dan jasa antara lain pengembangan dan
penerapan Software berbasis Bahasa Indonesia untuk memperluas akses masyarakat
mendapat informasi sesuai kebutuhannya; pengembangan Warung Informasi Teknologi
untuk pemberdayaan unit-unit dokumentasi, informasi dan perpustakaan di daerah guna
mendukung pembangunan daerah yang dalam kurun waktu 2001–2004 telah berdiri 90
Warintek, dan lebih dari 1500 CD basis data yang telah disebar di berbagai daerah di
Indonesia; penerapan Informasi Harian Zona Potensi Penangkapan Ikan untuk
identifikasi dan pemetaan daerah potensi ikan untuk peningkatan produksi nelayan;
aplikasi program Indonesia Go Open Source untuk memperkuat system informasi
teknologi nasional serta memanfaatkan perkembangan teknologi informasi global.
Selain itu untuk memacu pengembangan industrial cluster dalam memacu peningkatan
perekonomian daerah dikembangkan kegiatan Business Technology Center (BTC) yang
diharapkan mampu mendiseminasikan hasil iptek di daerah dalam skala usaha yang
memanfaatkan teknologi tepat guna, dan hingga saat ini telah berdiri 3 BTC yakni di
Jakarta, Yogyakarat dan Batam. Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran Iptek
kepada masyarakat luas telah dikembangkan Pusat Peragaan Iptek (PUSPA IPTEK)
yang saat ini telah ada di Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Selain itu dikembangkan
pula Peragaan Iptek Keliling dan Wisata Iptek yang bertujuan meningkatkan upaya
pembudayaan iptek kepada generasi muda.

Hasil-hasil yang diperkirakan akan dicapai dari pelaksanaan Program Penelitian


dan Pengembangan Iptek dalam tahun 2005 adalah meningkatnya fokus dan mutu
kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dasar, terapan, dan
teknologi sesuai dengan kompetensi inti dan kebutuhan pengguna. Hasil-hasil kegiatan
yang mendukung pencapaian program tersebut meliputi pelaksanaan penelitian dan
pengembangan program prioritas di bidang pangan, energi dan manufaktur; penelitian

II.21 – 3
dan pengembangan program tematis unggulan dan strategis dengan mekanisme
kompetitif; pengembangan teknologi proses untuk mendukung peningkatan produksi;
pengembangan riset dasar dalam rangka penguasaan ilmu pengetahuan; penelitian,
pengkajian dan pengembangan di bidang pengukuran, standardisasi, pengujian dan
mutu; penelitian untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya, hukum dan lain-lain; serta optimalisasi dan mobilisai potensi SDM
iptek dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan.

Dalam tahun 2005, pelaksanaan Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek


diharapkan dapat lebih mendorong pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
(litbang) Iptek oleh dunia usaha dan industri. Pelaksanaan program tersebut
diperkirakan dapat meningkatkan dukungan penyediaan informasi teknologi kepada
dunia usaha dan masyarakat, penyediaan jasa konsultasi dan asistensi teknis,
pengembangan sistem komunikasi antara lembaga Iptek dan dunia usaha,
pengembangan pola kemitraan lembaga litbang dan industri, pengembangan prasarana
untuk mendukung standar mutu produk dunia usaha, dan pengembangan tekno-
entertainment.

Pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan Iptek dalam tahun 2005


diharapkan dapat lebih mendorong upaya penguatan kapasitas dan peran lembaga Iptek
dalam pembangunan nasional. Pencapaian hasil program tersebut dilaksanakan dengan
memperkuat landasan dan arah serta prioritas pembangunan iptek dalam bentuk
penyusunan rencana jangka menengah pembangunan iptek nasional, merumuskan
konsep rasionalisasi kelembagaan iptek untuk optimalisasi peran fungsional dan
profesional lembaga litbang, mengoptimalisasikan peran unit inkubator dan unit
pelayanan teknis dalam fungsi intermediasi, meningkatkan sistem manajemen iptek
terpadu, menyempurnakan sistem insentif dan sistem pembiayaan iptek, meningkatkan
keterlibatan organisasi profesi ilmiah dalam perumusan kebijakan iptek, menyusun
statistik iptek, merumuskan konsep kebijakan sinergisme bidang iptek, pendidikan dan
industri, dan akreditasi pranata litbang.

Sementara itu, hasil-hasil yang diperkirakan dapat dicapai dalam Program


Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi adalah semakin fokusnya pola-pola
insentif untuk mendorong peningkatan kapasitas teknologi di industri dan dunia usaha.
Pencapaian tersebut didukung oleh meningkatnya kerjasama penelitian antara lembaga
dengan industri, meningkatnya jumlah perusahaan yang berbasis teknologi dengan
menerapkan program entrepreneurship dan program spin-off dan mekanismenya,
berkembangnya sistem komunikasi antara lembaga Iptek dan dunia usaha. Selain itu,
dalam tahun 2005 diharapkan dapat tumbuh kegiatan litbang di dunia usaha dengan
dukungan pengembangan pola insentif dalam bentuk kemitraan lembaga litbang dan
industri, sosialisasi standar mutu terhadap (industri kecil dan menengah) IKM, asuransi
teknologi, korporasi usaha berbasis produk litbang; dan promosi kegiatan riset di dunia
usaha.

Secara umum pembangunan iptek nasional dinilai masih belum optimal. Beberapa
permasalahan pembangunan iptek yang masih akan dihadapi dalam tahun 2006 adalah
masih rendahnya kualitas penelitian dasar dan terapan serta belum terciptanya
kompetensi inti yang memadai dari pusat-pusat penelitian yang ada; belum

II.21 – 4
sempurnanya sistem pengukuran dan jaminan mutu serta standardisasi produk untuk
indutri yang berbasis iptek; rendahnya kapasitas penguasaan ilmu dan teknologi
dibidang pengelolaan sumberdaya alam; dan masih belum optimalnya keterkaitan antara
hasil riset kebijakan dan penyusunan kebijakan. Disamping itu masih belum optimal
pula proses difusi teknologi dan kemitraan riset, serta belum meluasnya adopsi dan
apresiasi terhadap urgensi iptek baik dipusat maupun di daerah. Permasalahan lainnya
adalah kurang memadainya ketersediaan infrastruktur litbang iptek; masih lemahnya
penguatan kelembagaan, regulasi, sistem insentif dan indikator kinerja; kurangnya
pencatatan paten dan HKI; dan banyaknya tumpang tindih topik penelitian, inefisiensi
pemanfaatan sumberdaya litbang yang ada, serta sulitnya mobilisasi pemanfaatan
fasilitas litbang antar lembaga. Selain itu masih belum tersedia statistik iptek yang
reguler dan komprehensif untuk mengukur kinerja pembangunan iptek nasional.

Berdasarkan kondisi dan permasalahan tersebut, maka tantangan pembangunan


Iptek dalam tahun 2006 adalah: (1) merumuskan sinergisme kebijakan pembangunan
iptek dengan sisi demand dan supply side nya; (2) menyempurnakan pola insentif dan
pembiayaan litbang; (3) meningkatkan efektivitas mekanisme intermediasi untuk
meningkatkan daya difusi hasil riset ke dalam kegiatan ekonomi; (4) mengembangkan
kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas lembaga litbang dan memperlancar
transaksi hasil litbang; (5) mengembangkan instrumen analisis pencapaian teknologi
dalam bentuk statistik iptek dan indikator Iptek; (6) meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya iptek; (7) meningkatkan dayaguna hasil-hasil penelitian di berbagai bidang
pembangunan; (8) memperkuat kompetensi inti lembaga riset; dan (9) membentuk iklim
yang kondusif bagi pengembangan sumberdaya litbang.

B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Sasaran dari Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam


tahun 2006 adalah:
1. Meningkatnya kemampuan dan produktifitas dalam penguasaan ilmu dasar, ilmu
terapan, dan rekayasa teknologi menuju terbentuknya pusat-pusat unggulan iptek
yang berbasis kompetensi inti;
2. Terwujudnya kesepahaman lintas pelaku terhadap status dan arah perkembangan
mekanisme intermediasi iptek, tersedianya informasi teknologi yang mudah diakses
untuk meningkatkan pemanfaatan hasil litbang oleh dunia usaha dan masyarakat,
serta tumbuhnya jaringan kemitraan dalam kerangka sistem inovasi nasional;
3. Tersedianya inventarisasi sumber daya iptek dan konsep optimalisasi
pemanfaatannya;
4. Meningkatnya upaya pengembangan dan pengelolaan hak atas kekayaan intelektual
dan pengetahuan tradisional di segenap kalangan dan penerapannya di berbagai
bidang kehidupan; dan
5. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil iptek dalam negeri oleh masyarakat, dunia
usaha dan pemerintah.

II.21 – 5
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Arah kebijakan dalam Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


dalam tahun 2006 adalah untuk:
1. Melakukan penajaman program riptek pada bidang pangan dan pertanian, bidang
energi, bidang manajemen dan teknologi transportasi, bidang teknologi pertahanan
dan keamanan, bidang teknologi informasi, komunikasi dan telekomunikasi dan
bidang kesehatan (bioteknologi);
2. Menyusun rencana induk penelitian, pengembangan dan rekayasa iptek yang
berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat;
3. Mengembangkan jejaring kerja (net working) yang lebih baik antara lembaga iptek
baik di pusat maupun di daerah;
4. Mempertajam sasaran dan efektifitas skema insentif dan penerapan iptek di daerah;
5. Meningkatkan apresiasi berbagai kalangan terhadap pentingnya peran strategis
iptek; dan
6. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana laboratoria dan sumber daya iptek.

II.21 – 6
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Program/ Program/ Pagu Indikatif


No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
1. Program Penelitian dan Program Penelitian dan Pengembangan • Meningkatnya penguasaan ilmu Kementerian Riset dan 740.411,2
Pengembangan Ilmu Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dasar; ilmu terapan dan teknologi; Teknologi, Badan
Pengetahuan dan Teknologi • Semakin terfokusnya arah kegiatan Pengkajian dan
riset tematis dalam kerangka Penerapan Teknologi,
pembentukan kompetensi inti; Lembaga Ilmu
• Semakin terdayagunakannya Pengetahuan
informasi ilmiah dalam proses Indonesia, Lembaga
perumusan kebijakan; Penerbangan dan
Kegiatan pokok yang dilakukan Kegiatan pokok meliputi: • Tersusunnya kodifikasi informasi Antariksa Nasional,
antara lain adalah: TTG yang lengkap utk Badan Tenaga Nuklir
1. Penelitian dan pengembangan 1. Penelitian dan pengembangan riset pengembangan produk unggulan Nasional, Badan
riset dasar dalam rangka dasar; pelaksanaan kegiatan riset lokal, Pengawas Tenaga
penguasaan ilmu unggulan; perumusan kebijakan dan • Semakin terintegrasinya Nuklir, Badan
pengetahuan; roadmap berbagai bidang keilmuan pemanfaatan iptek untuk Koordinasi Survei dan
2. Penelitian dan pengembangan 2. Penelitian dan pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan Pemetaan Nasional,
bioteknologi dalam pertanian, bioteknologi untuk beragam lingkungan; Departemen Dalam
peternakan, kesehatan; aplikasi; teknologi kelautan; • Meningkatnya pemahaman Negeri, Departemen
teknologi kelautan; energi teknologi energi baru dan dinamika ekosistem; Luar Negeri,
baru dan terbarukan, terbarukan, antara lain Biofuel, Departemen Hukum
• Meningkatnya kemampuan
termasuk nuklir; teknologi PLTS, PLTU; teknologi informasi; pengembangan dan penguasaan dan HAM, Departemen
informasi; teknologi teknologi dirgantara dan antariksa; Energi dan Sumber
teknologi strategis.
dirgantara dan antariksa; teknologi transportasi; teknologi Daya Mineral,
• Terwujudnya identifikasi arah
teknologi transportasi; pertahanan; teknologi air bersih; Departemen
kebijakan publik bidang tekno
teknologi pertahanan; teknologi elektronika; sistem Pendidikan Nasional,
ekonomi dan industri yang
teknologi air bersih; teknologi informasi spasial; mitigasi bencana; Departemen
komprehensif, sinergis dan lintas
elektronika; sistem informasi penelitian geologi, pengkajian Kehutanan,
sektoral
spasial; mitigasi bencana; dan landas kontinen, litbang Departemen Kelautan
litbang bidang tematis kedirgantaraan dan litbang bidang dan Perikanan,
lainnya; tematis lainnya; Departemen Pekerjaan
3. Penelitian dan pengembangan 3. Penelitian dan pengembangan di Umum, Arsip
di bidang pengukuran, bidang pengukuran, standardisasi, Nasional,
standardisasi, pengujian dan pengujian dan mutu; Departemen
mutu; Perdagangan
4. Pengembangan iptek tepat 4. Peningkatan pemanfaatan iptek

II.21 – 7
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
guna bagi pemanfaatan dan tepat guna di daerah perbatasan,
pengelolaan sumberdaya alam daerah terpencil, perdesaan, dan
dan lingkungan hidup secara lokasi unggulan; diseminasi tata
berkelanjutan; kelola dan inovasi, penerapan TTG
didaerah perbatasan.
5. Penelitian dan pengembangan 5. Penelitian dan pengembangan untuk
untuk peningkatan perbaikan pengelolaan sumberdaya
pemahaman terhadap hayati dan non hayati, serta
fenomena alam, karakteristik pemahaman terhadap fenomena
ekosistem daratan dan alam dan ekosistem; penyusunan
perairan serta keragaman roadmap bidang prioritas.
sumberdaya alam baik
sumberdaya hayati maupun
non-hayati, di darat dan di
laut;
6. Penelitian dan pengembangan 6. Penelitian dan pengembangan di
di bidang politik, ekonomi, bidang politik, ekonomi, sosial dan
sosial dan budaya, hukum dan budaya, hukum dan lain-lain sebagai
lain-lain sebagai masukan masukan ilmiah dalam penyusunan
ilmiah dalam penyusunan kebijakan pemerintah; perumusan
kebijakan pemerintah (policy kebijakan ekonomi industri;
linked science). pengembangan budaya iptek

2. Program Difusi dan Pemanfaatan Program Difusi dan Pemanfaatan Ilmu • Semakin meluasnya proses Kementerian Riset dan 100.642,0
Iptek Pengetahuan dan Teknologi diseminasi hasil litbang serta Teknologi, Badan
pemanfaatannya oleh dunia usaha, Pengkajian dan
industri, dan masyarakat; Penerapan Teknologi,
• Semakin membaiknya iklim Lembaga Ilmu
komunikasi dan kemitraan riset Pengetahuan
antar berbagai komponen Indonesia, Lembaga
pemangku kepentingan Penerbangan dan
(stakeholder) iptek Antariksa Nasional,
• Meningkatnya apresiasi Badan Tenaga Nuklir
masyarakat terhadap peran iptek Nasional, Badan
dalam pembangunan nasional dan Koordinasi Survei dan
pemberdayaan masyarakat Pemetaan Nasional,

II.21 – 8
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
Kegiatan pokok yang dilakukan Kegiatan pokok meliputi: • Berkembangnya aplikasi iptek Badan Pengawas
antara lain adalah: • Meningkatnya peran UKMK dalam Tenaga Nuklir, Badan
1. Diseminasi hasil litbang ke 1. Perbaikan mekanisme penyediaan pemanfaatan iptek, khususnya Standardisasi Nasional
dunia usaha, industri dan dan sosialisasi informasi hasil dalam industri manufaktur dan
masyarakat melalui litbang kepada masyarakat dan agroindustri
penyediaan informasi iptek dunia usaha, melalui Warintek, • Terwujudnya pusat-pusat Warintek
dan komersialisasi teknologi; Ipteknet e Gov dan BTC dan Bussiness Technology Center
2. Penyediaan jasa konsultasi 2. Penyediaan jasa konsultasi dan (BTC) di beberapa wilayah.
dan asistensi teknis antara bantuan teknis bagi industri dan
lain melalui pengembangan pemerintah daerah antara lain
liaison officer untuk melalui pengembangan liaison
membantu kebutuhan solusi officer; pertukaran tenaga ahli dan
teknologi bagi industri dan magang
pemerintah daerah;
3. Pengembangan sistem 3. Peningkatan efektivitas sistem
komunikasi, koordinasi dan komunikasi, koordinasi dan pola
pola kemitraan antar kemitraan antar kelembagaan iptek
kelembagaan iptek (lembaga baik di dalam maupun di luar
litbang, perguruan tinggi, negeri;
dunia usaha dan lembaga
pendukung) baik di dalam
maupun luar negeri;
4. Peningkatan partisipasi 4. Peningkatan jumlah pelaksanaan
pemerintah daerah dan kerjasama kegiatan iptek yang
pengembangan pola melibatkan peran pemerintah pusat
kemitraan iptek antara pusat dan daerah serta antar daerah.
dan daerah, serta antar
daerah;
5. Pengembangan prasarana 5. Peningkatan prasarana untuk
untuk mendukung penerapan mendukung penerapan standarisasi
standar dan penilaian mutu produk dan layanan
kesesuaian atas mutu produk masyarakat, perlindungan HKI dan
pelaku usaha; akreditasi pranata litbang,
6. Peningkatan apresiasi dan 6. Peningkatan apresiasi, kreativitas
peran serta masyarakat dalam dan peran serta masyarakat dalam
pembudayaan iptek, antara pembudayaan iptek melalui

II.21 – 9
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
lain melalui pengembangan pengenalan iptek di bangku sekolah,
techno-education; techno- dan pengembangan berbagai media
exhibition; techno- peragaan iptek bagi masyarakat,
entertainment; dan techno- serta pemberian penghargaan bagi
preneurship serta para periset berprestasi
pengembangan inovasi dan
kreativitas iptek masyarakat.
7. Pengembangan dan 7. Peningkatan penghargaan terhadap
pemanfaatan iptek berbasis pemanfaatan iptek berbasis kearifan
kearifan tradisional tradisional serta sumberdaya lokal;
(traditional knowledge) serta
sumberdaya lokal;
8. Pemanfaatan peta dan 8. Pendayagunaan peta dan
informasi spasial untuk penyebaran informasi spasial untuk
penetapan batas antar negara penetapan batas antar negara dan
dan antar daerah. antar daerah dan untuk beragam
keperluan.

3. Program Penguatan Program Penguatan Kelembagaan Ilmu • Meningkatnya fasilitas riset di pusat Kementerian Riset dan 215.691,6
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan dan Teknologi dan daerah; Teknologi, Badan
dan Teknologi • Menguatnya kelembagaan iptek di Pengkajian dan
daerah; Penerapan Teknologi,
• Terbentuknya pranata regulasi dan Lembaga Ilmu
insentif kegiatan iptek yang semakin Pengetahuan
baik, Indonesia, Lembaga
• Terlaksananya survei statistik iptek Penerbangan dan
nasional secara menyeluruh Antariksa Nasional,
Kegiatan pokok yang dilakukan Kegiatan pokok antara lain meliputi: • Meningkatnya kualitas dan kuantitas Badan Tenaga Nuklir
antara lain adalah : 1. Peningkatan jumlah akreditasi tenaga peneliti yang professional; Nasional, Badan
1. Revitalisasi dan optimalisasi pranata litbang • Semakin kuatnya kelembagaan riset Koordinasi Survei dan
kelembagaan iptek termasuk berteknologi tinggi Pemetaan Nasional,
akreditasi pranata litbang; 2. Pengembangan pusat-pusat iptek Badan Pengawas
• Meningkatnya jumlah HKI
2. Pengembangan pusat-pusat (science center) di pusat dan daerah; Tenaga Nuklir,
• Terwujudnya lab rujukan untuk test
iptek (science center) di pusat aktualisasi peran unit inkubator dan Departemen Tenaga
forensik DNA, pusat peraga iptek
dan daerah, dan aktualisasi unit pelayanan teknis; serta Kerja dan
dan inkubator teknologi yang
peran unit inkubator dan unit pengembangan lab forensik Transmigrasi,
kredibel

II.21 – 10
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
pelayanan teknis dalam fungsi • Teridentifikasinya dinamika Perpustakaan Nasional
intermediasi; kompetansi SDM Iptek
3. Optimalisasi kinerja Dewan 3. Pemantapan kelembagaan Dewan
Riset Daerah (DRD) dalam Riset Daerah (DRD) dan
penentuan produk unggulan Balitbangda;
daerah dan perumusan
kebijakan pengembangan
iptek daerah;
4. Pengembangan dan 4. Penguatan kelembagaan dan fungsi
penerapan fungsi pengawasan pengawasan untuk kegiatan riset
kegiatan penelitian, dan penerapan teknologi berisiko
pengembangan dan penerapan tinggi termasuk nuklir dan
teknologi beresiko tinggi bioteknologi melalui peningkatan
termasuk tenaga nuklir pembinaan kepada masyarakat dan
melalui pembinaan pengguna, dunia usaha dalam rangka
pelayanan masyarakat, mengurangi dampak negatif
penegakan hukum, penggunaan teknologi.
pencegahan kecelakaan
maupun kesiapsiagaan nuklir;
5. Peningkatan sistem 5. Penyempurnaan peraturan yang
manajemen iptek terpadu, mendukung komersialisasi hasil
termasuk penyempurnaan litbang, peningkatan manajemen
peraturan yang mendukung pengelolaan HKI, standar mutu,
komersialisasi hasil litbang, keamanan produksi, dan
pengelolaan hak atas lingkungan; penyempurnaan
kekayaan intelektual (HKI), kebijakan pengembangan organisasi
standar mutu, keamanan profesi iptek, pemantapan etika
produksi, dan lingkungan; keilmuan dan kebebasan akademis.
6. Penyempurnaan sistem 6. Mempertajam fokus dan perbaikan
insentif dan pola pembiayaan skema sistem insentif
iptek;
7. Peningkatan keterlibatan 7. Peningkatan keterlibatan organisasi
organisasi profesi ilmiah, profesi ilmiah, perguruan tinggi
perguruan tinggi serta serta masyarakat dalam perumusan
masyarakat dalam kebijakan dan pelaksanaan program
memperkuat landasan etika iptek;

II.21 – 11
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
dalam perumusan kebijakan
iptek;
8. Penyusunan indikator dan 8. Penyusunan indikator dan statistik
statistik iptek nasional; iptek nasional;
9. Peningkatan kuantitas dan 9. Peningkatan kuantitas dan kualitas,
kualitas, serta optimalisasi serta optimalisasi dan mobilisasi
dan mobilisasi potensi SDM potensi SDM iptek
iptek melalui kerjasama
nasional maupun
internasional

4. Program Peningkatan Kapasitas Program Peningkatan Kapasitas Iptek • Meningkatnya pemanfaatan iptek Kementerian Riset dan 144.101,4
Iptek Sistem Produksi Sistem Produksi pada sistem produksi di UKMK, Teknologi, Badan
dunia usaha dan industri; Tenaga Nuklir
• Meningkatnya peran UKMK; Nasional, Lembaga
• Meningkatnya pemanfaatan Penerbangan dan
infrastruktur MSTQ untuk Antariksa Nasional,
perbaikan sistem produksi; Lembaga Ilmu
• Meningkatnya sinergi antar berbagai Pengetahuan
Kegiatan yang dilakukan antara Kegiatan pokok antara lain meliputi: komponen sistem inovasi. Indonesia, Badan
lain adalah: • Tersusunnya pranata regulasi sistem Pengkajian dan
1. Percepatan proses 1. Penguatan unsur pendukung industri insentif untuk penerapan teknologi Penerapan Teknologi,
transformasi industri yang berbasis sumberdaya lokal dan padat di UKMK Badan Standardisasi
berbasis sumber daya lokal teknologi; • Meningkatnya kapasitas dan Nasional, Departemen
dan padat teknologi; kompetensi dalam audit teknologi Energi dan Sumber
2. Pengembangan dukungan 2. Penyusunan rancangan peraturan Daya Mineral,
• Meningkatnya proses intermediasi
pranata regulasi dan yang mendukung pengembangan Departemen Pekerjaan
teknologi yang semakin efektif
kebijakan yang kondusif UKMK yang berbasis teknologi. Umum
dalam bentuk insentif pajak,
asuransi teknologi bagi
usaha kecil, menengah, dan
koperasi;
3. Pengembangan lembaga 3. Peningkatan kerjasama lintas
keuangan modal ventura dan institusi terkait dengan
start-up capital, serta pengembangan modal ventura untuk
membuat aturan kontrak riset UKMK yang berbasis teknologi;

II.21 – 12
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
yang kompatibel;
4. Pengembangan 4. Memperkuat inkubator teknologi
technopreneur, antara lain untuk mengembangkan para
melalui usaha baru berbasis penemu menjadi technopreneur, dan
hasil litbang dengan wadah pengembangan model kelembagaan
inkubator-teknologi; intermediasi lainnya.
5. Pembinaan dan pelaksanaan 5. Peningkatan kapasitas pelaksana
audit/assessment teknologi; audit teknologi
6. Peningkatan peran pranata 6. Pengembangan kapasitas pranata
metrologi dan pengujian metrology dan pengujian mutu
untuk perumusan dalam penerapan Standar Nasional
pengembangan dan Indonesia (SNI);
penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI);
7. Peningkatan kemampuan 7. Peningkatan kemampuan industri
industri kecil menengah dan kecil, menengah dan koperasi yang
koperasi yang berbasis berbasis teknologi.
teknologi melalui
pemanfaatan jaringan sistem
informasi teknologi dan
asistensi teknis, pelatihan
kerja, mendorong
kemitraannya dengan
industri besar, dan
mengembangkan berbagai
sistem insentif.

II.21 – 13

Anda mungkin juga menyukai