PENINGKATAN KEMAMPUAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
BAB 21
PENINGKATAN KEMAMPUAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
A. KONDISI UMUM
II.21 – 2
industri dan telah menghasilkan 3 industri baru dan 18 paten. Untuk mendorong
pemanfaatan hasil-hasil penelitian telah dirintis pengembangan kewirausahaan berbasis
teknologi (technopreneurship) disamping penguatan bantuan teknis kepada UKMK
untuk membentuk industri berbasis teknologi. Di samping itu, telah dihasilkan
pengembangan dan sosialisasi berbagai program insentif untuk mendorong percepatan
proses adopsi, inovasi dan difusi teknologi dikalangan industri, perguruan tinggi dan
masyarakat, dan telah ditingkatkan kegiatan diseminasi teknologi ke daerah melalui
program Iptekda dan kerjasama riset dengan perusahaan.
Selain itu, dilanjutkan pengembangan dan penerapan energi baru dan terbarukan
antara lain PLTS untuk daerah perdesaan/terpencil seperti NTT, penerapan energi angin
di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Penerapan teknologi PLTU Batubara skala kecil (7
MW). Selain energi listrik, juga dikembangkan bahan bakar alternative pengganti BBM
untuk transportasi seperti pengembangan dan penerapan Bio-Fuel (Bio Diesel dan Bio
Ethanol/Gasohol) yang sekarang dalam uji coba. Dalam bidang informasi, komunikasi
dan telekomunikasi telah dikembangkan perpustakaan digital, pembangunan pemancar
TV-UHF diperbatasan NTT dan Timor Leste 35 Channel. Sedangkan dalam bidang
manajemen dan teknologi transportasi telah dikembangkan Mobil marmot LIPI
(Marlip), Pesawat Permukaan (Wing In Surface Effec = WISE), dan system persinyalan
kereta api.
II.21 – 3
dan pengembangan program tematis unggulan dan strategis dengan mekanisme
kompetitif; pengembangan teknologi proses untuk mendukung peningkatan produksi;
pengembangan riset dasar dalam rangka penguasaan ilmu pengetahuan; penelitian,
pengkajian dan pengembangan di bidang pengukuran, standardisasi, pengujian dan
mutu; penelitian untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya, hukum dan lain-lain; serta optimalisasi dan mobilisai potensi SDM
iptek dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan.
Secara umum pembangunan iptek nasional dinilai masih belum optimal. Beberapa
permasalahan pembangunan iptek yang masih akan dihadapi dalam tahun 2006 adalah
masih rendahnya kualitas penelitian dasar dan terapan serta belum terciptanya
kompetensi inti yang memadai dari pusat-pusat penelitian yang ada; belum
II.21 – 4
sempurnanya sistem pengukuran dan jaminan mutu serta standardisasi produk untuk
indutri yang berbasis iptek; rendahnya kapasitas penguasaan ilmu dan teknologi
dibidang pengelolaan sumberdaya alam; dan masih belum optimalnya keterkaitan antara
hasil riset kebijakan dan penyusunan kebijakan. Disamping itu masih belum optimal
pula proses difusi teknologi dan kemitraan riset, serta belum meluasnya adopsi dan
apresiasi terhadap urgensi iptek baik dipusat maupun di daerah. Permasalahan lainnya
adalah kurang memadainya ketersediaan infrastruktur litbang iptek; masih lemahnya
penguatan kelembagaan, regulasi, sistem insentif dan indikator kinerja; kurangnya
pencatatan paten dan HKI; dan banyaknya tumpang tindih topik penelitian, inefisiensi
pemanfaatan sumberdaya litbang yang ada, serta sulitnya mobilisasi pemanfaatan
fasilitas litbang antar lembaga. Selain itu masih belum tersedia statistik iptek yang
reguler dan komprehensif untuk mengukur kinerja pembangunan iptek nasional.
II.21 – 5
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
II.21 – 6
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006
II.21 – 7
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
guna bagi pemanfaatan dan tepat guna di daerah perbatasan,
pengelolaan sumberdaya alam daerah terpencil, perdesaan, dan
dan lingkungan hidup secara lokasi unggulan; diseminasi tata
berkelanjutan; kelola dan inovasi, penerapan TTG
didaerah perbatasan.
5. Penelitian dan pengembangan 5. Penelitian dan pengembangan untuk
untuk peningkatan perbaikan pengelolaan sumberdaya
pemahaman terhadap hayati dan non hayati, serta
fenomena alam, karakteristik pemahaman terhadap fenomena
ekosistem daratan dan alam dan ekosistem; penyusunan
perairan serta keragaman roadmap bidang prioritas.
sumberdaya alam baik
sumberdaya hayati maupun
non-hayati, di darat dan di
laut;
6. Penelitian dan pengembangan 6. Penelitian dan pengembangan di
di bidang politik, ekonomi, bidang politik, ekonomi, sosial dan
sosial dan budaya, hukum dan budaya, hukum dan lain-lain sebagai
lain-lain sebagai masukan masukan ilmiah dalam penyusunan
ilmiah dalam penyusunan kebijakan pemerintah; perumusan
kebijakan pemerintah (policy kebijakan ekonomi industri;
linked science). pengembangan budaya iptek
2. Program Difusi dan Pemanfaatan Program Difusi dan Pemanfaatan Ilmu • Semakin meluasnya proses Kementerian Riset dan 100.642,0
Iptek Pengetahuan dan Teknologi diseminasi hasil litbang serta Teknologi, Badan
pemanfaatannya oleh dunia usaha, Pengkajian dan
industri, dan masyarakat; Penerapan Teknologi,
• Semakin membaiknya iklim Lembaga Ilmu
komunikasi dan kemitraan riset Pengetahuan
antar berbagai komponen Indonesia, Lembaga
pemangku kepentingan Penerbangan dan
(stakeholder) iptek Antariksa Nasional,
• Meningkatnya apresiasi Badan Tenaga Nuklir
masyarakat terhadap peran iptek Nasional, Badan
dalam pembangunan nasional dan Koordinasi Survei dan
pemberdayaan masyarakat Pemetaan Nasional,
II.21 – 8
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
Kegiatan pokok yang dilakukan Kegiatan pokok meliputi: • Berkembangnya aplikasi iptek Badan Pengawas
antara lain adalah: • Meningkatnya peran UKMK dalam Tenaga Nuklir, Badan
1. Diseminasi hasil litbang ke 1. Perbaikan mekanisme penyediaan pemanfaatan iptek, khususnya Standardisasi Nasional
dunia usaha, industri dan dan sosialisasi informasi hasil dalam industri manufaktur dan
masyarakat melalui litbang kepada masyarakat dan agroindustri
penyediaan informasi iptek dunia usaha, melalui Warintek, • Terwujudnya pusat-pusat Warintek
dan komersialisasi teknologi; Ipteknet e Gov dan BTC dan Bussiness Technology Center
2. Penyediaan jasa konsultasi 2. Penyediaan jasa konsultasi dan (BTC) di beberapa wilayah.
dan asistensi teknis antara bantuan teknis bagi industri dan
lain melalui pengembangan pemerintah daerah antara lain
liaison officer untuk melalui pengembangan liaison
membantu kebutuhan solusi officer; pertukaran tenaga ahli dan
teknologi bagi industri dan magang
pemerintah daerah;
3. Pengembangan sistem 3. Peningkatan efektivitas sistem
komunikasi, koordinasi dan komunikasi, koordinasi dan pola
pola kemitraan antar kemitraan antar kelembagaan iptek
kelembagaan iptek (lembaga baik di dalam maupun di luar
litbang, perguruan tinggi, negeri;
dunia usaha dan lembaga
pendukung) baik di dalam
maupun luar negeri;
4. Peningkatan partisipasi 4. Peningkatan jumlah pelaksanaan
pemerintah daerah dan kerjasama kegiatan iptek yang
pengembangan pola melibatkan peran pemerintah pusat
kemitraan iptek antara pusat dan daerah serta antar daerah.
dan daerah, serta antar
daerah;
5. Pengembangan prasarana 5. Peningkatan prasarana untuk
untuk mendukung penerapan mendukung penerapan standarisasi
standar dan penilaian mutu produk dan layanan
kesesuaian atas mutu produk masyarakat, perlindungan HKI dan
pelaku usaha; akreditasi pranata litbang,
6. Peningkatan apresiasi dan 6. Peningkatan apresiasi, kreativitas
peran serta masyarakat dalam dan peran serta masyarakat dalam
pembudayaan iptek, antara pembudayaan iptek melalui
II.21 – 9
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
lain melalui pengembangan pengenalan iptek di bangku sekolah,
techno-education; techno- dan pengembangan berbagai media
exhibition; techno- peragaan iptek bagi masyarakat,
entertainment; dan techno- serta pemberian penghargaan bagi
preneurship serta para periset berprestasi
pengembangan inovasi dan
kreativitas iptek masyarakat.
7. Pengembangan dan 7. Peningkatan penghargaan terhadap
pemanfaatan iptek berbasis pemanfaatan iptek berbasis kearifan
kearifan tradisional tradisional serta sumberdaya lokal;
(traditional knowledge) serta
sumberdaya lokal;
8. Pemanfaatan peta dan 8. Pendayagunaan peta dan
informasi spasial untuk penyebaran informasi spasial untuk
penetapan batas antar negara penetapan batas antar negara dan
dan antar daerah. antar daerah dan untuk beragam
keperluan.
3. Program Penguatan Program Penguatan Kelembagaan Ilmu • Meningkatnya fasilitas riset di pusat Kementerian Riset dan 215.691,6
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan dan Teknologi dan daerah; Teknologi, Badan
dan Teknologi • Menguatnya kelembagaan iptek di Pengkajian dan
daerah; Penerapan Teknologi,
• Terbentuknya pranata regulasi dan Lembaga Ilmu
insentif kegiatan iptek yang semakin Pengetahuan
baik, Indonesia, Lembaga
• Terlaksananya survei statistik iptek Penerbangan dan
nasional secara menyeluruh Antariksa Nasional,
Kegiatan pokok yang dilakukan Kegiatan pokok antara lain meliputi: • Meningkatnya kualitas dan kuantitas Badan Tenaga Nuklir
antara lain adalah : 1. Peningkatan jumlah akreditasi tenaga peneliti yang professional; Nasional, Badan
1. Revitalisasi dan optimalisasi pranata litbang • Semakin kuatnya kelembagaan riset Koordinasi Survei dan
kelembagaan iptek termasuk berteknologi tinggi Pemetaan Nasional,
akreditasi pranata litbang; 2. Pengembangan pusat-pusat iptek Badan Pengawas
• Meningkatnya jumlah HKI
2. Pengembangan pusat-pusat (science center) di pusat dan daerah; Tenaga Nuklir,
• Terwujudnya lab rujukan untuk test
iptek (science center) di pusat aktualisasi peran unit inkubator dan Departemen Tenaga
forensik DNA, pusat peraga iptek
dan daerah, dan aktualisasi unit pelayanan teknis; serta Kerja dan
dan inkubator teknologi yang
peran unit inkubator dan unit pengembangan lab forensik Transmigrasi,
kredibel
II.21 – 10
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
pelayanan teknis dalam fungsi • Teridentifikasinya dinamika Perpustakaan Nasional
intermediasi; kompetansi SDM Iptek
3. Optimalisasi kinerja Dewan 3. Pemantapan kelembagaan Dewan
Riset Daerah (DRD) dalam Riset Daerah (DRD) dan
penentuan produk unggulan Balitbangda;
daerah dan perumusan
kebijakan pengembangan
iptek daerah;
4. Pengembangan dan 4. Penguatan kelembagaan dan fungsi
penerapan fungsi pengawasan pengawasan untuk kegiatan riset
kegiatan penelitian, dan penerapan teknologi berisiko
pengembangan dan penerapan tinggi termasuk nuklir dan
teknologi beresiko tinggi bioteknologi melalui peningkatan
termasuk tenaga nuklir pembinaan kepada masyarakat dan
melalui pembinaan pengguna, dunia usaha dalam rangka
pelayanan masyarakat, mengurangi dampak negatif
penegakan hukum, penggunaan teknologi.
pencegahan kecelakaan
maupun kesiapsiagaan nuklir;
5. Peningkatan sistem 5. Penyempurnaan peraturan yang
manajemen iptek terpadu, mendukung komersialisasi hasil
termasuk penyempurnaan litbang, peningkatan manajemen
peraturan yang mendukung pengelolaan HKI, standar mutu,
komersialisasi hasil litbang, keamanan produksi, dan
pengelolaan hak atas lingkungan; penyempurnaan
kekayaan intelektual (HKI), kebijakan pengembangan organisasi
standar mutu, keamanan profesi iptek, pemantapan etika
produksi, dan lingkungan; keilmuan dan kebebasan akademis.
6. Penyempurnaan sistem 6. Mempertajam fokus dan perbaikan
insentif dan pola pembiayaan skema sistem insentif
iptek;
7. Peningkatan keterlibatan 7. Peningkatan keterlibatan organisasi
organisasi profesi ilmiah, profesi ilmiah, perguruan tinggi
perguruan tinggi serta serta masyarakat dalam perumusan
masyarakat dalam kebijakan dan pelaksanaan program
memperkuat landasan etika iptek;
II.21 – 11
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
dalam perumusan kebijakan
iptek;
8. Penyusunan indikator dan 8. Penyusunan indikator dan statistik
statistik iptek nasional; iptek nasional;
9. Peningkatan kuantitas dan 9. Peningkatan kuantitas dan kualitas,
kualitas, serta optimalisasi serta optimalisasi dan mobilisasi
dan mobilisasi potensi SDM potensi SDM iptek
iptek melalui kerjasama
nasional maupun
internasional
4. Program Peningkatan Kapasitas Program Peningkatan Kapasitas Iptek • Meningkatnya pemanfaatan iptek Kementerian Riset dan 144.101,4
Iptek Sistem Produksi Sistem Produksi pada sistem produksi di UKMK, Teknologi, Badan
dunia usaha dan industri; Tenaga Nuklir
• Meningkatnya peran UKMK; Nasional, Lembaga
• Meningkatnya pemanfaatan Penerbangan dan
infrastruktur MSTQ untuk Antariksa Nasional,
perbaikan sistem produksi; Lembaga Ilmu
• Meningkatnya sinergi antar berbagai Pengetahuan
Kegiatan yang dilakukan antara Kegiatan pokok antara lain meliputi: komponen sistem inovasi. Indonesia, Badan
lain adalah: • Tersusunnya pranata regulasi sistem Pengkajian dan
1. Percepatan proses 1. Penguatan unsur pendukung industri insentif untuk penerapan teknologi Penerapan Teknologi,
transformasi industri yang berbasis sumberdaya lokal dan padat di UKMK Badan Standardisasi
berbasis sumber daya lokal teknologi; • Meningkatnya kapasitas dan Nasional, Departemen
dan padat teknologi; kompetensi dalam audit teknologi Energi dan Sumber
2. Pengembangan dukungan 2. Penyusunan rancangan peraturan Daya Mineral,
• Meningkatnya proses intermediasi
pranata regulasi dan yang mendukung pengembangan Departemen Pekerjaan
teknologi yang semakin efektif
kebijakan yang kondusif UKMK yang berbasis teknologi. Umum
dalam bentuk insentif pajak,
asuransi teknologi bagi
usaha kecil, menengah, dan
koperasi;
3. Pengembangan lembaga 3. Peningkatan kerjasama lintas
keuangan modal ventura dan institusi terkait dengan
start-up capital, serta pengembangan modal ventura untuk
membuat aturan kontrak riset UKMK yang berbasis teknologi;
II.21 – 12
Program/ Program/ Pagu Indikatif
No. Sasaran Program Instansi Pelaksana
Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 (Juta Rupiah)
yang kompatibel;
4. Pengembangan 4. Memperkuat inkubator teknologi
technopreneur, antara lain untuk mengembangkan para
melalui usaha baru berbasis penemu menjadi technopreneur, dan
hasil litbang dengan wadah pengembangan model kelembagaan
inkubator-teknologi; intermediasi lainnya.
5. Pembinaan dan pelaksanaan 5. Peningkatan kapasitas pelaksana
audit/assessment teknologi; audit teknologi
6. Peningkatan peran pranata 6. Pengembangan kapasitas pranata
metrologi dan pengujian metrology dan pengujian mutu
untuk perumusan dalam penerapan Standar Nasional
pengembangan dan Indonesia (SNI);
penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI);
7. Peningkatan kemampuan 7. Peningkatan kemampuan industri
industri kecil menengah dan kecil, menengah dan koperasi yang
koperasi yang berbasis berbasis teknologi.
teknologi melalui
pemanfaatan jaringan sistem
informasi teknologi dan
asistensi teknis, pelatihan
kerja, mendorong
kemitraannya dengan
industri besar, dan
mengembangkan berbagai
sistem insentif.
II.21 – 13