Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dioda adalah komponen kutub dua (Anoda dan Katoda) yang dibentuk dari hubungan bahan
semikonduktor tipe-p dan tipe-n (p-n juntion).
1. Konstruksi Dioda
Dioda dibangun dari bahan semikonduktor tipe-n dan tipe-p yang dihubungkan
menjadi satu
Hubungan p-n (p-n junction) merupakan dasar dari semua komponen elektronika
semikonduktor.
Tipe-p Tipe-n
- - - - + + + +
N
P - - - - + + + +
- - - - + + + +
Elektronika 1
Pada temperatur kamar, besar potential untuk junction Ge adalah 0.3V dan Si adalah 0.7V.
Proses difusi terhenti bila konsentrasi pembawa muatan telah seimbang.
Kesimpulan : Tidak ada arus yang mengalir pada p-n junction tanpa external bias (prategangan
luar).
Tipe-p Tipe-n Daerah Netral Medan Listrik Daerah Netral
- - - + + + - - - - + + + +
- - - + + + - - - - + + + +
- - - + + + - - - - + + + +
I=0
I=0
p n p n
Tanpa
Eksternal Bias Lapisan Deplesi
(a) (b)
Id = 0
Daerah deplesi
Is ≠ 0
Gambar (4)
Elektronika 2
Is = arus reverse saturasi (reverse saturation current)
Sifat Is:
Disebabkan oleh pembawa muatan minoritas
Besarnya relatif konstan → tidak terpengaruh oleh kenaikan tegangan reverse
bias.
Is umumnya kecil → Si : (Is < 1μA)
→ Ge : (Is 10μA)
I mayority
Daerah deplesi Is
Id = If
- - - - + + + + = I mayority – Is
- - - - + + + + I may >> Is, maka
Is
- - - - + + + + Is
Id = If Imayority
Gambar (5)
Ciri-ciri :
Tipe p dihubungkan ke terminal positif sumber
Tipe n dihubungkan ke terminal negatif sumber
akibat :
Hole di daerah p akan ditolak oleh terminal positif akan ditarik oleh terminal
negatif melalui junction.
Elektron di daerah n akan ditolak oleh terminal negatif dan ditarik oleh terminal
positif melalui junction.
Zone depletion menyempit
Potential barrier turun
maka :
Pembawa muatan mayorits akan mudah melewati junction, Id ≠ 0
Makin besar tegangan bias → Id makin besar
Elektronika 3
kV kV
If Id Is ( Exp ) Is If Is ( Exp 1)
T T
I mayority
If Id Is (ε V ηVT 1)
T
VT
11600
Pada temperatur ruang T= 300 K VT = 0.026 V = 26 mV
If Id Is (ε e V η k T 1)
= eksponensial
e = muatan elektron = 1.602 x 10-19 Coulomb
k = konstanta Boltzman = 8,64x10-5 (eV/oK)
T = temperatur absolut (oK)
Short circuit
+ Id A K A to K
Vd Id ISC
A + - K - + Vd
0
Open circuit
A K A K
Id Daerah
Reverse bias
Id Id = 0
Gambar (6)
Elektronika 4
Dari karakteristik dioda terlihat bahwa:
a. Bila Anoda lebih positif dari katoda ( VA > VK)
Dioda dimodelkan sebagai saklar tertutup
Tegangan jatuh pada dioda (Vd) sama dengan nol untuk setiap harga arus Id
Keadaan ini dikatakan dioda mendapat forward bias atau forward conducting mode.
Vf 0
Keadaan forward : Rf 0Ω
If untuk setiap Id positif
50
Id = Is (Exp kV - 1)
T
40
30
Daerah
20 forward bias
10
VBR
Tegangan Vd(Volt)
reverse -40 -30 -20 -10 0 0.5 0.7 1 Tegangan forward
1µA
2µA
VThreshold
3µA
Daerah reverse bias
4µA
Arus
reverse (IR)
Gambar (7)
Elektronika 5
VBR = reverse break down voltage
BR terjadi bila tegangan reverse bias dinaikkan hingga pada suatu harga tertentu, sejumlah
besar pembawa muatan yang ada di atom-atom pada daerah deplesi melepaskan diri.
Penyebabnya : medan listrik dari potential barrier yang besar.
VT = Threshold Voltage adalah tegangan forward dioda saat kurva karakteristik berubah
mendekati linier secara tajam → istilah lainnya adalah V F (forward voltage) atau tegangan
lutut (knee voltage VK).
Untuk : Si → VT = 0.7 Volt
Ge → VT = 0.3 Volt
Perbedaan ini disebabkan oleh nilai yang berbeda.
3. Resistansi Dioda
3.1. Resistansi DC atau Resistansi Statis
Nilai resistansi dioda pada suatu titik operasi, disebut resistansi DC atau resistansi statis.
Arus forward
Id(mA)
70
60
50 VD
R DC Ω
40 ID
30
20
10
4
Vd(Volt)
-30 -20 -10 0 0.4 0.6 0.8
1µA
2µA
3µA
Gambar (8)
Elektronika 6
Untuk tegangan reverse :
VD VR
IR = 0V R DC RR Ω ideal
ID 0
IR = 3 A VD 10 V
R DC RR 3.33 M Ω
VR = 10 V ID 3 μA
Dengan diketahuinya RDC → model dioda dapat diganti dengan elemen resistor
60 mA RDC = 13.33 Ω 60 mA 13.33 Ω
+ - + -
0.8 V 0.8 V
V V
R R
Gambar (9)
10
D Id2
Metoda lain : 4
ΔI Vd(Volt)
Kemiringan grafik = tan = -30 -20 -10 0 0.4 0.6 0.8
ΔV 1µA
2µA
1 3µA
R AC D Vd1
tanα
D Vd2
V
ΔI k
I Is (e
T
1 ) Gambar (10)
ΔV V V
I k
I Is
V T
Elektronika 7
dI k 11600
Umumnya I >> IS I dengan k = untuk Si : = 1, maka k =
dV T
11600
Pada temperatur ruang T = TC + 273 O = 25 O + 273 O = 298 O
k 11600
38.93
T 298
dI dV 0.026
38.93I
dV dI I
dV 26mV
rd ….....................................1)
dI I d ( mA)
Gambar (11)
C ΔVAB
rΔV grs AB
Δ I AB
B
Δ VCD
rΔV grsCD
D Δ I CD
Gambar (12)
Elektronika 8
4. Kapasitor transisi dan kapasitor difusi
Perangkat elektronika umumnya sensitif terhadap frekuensi tinggi. Efek kapasitansi dapat
diabaikan untuk frekuensi rendah karena pada frekuensi rendah reaktansi kapasitif
1
Xc = sangat besar (open circuit), tidak demikian halnya untuk frekuensi tinggi.
2πf C
Efek kapasitor internal pada dioda ada 2 jenis :
CT = kapasitor transisi
adalah efek kapasitansi daerah deplesi (di junction) saat reverse bias
Cd = kapasitansi difusi
adalah kapasitansi di junction saat forward bias
Besarnya kapasitansi junction = kapasitansi plat sejajar
A
C=
d
Cd atau CT
V Resistansi
rangkaian
Gambar (13)
VT rav
D ideal VT
VT D ideal VT
Elektronika 9
3) V >> VT dan R >> rV
D ideal
RR
VT rav
D ideal
Adalah respon waktu yang diperlukan dioda untuk berubah dari tingkat konduksi (forward
bias) ke tingkat nonkonduksi (reverse bias).
Id
t1
ts tt
trr
Gambar (14)
Elektronika 10
Keterangan:
Mula-mula dioda forward If = f(t)
Selanjutnya dioda menuju reverse timbul Ireverse = f(t) yang arahnya berlawanan
dengan If sebagai reaksi gerakan pembawa muatan minoritas yang berlawanan arah untuk
selang waktu ts.
Kemudian arus reverse akan berkurang sampai dioda mencapai tingkat non konduksi,
selang waktu yang dibutuhkannya adalah tt (waktu transisi)
trr = ts + tt trr menjadi penting bila dioda diaplikasikan sebagai switch
berkecapatan tinggi (high speed switching)
I sat 12
10
8
Untuk If
konstan
6
Vd (volt)
60 50 40 30 20 10 0.7
-1
-2
Untuk Vd
konstan
-3
μA
Gambar (15)
Dari kurva terlihat bahwa :
Kenaikan temperatur mempertajam kemiringan kurva
mempercepat tercapainya arus saturasi
Untuk Vd konstan If naik jika temperature naik
If konstan Vd turun jika temperature naik
Koefisien temperatur untuk tegangan forward p-n junction adalah:
Si -1.8mV/oC Ge -2.02 mV/oC
Elektronika 11
8. Pembacaan Data Sheets dioda
Ada 2 bentuk penyajian data dioda yang dikeluarkan oleh pabrik :
a) Umum hanya menyajikan data-data karakteristik utama saja
b) Spesifik (lengkap) meliputi :
grafik karakteristik
notasi/konfigurasi
aplikasi, dll
Umumnya informasi yang diberikan meliputi :
1. Tegangan forward maksimum (Vf max) pada arus dan temperatur tertentu
2. Arus forward maksimum (If max) pada temperatur tertentu
3. Arus reverse maksimum (IR max) pada temperatur tertentu
4. Breakdown voltage (VBR) pada temperature tertentu
Peak reverse voltage (PRV)
Peak inverse voltage (PIV)
5. Kapasitansi junction maksimum
6. Maksimum trr
7. Temperature kerja maksimum
Contoh penggunaan data sheet, hitung disipasi daya dioda IN463, bila data-data yang
diperoleh adalah sbb:
Data Texas instrument inc : IN463, If max = 1mA pada Vf = 1Volt
Dari data tersebut maka disipasi daya pada dioda adalah
PDmax = VD ID = (1) (1x10-3) = 1mW
Elektronika 12
Gambar (17a)
Elektronika 13
Gambar (17b)
Gambar (18a)
Elektronika 14
Gambar (18b)
Elektronika 15
Bahan semikonduktor misal Ge (tingkat kemurnian rendah) diletakkan diatas Graphite
dimasukkan kedalam tabung kaca hampa atau berisi gas, tetapi tidak menimbulkan reaksi
kimia (langkah diatas untuk mencegah kontaminasi).
Satu set RF (radio frekuensi) induksi coil dililitkan pada tabung
Sinyal RF pada coil menimbulkan arus induksi pada partikel bermuatan (arus Eddy)
dalam bahan semikonduktor (Sc)
Amplituda sinyal RF naik maka temperature naik, bahan Sc sekitar coil melebur
partikel impurity akan bergerak ke stadium yang lebih cair dalam bahan Sc tersebut
Dengan menggerakkan coil ke kanan partikel impurity juga bergerak mengikuti
arah gerak coil bagian Sc disebelah kiri yang berubah kembali menjadi padat akan
mempunyai tingkat kemurnian yang lebih tinggi
Proses dilakukan berulang-ulang sampai tingkat kemurnian yang diinginkan tercapai
Bagian yang tingkat kemurniannya rendah dapat dipisahkan melalui proses
pemotongan
Elektronika 16
b. Pembentukan kristal tunggal tipe p atau n menggunakan proses czochralski (floating
zone technique).
Polikristal Ge atau Si dicairkan dengan RF induction coil
Benih kristal (impurity) dicelupkan ke dalam cairan Ge atau Si terbentuk hubungan
kisi-kisi struktur kristal tunggal Ge atau Si dengan impurity
1 2.54
Struktur kristal tunggal ”seed”dipotong dengan ukuran inc ( cm )
100 100
1
kira-kira tebal kertas menggunakan kawat tungsten 0.001 inc.
5
c. Pembentukan dioda
Metoda yang digunakan adalah :
1) Grow junction (penumbuhan p-n junction)
Type p dan type n disambung dengan bantuan tabung yang dapat mencairkan batas
(junction) antara kedua type tersebut sehingga terbentuk hubungan antar keduanya
Elektronika 17
2) Teknik Alloy (campuran)
p-n junction terbentuk dengan cara melelehkan type p diatas kristal type n atau
sebaliknya
Lalu masuk ke stadium pendinginan
3) Teknik difusi
Kristal semikonduktor type n dipanaskan dalam tabung yang berisi uap impurity
tipe p (akseptor) maka beberapa atom akseptor akan didifusikan (diserap) kedalam
kristal type n
Beberapa permukaan type n diberi pelindung agar penyerapan dilakukan oleh satu
permukaan tertentu saja
4) Epitaxial Growth
Bahan type n dipasang konduktor metal dari material yang tidak sama dengan type
p maupun type n semikonduktor yang digunakan
Teknik difusi pada permukaan tertentu diterapkan agar terbentuk p-n junction
Tambahkan konektor metal pada anoda
5) Dioda hubung titik (point contact diode)
Umumnya digunakan pada frekuensi tinggi seperti pada mixer
Dioda hubung titik dibuat dengan menghubungkan per-phospor bronze (sebagai
type p) ke kristal tipe n
Arus listrik sesaat cukup besar dialirkan melalui per tersebut sehingga sejumlah
atom mengalir dari kawat ke type n dan terbentuk daerah p pada kristal tipe n
Elektronika 18
(1) (2)
22-c. Diffusion process diode
(1)Solid Diffusion , (2)Gaseous Diffusion
Elektronika 19
23 b. Monolithic diode array data sheet
Elektronika 20
13. Kegunaan Dioda
1. Sebagai penyearah
a. Penyearah ½ gelombang
b. Penyearah gelombang penuh
Vi
Vm
Vdc = 0.312 Vm VM >> VT
+
D
t
Vi R Vo
Vi
_
Vm
t Vi
+ Vm
D2 Vdc = 0.636 Vm
D1
_ Vo
+
Vi
R Vo t
D3
_
Vo
Vo
V
V D + +
R
Vi t
R D
Vo
Vm t
V V
- -
t
Vo
R
+ V1
D1 D2
Vi t
V1 V2
_
V1 > V2 V2
Elektronika 21
3. Clampers Rangkaian untuk memindahkan/menggeser level amplituda sinyal ke batas dc
yang diinginkan
Vi
+ C + + C +
V D
D R R
VO1 VO2
2V t Vi
T
V1 V2
-V _ _
_ _
VO1 VO2
V1 2V
t
0
2V V2
t
V1
D1
D1
V2 Vo
Vo
D2
D2
R
R
V1 V1
Vo Vo
V2 V2
A K
A K K
VA < VK Switch terbuka A
Elektronika 22
6. Pengaman rangkaian terhadap arus feed back
Rangkaian Rangkaian
I EC IF EC
Elektronika 23