1 EFD9111 D 01
1 EFD9111 D 01
Burhannudin Ichsan *
Abi Muhlisin **
Abstract
Acne vulgaris is a self-limited disease, seen primarily in adolescent, involving the sebaceous follicles. Most
cases of acne are pleomorphic, presenting with a variety of lesions consisting of comedones, papules,
pustules, nodules. Although the basic cause of acne is unknown, there is considerable information on the
various factors concerned in its pathogenesis. Acne is a multifactorial disease. One of them is psychiatry
aspect. Psychotherapy and psychopharmacology should be considered in management of acne vulgaris.
The holistic approach of the management is recommended.
*1 Burhanudin Ichsan
Dosen FK UMS Jl. A.Yani Tromol Pos I Kartasura
** Abi Muhlisin
Dosen Keperawatan FIK UMS Jl. A.Yani Tromol Post I Kartasura
144 Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :143-146
memacu peningkatan proses patogenesis banyaknya maupun lamanya; c) Menjauhi
tersebut penderita (Djuanda, Hamzah dan terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman
Aisyah, 1999). keras, pedas, rokok, lingkungan yang tidak sehat;
d). Menghindari polusi debu, pemencetan lesi
yang tidak lege artis yang dapat memperberat
Prinsip-prinsip dasar interaksi pikiran erupsi yang telah terjadi.
dengan tubuh perlu diketahui, karena ada 3. Memberikan informasi yang cukup pada
hubungan langsung antara susunan saraf pusat penderita mengenai penyebab, pencegahan,
dengan sistem imun. Innervasi bagian-bagian yang penatalaksanaan, serta prognosisnya
disyarafi serabut-serabut simpatis nor adrenergik
dari organ limfoid primer dan sekunder, PENANGANAN AKNE VULGARIS DARI
neuropeptide dan reseptor neurotransmiter pada SEGI PSIKIATRI
sel-sel imun juga produksi sitokin yang diaktivasi
sel-sel imun dapat mempengaruhi fungsi otak. Karena banyak faktor sebagai penyebab
Pikiran negatif dapat mengakibatkan perubahan- acne vulgaris maka penanganan yang menyeluruh
perubahan patologis dalam fisik. Pikiran negatif ini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan
dapat berkembang menjadi kepercayaan yang salah mencegah kekambuhan. Selain terapi kulit secara
yang tidak dapat diubah sehingga emosi menjadi medik diperlukan juga psikoterapi. Penambahan
beku dalam keadaan negatif dan tubuh memasuki psikoterapi pada pasien acne vulgaris dapat
simpatis kronis yang disebut stres. Sebagai menurunkan angka kambuh. Dengan relaksasi
hasilnya, mekanisme homeostasis normal gagal dapat meningkatkan daya tahan kulit dan aliran
berlangsung dan timbulah gejala penyakit darah ke kulit meningkat. Kadang-kadang
(Syamsuhadi dan Aliyah, 2002). diperlukan psikofarmakologi untuk menurunkan
kecemasan dan depresinya yaitu dengan anti cemas
PENATALAKSANAAN maupun anti depresi (Syamsuhadi dan Aliyah,
2002).
Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi
usaha untuk mencegah terjadinya erupsi (preventif)
dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang KESIMPULAN DAN SARAN
terjadi (kuratif). Kedua usaha tersebut harus
dilakukan bersamaan mengingat bahwa kelainan Akne vulgaris adalah penyakit dari
ini terjadi akibat pengaruh berbagai faktor, baik folikel pilosebaseus yang disebabkan oleh banyak
faktor internal dari dalam tubuh sendiri (ras, faktor, di mana produksi sebum yang berlebihan
familial, hormonal), maupun faktor eksternal memegang peranan penting.
(makanan, musim, stres) yang kadang-kadang Antara psikis dan kondisi kult , saling
tidak dapat dihindari oleh penderita (Djuanda, mempengaruhi. Kondisi psikis dapat
Hamzah dan Aisyah, 1999). mempengaruhi kulit, sebaliknya keadaan ganguan
kulit dapat juga berpengaruh terhadap psikis.
Perlu dipertimbangkan penambahan psikoterapi
PENCEGAHAN dan psikofarmaka pada pengobatan acne vulgaris.
Bidang pengobatan tubuh-pikiran ( mind-body )
1. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah luas dan menawarkan pada tingkat yang lebih
sebum dan perubahan isi sebum dengan cara : a). daripada hanya memberikan resep sederhana
Diet rendah lemak dan karbohidrat, meskipun ini untuk pengobatan simptomatik. Melalui
masih diperdebatkan; b). Melakukan perawatan pengobatan yang holistik akan menuju kepada
kebersihan kulit. pengelolaan acne vulgaris yang tepat.
2. Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya
: a). Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olah
raga sesuai kondisi tubuh hindari stres; b).
Penggunaan kosmetika secukupnya, baik
Aspek Psiaktri Acne Vulgaris (Burhannudin Ichsan Dan Abi Muhlisin) 145
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. (1999). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Syamsulhadi, Aliyah.M(2002). Aspek Psikiatri Acne Vulgaris, Simposium Acne Tinjauan Klinis
dan Psikologis Serta Penatalaksanaannya. Surakarta.
146 Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :143-146