Anda di halaman 1dari 6

Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Pelaksanaan Nyeri Pada Pasien

Pasca Operasi Di Ruang Rawat Inap Jeumpa Rumah Sakit Umum


dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011.

A. Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-
spritual yang komprehensif, yang ditujukan kepada individu, keluarga atau
masyarakat yang sehat maupun sakit yang mencakup siklus hidup manusia
(Gaffar, 1999).
Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan dimana
kenyamanan sebagai kebutuhan dasar pasien yang merupakan tujuan
pemberian asuhan keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas
yang sama dengan nyeri, setiap individu memiliki karakteristik fisiologis social
spiritual dan kebudayaan yang dapat mempengaruhi cara mereka
menginterpretasikan dan merasakan nyeri (Perry & Potter, 2006).
Setiap individu dapat mengalami nyeri yang merupakan sensasi tidak
enak, nyeri merupakan tanda penting terhadap adanya gangguan fisiologis.
Nyeri sangat bersifat subjektif dan individual dimana seseorang
memperlihatkan rasa tidak nyaman. Secara verbal yang bersifat akaut atau
kronis (Engram, 1998).
Selain memberikan obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri
sebenarnya masih banyak teknik lainnya yang dapat mengurangi nyeri
misalnya tehnik relaksasi, distraksi, stimulasi kulit dan lain-lain. Teknik-teknik
tersebut merupakan tindakan perawatan mandiri yang dapat dilakukan diruang
jeumpa selain tidak memerlukan sarana yang sulit didapat juga tidak
membutuhkan waktu yang lama, namun dapat berdampak positif bagi pasien
dalam mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. Teknik-teknik itu sendiri
memang belum tentu mengubah rasangan rasa sakitnya, tetapi berguna untuk
mengalihkan perhatian pasien dari nyeri yang dirasakan. (Priguna, 1983).
Hubungan perawat dengan pasien dan pendidikan keperawatan yang diberikan
kepada pasien tentang nyeri dan bagaimana mengatasinya juga mungkin dapat
mengurangi tingkat rasa nyeri. Hubungan terapeutik antana pasien dan perawat sangat

1
diperlukan untuk melakukan komunikasi dan memberikan pendidikan keperawatan
terhadap pasien.(Smeltzer and Breda, 1995)
Pasien yang mengalami nyeri membutuhkan seseorang yang
dapat dipercaya, perawat memberi dukungan dan membina
hubungan yang teurapetik dengan pasien, maka pasien tersebut dapat
meningkatkan percaya diri sehingga dapat berdampak terhadap nyerinya
(Perry dan Potter, 2006).
Keberhasilan penatalaksanaan nyeri bergantung kepada pengetahuan
dan terbinanya hubungan positif antara perawat dan pasien, dengan
demikian perawat dapat berpartisipasi secara aktif dalam
perawatan mareka. Penatalaksanaan nyeri yang efektif tidak hanya
mengurangi ketidaknyamanan juga dapat meningkatkan mobilisasi lebih awal
dan membantu pasien kembali bekerja fisik lebih dini (Perry dan Potter, 2006)
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk meneliti tingkat
pengetahuan perawat tentang konsep penatalaksanaan nyeri pada pasien pasca
Operasi di ruang rawat inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainal Abidin Banda Aceh Tahun 2011.

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana
tingkat pengetahuan perawat tentang penatalaksanaan nyeri pada pasien
pasca operasi di ruang rawat inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Zainal Abidin Banda Aceh Tahun 2011.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan perawat
tentang penatalaksanaan nyeri pada pasien pasca operasi di ruang rawat
inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainal Abidin Banda Aceh
Tahun 2011.
2. Tujuan Khusus.
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang teknik

2
stimulasi kulit
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang teknik
relaksasi
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang teknik
distraksi

D. Kerangka Kerja
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka
peneliti mencoba mengembangkan suatu kerangka konsep yang diadopsi
dari teori Rogers (1974) yang mengungkapkan tentang tingkatan,
pengetahuan yang mencakup: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintetis dan
evaluasi (Notoatmojo, 1993) terhadap konsep nyeri yang lazim muncul pada
klien pasca operasi karena diskontinuitas.
Input Proses Output

Tindakan yang dilakukan untuk


penatalaksanaan nyeri: • Baik
Perawa • Teknik stimulasi • sedang
t • Teknik relaksasi • Kurang
• Teknik distraksi

E. Pertanyaan Penelitian
Adapun yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengetahuan perawat tentang konsep nyeri pada pasien pasca
operasi di Ruang Inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2011.
2. Bagaimanakah pengetahuan perawat tentang teknik stimulasi pada pasien
pasca operasi di Ruang Inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011
3. Bagaimanakah pengetahuan perawat tentang teknik relaksasi pada pasien
pasca operasi di Ruang Inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011

3
4. Bagaimanakah pengetahuan perawat tentang teknik distraksi pada pasien
pasca operasi di Ruang Inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011.

F. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional study. Tujuan penelitian
deskriptif eksploratif adalah menggambarkan secara, tepat sifat-sifat suatu
individu, keadaan, gejala atau untuk menentukan frekwensi atau penyebaran
suatu gejala, dan kemudian dipaparkan.(Koentjoroningrat, 1997).

G. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua perawat pelaksana
yang bekerja di di Ruang Inap Jeumpa Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
total sampling yaitu populasi dijadikan sampel.

H. Pengolahan Data
Setelah data berhasil dikumpulkan langkah selanjutnya yang dilakukan
ialah mengolah data sehingga jelas, sifat-sifat yang dimliki oleh data tersebut.
Menurut Azwar dan Prihartono (1987), tahap-tahap dalam pengolahan data
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Editing
Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan diperiksa kembali
apakah telah lengkap jawabannya atau tidak. Merneriksa nama dan identitas
responden, data yang diberikan berkesinambungan, atau tidak dalam arti
tidak diternukan data yang bertentangan satu sama lainnya.
2. Coding
Pada tahap ini data yang telah diperoleh disederhanakan

4
untuk memudahkan pengolahannya yaitu dengan memberikan
nomor urut responden,
3. Transfering
Data yang telah diberikan kode disusun secaran berurutan mulai dari
responder pertama hingga responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam
tabel.
4. Tabulating
Pada tahap ini peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk
distribusi frekwensi kemudian ditentukan rata-rata dan persentase
masing-masing data telah dikelompokkan atau masing-masing sub variabel.

I. Analisa Data
Hasil pengumpulan data diolah dengan menggunakan
distribusi frekwensi dan persentase yaitu dengan rumus estimasi interval x
sd diukur x dan sd (Candra, 1995), dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

x= dan sd =

Dimana :

x : Rata-rata populasi
∑x = jumlah nilai keseluruhan
N = jumlah populasi
sd = simpangan deviasi

dan tingkat pengetahuannya ditentukan sebagai berikut:



1. Baik jika nilai yang diperoleh (x) > x + sd

2. Sedang jika nilai yang diperoleh : (x) = x ± sd

3. Kurang jika nilai yang diperoleh : (x) < x - sd

J. Daftar Pustaka

5
Azwar, A dan Prihartono. (1987). Metodologi penelitian kedokteran
dan kesehatan masysrakat. Jakarta: PT. Binarupa Aksara.

Chandra, B. (1995). Pengantar statistik kesehatan. Jakarta: EGC.

Enggran, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah


vol.3, Jakarta: EGC

Gaffar, La Ode Jumadi. (1999). Pengantar keperawatan profesional. Jakarta:


EGC.

Koentjoroningrat. (1997). Metode-metode penelitian masyarakat,


edisi 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Notoatmodjo, S. (1993). Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu


perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi offset

Perry, & Potter.(2006). Buku Ajar Fundamenetal Keperawatan;


Konsep, Proses & Praktik, edisi 4 vol. 2, Jakarta : EGC

Smeltzer, C.S and Brenda, G. B. (1995). Texbook of medical surgical


nursing, 8th Edition. Philadeklpia-New York: Lippin Cott.

Anda mungkin juga menyukai