Anda di halaman 1dari 6

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal 15 - 20

Rancang Bangun Detektor Gerak Menggunakan Infra Merah


Dengan Memanfaatkan Layanan Sms Pada Telepon Seluler
Berbasis Mikrokontroler AT89S52
Anjar Widiyatmoko, Sumariyah
Jurusan Fisika Universitas Diponegoro

Abstract
A infrared movement detector using Short Message Service based on AT89S52 microcontroller has
been designed and realized. The detector can be used for monitoring any passing object in the room.
This research can use to detect up to four object in the different room. The detector consisted one
control station and one receiver station. The control station using four couple of infrared transmitter
and receiver. The receiver station is mobile station used to receive message from control station. This
detector consists of hardware and software. The hardware designed with infrared transmitter, an 38
kHz infrared sensor, an op-amp comparator used to compare infrared sensor output voltage. The
Transmitter emitting infrared ray and received by sensor. Any moving object passed between them
producing the output voltage of infrared receiver change and proceed to comparator resulting high
output. This high output signal used as trigger event to running sending message procedure. And the
software designed for microcontroler written in C language. The research conclude that the object
passed between infrared transmitter and receiver possibly detected and the SMS received by mobile
station is match as the location of passing object through the infrared sensor.

Keywords: Short Message Service, Microcontroller, Infrared

INTISARI
Telah dilakukan perancangan dan realisasi detektor gerak menggunakan sensor infra merah yang
memanfaatkan fasilitas pesan singkat (Short Message Service) berbasis mikrokontroler AT89S52. Alat
ini dimanfaatkan untuk mendekteksi suatu objek yang melintas pada ruangan. Penelitian ini dapat
digunakan untuk mendeteksi empat buah objek pada ruangan yang berbeda. Detektor gerak tersusun
dari satu stasiun pengendali dan satu stasiun penerima. Stasiun pengendali memiliki empat pasangan
pemancar dan penerima infra merah sedangkan stasiun penerima merupakan mobile station yang
menjadi tujuan pengiriman SMS. Stasiun pengendali tersusun dari perangkat keras dan perangkat
lunak. Perangkat keras terdiri dari pemancar infra merah, sensor infra merah yang bekerja pada
frekuensi 38 kHz, komparator op-amp sebagai pembanding tegangan. Sinar infra merah dipancarkan
oleh pemancar dan diterima oleh sensor. Sinar infra merah yang diterima sensor akan terhalang oleh
objek yang melintas sehingga menimbulkan perubahan pada tegangan keluaran sensor. Tegangan ini
akan dibandingkan dengan komparator sehingga diperoleh nilai keluaran komparator tinggi. Sinyal
keluaran komparator tinggi dijadikan sebagai pemicu mikrokontroler untuk menjalankan prosedur
pengiriman SMS. Sedangkan untuk perangkat lunak mikrokontroler pada penelitian ini dibuat dengan
menggunakan bahasa C.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa objek yang melintas pada penerima
infra merah dapat terdeteksi dan SMS yang diterima oleh mobile station penerima sesuai dengan letak
penerima infra merah yang mengalami perlintasan objek.

Kata Kunci: Short Message Service, Mikrokontroler, Infra merah

PENDAHULUAN ponsel adalah SMS (Short Message


Hampir setiap orang telah memiliki Service) atau layanan pesan singkat.
telepon seluler (ponsel) yang setiap saat Layanan SMS juga merupakan salah satu
selalu dibawa. Dengan membawa ponsel layanan yang sukses didunia. Jutaan pesan
seseorang dapat berkomunikasi setiap saat. singkat dikirim setiap harinya. Selain itu,
Salah satu fitur yang dimiliki oleh sebuah telah banyak aplikasi yang inovatif

15
Anjar widiyatmoko dan Sumariyah Rancang Bangun Detektor Gerak...

dibangun dengan memanfaatkan teknologi menggunakan komputer sebagai sistem


SMS dan banyak diantaranya yang masih utama. Sedangkan pada penelitian ini
dalam pengembangan. SMS adalah digunakan mikrokontroler sebagai sistem
fasilitas yang dimiliki oleh jaringan GSM utama. Penelitian lainnya yaitu
(Global System for Mobile Komputerisasi sistem penampil data hasil
Communication) yang memungkinkan pendeteksian objek bergerak menggunakan
pelanggan untuk mengirimkan dan sensor infra merah dan mikrokontroler [5].
menerima pesan-pesan singkat sepanjang
160 karakter. SMS ditangani oleh jaringan METODE PENELITIAN
melalui suatu pusat layanan atau SMS Diagram Blok Rancangan
Service Center (SMS SC) yang berfungsi Pada penelitian ini dirancang 4 buah
menyimpan dan meneruskan pesan dari pasangan pemancar dan penerima infra
sisi pengirim ke sisi penerima [1]. merah yang akan ditempatkan pada setiap
Teknologi SMS dapat dimanfaatkan ruang tengah, maka sistem ini terdiri dari 4
untuk berbagai aplikasi, salah satunya buah pemancar infra merah (pemancar IR),
adalah untuk tujuan pengamatan. Suatu 4 buah penerima infra merah, 4 buah
pengamatan dapat dilakukan secara komparator, penampil LED 8 bit. 1 buah
langsung (jarak dekat) maupun jarak jauh Mikrokontroler AT89S52 dan dua buah
atau yang dikenal dengan sistem telemetri. Mobile Station seperti pada gambar 1.
Pengamatan jarak jauh seperti Penampil LED 8 bit berfungsi untuk
pengamatan/pengukuran disuatu tempat mengetahui proses yang terjadi di dalam
yang membahayakan manusia, maka akan mikrokontroler. Apabila mikrokontroler
lebih nyaman jika dipasang suatu sistem belum terhubung dengan Mobile Station
pengukuran yang bisa mengirimkan data stasiun pengendali maka program tidak
lewat pemancar dan diterima oleh stasiun akan berjalan sampai Mobile Station
pengamat dari jarak yang cukup aman dari stasiun pengendali dihubungkan.
sumbernya [2]. Setiap satu pemancar IR berpasangan
Pengamatan jarak jauh merupakan dengan satu penerima IR, sehingga
suatu metode pengukuran yang dilakukan penerima IR tidak akan terganggu dengan
dari jarak yang relatif jauh. Telemetri pemancar IR yang lain. Keluaran sensor
sebenarnya adalah salah satu bentuk yang keseluruhan berjumlah 4 buah
pengembangan teknologi tekomunikasi. masing−masing terhubung dengan sebuah
Telekomunikasi sendiri dapat diartikan op-amp yang berfungsi sebagai
sebagai hubungan komunikasi jarak jauh komparator. Kaki mikrokontroler pada
dengan menggunakan sinyal-sinyal listrik. Port 1, yaitu Port 1.0 hingga Port 1.3
Unsur-unsur yang terdapat dalam berfungsi sebagai masukan sinyal yang
telekomunikasi antara lain: informasi dihasilkan dari keluaran op−amp. Mobile
(data), media komunikasi, jarak, metode Station stasiun pengendali terhubung
komunikasi dan waktu [3]. secara serial dengan mikrokontroler. Line
Penelitian sebelumnya dilakukan yang digunakan antara lain RXD, TXD
tentang Rancang bangun Warning System dan ground. Line RXD terhubung dengan
Keamanan dan Kebakaran pada Miniplant kaki 10 (Port 3.0) pada mikrokontroler,
Rumah Berbasis Short Message Service line TXD terhubung dengan kaki 11 (Port
(SMS) [4]. Penelitian tersebut 3.0) pada mikrokontroler
.

16
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal 15 - 20

Gambar 1 Diagram Blok Rancangan

Sinar infra merah dipancarkan oleh Dengan demikian maka mikrokontroler


setiap pemancar IR dan akan diterima oleh akan menjalankan fungsi pengiriman pesan
penerima IR. Pemancar IR memancarkan yang berisi bahwa pada pemancar IR 1
gelombang sinyal pada frekuensi 38 kHz. terjadi objek yang melintas. Pesan ini
Apabila tidak ada sinar infra merah maka dikirim secara serial melalui RXD dan
sensor akan tetap memberikan keluaran TXD yang terhubung dengan Mobile
5V. Dan apabila sensor menerima Station pada stasiun pengendali. Pesan
gelombang infra merah maka sensor akan yang berhasil dikirim oleh Mobile Station
menghasilkan output 0V sesaaat. Keluaran pada stasiun pengendali akan diterima oleh
ini dijadikan masukan untuk komparator Mobile Station pada stasiun penerima
Op−amp. Op−amp diatur sehingga pada berupa pesan SMS. Isi pesan SMS yang
kondisi di atas +4 V akan memberikan diterima dapat berupa salah satu dari pesan
keluaran rendah "0". Keluaran Op−amp SMS dibawah ini:
terhubung dengan Port 1 mikrokontroler. Intruder Detected at 01
Port 1 ini hanya dipakai sebagai masukan Intruder Detected at 02
saja. Mikrokontroler akan tetap berada Intruder Detected at 03
pada kondisi "idle" bila masukan pada Port Intruder Detected at 04
1 bernilai rendah "0".
Sebuah objek yang melintas akan Pengujian
menyebabkan nilai keluaran sensor Pada tahap ini dilakukan pengamatan
berubah. Objek yang melintas pada dan pengukuran meliputi pengujian
Pemancar IR 1 menyebabkan sensor IR terhadap masing-masing blok antara lain:
mengalami perubahan tegangan dari 5V Transmiter, Sensor IR, Op-Amp,
menjadi 0V. Tegangan 0 V lebih kecil dari Mikrokontroler AT89S52, dan komunikasi
+4V sehingga menyebabkan keluaran serial dengan Mobile Station. Setelah
komparator op-amp berubah menjadi pengujian masing-masing blok selesai
tinggi "1". Masukan yang tinggi pada Port maka dilanjutkan dengan pengujian sistem
1 digunakan sebagai pemicu secara keseluruhan baik dari segi
mikrokontroler untuk membaca Port perangkat keras maupun perangkat
masukan yang tinggi. Misalkan Port 1.0 lunaknya sehingga alat dapat bekerja
bernilai tinggi, maka dianalogikan telah sesuai yang diharapkan, yaitu sensor dapat
terjadi objek melintas pada pemancar IR 1. merespon adanya gangguan berupa objek

17
Anjar widiyatmoko dan Sumariyah Rancang Bangun Detektor Gerak...

bergerak dan kemudian informasi ini sensor tidak mendapatkan sinar infra
diproses oleh mikrokontroler dan merah sehingga akan dihasilkan keluaran
dilanjutkan dengan prosedur pengiriman sensor 4,8 V. Dan setelah objek melewati
pesan singkat menuju nomor tujuan yang sensor maka sensor tidak terhalang dan
telah diatur pada Mobile Station. menerima kembali sinar infra merah yang
berasal dari pemancar IR sehingga akan
HASIL PEMBAHASAN menghasilkan keluaran 0,2 V sesaat.
Karakteristik Sensor Keluaran ini akan diteruskan menuju
Sinar infra merah yang dipancarkan komparator untuk dibandingkan dengan
dari pemancar IR akan diterima langsung tegangan referensi Vref yang telah diatur
oleh sensor IR pada penerima IR. Dengan sebesar 4 V.
menggunakan bantuan osiloskop yang
diatur pada Time/div=1 ms dan Volt/div=2 Hasil Rancangbangun Alat
seperti pada gambar 4.1 terlihat bahwa Alat yang telah direalisasikan terbagi
sensor IR menghasilkan nilai keluaran menjadi beberapa modul, antara lain:
sebesar 4,8 V ketika tidak menerima infra power unit, sistem minimum, komparator,
merah dan akan menghasilkan nilai LED indikator, pemancar IR dan penerima
keluaran sesaat sebesar 0,2 V ketika IR. Power unit, mikrokontroler,
menerima sinar infra merah. Meskipun komparator dan LED indikator diletakkan
sensor mendapatkan sinar infra merah didalam wadah (box) tersendiri, sedangkan
terus menerus akan tetapi keluaran yang rangkaian pemancar IR dan penerimanya
dihasilkan oleh sensor sebesar 0,2 V hanya ditempatkan dalam wadah terpisah. Hasil
sesaat saja yaitu selama 3,2 ms dan setelah rancangbangun alat ditunjukkan pada
itu sensor akan menghasilkan keluaran 4,8 gambar 3 dan gambar 4.
V kembali.

Gambar 3 Hasil rancang bangun alat

Gambar 2 Sinyal keluaran sensor

Sensor menerima sinar infra merah


secara terus menerus. Hal ini berarti sensor
akan menghasilkan tegangan keluaran
sesaat 0,2 V seperti pada gambar 2 ketika
rangkaian dihidupkan. Namun, setelah itu
sensor akan menghasilkan keluaran tetap
4,8 V meskipun sensor menerima sinar
infra merah. Sensor akan berada pada
keadaan ini sampai suatu objek melintas.
Objek yang melintas menyebabkan sensor
Gambar 4 Stasiun Pengendali Utama
terhalang sesaat. Dalam keadaan ini,

18
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal 15 - 20
rendah pada komparator. Objek yang
Fungsi LED indikator berfungsi untuk melintas menyebabkan terjadinya tegangan
mengetahui status alat/detektor. Alat ini keluaran penerima IR berubah menjadi 0,2
menggunakan ponsel sebagai medium V. Karena nilai ini lebih kecil dari Vref = 4
pengirim data. Oleh karena itu, V maka keluaran komparator akan menjadi
pengecekan atas koneksi antara Tinggi. Masing-masing keluaran
mikrokontroler dan ponsel mutlak komparator yang berjumlah 4 buah
diperlukan sehingga tidak terjadi terhubung dengan Port 1 yang berfungsi
kegagalan dalam proses pengiriman data. sebagai masukan data. Kondisi tinggi pada
Apabila alat telah terhubung dengan ponsel Port 1 menyebabkan mikrokontroler
maka 1 bit MSB akan menyala dan mengolah data masukan. Nilai Port1 yang
kemudian penerima IR akan diaktifkan. tinggi akan menentukan isi pesan SMS
Objek yang melintas pada penerima IR yang akan dikirim.
akan teridentifikasi pada LED indikator. Sistem minimum berhubungan
Nilai LED indikator 8-bit yang dihasilkan langsung dengan ponsel secara serial
di setiap keadaan penerima IR ditunjukkan melalui Port 3.0 (RXD) dan Port 3.1
oleh tabel 1. (TXD). Nilai masukan dari komparator
menentukan isi pesan yang akan dikirim ke
Tabel 1 Nilai LED indikator ponsel. Tahapan komunikasi dengan
Keadaan LED
atau indikator Keterangan
ponsel dapat dilihat pada tabel 2.
kondisi
1 1111 1111 Alat dihidupkan/aktif. Tabel 2 Tahapan proses pengiriman pesan dan
Ponsel tidak terhubung respon ponsel
2 1000 0000 Alat aktif dan terhubung No Tahapan AT Command Respon
dengan ponsel Ponsel
Penerima IR aktif 1 Inisialisasi AT OK
3 1000 0001 Objek melintas pada ponsel
penerima IR 1 2 Objek AT+CPBS=”ME” OK
4 1000 0010 Objek melintas pada terdeteksi
penerima IR 2 3 Pembacaan AT+CPBR=”1” “+6285641
5 1000 0100 Objek melintas pada memori 970020”
penerima IR 3 telepon pada
6 1000 1000 Objek melintas pada indeks 1
penerima IR 4 4 Pengiriman AT+CMGW=35 >
pesan
Hasil Uji Sistem
SMS dikirim ke nomor tujuan melalui Karakter ‘>’ menandakan bahwa ponsel
beberapa tahap. Tahap pertama yaitu, siap mengirim SMS yang telah dikonversi
pendeteksian objek. Pada tahap ini nilai dalam bentuk PDU heksadesimal. Bentuk
keluaran dari penerima IR akan dijadikan PDU heksadesimal yang dihasilkan oleh
sebagai trigger dalam pemrosesan data penerima IR yang berbeda dapat dilihat
sebelum SMS dikirim. Masing-masing pada tabel 3.
keluaran dari penerima IR akan terhubung
Tabel 3 Bentuk PDU yang dihasilkan dari respon
dengan komparator. Penerima IR penerima IR
menghasilkan keluaran 4,8 V ketika tidak Penerima
PDU
ada objek yang melintas. Komparator telah IR aktif
diatur agar memiliki tegangan Vref = 4 V. Sensor 1 0001000D9126584691072F0000018
Keluaran dari penerima IR menjadi 49375D5E2797E52072995E1ED3C
B6450980E82C500
tegangan masukan negatif (-) komparator. Sensor 2 0001000D9126584691072F0000018
Sehingga keluaran dari penerima IR 49375D5E2797E5207299
sebesar 4,8 V akan menghasilkan keluaran 5E1ED3CB6450980E82C900

19
Anjar widiyatmoko dan Sumariyah Rancang Bangun Detektor Gerak...

Sensor 3 0001000D9126584691072F0000018 2. Hasil uji sistem menunjukkan


49375D5E2797E52072995E1ED3C bahwa objek yang melintas diantara
B6450980E82D000
pemancar infra merah dan sensor
Sensor 4 0001000D9126584691072F0000018
49375D5E2797E52072995E1ED3C dapat terdeteksi dan SMS yang
B6450980E82D100 diterima oleh Mobile Station
penerima sesuai dengan letak
Pesan yang dikirim akan diterima penerima IR yang mengalami
oleh Mobile Station penerima tergantung perlintasan.
dari sensor yang mengalami perlintasan.
Pesan yang diterima Mobile Station DAFTAR PUSTAKA
penerima ditunjukkan pada tabel 4. [1] Wardhana, L. 2006. Belajar Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega853.
Tabel 4 Pesan yang diterima Mobile Station Yogyakarta. Penerbit ANDI.
penerima [2] Putra, A.E. 2002. Belajar
Mikrokontroler AT 89C51/52/55. Teori
Objek yang
melintas
Pesan yang diterima dan Aplikasi. Yogyakarta. Gava
Sensor 1 Intruder detected at 01
Media.
[3] Simanjuntak, T.L.H. 1993. Dasar-
Sensor 2 Intruder detected at 02 Dasar Telekomunikasi. Bandung.
Sensor 3 Intruder detected at 03 Penerbit Alumni.
Sensor 4 Intruder detected at 04 [4] Purwanto, dkk. 2003. Rancang bangun
warning system Keamanan dan
Dari tabel 4 di atas terlihat bahwa Kebakaran pada Miniplant Rumah
objek yang melintas diantara pemancar dan Berbasis Short Message Service
sensor dapat terdeteksi, baik untuk detektor (SMS), Proyek Akhir Jurusan Teknik
1, detektor 2, detektor 3 maupun detektor Elektro Politeknik Negeri, Semarang.
4. Hal ini menunjukkan sistem telah dapat [5] Kurniawan, I. 2005. Komputerisasi
bekerja sesuai dengan hasil perancangan. Sistem Penampil Data Hasil
Pendeteksian Objek Bergerak
KESIMPULAN Menggunakan Sensor Infra Merah dan
Berdasarkan penelitian yang telah Mikrokontroler. Skripsi Jurusan Fisika
dilakukan dapat diambil beberapa Universitas Diponegoro, Semarang.
kesimpulan antara lain:
1. Dengan menggunakan
mikrokontroler AT89S52 dan
sensor TSOP 34838 atau dipasaran
lebih sering dikenal dengan sensor
TV dapat dibuat detektor gerak
dengan memanfaatkan layanan
SMS pada telepon seluler.

20

Anda mungkin juga menyukai