Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK 2

DOSEN: RIKO ZULHARFAN, SKom.

OLEH:
Jessica Christina Angela
50407469
4IA04

UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2011
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………………. 1


Daftar Isi ………………………………………………………………………………..… 2
I. Identifikasi Masalah ………………….…………………………………… 3
II. Perumusan Masalah ……………………………………………………….. 3
III. Penelusuran Masalah……………………………………………………… 3
IV. Perumusan Hipotesis………………………………………………………. 4
V. Penempatan Teknik Penelitian ………………………………………… 5
VI. Penyimpulan Hasil …………………………………………………………. 8
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 9

I.IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam bagian identifikasi ini, ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab
tentang masalah pengisian pulsa baik dengan cara voucher maupun elektrik.
Pertanyaan yang muncul adalah komponen apa saja yang dibutuhkan suatu client
untuk mengisi pulsa, lalu siapa saja yang berpengaruh besar dalam proses pengisian
pulsa tersebut.

II. PERUMUSAN MASALAH

2
Dari aspek masalah yang telah ada, maka dibuat suatu pemecahan masalah
yaitu berupa pemakaian UML (Unified Modelling Language) untuk
mengidentifikasi,menjabarkan, dan menggambarkan proses pengisian pulsa elektrik
dan voucher agar lebih jelas dengan menggunakan dua komponen diagram yang
terdapat dalam UML yaitu, Use Case diagram dan Activity diagram. Dua diagram
tersebut dibuat dengan tujuan agar client dapat dengan jelas dan mengerti cara
pengisian pulsa secara elektrik dan voucher.

III. PENELUSURAN PUSTAKA

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem
piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah
sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,
sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman
apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep
dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa
berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML
tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat
dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada
sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT
(Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software
Engineering).

3
Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui
puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia.
Diantaranya adalah: metodologi booch [1], metodologi coad [2], metodologi OOSE
[3], metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi wirfs-brock [6], dsb.
Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan
berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang
mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan
group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.

Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang
merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek.
Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996
pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group. Tahun
1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis
bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial
tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi
standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek.

IV. PERUMUSAN HIPOTESIS


Dibawah ini adalah diagram yang mengambarkan proses sederhana dalam
pengisian pulsa.

4
V. PENETAPAN TEKNIK PENELITIAN

Pada flowchart diatas dijabarkan bahwa setelah pembeli mengajukan pembelian


pulsa maka penjual pulsa akan menanyakan apakah pembeli akan membeli pulsa
secara elektrik atau dengan voucher. Jika pembeli membeli dengan cara elektrik maka
penjual akan menanyakan nomor yang akan dibeli dan berapa pulsa yang akan diisi
kemudian setelah dilakukan pengisian pulsa maka penjual akan bertanya kepada
pembeli apakah pulsa tersebut sudah masuk atau belum, bila sudah masuk maka
pembeli akan membayar pulsa tersebut. Sedangkan bila pembeli akan membeli pulsa

5
voucher, penjual akan memberikan voucher yang dimaksud dan meminta pembayaran
dan apabila tidak bias masuk pulsanya, pembeli akan complain ke penjual.

Dalam activity diagram diatas merupakan suatu proses dimana proses pengisian
pulsa secara elektrik dan voucher. Dalam diagram ini, dapat dilihat penjabaran dari
proses-proses tersebut secara detail. Dalam diagram tersebut semua aktifitas dapat
dijabarkan dengan jelas dan lengkap tidak ada yang tertinggal satu proses pun.
Namun, dalam diagram ini tidak terlihat jelas aktor-aktor mana saja yang harus
melakukan tiap-tiap proses yang ada. Jadi, dalam diagram ini proses terlihat lebih
detail tetapi aktor yang melakukan proses tidak jelas bahkan cenderung tidak
diketahui sehingga user atau client tidak dapat mengetahui proses-proses apa saja

6
yang harus dilakukan dan aktor-aktor mana saja yang mengambil peran dalam
proses tersebut.

VI. PENYIMPULAN HASIL

Dari semua aspek yang telah dibahas diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa proses pengisian pulsa secara elektrik maupun voucher dapat dijabarkan
dengan menggunakan dua komponen diagram dalam UML. Diagram yang dimaksud
adalah sequence diagram dan activity diagram. Dua diagram tersebut masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dari sequence diagram memiliki kelebihan,
yaitu dapat terlihat jelas masing-masing peranan actor dalam melakukan proses-proses
yang terjadi secara detail. Dari activity diagram memiliki kelebihan, yaitu proses-proses
7
yang dijabarkan adalah merupakan penjabaran yang sangat detail dan lengkap
sehingga dapat memudahkan user atau client dalam memahami proses dari awal
hingga akhir dan kekurangan yang dimiliki oleh diagram ini adalah tidak diketahui
proses-proses tersebut siapa yang mengambil alih peran. Jadi, dua diagram tersebut
saling melengkapi satu sama lainnya, sehingga penelitian untuk mengetahui proses
pengisian pulsa secara elektrik dan voucher dapat diketahui dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

http://st284470.sitekno.com/article/7055/memahami-pengisian-pulsa-elektrik-
all-operator.html
http://www.teknojurnal.com/2009/02/13/menggambarkan-proses-dalam-suatu-
aplikasi-dengan-diagram-uml/

Anda mungkin juga menyukai