Anda di halaman 1dari 32

Gender issue

Konstruksi sosial yang membedakan


kedudukan antara laki-laki dan perempuan.
Dari sifatnya merupakan tugas, peran, nilai-
nilai yang dilekatkan pada perempuan dan
laki-laki karena konstruksi sosial berdasarkan
waktu, budaya dan kelas sosial.
Perbedaan kodrati antara laki-laki dan
perempuan

- Memiliki rahim, menyebabkan perempuan


memiliki kemampuan untuk mengandung
dan melahirkan.

- Organ vital (kelamin dan payudara)


menyebabkan wanita dapat menyusui.

- Kekuatan otot, daya tahan, hormon.


Teori Nature Teori Nurture

Pria berada di sektor Pembedaan laki-laki dan


domestik, perempuan di perempuan di luar yang
sektor rumah tangga kodrati adalah merupakan
adalah merupakan konstruksi masyarakat
pemberian alam
ABORSI

Abortus – Keguguran kandungan


Ada 2 Macam :
• Abortus spontan
• Abortus buatan
- abortus provocatus therapeticus-legal
- abortus provocatus criminalis-ilegal
Istilah-istilah berkaitan dengan aborsi

a.Aborsi/Pengguguran/Procured
Abortion/Abortus Provocatus/Induced
Abortion.
Batasan medis usia aborsi adalah
penghentian kehamilan pada usia mana
janin tidak dapat hidup di luar kandungan,
yaitu usia kurang dari 2 minggu dan berat
kurang dari 500 gram.
b.Aborsi Eugenetik
Penghentian kehamilan untuk menghindari
kelahiran bayi cacat atau mempunyai
penyakit genetis.
c. Aborsi Langsung-Tak Langsung
Aborsi langsung ialah intervensi medis
yang tujuannya secara langsung
membunuh janin, sementara Aborsi tak
langsung, dimana aborsinya sendiri tidak
dimaksudkan dan bukan menjadi tujuan
dari intervensi medis tersebut.
d.Selective abortion
Adalah penghentian kehamilan karena
janin yang dikandung tidak memenuhi
kriteria yang diinginkan.
e.Embrio Reduction (Pengurangan embrio)
Dilakukan apabila pembuahan artifisial
(IVF), embrio yang berkembang menjadi
beberapa janin maka dianjurkan untuk
pengurangan embrio.
f. Partial Birth Abortion (Dalam kedokteran ini tidak
dianggap aborsi)
Adalah istilah politik/hukum yang dalam istilah
medis dikenal denga intact dilation and
extraction (D&X) dengan memberi obat agar
cervix (leher rahim) terbuka secara prematur,
kemudian bayi diputar posisinya dan ditusuk
setelah meninggal baru dikeluarkan. Cara ini
untuk bayi diatas 20 minggu, sehingga
pengeluaran janin tidak mungkin dengan obat
tetapi harus dengan alat isap (vacuum
aspiration). Sebenarnya cara ini tidak dapat
digolongkan sebagai aborsi tetapi pembunuhan
bayi (infanticide).
KAITAN GENDER ISSUE DENGAN
ABORSI
• Problematik gender issue dan aborsi yaitu jika
aborsi dilarang keras, perempuan sering menjadi
korban, bukan hanya beban fisik tetapi juga
psikis.
- melahirkan, menyusui, bahkan mendidik menjadi
beban ibu, ketika laki-laki yang menghamilinya
melepaskan tanggung jawab.
- Jika perempuan menikah sudah hamil laki-laki
acapkali tidak peduli dengan penderitaan
istrinya.
- Perempuan hamil yang tidak menikah juga
menanggung beban fisik dan mental karena
dipersalahkan, sementara laki-laki tidak
menanggung.
- Pada kehamilan usia dini di sekolah umpanya
siswa perempuan dikeluarkan sementara laki-laki
yang menghamilinya mungkin teman sekelasnya
tetap dapat bersekolah dengan tenang dan
nyaman.
- Pada kehamilan yang tidak dikehendaki seperti
akibat perkosaan atau incest, perempuan
seringkali menanggung beban fisik dan mental
seorang diri bahkan dicemooh masyarakat
sekitarnya.
- Saat aborsi perempuan lah yang
menanggung resiko kematian akibat
pelayanan medik yang buruk.
- Pada aborsi ilegal, perempuan diancam
pidana, sementara laki-laki yang
menghamilinya terbebas dari semua itu.
Perspektif HAM
• Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada
manusia sebagai manusia dan dimiliki oleh manusia
sejak dilahirkan bukan karena diberikan oleh negara.
Penegakan hak-hak universal menentang ketidak adilan
sosial yang berlaku bagi semua kelompok. Prinsip-prinsip
pencerahan mengajarkan untuk tidak melihat adanya
perbedaan ras, gender, agama dan etnisitas sebagai
perbedaan yang bersifat vertikal (sub ordinasi), tanpa
diskriminasi
• Pada konferensi HAM II di Wina (1993), disepakati
konsensus oleh negara-negara anggota PBB, Hak Asasi
Perempuan adalah Hak Asasi Manusia. Di Indonesia, UU
No. 39 Tahun 1999, Pasal 45-51 mengakui bahwa
kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran
HAM.
HAKREPRODUKSI
HAK REPRODUKSI

HAK ASASI - PASANGAN


HAK ASASI - PASANGAN
- INDIVIDU
- INDIVIDU

Jumlah Jarak waktu Hak Informasi Standar Kespro -


Jumlah Jarak waktu Hak Informasi Standar Kespro -
seksual
seksual
KEHAMILAN  KELEBIHAN – KEUNIKAN PEREMPUAN = BEBAN
KEHAMILAN  KELEBIHAN – KEUNIKAN PEREMPUAN = BEBAN

KESETARAAN PEREMPUAN = LAKI-LAKI


(GENDER)
TANGGUNG JAWAB BERSAMA
TANGGUNG JAWAB BERSAMA

ALASAN
ALASAN
. BIOLOGIS
. BIOLOGIS
. SOSIAL
. SOSIAL Perempuan tdk berani/
PEREMPUAN MENANGGUNG BEBAN mau memilih
kepentingannya sendiri

KEHAMILAN PAND. MASY NEGARA


FERTILITAS
SUB ORDINASI
BERBASIS GENDER
KESEHATAN

HAK ASASI MANUSIA

PENTING BAGI SETIAP ORANG

KEBANGSAAN JENIS KELAMIN KELAS SOSIAL USIA ETNIS

HAK UNTUK HIDUP SEHAT MEMELIHARA


• FISIK KESEHATAN
• NON FISIK

KENYATAAN

BELUM MENJADI HAK


• FAKTOR EKONOMI
• SOSIAL
• BUDAYA
Perspektif AGAMA

• Ada beberapa pandangan dalam agama-


agama berkaitan dengan kedudukan
perempuan. Namun ada benang merah
persamaan yang dapat ditarik yakni Tuhan
tidak membedakan mahluk laki-laki dan
perempuan. Semua manusia sama
dihadapannNya.
Perspektif ETIKA

• -pro life : Gerakan anti aborsi. Tindakan-tindakan


aborsi secara langsung selalu bertentangan dengan
moral. Kelompok ini berpendapat bahwa foetus
(delapan minggu sesudah konsepsi embrio zygote
mulai membentuk wujud manusia), merupakan
mahluk hidup yang tidak bersalah dan tidak boleh
dibunuh.
• -pro choice : Gerakan yang menyetujui legalisasi
aborsi. Kelompok ini berpendapat bahwa foetus,
bukan mahluk manusiawi atai dia (jikalau mahluk
manusia) tidak mempunyai hak dan kepentingan dan
tidak logis dilukiskan bersalah atau tidak bersalah.
Perspektif HUKUM
• Tujuan Hukum adalah Keadilan, Kepastian
dan kedayagunaan. Keadilan tidak selalu
diartikan sama rata, melainkan dikenal
pula keadilan distributif (Aristoteles)
“Justice is done when equal are thread
equally” artinya pada kondisi yang tidak
sama/berbeda, untuk mencapai keadilan,
hukum harus menyeimbangkan keadaan
tersebut, dengan melindungi pihak yang
lebih lemah/tertindas (option for the
poor).
UU 23/1992 Tentang Kesehatan
Pasal 15
(1)Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyclamatkan
jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat ditakukan tindakan
medis tertentu.
(2)Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) hanya dapat dilakukan :
a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya
tindakan tersebut;
b. oleh tenaga keschatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli;
c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau
suami atau keluarganya;
d. pada sarana kesehatan tertentu.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
KUHPidana
Bab XIV Pasal 346 s/d 349

• Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.

• Pasal 347
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama
lima belas tahun.
• Pasal 348
(1) Barang siapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam
bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat
membantu melakukan kejahatan berdasarkan
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
Perspektif SOSIAL BUDAYA

• Relativisme budaya menyebabkan pandangan


terhadap kedudukan perempuan juga berbeda-
beda. Meskipun matriakhat lahir terlebih dahulu,
namun secara umum sebagian besar budaya di
dunia ini penganut patriakhat, dan sering
merugikan kedudukan perempuan. Di Indonesia
masalah gender dari perspektif budaya sering
terjadi akibat transformasi budaya yang
terhambat oleh struktur sosial budaya di
masyarakat.
• Di Indonesia secara sosial budaya mulai
diterima pandangan bahwa keadaan
darurat bukan secara fisik saja tetapi juga
secara psikis, meskipun baru berupa
wacana di kalangan akademisi dan LSM
pemerhati perempuan.
Meskipun hampir di setiap lingkungan budaya peran
Ibu (motherhood) adalah peran yang dihormati,
kedudukan tersebut masih sering disertai dengan
kurang perhatian atau tidak terpenuhinya kebutuhan
kesehatan perempuan. Hal ini terlihat dari kenyataan :

1. Masih adanya kebiasaan tradisional yang merugikan


baik bagi kesehatan perempuan maupun bagi
perempuan hamil.
2. Di berbagai belahan dunia masih serin terjadi berbagai
diskriminasi yang berdampak negatif terhadap
kesehatan dan hak reproduksi perempuan.
3. Adanya ketidaksetaraan bagi perempuan dalam akses
pendidikan, pekerjaan, pengambilan keputusan dan
sumber daya yang tersedia.

(Prof. Dr. Saparinah Sadli)


Menurut Prof. dr. Sulaiman Sastrawinata, Sp.OG.:

• Status dan hak perempuan meliputi hak seksual,


hak reproduksi dan hak asasi.
• Dokter berkewajiban untuk menjadi pembela
kepentingan perempuan (advocary role).
• Dokter wajib berupaya secara kontinu
menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang
memperhatikan aspirasi dan kebutuhan
perempuan serta wajib menginformasikan
penderitaan atau ketidakadilan yang menimpa
perempuan.
Skenario
• Pada suatu malam, seorang siswi (A) pergi ke sebuah
dikotik dengan beberapa teman wanita dan laki-laki teman
sekolahnya. Sepulang dari diskotik dia mabuk berat dan
dpulang diantar beberapa teman laki-lakinya. Dua bulan
kemudian dia terlambat haid dan memeriksakan diri ke
laboratorium ternyata hamil. A tidak ingat siapa teman laki-
laki yang telah menghamilinya dan ia juga diancam
dikeluarkan dari sekolah apabila dia ketahuan hamil.
Kehamilan tersebut akan menghancurkan masa depannya.
- Pada kasus tersebut bolehkah jika A melakukan aborsi?
mengapa?
- Apabila kehamilan tersebut ternyata diakibatkan oleh
saudara laki-laki A (incest), apakah A boleh melakukan
aborsi? Jelaskan!
INSTUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN
DALAM KAITANNYA DENGAN ABORSI

a.Perlunya paradigme baru mengenai hak


perempuan dalam bidang sosial budaya,
hukum dan agama sehingga perempuan
tidak selalu menjadi korban yang
dipersalahkan dalam pengguguran
kehamilan yang tidak dikehendaki. (misal:
perkosaan, incest, dsb).
b.Bilamana mungkin menarik instrumen hukum
yang mempidana aborsi diubah, untuk menarik
tindakan punitif yang dikenakan kepada
perempuan yang menjalani aborsi.
c. Memprioritaskan kehamilan yang tidak
dikehendaki melalui keluarga berencana dan
pendidikan seks (seks education) dan
mengurangi tingkat tingkat kematian ibu melalui
layanan ibu yang aman dan bantuan prenatal.
d.Mengawasi pemberian layanan kesehatan
kepada perempuan oleh lembaga-lembaga
publik, non pemerintah, swasta, guna
memenjamin kualitas pelayanan.
e. Mengharuskan semua layanan kesehatan agar
sesuai hak asasi perempuan termasuk hak
otonomi, privasi, kerahasiaan, persetujuan
berdasarkan pengetahuan (informed consent)
dan pilihan.
f. Memastikan bahwa kurikulum pelatihan pekerja
kesehatan mencakup pelajaran yang
menyeluruh wajib peka gender terutama yang
berkaitan dengan kesehatan perempuan dan
Hak Asasi Manusia.
• Apabila aborsi dilegalisasi maka kelompok yang
memperjuangkan legalisasi aborsi di Indonesia
adalah ‘Forum Kesehatan Perempuan’, mereka
mengusulkan legalisasi aborsi dengan syarat:
a. Aborsi hanya dipraktikkan dalam klinik atau fasilitas
kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah dan
organisasi-organisasi profesi medis;
b. Aborsi hanya dilakukan tenaga profesional terdaftar
yang memiliki izin untuk itu dan memiliki
kualifikasi;
c. Harus disediakan konseling bagi perempuan
sesudah dan sebelum aborsi.
d. Harus ditetapkan tarif baku yang terjangkau oleh
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai