a.Aborsi/Pengguguran/Procured
Abortion/Abortus Provocatus/Induced
Abortion.
Batasan medis usia aborsi adalah
penghentian kehamilan pada usia mana
janin tidak dapat hidup di luar kandungan,
yaitu usia kurang dari 2 minggu dan berat
kurang dari 500 gram.
b.Aborsi Eugenetik
Penghentian kehamilan untuk menghindari
kelahiran bayi cacat atau mempunyai
penyakit genetis.
c. Aborsi Langsung-Tak Langsung
Aborsi langsung ialah intervensi medis
yang tujuannya secara langsung
membunuh janin, sementara Aborsi tak
langsung, dimana aborsinya sendiri tidak
dimaksudkan dan bukan menjadi tujuan
dari intervensi medis tersebut.
d.Selective abortion
Adalah penghentian kehamilan karena
janin yang dikandung tidak memenuhi
kriteria yang diinginkan.
e.Embrio Reduction (Pengurangan embrio)
Dilakukan apabila pembuahan artifisial
(IVF), embrio yang berkembang menjadi
beberapa janin maka dianjurkan untuk
pengurangan embrio.
f. Partial Birth Abortion (Dalam kedokteran ini tidak
dianggap aborsi)
Adalah istilah politik/hukum yang dalam istilah
medis dikenal denga intact dilation and
extraction (D&X) dengan memberi obat agar
cervix (leher rahim) terbuka secara prematur,
kemudian bayi diputar posisinya dan ditusuk
setelah meninggal baru dikeluarkan. Cara ini
untuk bayi diatas 20 minggu, sehingga
pengeluaran janin tidak mungkin dengan obat
tetapi harus dengan alat isap (vacuum
aspiration). Sebenarnya cara ini tidak dapat
digolongkan sebagai aborsi tetapi pembunuhan
bayi (infanticide).
KAITAN GENDER ISSUE DENGAN
ABORSI
• Problematik gender issue dan aborsi yaitu jika
aborsi dilarang keras, perempuan sering menjadi
korban, bukan hanya beban fisik tetapi juga
psikis.
- melahirkan, menyusui, bahkan mendidik menjadi
beban ibu, ketika laki-laki yang menghamilinya
melepaskan tanggung jawab.
- Jika perempuan menikah sudah hamil laki-laki
acapkali tidak peduli dengan penderitaan
istrinya.
- Perempuan hamil yang tidak menikah juga
menanggung beban fisik dan mental karena
dipersalahkan, sementara laki-laki tidak
menanggung.
- Pada kehamilan usia dini di sekolah umpanya
siswa perempuan dikeluarkan sementara laki-laki
yang menghamilinya mungkin teman sekelasnya
tetap dapat bersekolah dengan tenang dan
nyaman.
- Pada kehamilan yang tidak dikehendaki seperti
akibat perkosaan atau incest, perempuan
seringkali menanggung beban fisik dan mental
seorang diri bahkan dicemooh masyarakat
sekitarnya.
- Saat aborsi perempuan lah yang
menanggung resiko kematian akibat
pelayanan medik yang buruk.
- Pada aborsi ilegal, perempuan diancam
pidana, sementara laki-laki yang
menghamilinya terbebas dari semua itu.
Perspektif HAM
• Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada
manusia sebagai manusia dan dimiliki oleh manusia
sejak dilahirkan bukan karena diberikan oleh negara.
Penegakan hak-hak universal menentang ketidak adilan
sosial yang berlaku bagi semua kelompok. Prinsip-prinsip
pencerahan mengajarkan untuk tidak melihat adanya
perbedaan ras, gender, agama dan etnisitas sebagai
perbedaan yang bersifat vertikal (sub ordinasi), tanpa
diskriminasi
• Pada konferensi HAM II di Wina (1993), disepakati
konsensus oleh negara-negara anggota PBB, Hak Asasi
Perempuan adalah Hak Asasi Manusia. Di Indonesia, UU
No. 39 Tahun 1999, Pasal 45-51 mengakui bahwa
kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran
HAM.
HAKREPRODUKSI
HAK REPRODUKSI
ALASAN
ALASAN
. BIOLOGIS
. BIOLOGIS
. SOSIAL
. SOSIAL Perempuan tdk berani/
PEREMPUAN MENANGGUNG BEBAN mau memilih
kepentingannya sendiri
KENYATAAN
• Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.
• Pasal 347
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama
lima belas tahun.
• Pasal 348
(1) Barang siapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam
bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat
membantu melakukan kejahatan berdasarkan
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
Perspektif SOSIAL BUDAYA