Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan konsep


yang tepat karena termakutub dalam pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan
Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan mengkaji
masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub
biologi dan kutub sosial budaya.

Pokok perhatian Kutub Biologi :

Pertumbuhan dan perkembangan manusia

Peranan penyakit dalam evolusi manusia

Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)

Pokok perhatian kutub sosial-budaya :

Sistem medis tradisional (etnomedisin)

Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka

Tingkah laku sakit

Hubungan antara dokter pasien

Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada


masyarakat tradisional.

2. “Sistem personalistik mengatakan bahwa sakit disebabkan oleh adanya agen


(perantara). Perantara dapat dilakukan oleh orang misalnya : tukang sihir, desti.
Untuk masyarakat Bali misalnya leluhur roh jahat atau sosok supranatural (hal yang
gaib) misalnya dewa, mahluk alam yang mempunyai kekuatan gaib”. (1991: 20)
“Sistem naturalistik mengatakan bahwa sakit bukan disebabkan oleh agen
(perantara). Hal ini terjadi oleh sebab-sebab alami dan tanpa adanya sebab dari luar.
Lebih jauh dikatakan bahwa sakit disebabkan oleh suatu keadaan seperti dingin,
angin, udara lembab, dan ketidak seimbangan antara unsur-unsur yang ada dalam
tubuh. Sistem naturalistic mengenai kesehatan dikaitkan dengan model
keseimbangan.”(1991: 20) “Berdasarkan konsep personalistik dan naturalistic, ada
suatu perbedaan pandangan terhadap sakit dan penyakit.

3. Pengertian Metode Ilmiah

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:

1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.


2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.

3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun


berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.

4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.

5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk


menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif,
tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan
oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).

6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan


perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka
hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

4.

Anda mungkin juga menyukai