Anda di halaman 1dari 5

Faktor yang mempengaruhi kelarutan

1. Kelarutan bervarasi dengan keadaan solute dan solvent, temperature dan tekanan (kasus
tertentu) dan adanya solute lain
2. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung jumlah solute maksimum yang dapat
terlarut pada kondisi solution (larutan)
Tidak ada satupun solute yang dapat terlarut lagi.
3. Larutan tidak jenuh adalah larutan yang mana sikut yang terlarut dalam larutan lebih
sedikit dari jmlah maksimum yang mungkin larut
(jika ditambahkan solute lagi, maka dia masih bisa larut)
4. Larutan super jenuh yaitu solute yang dilarutkan lebih banyak dari yang mungkin larut
pada larutan jenuh pada kondisi yang sama. Larutan ini tidak stabil dan akan kembali ke
larutan jenuh jika suatu (seed crystal” ditambahkan atau jika terdapat perubahan
temperature atau tekanan.
Contoh : madu adalah larutan super jenuh dari gula.
Untuk membuat larutan supersaturated, perlu pemanasan ringan suatu larutan saturated,
missal : sodium asetat dan penambahan kelebihan larutan sodium asetat. Kemudian
larutan saturated kemudian didinginkan secara lambat dan hati-hati sehingga excess
sodium tidak mengkristal sebagaimana larutan didinginkan.

Ekstraksi Cair – Cair


Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran beberapa komponen
dengan menambahkan suatu pelarut yang mempunyai perbedaan kelarutan.
Ekstraksi terbagi dua : padat – cair dan cair – cair
1. Ektraksi padat – cair :
- Pelarutnya cair
- Bahan baku/solute berada dalam padatan
2. Ektraksi cair – cair :
- Pelarut cair
- Solute berada dalam bahan cair
- Ekstraksi cair – cair adalah suatu proses untuk memisahkan komponen suatu larutan
dengan mendistribusikan komponen tersebut diantara 2 fase cairan yang tidak saling
larut.
Perbedaan proses ekstraksi dengan proses lainnya :
Evaporasi :
- Fase umpan : liquid
- Separating agent : panas
- Fase produk : liquid + vapor
- Sifat yang dieksploitasi : perbedaan volatilitas (tekanan uap)
Destilasi :
- Fase umpan : liquid dan/atau uap
- Separating agent : panas
- Fase produk : liquid + vapor
- Sifat yang dieksploitasi : perbedaan volatilitas (tekanan uap)
Ekstraksi :
- Fase umpan : liquid
- Separating agent : liquid immisible
- Fase produk : 2 fase liquid
- Sifat yang dieksploitasi : perbedaan solubilitas unsure dalam 2 fase liquid
Stripping :
- Fase umpan : liquid
- Separating agent : gas yang tidak terkondensasi
- Fase produk : liquid + vapor
- Sifat yang dieksploitasi : perbedaan volatilitas (tekanan uap)
Kristalisasi :
- Fase umpan : liquid
- Separating agent : cooling, evaporasi
- Fase produk : liquid + solid
- Sifat yang dieksploitasi : perbedaan freezing
Proses ekstraksi Cair – cair

Feed Ekstraksi cair - Ekstrak


cair
Solvent Refinat

Istilah – istilah dalam ekstraksi :


Feed : larutan yang mengandung komponen yang akan dipisahkan
Feed solvent (diluents) : komponen cairan major dalam umpan
Solute : komposisi cairan minor dalam larutan
Solvent : suatu zat cair dapat larut yang ditambahkan pada proses untuk mengekstrak satu atau
beberapa solute dari umpan
Ekstrak : fase solvent yang kaya dengan produk
Reffinat : residual zat cair dari solute yang telah dipisahkan
Wash solvent : suatu zat cair yang ditambahkan pada proses fraksionasi cair – cair untuk
mencuci atau menambah kemurnian solute dalam fase ekstrak

Mekanisme ekstraksi cair – cair :


1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling kontrak. Dalam
hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antar muka bahan
ekstraksi dan pelarut dengan demikian terjadi pelarutan ekstrak.
2. Memisahkan larutan ekstrak dari refinat
3. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut, biasanya
dengan menguapkan pelarut.

Kegunaan Ekstraksi cair – cair


- Jika destilasi tidak praktis digunakan atau terlalu mahal
- Jika relative volatilitif 2 komponen berada antara 1 dan 1.2, ektraksi cair – cair lebih
ekonomis dari pada destilasi atau stripping jika kelarutan solute dalam air < 4
- Pengolahan awal air buangan untuk pengurangan toksisitas sebelum dilakukan pengolahan
secara biologi
- Memisahkan komponen yang sensitive terhadap panas seperti antibiotic atau komponen
yang relative tidak volatile seperti garam mineral.
Factor yang berpengaruh pada ekstraksi cair - cair
1. Temperature :
- Temperature akan berpengaruh pada laju ekstraksi. Laju ekstraksi akan bertambah
dengan bertambahnya temperature.
- Secara alami, operasi ekstraksi sukses harus beroperasi pada temperature dimana
daerah 2 fase cukup besar sehingga perbedaan konsentrasi sepenuhnya tertahan
diantara 2 fase dalam kesetimbangan.
2. Tekanan
- Efek tekanan dapat diabaikan sepanjang ekstraksi cair – cair beroperasi pada tekanan
diatas tekanan uap larutan
- Pada tekanan dibawah tekanan uap larutan fase uap akan muncul dan akan
menyulitkan kesetimbangan uap – liquid
- Pada tekanan yang sangat tinggi, dapat memberikan efek tekanan pada
kesetimbangan ternair, namun tekanan tinggi yang demikian biasanya tidak
ditemukan dalam operasi proses kimia normal
3. Solvent
Pemilihan pelarut umumnya dipengaruhi oleh :
- Selektifitas : pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan
komponen lain dari bahan ekstraksi. Jika ada komponen lain yang terikut, harus
diekstrak lagi dengan pelarut kedua.
- Kelarutan : pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang
besar (kebutuhan pelarut sedikit)
- Kemampuan tidak saling bercampur : pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas)
larut dalam bahan ekstraksi
- Kerapatan (densitas) : sedapat mungkin terdapat perbedaan densitas yang besar antara
pelarut dan bahan ektraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fase dapat mudah
dipisahkan kembali setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda
densitas kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan gaya sentrifugal.
- Reaktifitas : pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia
pada komponen – komponen bahan ekstraksi. Sebaliknya dalam hal – hall tertentu.
Diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya pembentukan garam) untuk mendapatkan
selektifitas tinggi. Sering kali ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal
ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.
- Titik didih : titik didih kedua bahan tidak boleh terlalu dekat dan keduanya tidak
membentuk azeotrop

Anda mungkin juga menyukai