Anda di halaman 1dari 6

Proceedings, Industrial Electronic Seminar 1999 (IES’99),

Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, October 27-28, 1999

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan


Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller

Thiang, Resmana, Fengky Setiono

Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra


Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya – Indonesia
Telp : (031) 8439040, fax : (031) 8436418
E-mail : thiang@petra.ac.id, resmana@petra.ac.id

Abstrak
Pada umumnya, sistem kendali logika fuzzy diimplementasikan dengan menggunakan komputer atau
mikrokontroler. Pada makalah ini disajikan implementasi sistem kendali logika fuzzy dengan menggunakan
programmable logic controller (PLC). Sistem yang akan dikendalikan adalah motor DC dan PLC yang
digunakan adalah PLC Omron C200HG dengan tambahan spesial I/O unit yaitu Fuzzy Logic Unit FZ001 dan
Analog I/O Unit.
Motor DC dikopelkan pada sebuah generator DC. Sebagai beban dan gangguan untuk generator
digunakan bola lampu DC variabel. Ada dua hal yang dikendalikan secara fuzzy yaitu pengaturan kecepatan
putaran motor dan pengaturan tegangan output generator. Untuk eksitasi tegangan jangkar motor DC digunakan
teknik Pulse Width Modulation (PWM). Feedback untuk sistem kendali kecepatan putaran motor adalah
frekuensi sinyal dari tachometer yang diubah menjadi tegangan. Feedback untuk sistem kendali tegangan
generator diambil dari tegangan output generator.
Sinyal error dan perubahan error dipilih sebagai input dari sistem fuzzy, sedangkan output fuzzy adalah
perubahan tegangan motor dc. Masing-masing membership function untuk input dan output fuzzy mempunyai 5
label dan jumlah fuzzy if-then rule yang digunakan sebanyak 25 buah. Desain membership function dan rule
berdasarkan pada pendekatan respon sistem kontrol ber-feedback. Proses fuzzy inference dilakukan oleh Fuzzy
Logic Unit FZ001.
Percobaan dilakukan dengan memberikan setting-point fungsi step untuk berbagai variasi beban serta
pemberian gangguan. Pengujian dilakukan untuk melihat respons sistem pada pengendalian putaran motor
maupun pada pengendalian tegangan output generator. Output respon sistem menunjukan hasil yang cukup cepat
dengan kehadiran gangguan. Pengembangan kendali fuzzy menggunakan PLC sangat cepat dan relatif mudah
untuk dibuat karena modul fuzzy logic telah tersedia.

KATA KUNCI : Kendali Logika Fuzzy, Programmable Logic Controller (PLC), Motor-Generator

1. Pendahuluan diperlukan untuk pengembangan sistem kendali


logika fuzzy berbasis PLC
Penggunaan teknik kendali logika fuzzy telah
cukup meluas pada berbagai aplikasi mulai dari 2. Deskripsi Sistem Kendali
kendali proses industri, kendali robot, elektronika
rumah tangga, elektronika medika dan lain-lain. Perancangan sistem kendali kecepatan putaran
Tetapi sebagian besar implementasinya hanya motor DC ini dibagi atas dua bagian yang saling
terbatas pada komputer atau mikrokontroler. berkaitan satu dengan lainnya, yaitu perencanaan
Karena itu dilakukan penelitian implementasi perangkat keras dan perencanaan kendali logika
kendali logika fuzzy dengan menggunakan PLC. fuzzy. Gambar 1 memperlihatkan blok diagram
Sangat diharapkan melalui penelitian ini dapat sistem kendali kecepatan putaran motor servo
diperkenalkan penggunaan teknik kendali logika DC.
fuzzy dalam sistem kendali di industri dengan
berbasis PLC. Dalam makalah ini disajikan 2.1 Perangkat Keras Sistem
pengembangan sistem kendali logika fuzzy untuk
pengendalian kecepatan putaran motor DC Plant sistem terdiri dari sebuah motor servo
dengan berbasis PLC. Implementasi kendali DC yang dikopelkan langsung ke sebuah
logika fuzzy berbasis PLC menjadi mudah generator DC. Putaran motor menyebabkan
dilakukan dengan tersedianya modul-modul timbul tegangan pada generator. Sebagai beban
fuzzy bagi PLC dan modul-modul tersebut sangat untuk generat or digunakan 6 buah lampu DC
membantu dalam mempersingkat waktu yang 12V/6W.
Proceedings, Industrial Electronic Seminar 1999 (IES’99),
Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, October 27-28, 1999

PLC Bus

CPU Tegangan
0-10V Generator
A/D Unit RPS
(AD002)
F to V Frekuens i
0-10V Converter Motor Generator

D/A Unit 4-20mA Motor


(DA001) Driver

Tegangan
4-20mA Loads Generator
Driver Loads
Fuzzy Logic
Unit (FZ001)

PC LSS
FSS
Host Link Intellution Fix
RS-232C

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Kendali Kecepatan Motor Servo DC

frekuensi sinyal dari tachometer yang


menunjukkan kecepatan motor. Besaran
frekuensi ini diubah menjadi tegangan dengan
menggunakan rangk aian pengubah frekuensi ke
tegangan kemudian diinputkan pada PLC
melalui Analog Input Unit (AD002 unit).
Rangkaian pengubah frekuensi menjadi tegangan
dapat dilihat pada gambar 3. Parameter kedua
adalah tegangan output generator. Suatu
rangkaian pengkondi si sinyal ditambahkan untuk
menurunkan tegangan output generator agar
sesuai dengan range tegangan Analog input.
Rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 2. Rangkaian Driver Beban

Besar tegangan lampu DC diatur melalui


suatu rangkaian driver sehingga menghasil kan
beban yang variabel bagi generator. Gambar 2
menunjukkan rangkaian driver beban. Rangkaian
ini mendapat input dari PLC melalui Analog
Output Unit (DA001).
Dalam sistem ini ada dua hal yang
dikendalikan yaitu kendali kecepatan motor dan
kendali tegangan output generator, sehingga ada Gambar 3. Rangkaian Pengubah Frekuensi
dua parameter yang digunakan sebagai input Menjadi Tegangan
feedback pada PLC. Parameter pertama adalah
Proceedings, Industrial Electronic Seminar 1999 (IES’99),
Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, October 27-28, 1999

adalah perubahan level duty cycle PWM. Bentuk


input dan output membership function untuk
kendali kecepatan motor dan kendali tegangan
output generator dibuat sama. Gam bar 6 dan 7
menunjukkan membership function untuk input
dan output yang didesain. Pada desain awal ini
masing -masing membership function mempunyai
7 label.
Pembuatan fuzzy if -then rule diekstrak
Gambar 4. Rangk aian Pengkondisi Sinyal berdasarkan kemampuan manusia dalam
Tegangan Generator mengendalikan suatu siste m kendali dengan
pendekatan unjuk kerja kendali ber -feedback.
Gambar 5 menunjukkan rangkaian driver Fuzzy if -then rule untuk kendali kecepatan motor
motor. Rangkaian ini dibuat dengan metode dan kendali tegangan output genetator dibuat
Pulse Width Modulation (PWM), yaitu dengan sama dan dapat dilihat pada gambar 8.
mengatur duty cycle dari pulsa yang diberikan ke
motor. Semakin besar duty cycle pulsa y ang VN N NZ Z PZ P VP
1
diberikan ke motor maka semakin cepat putaran
motor. Suatu rangkaian ditambahkan untuk
mengubah output analog PLC (DA001 unit) yang
berupa arus 4 – 20 mA menjadi tegangan –5 - 5
volt. Tegangan ini yang menjadi input bagi 0 683 1365 2048 2730 3413 4095
rangkaian driver motor. Gambar 6. Membership Function untuk Input
Error dan Inp ut Perubahan Error

VN N NZ Z PZ P VP
1

0 1750 2048 2350


Gambar 7. Membership Function untuk Output
Perubahan Level Duty Cycle

Gambar 5. Rangkaian Driver Motor

2.2 Desain Kendali Logika Fuzzy

Pertama akan didesain knowledge base yaitu Gambar 8. Matrik Fuzzy If -Then Rule
input dan output membership function serta fuzzy
if-then rule untuk fuzzy logic unit. Pembuatan Algoritma kendali logika fuzzy untuk kendali
knowledge base dilakukan dengan bantuan kecepatan motor dan kendali tegangan generator
perangkat lunak yaitu Fuzzy Support Software dapat dijabarkan sebagai berikut :
(FSS). Perangkat lunak ini dioperasikan pada PC • Mengambil data pembacaan dari sensor
dan kemudian ditransfer ke Fuzzy Logic Unit melalui A/D Unit (AD002).
melalui COM1 dengan baud rate 9.600 bps. • Menghitung crisp input error dan perubahan
Pada sistem ini ditentukan dua crisp input error dimana error adalah selisih setting point
yaitu error dan perubahan error baik untuk dengan nilai aktual dan perubahan error
kendali kecepatan motor maupun kendali adalah selisih error sekarang dengan error
tegangan generator. Sedangkan crisp output sebelumnya.
Proceedings, Industrial Electronic Seminar 1999 (IES’99),
Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, October 27-28, 1999

• Memasukkan harga error dan perubahan 3. Pengujian sistem terhadap gangguan


error sebagai input proses perhitungan fuzzy. (disturbance).
• Menjalankan proses perhitungan fuzzy.
• Mengambil output dari perhitungan fuzzy Data hasil pengujian diambil dengan bantuan
kemudian dioutputkan ke D/A Unit (DA001). software SCADA yaitu Intellution Fix. Software
Diagram alir dari Algoritma tersebut dapat ini berjalan di personal com puter dan
dilihat pada gambar 9. berkomunikasi dengan PLC melalui serial port.

3.1 Pengujian Sistem terhadap Variasi


Start
Setting Point.

Dalam pengujian ini, untuk kendali kecepatan


Ambil PV dari motor diambil 3 macam variasi setting point (SP)
A/D Unit yaitu 300 rpm, 400 rpm dan 500 rpm. Sedangkan
untuk ken dali tegangan output generator diambil
setting point 6V, 7V dan 8V. Gambar 10 dan 11
En = SP – PV menunjukkan respon sistem terhadap variasi
dEn = En – En-1 setting point. 300 rpm, 400 rpm, 500 rpm.
En -1 = En Baik untuk sistem kendali kecepatan motor
dan kendali tegangan output generator, grafi k
respon sistem menunjukkan bahwa s ettling time
Inputkan E dan dE ke (ts) untuk setiap SP sama cepat karena tidak ada
Fuzzy Logic Unit perbedaan yang menyolok dan s teady state error
(Es) untuk setiap SP juga tidak jauh berbeda
antara satu dengan yang lainnya.
Proses Perhitungan
Fuzzy mendapat dOut 3.2 Pengujian Sistem terhadap Variasi
Beban.

Outn = Outn -1 + dOut Dalam pengujian ini, untuk kendali kecepatan


Outn -1 = Outn motor diambil 3 macam beban yang diberikan
kepada sistem dan dilihat respon sistem dengan
SP yang sama terhadap pembebanan tersebut.
Outputkan Outn ke D/A Beban yang diberikan berupa sejumlah lampu
Unit yang menyala dengan tegang an tertentu yang
dibebankan ke generator. Dengan bertambahnya
beban yang ada maka torsi untuk pemutaran
motor menjadi bertambah besar. Gambar 12
N menunjukkan grafik -grafik respon sistem
Stop ?
terhadap pembebanan yang diberikan.
Grafik-grafik respon sistem terhada p
Y pembebanan menunjukkan bahwa Settling Time
(ts) untuk pengujian dengan variasi beban (1
End
lampu, 2 lampu, 3 lampu) hampir sama cepatnya.
Steady state error (Es) untuk setiap beban yang
Gambar 9. Diagram Alir Kendali Logika Fuzzy diberikan tidaklah jauh berbeda atau hampir
dengan Fuzzy Logic Unit (FZ001) sama. Sehingga dapat dikata kan sistem kendali
memiliki respon yang baik.
3. Hasil-hasil Percobaan Untuk kendali tegangan output generator, 3
macam beban diujikan pada sistem yaitu 1
Ada 3 macam pengujian yang dilakukan untuk lampu, 2 lampu dan 3 lampu dengan SP untuk
menguji sistem yang telah didesain yaitu : setiap pengujian adalah sama yaitu 8V. Grafik -
1. Pengujian sistem terhadap variasi setting grafik hasil pengujian terhadap varia si beban
point (SP). dapat dilihat pada gambar 13.
2. Pengujian sistem terhadap variasi beban.
Proceedings, Industrial Electronic Seminar 1999 (IES’99),
Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, October 27-28, 1999

SP = 500 rpm
SP = 300 rpm SP = 400 rpm Es = 0,6%
Es = 1,33% Es = 1,25%

Gambar 10. Respon Sistem Kendali Kecepatan Motor terhadap Variasi Setting Point

SP = 6 V SP = 7 V SP = 8 V
Es = 0,67% Es = 0,71% Es = 0,75%

Gambar 11. Respon Sistem Kendali Tegangan Output Generator terhadap Variasi Setting Point

Beban 1 lampu Beban 2 lampu Beban 3 lampu


Es = 0,4% Es = 0,4% Es = 0,3 %

Gambar 12. Respon Sistem Kendali Kecepatan Motor terhadap Variasi Beban Lampu

Beban 1 lampu Beban 2 lampu Beban 3 lampu


Es = 1,0% Es = 1,25% Es = 1,63%

Gambar 13. Respon Sistem Kendali Tegangan Output Generator terhadap Variasi Beban

Dari grafik -grafik respon sistem terhadap 3.3 Pengujian Sistem terhadap Gangguan
variasi pembebanan tersebut menunjukkan bahwa (Disturbance)
Settling time (ts) untuk setiap pembebanan yang
diberikan hampir sama cepatnya. Steady state Pemberian gangguan (distur bance) dilakukan
error (Es) untuk setiap penambahan beban dengan jalan memberikan beban secara tiba -tiba
bertambah besar namun masih tetap relatif kecil. pada waktu sistem telah mencapai keadaan
steady state.
Proceedings, Industrial Electronic Seminar 1999 (IES’99),
Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, October 27-28, 1999

Disturbance Disturbance

Gambar 14. Respon Sistem terhadap Pemberian Gangguan

Respon sistem terhadap pemberian gangguan kendali yang lebih kompleks khususnya
dapat dilihat pada gambar 14 . Terlihat bahwa kendali logika fuzzy.
sistem baik sistem kendali kecepatan motor
maupun sistem kendali tegangan output generator 5. Daftar Pustaka
mempunyai respon cukup baik dalam mengatasi
gangguan. [1] Klir, George J, “Fuzzy Sets and Fuzzy
Logics: Theory and Applications”, NJ:
4. Kesimpulan Prentice Hall, 1995.
[2] Jamsihidi, M., “Fuzzy Logic and Control”,
Dari hasil pengujian dan percobaan yang telah New Jersey: Prentice -Hall, 1993.
dilakukan, terdapat beberapa hal y ang perlu [3] “C200HG Operation Manual”, Omron Co.,
dicatat dan diambil sebagai kesimpulan antara Ltd., Juni 1996.
lain : [4] “SYSMAC C200H-FZ001 Fuzzy Logic Unit
• Implementasi teknik kendali logika fuzzy Operation Manual” , Omron Co., Ltd., Juni
dengan menggunakan PLC relatif mudah 1993.
dilakukan dengan bantuan modul -modul fuzzy [5] “SYSMAC C200H/C200HS C200H-
dan modul tersebut sangat membantu dalam AD002/DA002 Analog I/O Units Operatio n
mempersingkat waktu perancangan sistem Guide”, Omron Co., Ltd., September 1995.
kendali.
• Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa 6. Ucapan Terima Kasih
kendali logika fuzzy mampu mengatasi
gangguan dengan baik dan mempunyai respon Terima kasih kepada rekan -rekan
yang cepat. laboratorium Sistem Kontrol dan teman -teman
• Dari penelitian dan eksperimen dilakukan, dosen Jurusan Teknik Elektro atas dukungan
penggunaan PLC dalam industri tidak terbatas yang telah diberikan sehingga penelitian ini bisa
pada proses-proses se kuensial tetapi dapat terlaksana.
dikembangkan sampai penerapan sistem

Anda mungkin juga menyukai