Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MODUL PROGRAM LINIER

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
LAMROULINA LIMBONG
350624937

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
PROGRAM LINIER

I. BENTUK UMUM MODEL PROGRAM LINIER

Program linier merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif

penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi.

Kata sifat linier digunakan untuk menenjukkan fungsi-fungsi matematik

yang digunakan dengan bentuk linier dalam arti hubungan langsung dan persi

proporsional. Program menyatakan penggunaan tehnik matematika tertentu. Jadi

pengertian program linier adalah suatu tehnik perensanaan yang bersifat analitis

yang analisisnya menggunakan model matematis dengan tujuan menemukan

beberapa kombinasi alternative pemecahan optimum terhadap persoalan.

Bentuk Umum Program Linier

Optimumkan

Dengan batasan
Untuk

Untuk

Atau dapat ditulis secara lengkap sebagai berikut :

Optimumnya

Dengan batasan,

Keterangan :

Z = Fungsi tujuan yang dicari nilai optimalnya ( maksimal, minimal)

Cj= Kenaikan nilai Z apabila ada pertambangan tingkat kegiatan xj keluaran

kegiatan j terhadap Z
n= Macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia.

m= Macam batasan sumber atau fasilitas yang tersedia

xj= Tingkat kegiatan ke- j

aij= Banyaknya sumber I yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran

kegiatan j

bi= Kapasitas sumber yang tersedia untuk dilaksanakan ke setiap unit kegiatan.

Terminologi umum untuk model program linier diatas dapat dirangkum sebagai

berikut :

1. Fungsi yang akan dicari nilai optimalnya ( z ) disebut fungsi tujuan.

2. Fungsi-fungsi batasan dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :

a. Fungsi batasan fungsional yaitu fungsi-fungsi batasan sebanyak m.

b. Fungsi batasan non negative yaitu variable x ≥ 0.

3. Variabel-variabel xj disebut variable keputusan.

4. Parameter model yaitu masukan konstan aij, bi, dan cj.


II. BENTUK UMUM MODEL PROGRAM LINIER

Beberapa aturan bentuk program linier baku/standar :

1. Semua batasan/kendala adalah persamaan ( dengan sisi kanan yang negative).

2. Semua variable keputusan adalah non negative.

3. Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi dan minimasi.

Bentuk standar program linier dapat dirumuskan sebagai berikut :

Mak/min

Dengan batasan ,

Untuk

Untuk

Karena semua kendala harus berbentuk persamaan, makajika ada kendala

yang berbentuk pertidaksamaan harus dikonversikan menjadi persamaan dengan

memasukkan variable semu slack atau surplus.

a. Kendala
Sebuah kendala yang bertanda “lebih besar atau sama dengan “ ( ≥ ) atau

lebih kecil atau sama dengan ( ≤ ) dapat dikonversikan menjadi “ sama dengan”

( = ) dengan mengurangkan variable surplus ( menambahkan variable slack )

terhadap sisi kiri batasan tersebut. Sebuah batasan dengan sisi kanan yang berharga

negative dapat diubah menjadi positif dengan mengalikan negative satu.

Contoh : Sebuah batasan bertanda “ ≥ “

4x1- 3x2 ≥ 0

(Kurangkan variable surplus s ≥ 0 pada sisi kiri sehingga menjadi )

4x1- 3x2-s = 10

b. Variabel

Variabel yang tidak di batasi (bisa bernilai positif dan negatif) x1 dapat di

ekspresikan dalam bentuk dua variabel non negatif ( xi dan xi ) dengan

menggunakan substitusi : xi = xi -xi

Misalkan model program linier sebagai berikut :

Memaksimumkan = Z = 6x1 + 8x2


Dengan batasan = 2x1+ 3x2 ≤ 40

4x1+ 2x2 ≤ 50

X1 ≥ 0: x2 tidak dibatasi

Dengan mengganti x2=x2’ - x2”, maka model menjadi :

Memaksimumkan Z = 6x1 + 8 (x2’ – x2” )

Dengan batasan :

2x1 + 3 (x2’- x2”) ≤ 40

4x1 + 2 (x2’- x2”) ≤ 50

X1 ≥ 0, x2’ ≥ 0, x2”≥ 0

Dengan menyederhanakan maka akan didapat :

Maksimumkan Z = 6x1+8x2’-8x2”

Dengan batasan :

2x1+3x2’-3x2” ≤ 40

4x1+2x2’-2x2” ≤ 50

X1 ≥ 0 x2’≥,x2” 0
Model terakhir ini diselesaikan dengan program linier.

III. Pemecahan Persoalan Program Linier Dengan Menggunakan Metode

Grafik.

Metode grafik merupakan satu tehnik pemecahan model program linier yang

hanya memuat dua variable keputusan.

Langkah-langkah pemecahan dengan metode grafik adalah :

1. Gmbarkan sebuah bidang koordinat dengan kedua variable sebagai sumbu-

sumbu koordinat.

2. Gambarkan garis-garis fungsi batasan dengan menganggap batasannya sebagai

persamaan.

3. Tentukan daerah dalam bidang koordinat yang memenuhi semua batasan

daerah ini disebut sebagai daerah layak.

4. Tentukan koordinat titik sudut.

5. Hitung harga fungsi tujuan untuk semua titik sudut, kemudian pilih harga

optimalnya sebagai pemecahan persoalnya.

Contoh :
1. PT Dimensi adalah sebuah perusahaan furniture produsen meja dan kursi yang

harus diproses melalui perakitan dan pemolesan. Fungsi proses perakitan

memiliki 60 jam kerja dan fungsi proses pemolesan memiliki 48 jam kerja.

Untuk menghasilkan satu meja dibutuhkan masing-masing 4 jam dan 2 jam

untuk perakitan dan pemolesan sedang satu kursi membutuhkan masing-masing

2 jam dan 4 jam untuk perakitan dan pemolesan laba untuk tiap meja 8 dan

tiap kursi $6. Sekarang kita harus menentukan kombinasi terbaik dari jumlah

meja dan kursi yang harus diproduksi agar menghasilkan laba maksimal.

Penyelesaian :

Informasi Produksi PT dimensi

Waktu yang dibutuhkan Total jam tersedia


Untuk satu unit produk ( jam)
Meja Kursi
Perakitan 4 2 60
Pemolesan 2 4 48
Laba/unit $8 $6
Formulasi persoalan :

Misalkan :

x = jumlah meja yang dibuat


y = jumlah kursi yang dibuat

Z = jumlah kontribusi laba seluruh meja dan kursi

Memaksimumkan laba : Z = 8x + 6y ( Fungsi tujuan)

Dengan Batasan :

4x+2y≤ 60→Fungsi batasan proses perakitan

2x+4y≤ 48→Fungsi batasan proses pemolesan

X dan y ≥ 0

Gambar batasan-batasannya pada bidang koordinat :

Gambar Fungsi batasan-batasan

Gambar daerah layak


Dari grafik diatas titik sudut yang diketahui adalah A, B, dan C, sedangkan

D dapat dicari dengan eliminasi antara persamaan satu dan dua.

4x+2y= 60 Kalikan dengan (2) : 8x+4y= 120


2x+4y= 48 2x+4y= 48 -
6x = 72
X = 12

Substitusikan x= 12 kedalam persamaan ke dua :

2 (12) + 4y= 48

4y = 24, sehingga y = 6

Jadi titik D adalah (6, 12).

Langkah berikutnya hitung nilai empat titik sudut dengan cara

mensubstitusikan ke dalam fungsi tujuan untuk melihat kombinasi mana yang

menghasilkan laba terbesar.

Titik A (0,0) : Z = 8(O) + 6(0) = O


Titik B (0,12): Z= 8(0) + 6(12)= 72
Titik C (15,0): Z= 8(15) + 6(0)= 120
Titik D (12,6):Z= 8(12) + 6(6) = 132

Ternyata laba terbesar ada pada titik D ($132). Jadi titik inilah yang paling optimal.

Keputusannya meja dibuat 12 buag dan kursi 6 buah.

IV. Pemecahan Persoalan Program Linier Dengan Menggunakan Metode

Simpleks

Langkah-langkah pemecahan dengan metode simpleks :

1. Formulasikan dan standarisasikan modelnya.

2. Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model diatas.

3. Tentukan kolom kunci di antara kolom-kolom variable yang ada yaitu kolom

yang mengandung nilai (cj-zj) paling positif untuk kasus minimasi.

4. Tentukan baris kunci diantara baris-baris variable yang ada yaitu baris yang

memiliki rasio kualitas dengan nilai positif terkecil.


bi
Rasio kuantitas ke- i= Unsurkolom kunciposit if

5. Bentuk tabel berikutnya dengan memasukkan variable pendatang kekolom

variable dasar dan mengeluarkan variable perantara dari kolom tersebut serta

lakukan transformasi baris-baris variable. Dengan menggunakan rumus

transformasi sebagai berikut :

• Baris baru selain baris kunci= Baris lama – (rasio kunci x baris kunci lama)

bariskunci lama
• Baris kunci baru = angkakunci

unsurkolom kunci
• Keterangan : Rasio kunci = angkakunci

6. Lakukan uji optimalitas.Dengan criteria jika semua koefisien pada baris ( Cj-Zj)

sudah tidak ada lagi yang bernilai positif ( untuk kasus maksimasi) atau sudah

tidak ada lagi yanbg bernilai negative( untuk kasus minimasi) berarti tabel

sudah optimal. Jika criteria diatas belum terpenuhi maka diulangi mulai dari

langkah ke-3 sampai ke-6 hingga terpenuhi kriteria tersebut..


Tabel simpleks awal dalam bentuk simbol

… 0 0 … 0
K … …
Variable tujuan Q

Dasar
0 … 1 0 … 0
0 … 0 1 … 0
… … … … … … … … … … …
… … … … … … … … … … …
0 … 0 0 … 1
0 0 0 … 0 0 0 … 0
… 0 0 … 0

Contah:

Berikut ini akan di jelaskan pemecahan persoalan maksimasi laba PT Dimensi

dengan menggunakan alogarima simpleks. Agar mudah kita ulang disini bentuk

akhir dari persoalan sesudah dua variable slack ditambahkan dan sudah dalam

bentuk standar.

Langkah I : Formulasi dan standarisasi model program linier

Maksimumkan :

Laba Z = 8x1 + 6x2 + 0s1 + 0s2

Batasan – batasan :
4x1- 2x2+ 1s1 + 1s2 = 60
2x1- 4x2+ 0s1 + 1s2 = 48
x1, x2,s1,s2 ≥ 0
Langkah 2 : Menyusun model dalam tabel simpleks

Bentuk program linier di atas apabila disusun dalam tabel awal simpleks di

tunjukkan pada tabel di bawah ini.

Langkah 3 : Menentukan kolom kunci

Karena kasusnya adalah , maksimasi maka pemilihan kolom kunci adalah

nilai (cj – zj) yang paling positif (positif terbesar). Pada tabel diatas kolom kuncinya

adalah kolom x1 di mana nilai (cj – zj) = 8

8 6 0 0
Variable tujuan

Dasar
0 60 4 2 1 0
0 48 2 4 0 1
0 0 0 0 0
8 6 0 0

Langkah 4 : Menentukan Baris Kunci

Kriteria baris kunci dipilih pada baris yang nilai rasio kuantitasnya adalah

positif terkecil. Tabel tersebut baris kuncinya adalah baris s1 karena nilai rasio

kuantitasnya adalah 15.

Langkah 5: Perubahan baris kunci dan baaris non kunci


Karena yang terpilih kolom kunci adalah x1 maka variable dasar s1 digantikan oleh

variable x1(sebagai variable pendatang) sedangkan nilai-nilai baris kunci baru di

peroleh dengan cara membaginya dengan nilai kunci (4). Sehingga di peroleh baris

kunci yang baru seperti terlihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel simpleks awal persoalan PT Dimensi

8 6 0 0
Variable tujuan Rasio
kuantitas
Dasar

0 60 4 2 1 0 60:4=15
0 48 2 4 0 1 48:2=24
0 0 0 0 0
8 6 0 0

Tabel Transformasi baris s1

8 6 0 0
Variable Tujua

Dasar n
8 15 1 1 1 0
2 4
Sedangkan baris selain baris kunci hitungannya sebagai berikut :

Baris baru selain baris kunci = baris lama – (rasio kuncix baris kunci lama)

Baris s2 akan berubah menjadi :

(0 48 2 4 0 1)

Baris baru = 2/4 ( 060 4 2 1 0)

(0 18 0 3 -1/2 1)

Nilai-nilai baru tersebut disusun kembali dalam tabel berikutnya sebagai hasil

iterasi pertama seperti berikut ini.

Tabel Hasil Transformasi pertama

8 6 0 0
Variable tujuan Rasio
kuantitas
Dasar
8 15 1 1 1 0 15:1/2 =30
2 4
0 18 0 3 1 1 18:3=6
2
120 8 4 2 0
0 2 -2 0

Langkah 6: Uji optimalitas


Karena pada baris (cj-Zj) masih ada yang bernilai politik (2) maka dilanjurkan

langkah perbaikan/tranformasi baris. Permata tentukan kolom kolom kunci dan

baris kunci. Pada Tabel di atas kolom kuncinya adalah kolom x2 di mana nilai

rasio kuantitasnya postif terkecil.

Baris kunci baru variable dasarnya s2 digantikan oleh x2 sebagai variable

pendatang, sedangkan nilai-nilai lainnya dibagi dengan angka kunci (3) sehingga

diperoleh :

Untuk baris selain baris kunci yaitu baris x1 akan berubah menjadi :

1 1
(8 15 1 2 4
0)

1 1
6
(0 18 0 3 -2 1) –

Baris baru =
1 1
(8 12 1 0 3
-
6
)

Sehingga hasil dari perubahan-perubahan di atas bila di susun dalam simpleks akan
terlihaat sebagai berikut :
Tabel Hasil Transfortasi ke dua

8 6 0 0
Variable tujuan Rasio
Dasar kuantitas
8 12 1 0 1 15:1/2 =30
3

1
6
6 6 0 1 1 18:3=6
-
2 6

1
3
132 8 6 5
3

2
3
5
0 0 - -
3

2
3

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai pada baris terakhir (cj-zj) sudah tidak ada lagi

yang bernilai positif, artinya tabel sudah optimal. Sehingga hasilnya terlihat bahwa

nilai maksimum laba adalah 132 dengan masing-masing variable x1= 12 dan x2= 6.

Anda mungkin juga menyukai