Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk
prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan
keuntungan/kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi
konsep (Crawford, 1994) adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika,
kebijakan, dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk
yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut.
5. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah
terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa
kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses
dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran
spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-
batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya
dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal
pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu
pengembangan, dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk
menyelesaikan proyek.
8. Analisis ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan
menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya
manufaktur dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu
kegiatan dalam tahap pengembangan.
9. Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk
baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk
dan proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan
awal sampai akhir.
10. Pemodelan dan pembuatan prototipe
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model
dan prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan
membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’
yang ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya,
sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.
Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup.
Siklus hidup produk biasa dikenal dengan istilah. Product Life Cycle (PLC), yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat suatu produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar. Daur hidup produk (PLC) merupakan konsep yang penting dalam
pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing
suatu produk. Ada berbagai pendapat mengenai tahap-tahap yang ada dalam PLC suatu
produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan
termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap-tahap PLC
terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth
(turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Selain itu ada juga pendapat
yang mengkategorikannya ke dalam tahap introduction, growth, maturity, saturation, dan
decline. Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam
empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity, dan decline.
Mengapa perlu adanya pengembangan produk, hal ini merupakan salah satu strategi untuk
memperpanjang daur hidup produk (life cycle product) sehingga produk tidak mengalami
tahap decline. Pengembangan produk ini diperlukan jika produk sudah memasuki tahap
maturity yaitu, dimana produk perusahaan mengalami titik jenuh, ditandai dengan tidak
terjadi penambahan konsumen sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu. Jika produk
sudah mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak segera melakukan strategi untuk menarik
perhatian konsumen dan para pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang
diperoleh semakin menurun serta penjualan yang cenderung turun.
Gambar 1. Siklus Hidup Produk
Selain karakteristik di atas, PLC juga memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak
pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki semua
tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan teknologi dan mode (fad).
Contohnya: produk-produk elektronik
b. Panjang suatu tahap PLC untuk tiap produk sangat bervariasi. Product category memiliki
PLC yang paling lama, product form cenderung mengikuti pola PLC standar (bentuk S),
sedangkan merek memiliki PLC yang paling pendek.
c. PLC dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak contoh perusahaan-
perusahaan yang berhasil memperpanjang PLC produknya sehingga penjualannya tidak
menurun tetapi malahan terus meningkat. Contoh Rinso yang berhasil memperpanjang
PLC-nya dengan memperkenalkan Rinso Baru, Rinso Ultra, Rinso Formula Plus, serta
Rinso Warna. Demikian pula halnya dengan Pepsodent yang memperkenalkan
Pepsodent yang khusus memelihara kesehatan gusi.
STUDI KASUS TERHADAP MINUMAN BERSERAT “VEGETA”
4. Promosi
Mengkombinasikan antara pendekatan di atas dan di bawah jalur produksi,
perusahaan membentuk program yang secara khusus disesuaikan dengan masing-
masing pasar dari setiap merek produksi. Untuk memperkenalkan produknya secara
maksimal dan mendapatkan citra media yang baik, perusahaan mengeluarkan biaya yang
tidak tanggung-tanggung untuk pembuatan iklan-iklan televisi. Sebagai konsekuensinya,
pengiklanan di atas jalur produksi lebih besar perbandingannya. Tingginya frekuensi
kemunculan produk pada program televisi setiap hari digunakan untuk membangun
kesadaran dan ingatan akan produk yang diperdagangkan. Meski konsep ini terbukti
efektif, perusahaan juga menggunakan alternatif lain seperti radio dan iklan cetak untuk
melengkapi kampanye promosi pada pasar-pasar tertentu. Bila dapat, orang-orang
terkenal dapat diekspos dalam menyampaikan pesan-pesan iklan untuk mendapatkan
afeksi individu dan menambah citra produk. Di bawah jalur, penggunaan Point-of-
Purchase (POP) bersama dengan bahan cetakan dan kemasan yang menarik perhatian
digunakan untuk mendukung promosi penjualan di rak-rak toko pengecer.
Penelitian pasar
Perusahaan mengerti bahwa pemasaran merupakan komunikasi dua arah.
Perusahaan memiliki departemen penelitian pasar dan secara berkala mengadakan
penelitian independen untuk meyakinkan terjadinya komunikasi antara perusahaan
dan konsumen. Baik penelitian kualitatif dan kuantitatif secara konstan dilakukan
untuk mengarahkan pembuatan keputusan yang strategis. Penelitian umum meliputi
segmentasi pasar, desain produk, penempatan produk, merek, kemasan, tema iklan
dan pelaksanaannya, distribusi, harga hingga promosi penjualan. Data mengenai
saham pasar, perkembangan dan kebutuhan pasar dimonitor secara periodik untuk
mengukur produktivitas setiap merek, selain untuk melihat kemungkinan dan potensi-
potensi baru.