tikelasl
i
Di
ahCat
u rW ulandar
i,Ket
u tSuryana,Ket
u tSuwi
tra
Bagian/SM F I
lmuPenyakitDal
am FK Unud/RSUPSanglahDenpasar
, Bal
i
e-mail: wulan_deca@yahoo.co.id
ABSTRACT
EFFECT OFVI
T AM I
N C ON C-
REACTI
VE PROTEI
N ASA I
M FLAM M ATI
ON M ARKER I
N REGULER
HEM ODYALI
SIS CHRONI
C KI
DNEY DI
SEASE PATI
ENTS
Oneofpossi
b l
etr
eat
mentt
odimi
n i
sht
h ei
n f
lammat
ioni
nregular
lyhemodial
y si
schronickidneydisease(
RHCKD)i
s
anti
o xidant.Ascorbicaci
dcani
n hibitnucl
earf
ac
κt
o r B(
NF- B)a
κ ct
ivat
ion,decr
easeC-
react
iveprotei
n(CRP)l
evel
s.Theobjec-
t
ivei
stodet
ermi
n ewhet
h erascorbicaci
d1000mgi
n t
ravenousl
ycandecr
easeCRPl
evel
sinRHCKD.Int
h i
srandomi
zedsi
n gle
bli
n dcontr
o l
ledcl
inicalt
rial
,thir
tyt
wopat
ientswer
erecr
u i
ted.CRP wasexami
n edatbasel
ineand4 weeks.Per
mutt
edblock
r
andomi
zat
ionwasdonet
orecei
v evit
ami
nC 1000mgorNaCL 0.
9% .CRP l
evel
swer
ecompar
edbet
weent
h et
wogroupsas
pri
mar
youtcome.Duri
n gst
u dy16pat
ientswer
erecei
v edi
.v.ascorbicaci
d1000mgand16pat
ientswer
erecei
v edNaCl0.
9%.
Oneofpat
ienti
nvit
ami
nC 1000mggroupwasdroppedoutduet
oinfect
ion.Duri
n gf
o l
low-
u p,bothgroupsshowedi
n cr
easedof
CRPamongascorbicaci
d1000mggroups(
from 1.
77 ± 1.
41 mg/Lbef
o r
eto1.
83± 1.
78 mg/Laf
terst
u dy;i
n cr
easeby0.
06± 1.
38
mg/L;95% CI -
0 .
20–0.
28 P= 0.
72)andamongNaCl0.
9% group (
from 2.
83± 2.
86mg/Lbef
o r
eto 2.
98 ± 3.
29mg/Laf
ter
st
u dyi
n cr
easeby0.
15± 1.
38 mg/L95% CI-0.
14 –0.
11 P=0.
82)
.Al
thoughCRPl
evel
swer
eincr
eased,nost
ati
sti
cal
lydif
fer
ent
ofCRPi
n cr
eamentinbothgroups.Theconcl
u si
o noft
h i
sst
u dyi
sascorbicaci
d1000mgduri
n g4 weekscannotdecr
easeCRP
l
evel
sinRHCKD.
Keywords:RHCKD,ascorbicaci
d1000mg,C-
react
iveprotei
n
PENDAHULUAN Berbagaihipotesi
stel
ahdikemukakanuntuk
menj
elaskanprosesat
eroskl
erosi
s.I
n f
lamasit
ampaknya
At
eroskl
erosi
smer
u pakanprosesmul
tif
akt
ori
al mempunyaiperananpenti
n gdal
am prosespat
o l
o gis
yang di
a waliol
e h berbagair
a ngsangant
e r
hadap t
ersebut.I
n f
lamasimenyebabkanpresi
p i
tasikaskade
endot
eli
um pembul
uhdar
ah.Di
sfungsiendot
elt
erj
adi pembent
ukanl
e siateroma sebagair
e spon cedera
karena r
a ngsangan awal yang di
tandai dengan vaskularmel
aluif
agosi
tli
p i
dolehmakrofag.Ber
b agai
peni
ngkat
andayaadesiendot
eli
umt
erhadapl
eukosi
tdan macam r
angsangani
nfl
amasit
ermasukreacti
ve oxy-
pl
atel
etser
tas
int
esi
smol
ekulvasoakt
if,s
itoki
ndanf
akt
or gen s
peces(
i ROS)dapatmengakti
v asipel
epasanI
L-1,
prokoagulan.Responpert
ahanani
n idit
andaidengan I
L-6dan TNF yangkemudi
an mer
angsangpel
epasan
per
u bahani
nfl
amasiyangkl
asi
kdandapatmenyebabkan CRPdanber
b agaimedi
atorinfl
amasiseper
timonocyte-
1
pembent
ukanpl
ak,obst
ruksil
umendanr
u pturplak. deri
vedmacrophage, endotheli
al cell, ti
ssue f
actor dan
1
pembentukan plak aterosklerotik. CRP berhubungan dengan peningkatan risiko infark
CRP merupakan protein darah yang terikat dengan miokard dan kematian kardiak mendadak. Pada pasien
C-polisakarida, pentamer 120 kDa. Kadarnya dapat gagal ginjal terjadi peningkatan CRP dan interleukin-6
meningkat 100 – 200 kali atau lebih tinggi pada inflamasi (IL-6) sebanyak 25% dari seluruh populasi dan adanya
sistemik yang menyebabkan kerusakan endotel. CRP hubungan terbalik antara kadar CRP dan IL-6 dengan
Berdasarkan rekomendasi dari Centers for Disease Con- Ada beberapa pendekatan terapeutik yang
trol and Prevention (CDC), cut offs point kadar CRP 3 mungkin bisa dilakukan untuk mengurangi risiko
mg/L digunakan untuk membedakan kelompok berlebihan akibat inflamasi pada gagal ginjal. Antara
penderita risiko rendah dan risiko tinggi terjadinya lain obat-obatan yang yang mengintervensi sistem an-
1,2
penyakit kardiovaskular. giotensin, aktivitas adrenergik terhadap anti inflamasi,
Peningkatan kadar CRP sebagai konsekuensi dari anti lipid, vitamin, antioksidan bahkan mungkin juga
individu perokok, diabetes mellitus, stroke, hipertensi, Vitamin C merupakan antioksidan yang larut
dislipidemia, gagal ginjal kronik. Pada pasien gagal dalam air. Baru-baru ini Dietary Reference Intake Panel
ginjal kronik dengan hemodialisis regular, proses of the Institute of Medicine merekomendasikan diet vi-
inflamasi yang terjadi tampak jelas. Proses inflamasi tamin C yang disarankan adalah 90 mg/hari untuk laki-
pada gagal ginjal kronik disebabkan oleh keterlibatan laki dan 75 mg/hari untuk wanita. Rekomendasi ini
berbagai macam faktor seperti akumulasi toksin uremia, berdasarkan data-data penelitian termasuk jumlah yang
malnutrisi, stress oksidatif, disregulasi metabolik dan diperlukan untuk memelihara konsentrasi netrofil
nutrisi, disfungsi imun, terapi farmakologi dan maksimum dengan ekskresi urine yang minimal. Vita-
3
ekstrakorporeal. min C dikatakan mempunyai efek antioksidan baik
Mortalitas pada pasien gagal ginjal tetap tinggi terhadap oksigen reaktif maupun nitrogen. Namun
sekitar 23%, walaupun telah banyak kemajuan di bidang efeknya terhadap biomarker inflamasi belum banyak
45% dari seluruh penyebab kematian. Komplikasi penelitiannya pada tahun 2004 mendapatkan penurunan
kardiovaskular yang disebabkan oleh penyakit kadar CRP sebesar 24% pada perokok aktif dan pasif
aterosklerosis merupakan penyebab utama kematian yang diberikan vitamin C 515 mg / hari selama dua
4,5
pada pasien gagal ginjal. bulan.
Faktor-faktor yang berperan dalam kerusakan Studi potong lintang terhadap 3258 laki-laki usia
arteri pada gagal ginjal bisa dari faktor risiko klasik, 60 – 79 tahun tanpa diagnosis infark miokard, stroke,
faktor risiko khusus seperti anemia, hiperparatiroidisme DM mendapatkan bahwa kadar plasma vitamin C, dan
sekunder, sampai faktor risiko yang baru ditemukan diet vitamin C secara signifikan berhubungan terbalik
seperti hiperhomosisteinemia, infeksi, akumulasi dari dengan kadar CRP dan tissue plasminogen activator (t-
6
endogenous inhibitor of nitric oxide synthase. PA) antigen yang merupakan suatu marker disfungsi
patogenesis aterosklerosis, yang ditunjukkan dengan Defisiensi vitamin C sering terjadi pada pasien
peningkatan kadar serum CRP pada lebih dari 70% GGHD akibat restriksi diet sayur dan buah untuk
selama dialisis serta kurangnya asupan akibat adanya yang tidak diinginkan atau atas keinginan penderita.
10
aktif vitamin C yaitu ascorbic acid.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Selama penelitian 32 pasien GGKHD dimasukkan
apakah pemberian vitamin C dapat menurunkan kadar ke dalam penelitian setelah dilakukan kriteria inklusi
CRP pada pasien gagal ginjal kronik dengan dan eksklusi, yang terdiri dari kelompok A (mendapat
BAHAN DAN CARA ang (53,1%) berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang
(46,9%) wanita.
Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis acak Didapatkan rata-rata umur kelompok vitamin C
terkontrol buta tunggal. Populasi terjangkau dalam 43,8 ± 8,51 tahun dengan umur paling muda dan paling
penelitian ini adalah pasien gagal ginjal yang menjalani tua masing-masing 31 tahun dan 65 tahun. Sedangkan
hemodialisis reguler dua kali seminggu paling sedikit rata-rata umur pada kelompok NaCl 0,9% 48,0 ± 8,40
tahun dengan umur paling muda 35 tahun dan paling
selama 3 bulan di unit hemodialisis Divisi Ginjal dan
CRP. Sampel kemudian dilakukan randomisasi dengan perlakuan selama 4 minggu. Namun pada akhir
permuted block randomization dengan komputer penelitian satu orang dari kelompok vitamin C dianggap
sehingga terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok A DO (drop out) karena dicurigai mengalami infeksi dan
adalah pasien yang mendapat vitamin C parenteral 1000 didukung oleh peningkatan kadar CRP setelah perlakuan
mg/5 mL merk EXTRACE pada setiap sesi dialisis > 10 mg/L (17,600 mg/L).
0,9%) 5 mL pada setiap sesi dialisis selama 4 minggu. Tabel 1. Karakteristik penderita
Tekanan darah
Post HD (mmHg) 138,8 ± 23,63 148,4 ± 24,34 diastolik post HD 88,1 ± 11,09 88,8 ± 10,25 0,87
Tekanan darah
Kolesterol 180,6 ± 26,08 176,9 ± 37,26 0,75
(mg/dL) 87,1 ± 9,49 87,4 ± 7,98 kelompok vitamin C dan NaCl 0,9%.
2
BMI (kg/m ) 22,4 ± 2,62 22,9 ± 2,46 awal dari 16 orang pada kelompok vitamin C 1000 mg,
menurun.
agregasi platelet. Tidak ada yang menderita penyakit hati
kronis, DM.
perlakuan
pada kelompok vitamin C 1000 mg dan NaCl 0,9%
Kelompok A Kelompok B
Meningkat 7 (43,75%) 8 (50%) 15 (46,88%) 1,77 1,83 - 0,06 - 0,20 0,72 2,83 2,98 - 0,15 - 0,14 0,82
Tetap 1 (6,25%) 0 (0 %) 1(3,12%) 1,41 1,78 1,38 0,28 2,86 3,29 1,38 0,11
5
perlakuan dengan analisis Shapiro Wilk didapatkan nilai 2,98
2,83
4 ±
Tabel 5. Beda rerata antara perlakuan kelompok vita- Proses oksidatif multipel terjadi baik sebagai mediator
min C 1000 mg dan NaCl 0,9% terhadap kadar CRP fisiologis dari sel normal dan sebagai mediator patologis
bila re a c t i v e o x y g e n s p e c i e s d i p r o d u k s i d e n g a n
Variabel Kelompok Kelompok Beda konsentrasi yang tidak sesuai pada lokasi yang tidak
(mg/L)
perubahan fisiologi, seluler dan biokimia namun tidak
CRP setelah 1,83 ± 1,78 2,98 ± 3,29 -1,15 -3,11 – 0,81 0,24 11
tampak pada tingkat sistemik.
perlakuan
Faktor intrinsik yang berhubungan dengan uremia
(mg/L)
Dengan analisis ANCOVA dilakukan adjustment inflamasi. Sebagian besar pasien GGHD mempunyai
peranan faktor-faktor seperti hipertensi, kolesterol to- kadar sitokin dan mediator inflamasi yang tinggi.Terapi
tal, trigliserida, LDL, HDL terhadap kadar CRP. pengganti ginjal dan intervensi farmakologi bisa
Pemberian vitamin C 1000 mg dan NaCl 0,9% selama 4 menambah komplikasi inflamasi kronis dan juga
minggu terhadap kadar CRP hasilnya tetap tidak berperan dalam mengurangi faktor yang menyebabkan
bermakna (F = 0,17 ; P = 0,69). inflamasi kronis. Dengan kata lain beberapa terapi bisa
Tabel 6. Pengaruh beberapa variabel terhadap penu- dengan uremia, sebagian lagi berperan dalam
11,13
runan kadar CRP setelah perlakuan pembentukannya.
Kelompok vitamin C dan NaCl 0,9% 0,17 0,69 kurangnya asupan akibat adanya sindrom uremia.
4,10
berusaha untuk mengetahui mekanisme kerja vitamin C ANCOVA dilakukan adjustment terhadap faktor-faktor
terutama terhadap plak aterosklerosis. Konsentrasi hipertensi, kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan
fisiologis vitamin C secara in vitro dapat menghambat HDL, pemberian vitamin C 1000 mg dan NaCl 0,9%
15
penting selama aterogenesis dan juga meningkatkan Chien et al. dalam penelitiannya pada tahun
sintesis dan aktivitas NO. Vitamin C juga mempunyai 2004 menyebutkan bahwa pemberian 2,5 gram vitamin
efek antiinflamasi termasuk menurunkan adesi leukosit C parenteral 2 kali seminggu pada setiap sesi dialisis
pada endotelium dan meningkatkan bioavailability selama 6 bulan dapat menurunkan stres oksidatif pada
ateroprotektif NO. Vitamin C juga menghambat aktivasi pasien GGKHD. Selain itu terjadi penurunan kadar CRP
nuclear factor κB (NF- κB) yang merupakan pengatur yang signifikan (dari 1,33 ± 0,36 mg /L menjadi 0,28 ±
utama ekspresi gen inflamasi. Pemberian vitamin C 0,09 mg/L, P < 0,05). Sedangkan penelitian ini tidak
dapat memperbaiki disfungsi endotel pada pasien mendapatkan perubahan kadar CRP yang bermakna.
hiperkolesterolemia. Efek vitamin C pada plak yang Pada penelitian ini juga didapatkan peningkatan kadar
mengandung kolagen menambah teori-teori rasional CRP setelah intervensi baik pada kelompok vitamin C
penggunaan vitamin C pada pasien dengan risiko 1000 mg maupun kelompok NaCl 0,9%. Peningkatan
14
aterosklerosis. kadar CRP pada kelompok NaCl 0,9% lebih tinggi
Penelitian tentang pengaruh vitamin C terhadap daripada kelompok vitamin C 1000 mg (0,06 ± 1,38 mg/
biomarker inflamasi pada pasien dengan risiko L, IK 95% -0,20 – 0,28 P = 0,72 vs 0,15 ± 1,38 mg/
perkembangan aterosklerosis dan penyakit L, IK 95% -0,14 – 0,11 P = 0,82), walaupun secara
kardiovaskular belum banyak dilakukan. Beberapa statistik peningkatan ini tidak bermakna. Penelitian
peneliti melakukan studi terhadap kelompok dengan Chien dilakukan selama 6 bulan dengan pemberian vi-
risiko penyakit kardiovaskular seperti penderita DM, tamin C intravena 2,5 mg. Sedangkan penelitian ini
perokok dan pasien gagal ginjal kronik. Penelitian hanya berlangsung selama 4 minggu dengan pemberian
pengaruh vitamin C terhadap kadar CRP sebagai pet- vitamin C intravena 1000 mg. Kemungkinan jangka
anda inflamasi pada pasien GGKHD sangat terbatas waktu penelitian yang singkat dan dosis yang lebih kecil
dengan hasil yang bervariasi. menyebabkan hasil yang didapatkan tidak signifikan.
Penelitian ini mendapatkan hasil kadar CRP Penyebab meningkatnya risiko inflamasi derajat rendah
sebesar 1,77
± 1,41 mg/L pada kelompok vitamin C 1000 pada pasien GGKHD sangat kompleks dan bervariasi
mg dan 2,83 ± 2,86 mg/L pada kelompok NaCl 0,9% . baik yang berhubungan dengan dialisis maupun yang
Hasil kadar CRP pada kedua kelompok ini lebih rendah tidak berhubungan dengan dialisis. Kombinasi antara
dibandingkan penelitian oleh Fumeron yaitu 7,4 ± 6,3 gangguan respon imun dengan stimulasi imun yang per-
10
mg/L dan 3,4 ± 2,0 mg/L. Sedangkan penelitian yang sisten berperan penting dalam proses inflamasi derajat
15
dilakukan Chien et al. pada tahun 2004 mendapatkan rendah dan perubahan keseimbangan sitokin pada pasien
12
kadar CRP yang lebih rendah yaitu 1,33 ± 0,36 mg/L GGKHD.
pada kelompok vitamin C dan 1,18 ± 0,38 mg/L pada Dalam penelitian ini ada beberapa variabel luar
kelompok tanpa vitamin C. yang dapat mempengaruhi inflamasi dan kadar CRP.
Pada penelitian ini tidak didapatkan perubahan Diantaranya adalah kondisi uremia dan asidosis, mem-
kadar CRP yang bermakna pada kelompok vitamin C bran bioinkompatibilitas, dialisat dan AV shunt. Varia-
pengaruhnya terhadap inflamasi yang terjadi pada pasien selama 8 minggu kepada 15 sukarelawan dan terjadi
sehingga sulit untuk dikendalikan. Mengingat demikian penurunan 1,5 – 2 kali malondiadelhyd yang merupakan
10
pasien GGKHD maka kemungkinan penyebab hasil Fumeron et al. mengatakan bahwa bukan hanya
penelitian ini tidak bermakna adalah karena kesulitan terjadi defisiensi vitamin C secara kuantitatif tapi juga kualitatif.
peneliti untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut. Dewasa ini pada pasien GGKHD direkomendasikan vitamin
Penelitian tentang pengaruh vitamin C terhadap C 1 – 1,5 gram /minggu atau 300 mg vitamin C parenteral
biomarker inflamasi pada pasien GGKHD masih setiap sesi dialisis untuk mengkompensasi defisiensi subklinis,
terbatas. Beberapa studi meneliti pengaruh vitamin C walaupun belum banyak data yang mendukung rekomendasi
pada kelompok penderita penyakit kronis dan kelompok ini. Penelitian ini seharusnya terlebih dahulu mengukur kadar
perokok. Hasil penelitian tersebut masih kontradiktif. vitamin C total plasma sehingga betul-betul diketahui apakah
Block et al.
8
pada tahun 2004 meneliti pengaruh pasien dalam kondisi defisiensi vitamin C atau tidak. Dan
pemberian vitamin C sebesar 515 mg/hari selama 8 inipun akan berpengaruh terhadap pertimbangan pemberian
21
kadar CRP 24% (95% CI, -38,9 – -5,5%p = 0,0036). Deicher et al. pada tahun 2005 meneliti 138
Pemberian vitamin C sebesar 2 gram/hari selama 10 orang pasien GGKHD dan mendapatkan 66,7% dian-
hari dapat mengurangi adesi monosit pada individu pero- taranya dengan kadar total vitamin C plasma < 60 µmol/
kok. L. Pada kelompok ini didapatkan kadar CRP yang lebih
Hasil yang kontradiktif didapatkan oleh Weissinger tinggi dibandingkan dengan kelompok dengan total vi-
et al.
16
pada tahun 2005 yang meneliti efek vitamin C tamin C plasma ≥ 60 µmol/L yaitu 9,8 mg/l (5,5 – 16,6)
terhadap fungsi endotel serta kadar s-VCAM-1, IL-6 dan vs 8,2 mg/l (5,5 – 13,5) namun perbedaan ini secara sta-
TNF- αpada pasien DM dengan PJK, DM tanpa PJK dan tistik tidak bermakna. Deicher mendapatkan
pada pasien non DM. Pemberian vitamin C 2 gram/hari peningkatan risiko 3,9 kali lebih tinggi untuk terjadinya
selama 4 minggu secara signifikan dapat meningkatkan komplikasi kardiovaskular pada kelompok dengan total
respon vasodilatasi terhadap hiperemia reaktif pada pasien vitamin C plasma < 60 µmol/L. Pada penelitian ini tidak
DM dngan PJK namun tidak mempunyi efek terhadap dilakukan pengukuran kadar vitamin C plasma karena
kadar sVCAM-1, IL-6, TNF- α. keterbatasan fasilitas sehingga tidak diketahui status
Lu et al.
17
tahun 2005 meneliti efek vitamin C vitamin C penderita yang sesungguhnya dan mungkin
terhadap mikrosirkulasi pasien DM tipe II. Setelah ini juga sebagai salah satu faktor yang menyebabkan
20
pemberian vitamin C 1 gram/hari selama 2 minggu hasil penelitian tidak bermakna.
Carr menghimpun beberapa hasil penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa
tentang efek vitamin C terhadap biomarker oksidasi lipid. pemberian vitamin C 1000 mg intravena selama 4
18
Harrats et al. Pada tahun 1998 meneliti terjadinya minggu tidak dapat menurunkan kadar CRP pada pasien
Transplantation 2005;20:1874-9.
2. Roberts WL. CDC/AHA Workshop on marker of
cardiomyopathy ini patients undergoing long-term 14. Libby P, Aikawa M. Vitamin C, collagen, and cracks
sociation 2003;290:353-9.
15. Chien CT, Chang WT, Chen HW, et al. Ascorbate
Purification 2000;18:183-90.
16. Weissinger EM, Nguyen-Khoa T, Fumeron C, et
agent? American Journal Clinical Nutrition ascorbic acid onmicrocirculation in patients with
2006;83:525-6.
18. Carr AC, Frei B. Toward a new recommended risk factor for cardiovascular morbidity and
dietary allowance for vitamin c based on anti- mortality in hemodialysis patients. Journal of Ame-
oxidant and health effects in humans. American rican Society of Nephrology 2005;16:1811-8.
19. Naidu KA. Vitamin C in human health and dis- disease and hemodialysis patients. Kidney and
Journal 2003;2:1-29.