Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Tidak bisa kita hindari bahwa kemajuan jaman sampai saat ini sudah banyak
berperan penting dalam membantu keseharian kita sehari-hari, tidak lain
dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, akan tetapi peranan iptek
tersebut tidak hanya bermanfaat bagi membantu tugas kita dalam keseharian,
akan tetapi dalam dunia pendidikan sekarang ini kemajuan teknologi sudah
mulai dipergunakan dan dimanfaatkan perannya.
Hal itu bisa kita lihat dari sudah banyaknya sekolah- sekolah dan lembaga-
lebaga pendidikan lainnya yang menggunakan teknologi sebagai media dan
alat peraga dalam sebuah pembelajaran. Hal tersebut dalam dunia pendidikan
lebih di kenal dengan nama TIK yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi,
TIK disini merupakan bagian kecil dari hasil perkembangan modern dalam
IPTEK.
TIK tidak hanya digunakan untuk kalangan sekolah tinggi atau perguruan
tinggi, akan tetapi pada saat sekarang ini TIK sudah bisa dan dapat digunakan
untuk proses pembelejaran bagi para siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers,
Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991 “Information
Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and
microelectronic) means.” Here handling includes transfer. Processing, storage
and access, IT special concern being the use of hardware and software for
these tasks for the benefit of individual people and society as a whole” .
Dari penjelasan di atas : kebutuhan manusia didalam mengambil dan
memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks social
yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual dan
masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.
Information Technology in the National Curriculum, England and Wales,
1995 “Information technology (IT) capability is characterized by an ability to
use effectively IT tools an information source to analyse, process an present
information, and to model, measure an control external events.
This Involve :
Using information sourcxes and IT tools to solve problems
Using it tools and information source, sich as computer systems and
software packages, to support learning in variety contexts;
Understanding the implication of IT for working life and society.
Pupils should be given opportunities, where appropriate, to develop and apply
their IT capability in their study of National Curriculum subjects.”
Berdasarkan beberapa definisi di atas bahwa TIK merupakan suatu alat bantu
atau media yang dapat dipergunakan oleh para pengajar sebagai fasilitas untuk
memberikan pengajaran di Sekolah, dengan TIK ini pembelejaran akan lebih
berfariatif, akibat kecanggihan teknologi sampai saat ini, proses pembelajaran
sekarang berbeda dengan proses pembelajaran dahulu yang biasanya proses
pembelajaran dilaksanakan di kelas atau ruangan, namun dengan TIK ini
pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruangan atau dikelas akan tetapi dapat
menggunakan TIK dengan sistem on-line, dimana guru/pengajar bisa tidak
secara langsung berada di tempat yang sama ketika pembelajaran berlangsung,
akan tetapi guru dan siswa berbeda tempat atau lokasinya, selain itu masih
bnanyak aat batu atau media selain yang dijelaskan barusan untuk bisa di
pakai sebagai rujukan bagi terciptanya suatu pembelajaran yang lebih inovatif
dan kreatif bagi anak Sekolah Dasar.
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama
di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan
komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi
yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam
dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai
dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia
pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak
hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang
berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai
masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta
untuk memfasilitasinya.
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi
dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama
yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai
akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu media
pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal
walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan
semua orang.
Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk
membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama
dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan
institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif
untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan
waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia
pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran
distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode
alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini
diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat
keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning
sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-
ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.
Dalam pengaksesan dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah
diperlukan, karena melalui internet seseorang dapat mengirim file atau meng-
upload file yang ingin dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang
dapat mengakses file yang ingin dicari. Selain metode distance learning,
masih banyak metode-metode lain yang sangat membantu dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
diantaranya dengan adanya modul-modul pembelajaran gratis yang tersedia,
portal pembelajaran online, dll.
Hal itu telah menguban peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru
telah berubah dari:
1. sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi,
dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran,
pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar;
2. dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,
menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung
jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan
yaitu:
1. dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses
pembelajaran,
2. dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan
berbagai pengetahuan,
3. dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi
pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
Peran guru
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki
kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan
baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran
dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting
dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah
kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai
pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah
peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan
hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing
Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan
bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu
guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan,
pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus
memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan
cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru
hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara
yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih
hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan
itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan
kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu
menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan
perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada
jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami
kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai
manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-
luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan
mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai
partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku
belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru
bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator
pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi
seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku
menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat
kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab
dalam berbagai kegiatan lain di luiar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus
secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta
meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu
kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai
tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku,
melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya
inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan
komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionalismenya.
Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK
dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran
teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan
perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan
perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika
kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi
pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh
sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan
madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar
ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi
lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program
Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan
pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai
program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan
TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan.
Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan
sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network)
Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV
pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk
mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan
daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan
kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan
semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah
di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan
oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/
RightHandRule/RightHandRule.html
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen
dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips.
Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi
kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu
bulan.
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang
lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web,
misalnya menggunakan moodle. Kami berikan contoh bentuk kelas maya yang
sedang di kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan
mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Seorang guru memperoleh
kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil
ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung
kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.