Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dunia pendidikan sekarang ini sudah mengalami banyak perubahan dan
kemajuan, hal ini terlihat dengan adanya beberapa system serta UU tentang
Pendidikan, yang sudah sedemikian bagus dirancang sebagai wahana untuk
menjalankan suatu kurikulum pendidikan. Dalam pendidikan sekirannya tidak
akan terlepas dari komponen-komponen utama yaitu adanya kurikulum,
peserta didik, pengajar, sarana dan prasarana. Untuk itu yang menjadi tulang
punggung untuk secara langsug terjun bersama perserta didik tidak lain adalah
seorang staf pengajar atau guru.

Tidak bisa kita hindari bahwa kemajuan jaman sampai saat ini sudah banyak
berperan penting dalam membantu keseharian kita sehari-hari, tidak lain
dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, akan tetapi peranan iptek
tersebut tidak hanya bermanfaat bagi membantu tugas kita dalam keseharian,
akan tetapi dalam dunia pendidikan sekarang ini kemajuan teknologi sudah
mulai dipergunakan dan dimanfaatkan perannya.

Hal itu bisa kita lihat dari sudah banyaknya sekolah- sekolah dan lembaga-
lebaga pendidikan lainnya yang menggunakan teknologi sebagai media dan
alat peraga dalam sebuah pembelajaran. Hal tersebut dalam dunia pendidikan
lebih di kenal dengan nama TIK yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi,
TIK disini merupakan bagian kecil dari hasil perkembangan modern dalam
IPTEK.

TIK tidak hanya digunakan untuk kalangan sekolah tinggi atau perguruan
tinggi, akan tetapi pada saat sekarang ini TIK sudah bisa dan dapat digunakan
untuk proses pembelejaran bagi para siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers,
Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991 “Information
Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and
microelectronic) means.” Here handling includes transfer. Processing, storage
and access, IT special concern being the use of hardware and software for
these tasks for the benefit of individual people and society as a whole” .
Dari penjelasan di atas : kebutuhan manusia didalam mengambil dan
memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks social
yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual dan
masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.
Information Technology in the National Curriculum, England and Wales,
1995 “Information technology (IT) capability is characterized by an ability to
use effectively IT tools an information source to analyse, process an present
information, and to model, measure an control external events.
This Involve :
 Using information sourcxes and IT tools to solve problems
 Using it tools and information source, sich as computer systems and
software packages, to support learning in variety contexts;
 Understanding the implication of IT for working life and society.
Pupils should be given opportunities, where appropriate, to develop and apply
their IT capability in their study of National Curriculum subjects.”

Dari penjelasan di atas : nampaknya terdapat acuan kemampuan TIK yang


hendak dicapai dan system nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari
yang hendak dibelajarkan, seperti nilai apa yang perlu dikembangkan dalam
suatu system social masyarakat berkenaan dengan kemampuan menggunakan
TIK.
Menurut Puskur Diknas Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi.
 Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi.
 Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.

Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang


tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.

Menurut anatta sannai, Jakarta Indonesia, 2004 Teknologi Informasi dan


komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh
pengetahuan antara seseorang kepada oranglain. Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi.

Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan


penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam pengembangan, sehingga model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang menggambarkan prosedure yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Teknologi Informasi dan Komunikasi berfungsi sebagai pedoman para
perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
activitas belajar mengajar. Dengan demikian aktivitas belajar mengajar benar-
benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis (Budi
Setyono : 2006 ).

Berdasarkan beberapa definisi di atas bahwa TIK merupakan suatu alat bantu
atau media yang dapat dipergunakan oleh para pengajar sebagai fasilitas untuk
memberikan pengajaran di Sekolah, dengan TIK ini pembelejaran akan lebih
berfariatif, akibat kecanggihan teknologi sampai saat ini, proses pembelajaran
sekarang berbeda dengan proses pembelajaran dahulu yang biasanya proses
pembelajaran dilaksanakan di kelas atau ruangan, namun dengan TIK ini
pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruangan atau dikelas akan tetapi dapat
menggunakan TIK dengan sistem on-line, dimana guru/pengajar bisa tidak
secara langsung berada di tempat yang sama ketika pembelajaran berlangsung,
akan tetapi guru dan siswa berbeda tempat atau lokasinya, selain itu masih
bnanyak aat batu atau media selain yang dijelaskan barusan untuk bisa di
pakai sebagai rujukan bagi terciptanya suatu pembelajaran yang lebih inovatif
dan kreatif bagi anak Sekolah Dasar.

B. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang


Pendidikan di Indonesia

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu


pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, 2006: 6).

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama
di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan
komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi
yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam
dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai
dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia
pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak
hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang
berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai
masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta
untuk memfasilitasinya.

Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana


ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan
kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah
yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di
Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata,
sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah
menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian
perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.

Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi
dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama
yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai
akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu media
pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal
walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan
semua orang.

Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk
membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama
dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan
institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif
untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan
waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia
pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran
distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode
alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini
diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat
keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning
sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-
ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.
Dalam pengaksesan dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah
diperlukan, karena melalui internet seseorang dapat mengirim file atau meng-
upload file yang ingin dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang
dapat mengakses file yang ingin dicari. Selain metode distance learning,
masih banyak metode-metode lain yang sangat membantu dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
diantaranya dengan adanya modul-modul pembelajaran gratis yang tersedia,
portal pembelajaran online, dll.

Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal. Peran pemerintah
sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan
dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah di
negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang
penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada
daerah atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi pada saat sekarang ini,
karena pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung perkembangan
teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah
penting.

Dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh


terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran
teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan adanya
teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dapat
diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan kita
dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan
sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka
dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.

C.PERAN TIK DALAM PEMBELAJARAN


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada
lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:

 Dari pelatihan ke penampilan,

 Dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja,

 Dari kertas ke “online” atau saluran,

 Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,

 dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan


media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru
dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa.
Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas
dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya,
yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah
lain yang makin poluper saat ini ialah e-
learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28),
e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
1. e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,
menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
2. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar,
3. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
balik paradigma pembelajaran tradisional.
Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran
yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer
Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic
Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated
Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing,
WBT (Web-Based Training), dsb.
Satu bentuk produk TIK adalah internet yang berkembang pesat di
penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan
dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai
aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era
globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan
terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas
kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses
ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada
glirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam
kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi
revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai
bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu
kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan
perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak
terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan.
Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam
menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk
beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah
pembelajaran yang berbeda dengan
proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka
antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa
mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet
yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi
dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan
jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses
pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer
dan internet sebagai alat bantu utama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27
Agustus 1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema “Asia in the New
Millenium” yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan
perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek seperti
ekonomi, politik, agama, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dsb. termasuk
di dalamnya pengaruh revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan.
Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh
Robin Paul Ajjelo dengan judul “Rebooting:The Mind Starts at School”.
Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millenium yang
akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu
dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi
format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di
masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas
maya” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara
individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “interactive
learning” atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet. Anak-
anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran
secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar
dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang
sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat
atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan
dirinya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih
kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi
anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran
maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi.
Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran
sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas.
Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang
isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini,
akan tetapi berupa:
1. komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan
materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau
didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara,
2. Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode
sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.
3. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet,
permainan, musik, dan TV,
4. alat-alat musik,
5. alat olah raga, dan
6. bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu
nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan
internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara
lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah
dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari.
Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual
sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi
yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet
sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap
informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah
dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan
peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan,
menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki
kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan
demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk
membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing. Pergeseran
pandangan tentang pembelajaran Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam
memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:
1. siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet
dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru,
2. harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural
bagi siswa dan guru, dan

3. guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan


alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar
mencaqpai standar akademik.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran
pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam
pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang),
proses pembelajaran dipandang sebagai:
1. sesuatu yang sulit dan berat,
2. upaya mengisi kekurangan siswa,
3. satu proses transfer dan penerimaan informasi,
4. proses individual atau soliter,
5. kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada
satuan-satuan kecil dan terisolasi,
6. suatu proses linear.
Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan
mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai:
1. proses alami,
2. proses sosial,
3. proses aktif dan pasif,
4. proses linear dan atau tidak linear,
5. proses yang berlangsung integratif dan kontekstual,
6. aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan
kulktur siswa,
7. aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan
pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok.

Hal itu telah menguban peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru
telah berubah dari:
1. sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi,
dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran,
pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar;
2. dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,
menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung
jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan
yaitu:
1. dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses
pembelajaran,
2. dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan
berbagai pengetahuan,
3. dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi
pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.

Kreativitas dan kemandirian belajar


Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana
dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti
terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK
telah memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan,
efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan
meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber
daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan
terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan
yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas
dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi
yang dimilikinya. Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini
kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan
berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa
alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk
mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat
menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas
dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas
merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian,
dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi
yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi
resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor,
selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain,
dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat
ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat
diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian
merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah
tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang
ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap
pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan
dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal.
Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan
kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat
menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat
dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK
siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan
mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan
yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal
pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan
komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

Peran guru
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki
kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan
baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran
dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting
dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah
kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai
pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah
peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan
hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing
Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan
bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu
guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan,
pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus
memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan
cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru
hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara
yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih
hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan
itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan
kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu
menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan
perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada
jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami
kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai
manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-
luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan
mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai
partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku
belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru
bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator
pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi
seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku
menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat
kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab
dalam berbagai kegiatan lain di luiar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus
secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta
meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu
kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai
tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku,
melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya
inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan
komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionalismenya.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


DAN KOMUNIKASI SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan
di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada
awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran
pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word,
excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum
baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK
mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.
Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi
·  Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat
dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara
tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan
belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi,
mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi
mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya ·
Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa
dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami
penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi
informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien
dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa
akan dengan
cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan
kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa
implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

· Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu


Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
· Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk
mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa
melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan
lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai
aktifitas dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan
mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi
informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.

Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK
dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran
teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan
perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan
perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika
kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi
pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh
sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan
madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar
ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi
lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program
Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan
pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai
program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1.    Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan
TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan.
Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan
sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network)
Kota.
2.    Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV
pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk
mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan
daerah.
3.    Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan
kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan
semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah
di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan
oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri


Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai
media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis
Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara
menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan
pengembangan TIK, diantaranya:
1.  Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara
Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah.
2.  Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun
sistem dan jaringan yang sudah dimiliki
4.  Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
6.  Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf
lainnya.
7.  Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
8.  Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
9.  Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
10.  Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang
terjadi.
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap
di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru
dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis
madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan
teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan
software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK
sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis
metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran diantaranya:
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan
OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan
sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita
memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga
tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap
materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan
kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan
suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang
benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini
siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil
kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi
yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya
tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang
kita bisa mengakses internet dengan alamat

http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/

RightHandRule/RightHandRule.html
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen
dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips.
Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi
kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu
bulan.
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang
lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web,
misalnya menggunakan moodle. Kami berikan contoh bentuk kelas maya yang
sedang di kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan
mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Seorang guru memperoleh
kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil
ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung
kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.

Setyono, budy.dkk.2006. Media Pembelajaran Berbasis


Computer Assited Intruction. Yogyakarta : Ardana Media
– http://upi0608528.blog.upi.edu/2009/07/02/potensi-
teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-peningkatan-
mutu-pemb
– http://duniatik.blogspot.com/2008/02/pengertian-
teknologi-informasi-dan.html
– http://iinsetiyaningsih.wordpress.com/2009/01/13/penger
tian-tik-2/
– http://seminar.teknodik.net/?p=301
25

Anda mungkin juga menyukai