Chapter I
Chapter I
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi dan antropologi ekonomi adalah dua disiplin ilmu yang
saat itu menaruh perhatian kepada masyarakat tradisional dan pedesaan dengan
juga agama, teknologi, ekologi, politik dan organisasi sosial (Dalton dalam
Sairin,2001;39).
yang berdimensi luas, akan tetapi seperti yang diuraikan di awal disiplin ilmu ini
Perhatian ini dirasa perlu sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi
dimensi sosial budaya yang muncul pada proses ekonomi pasar tersebut. Hal ini
Sairin,2001;40).
melihat dan membahas lebih jauh gejala-gejala sosial budaya terutama gejala
ini kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu lembaga ekonomi keuangan
Bank dan lembaga ekonomi keuangan bukan bank. Lembaga keuangan Bank
seperti Bank Syari’ah, dan lembaga keuangan syari’ah bukan bank seperti baitul
(www.dakwatuna.com).
12
Universitas Sumatera Utara
Ada hal menarik dalam sistem ekonomi syari’ah yang di praktikkan oleh
memiliki tujuan yang sama yaitu pemerataan distribusi kekayaan. Islam memang
secara menyeluruh.
miskin, dan kekurangan, seperti dalam QS al-Hajj (22): 28; al-Baqarah (2): 177,
184, 215; al-Insan (76): 8, al-Fajr (90):13-14; dan al-Maidah (5): 89. Al-Quran
menyatakan bahwa dalam setiap harta terdapat hak bagi orang miskin. Allah Swt.
berfirman:
Pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta-
minta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (QS adz-Dzariyat
(51): 19).
13
Universitas Sumatera Utara
(http://hayanmahdi.multiply.com/journal/item/9). Di antara dalil absahnya
mengatur mekanisme ini, antara lain adanya larangan berbagai praktik yang
namun karena rekayasa pemilik barang. Demikian pula penimbunan emas dan
perak, hal ini sesuai dengan dalil yang ada pada Al-Qur’an, dimana Allah
berfirman : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
mereka akan mendapat) siksa yang pedih” (Q.S.9:34). Kedua logam mulia itu
dalam mekanisme pasar berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange), oleh
karenanya sebagai alat tukar (emas dan perak) memiliki kedudukan sangat
strategis. Akibatnya, jika emas dan perak ditarik dari pasar akan berakibat pada
perekonomian.
Praktik penipuan juga berdampak buruk, baik penipuan pada komoditas dan
Praktik curang itu juga akan menciptakan ketimpangan harga, karena pada
14
Universitas Sumatera Utara
umumnya seseorang bersedia melakukan pertukaran barang dan jasa karena ada
unsur kesetaraan. Itulah sebabnya, harga barang ditentukan oleh kualitas barang,
namun akibat praktik at-tadlîs yakni menutupi keburukan atau cacat pada
penjual atau pembeli mau melakukan transaksi dengan harga yang terlalu murah
atau terlalu mahal. Semua praktik tersebut jelas dapat mengakibatkan harga yang
tidak stabil.
Apabila berbagai hukum (baik itu larangan dan perintah) itu dipraktikkan,
akan tercipta pasar yang benar-benar bersih dan baik. Produsen yang
Kendati telah tercipta pasar yang bersih, tetap saja ada orang-orang yang
tersingkir dari mekanisme pasar itu dengan berbagai sebab, seperti cacat fisik
maupun non-fisik, keterampilan dan keahlian yang kurang, modal yang sedikit,
tidak bisa ‘menjual’ sesuatu, maka mereka pun tidak bisa memperoleh hasil
15
Universitas Sumatera Utara
Itulah sebabnya untuk menjawab pertanyaan tadi Islam memberikan solusi,
satu pihak kepada pihak lain tanpa meminta timbal balik. Mekanisme ini
dalam hal pemenuhan kebutuhan hidupnya. Lebih dari itu, mereka diharapkan
dapat bangkit untuk kembali berkompetisi dalam mekanisme pasar dengan modal
Aliran barang dan jasa yang tidak melalui mekanisme pasar cukup banyak
dalam Islam, contohnya adalah zakat, dan pinjaman (qardh), dan qardhul hasan.
Islam mewajibkan orang kaya membayar zakat, zakat itu kemudian disalurkan
miskin dan membutuhkan pertolongan. Selain zakat, ada juga infak dan sedekah
pengembalian (imbalan). Demikian pula hibah, hadiah, dan wasiat termasuk pula
dua mekanisme itulah (yaitu mekanisme pasar dan nonpasar) yang dapat
16
Universitas Sumatera Utara
Mengingat banyaknya lembaga syari’ah yang ada, maka penelitian ini
nantinya akan difokuskan pada salah satu lembaga syari’ah dan lembaga syari’ah
koperasi syari’ah sebagai fokus penelitian bukanlah tanpa alasan, alasan yang
pertama koperasi merupakan salah satu lembaga yang paling cocok dengan
perkembangan yang berarti, alasan ketiga adalah sistem yang dipakai di setiap
lembaga ekonomi syari’ah adalah sama yaitu sistem ekonomi Islam yang
Dari Uraian yang ada pada latar belakang masalah tersebut maka penelitian
karena pada saat kegiatan operasional inilah dijumpai mekanisme pasar dan non-
pasar.
berjalan dengan baik dan menjadi harapan perbaikan kondisi ekonomi para
anggotanya.
17
Universitas Sumatera Utara
I.4. Manfaat Penelitian
penelitian ini menjadi referensi bagi dunia antropologi dalam memahami koperasi
Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan analisis bagi pemerintah untuk
koperasi syari’ah. Proses pertukaran tersebut akan penulis lihat pada kegiatan
pustaka.
sekitar kota Medan, lebih khususnya lagi peneliti melakukan kajian pada koperasi
syari’ah yang berada di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara yaitu Koperasi
Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM). Ada tiga alasan utama mengapa penelitian ini
dilakukan pada satu koperasi saja, alasan pertama adalah mempermudah fokus
kajian penelitian, yang kedua adalah pada prinsipnya penerapan aturan syari’ah di
setiap koperasi syari’ah adalah sama karena sumber utama dari aturan tersebut
adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan yang ketiga adalah koperasi ini merupakan
mahasiswa.
18
Universitas Sumatera Utara
I.6. Tinjauan Pustaka
pencarian atau sistem ekonomi hanya terbatas kepada sistem-sistem yang bersifat
suatu suku bangsa secara holistik. Berbagai sistem tersebut adalah : (i) berburu
dan meramu; (ii) beternak; (iii) bercocok tanam di ladang; (iv) menangkap ikan;
tangga yang biasanya terlupakan oleh para ahli ekonomi. Akhir-akhir ini ada pula
beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli antropologi terhadap aktivitas-
luas, tetapi biasanya para ahli antropologi membatasi diri terhadap aktivitas
Indonesia sekarang juga ada yang mempelajari pedagang kaki lima, atau para
memiliki volume modal yang terbatas dan pilihannya jatuh kepada lembaga
koperasi syari’ah yang ada di kalangan mahasiswa dan masyarakat kota, terutama
bawah.
19
Universitas Sumatera Utara
Ilmu ekononomi dan antropologi ekonomi merupakan dua hal yang berbeda.
juga agama, teknologi, ekologi, politik dan organisasi sosial (Dalton dalam
Sairin,2001;39).
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Marcell Mauss (1992),
(total system) dimana setiap unsur dari kedudukan atau harta milik terlibat di
dalamnya dan berlaku bagi setiap anggota masyarakat yang bersangkutan. Setiap
pemberian dalam tukar menuukar tersebut harus dikembalikan dalam suatu cara
khusus yang menghasilkan suatu lingkaran kegiatan yang tidak ada habis-
barang yang telah diterima harus dapat mengimbangi nilai barang yang telah
dari kelompok yang bersangkutan, apa yang saling dipertukarkan dilihat oleh
pengembalian benda yang diterima tidak dilakukan pada saat pemberian itu
20
Universitas Sumatera Utara
diterima tetapi pada waktu yang berbeda sesuai dengan adat kebiasaan yang
berlaku; kalau pemberian imbalan diberikan pada saat yang sama, maka namanya
barter, 2. pengembalian pemberian hadiah yang diterima tidak berupa barang yang
sama dengan yang diterima tetapi dengan benda yang berbeda yang mempunyai
nilai sedikit lebih tinggi dari hadiah yang diterima atau setidak-tidaknya nilainya
sama, 3. benda-benda pemberian yang diterima tidak dilihat sebagai benda dalam
Suparlan,1992;xx).
yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu bentuk tindakan tertentu
tertentu tadi”. Proposisi ini secara eksplisit menjelaskan bahwa satu tindakan
tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang, makin besar pula kemungkinan
orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak
21
Universitas Sumatera Utara
pengorbanan, makin tinggi imbalannya – dan keuntungan yang diterima oleh
setiap pihak harus sebanding dengan investasinya – makin tinggi investasi, makin
10/08/2009 10:52).
redistribusi (Sairin,2001;39).
terakhir ini, yaitu resiprositas negatif sebenarnya kata lain dari sistem pertukaran
pasar atau jual beli. Berikut penjelasan ringkas mengenai tiga macam resiprositas
tersebut.
1. Resiprositas Umum
Resiprositas umum ini berarti individu atau kelompok memberikan barang
dan jasa kepada individu atau kelompok lain tanpa menentukan batas waktu
mengembalikannya secara langsung atas apa yang mereka terima dan pakai.
22
Universitas Sumatera Utara
Sistem ini biasanya berlaku di lapangan orang-orang yang mempunyai hubungan
yang sekerabat, namun resiprositas yang cocok untuk masyarakat tersebut adalah
semata, tanpa mempunyai makna yang dekat dengan usaha memenuhi kebutuhan
ekonomi.
agraris resiprositas umum antarkerabat sangat penting sebab mereka terikat oleh
Dalam koperasi syari’ah hal ini dapat kita lihat nantinya pada proses
2. Resiprositas Sebanding
mempunyai nilai yang sebanding, kemudian disertai pula dengan perjanjian kapan
transaksi. Ciri lainnya adalah keputusan untuk melakukan kerja sama resiprositas
kerja sama resiprositas tidak mau rugi. Fungsi resiprositas sebanding adalah
23
Universitas Sumatera Utara
membina solidaritas sosial dan menjamin kebutuhan ekonomi sekaligus
dapat kita lihat nantinya di koperasi syari’ah pada saat terjadinya transaksi
3. Resiprositas Negatif
Dalam sejarah ekonomi, resiprositas merupakan bentuk pertukaran yang
muncul sebelum pertukaran pasar. Lambat laun resiprositas tersebut lenyap dan
(Nash, 1966), contohnya disini adalah hilangnya budaya gotong royong yang
tersebut. Wajah resiprositas yang bersifat manusiawi itu, dilain pihak sering
negatif, atau dengan kata lain resiprositas negatif adalah resiprositas yang sudah
perpindahan hak dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu kelompok ke
kelompok yang lain, biasanya yang berpindah adalah barang dan jasa
24
Universitas Sumatera Utara
atau jasa tanpa ada maksud apa-apa di balik penyaluran barang dan jasa tersebut
sedangkan resiprositas masih ada unsur balas jasa dalam hal pelaksanaannya.
Contoh lain dalam sistem pertukaran ini adalah seperti apa yang pernah
masyarakat Trobriand. Sistem kula terebut pada dasarnya adalah sistem barter
ke satu arah mengikuti arah jarum jam) dan Mwali (gelang-gelang kerang yang
beredar berlawanan dengan arah jarum jam), yaitu dua buah benda yang sangat
Sistem pertukaran lain yang sempat populer dan menjadi bahan penelitian
pesta adat orang Indian di daerah barat laut Amerika Utara dimana dipamerkan
harta kekayaan sebagai tanda gengsi yang kemudian dibagi-bagikan atau dirusak
pengertian terakhir tercakup juga pengertian jual dengan harga, tetapi dalam arti
syari’ah, karena dengan motif ekonomi dan sosialnya, tujuan koperasi sendiri
25
Universitas Sumatera Utara
syari’ah didapatkan karena adanya proses penyebaran kekayaan atau lebih
berarti kerja sama. Kata koperasi mempunyai padanan makna dengan kata syirkah
dalam bahasa arab. Syirkah ini merupakan wadah kemitraan, kerja sama,
kekeluargaan, baik dan halal yang sangat terpuji dalam Islam. Menurut Bahasa
untuk tujuan kerjasama dalam bidang bisnis yang saling menguntungkan di antara
dipelopori oleh seorang pamong praja bernama R.Aria Wiria Atmaja yang
mendirikan sebuah bank yang diberi nama “Hulph-en Spaar Bank” (Bank
Pertolongan dan Simpanan). Bank itu dimaksudkan untuk menolong para priyayi
(pegawai negeri) yang terjerat hutang pada lintah darat. Fungsi utama dari bank
itu adalah meminjamkan dana kepada para pegawai negeri atau usaha ini
semacam koperasi simpan pinjam pada saat itu (Anoraga dalam Atozisochi
Daeli,2002:10-11).
suatu badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau kumpulan dari beberapa
dengan koperasi umum, koperasi syari’ah juga memiliki pengertian yang sama.
26
Universitas Sumatera Utara
Syari’ah sendiri mengandung arti ajaran atau tuntunan hukum agama (Muhammad
Ali,1994;388).
Oleh karena itu secara garis besar koperasi syari’ah memiliki aturan yang
produk yang ada di koperasi umum diganti dan disesuaikan nama dan sistemnya
dengan tuntunan dan ajaran agama Islam. Sebagai contoh produk jual beli dalam
yang digunakan juga berubah, dari sistem konvesional (biasa) ke sistem syari’ah
berikut:
1. Kekayaan adalah amanah Allah SWT yang tidak dapat dimiliki oleh
ketentuan syari’ah;
27
Universitas Sumatera Utara
3. Manusia merupakan wakil Allah dan pemakmur di bumi;
(http://www.koperasisyariah.com/category/koperasi-syariah/page/2)
Perbedaan lain antara koperasi syari’ah dengan koperasi biasa terletak dalam
hal bunga, dimana koperasi syari’ah tidak memakai sistem bunga melainkan
28
Universitas Sumatera Utara
memakai sistem bagi hasil. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan sistem
bunga dan bagi hasil ini akan diterangkan pada bab selanjutnya.
Saat ini koperasi syari’ah di Indonesia berdiri semakin kokoh, hal ini
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
Teknik observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati kondisi umum dari
kegiatan ekonomi di perkoperasian, baik itu proses pada saat koperasi ini dirintis,
bantu kamera dan diharapkan dengan bantuan kamera tersebut peneliti dapat
29
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan kondisi umum yang terjadi di koperasi pada saat terjadinya interaksi
koperasi tersebut, apakah sebanding atau sama balasan dari koperasi atas
sebaliknya apakah yang telah diberikan koperasi untuk anggota juga sudah
menjadikan para anggota tersebut loyal kepada koperasi, dan apakah dengan
informan pokok, informan kunci dan informan biasa. Informan pokok dalam
penelitian ini adalah ketua koperasi, Informan kunci dalam penelitian ini adalah
para pengurus koperasi dan para pendiri koperasi syari’ah, sedangkan informan
biasa dalam penelitian ini adalah para anggota biasa Koperasi Syari’ah Berkah
Mandiri.
30
Universitas Sumatera Utara
I.7.3. Studi Kepustakaan
dasar yang berkenaan dengan koperasi syari’ah, dan konsep dasar inilah yang
akan diteliti kembali , hal ini dilakukan untuk melihat kelengkapan hasil dari
wawancara atau observasi dan menyesuaikan jawaban yang satu dan yang lainnya.
kategori atau item-item masalah yang telah ditetapkan. Analisa yang dilakukan
secara kualitatif, proses akhir dalam kegiatan ini adalah pendesainan penulisan
sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang saling berkaitan dan terintegrasi
31
Universitas Sumatera Utara