Anda di halaman 1dari 2

Angklung

Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang
dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik
besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah
salendro dan pelog.
TANJIDOR

Tanjidor adalah sejenis orkes rakyat Betawi yang menggunakan alat-alat musik Barat, terutama alat tiup.
Pada umumnya alat-alat tersebut adalah barang bekas yang keadaannya telah usang, kebanyakan sudah
cacat sehingga disana sini terpaksa dipatri atau diikat dengan kawat supaya tidak berantakan.
OrkesTanjidor sudah tumbuh sejak abad ke 19, berkembang di daerah pinggiran. Menurut beberapa
keterangan, orkes itu berasal dari orkes yang semula dibina dalarn lingkungan tuan-tuan tanah, seperti
tuan tanah Citeureup, dekat Cibinong.

Pada umumnya alat-alat musik pada orkes Tanjidor terdiri dari alat musik tiup seperti piston (cornet a
piston), trombon, tenor, klarinet, bas, dilengkapi dengan alat musik pukul membran yang biasa disebut
tambur atau genderang. Dengan peralatan tersebut cukup untuk mengiringi pawai atau mengarak
pengantin.

Untuk pergelaran terutama yang ditempat dan tidak bergerak alat-alatnya sering kali ditambah dengan
alat gesek seperti tehyan, dan beberapa membranfon seperti rebana, bedug dan gendang, ditambah
pula dengan beberapa alat perkusi seperti kecrek, kempul dan gong.

Lagu-lagu yang biasa dibawakan orkes tanjidor, menurut istilah setempat adalah "Batalion", "Kramton"
"Bananas", "Delsi", "Was Tak-tak", "Cakranegara", dan "Welmes". Pada perkembangan kemudian lebih
banyak membawakan lagu-lagu rakyat Betawi seperti Surilang "Jali-jali dan sebagainya, serta lagu-lagu
yang menurut istilah setempat dikenal dengan lagu-lagu Sunda gunung, seperti "Kangaji", "Oncomlele"
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai