Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO

“PENGERTIAN RISIKO”

PENDIDIKAN TATA NIAGA NON REGULER 2008

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4
Dio Maha Meru (8135087900)
Septiyaningsih (8135087927)
Ria Juliana Rizlan (8135087930)

JURUSAN EKONOMI & ADMINISTRASI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2011

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami sehingga makalah ini dapat selesai tanpa ada halangan sesuatu apapun. Makalah ini
dibuat sebagai wujud tugas kami mengikuti mata kuliah “Manajemen Risiko” dalam
memahami pengertian risiko. Dalam proses pendalaman materi Manajemen Risiko ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
1. Ayah dan ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada anaknya.
Sungguh segala darma bakti kami tidak layak disejajarkan dengan ketulusan mereka
2. Dosen Manajemen Risiko, Ibu Dientje G.
3. Dan kepada teman-teman yang tak mungkin bisa kami sebutkan satu persatu, kami
ucapkan terima kasih banyak. Semoga Allah SWT membalas amal perbuatan kita
semua dan mengampuni dosa-dosa yang sudah kita perbuat.
Akhir kata, kami penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka
kritik dan saran dari pembaca makalah ini, sangat kami tunggu guna perbaikan di makalah
selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Jakarta, Februari 2011

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1. Latar Belakang 4
2. Permasalahan 4
3. Tujuan Makalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

1. Konsep Risiko 5
2. Pengertian Risiko Menurut Para Ahli 7
3. Karakterisitik Risiko 10
4. Wujud Risiko 10
5. Konsep-Konsep 10
6. Ketidakpastian 12
7. Macam-Macam Risiko 13

BAB III PENUTUP 16

1. Kesimpulan 16
2. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta


mengendalikan risiko dalam suatu kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh
efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu perlu terlebih dahulu dipahami
tentang konsep-konsep yang dapat memberikan makna, cakupan yang luas dalam rangka
memahami proses manajemen risiko itu.
Setiap lapangan ilmu mempunyai teknologi sendiri. Istilah yang mempunyai arti
sederhana dalam penggunaan sehari-hari, acap kali berbeda bahkan bisa merupakan
pengertian yang rumit bila dipergunakan dalam bidang pengetahuan tertentu.
Oleh karenanya, penting untuk kita memahami apa pengertian dan konsep risiko
sebelum lanjut mempelajari apa yang dimaksud dengan manajemen risiko.

Permasalahan

Makalah ini membahas mengenai risiko. Karena keterbatasan ilmu pengetahuan,


kemampuan, keterampilan, maka penulis perlu memberikan batasan-batasan dari masalah.
Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dibahas. Oleh
karena itu, penulis memberikan batasan makalah di seputar penngertian dan konsep dari
makna risiko.
Sementara pada rumusan masalah, penulis merumuskan masalah mengenai:
“Apa pengertian dan konsep dari risiko?”

1.2 Tujuan Makalah

Setelah mempelajari pengertian dan konsep dari makna risiko, mahasiswa


diharapkan :
1. Dapat mengetahui pengertian dan konsep risiko.
2. Dan, dapat menambah wawasan mengenai makna dari cakupan kata risiko.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Risiko

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan karakter ketidakpastian,


kecuali kematian, yang meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian
didalamnya, antara lain mengenai : kapan, karena apa kematian itu terjadi. Dimana
ketidakpastian mengakibatkan adanya risiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Lebih-lebih dalam dunia bisnis, ketidakpastian beserta risikonya
merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja., malahan harus diperhatikan
secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan. Risiko tersebut antara lain:
kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan, penggelapan dan
sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak kecil.

Sehubungan dengan kenyataan tersebut semua orang (khususnya pengusaha)


selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk
meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau
paling tidak diminimumkan.

Penanggulangan risiko tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan


pengelolaan berbagai cara penanggulangan risiko inilah yang disebut Manajemen
Risiko. Pengelolaan tersebut meliputi langah-langkah antara lain :
• Berusaha untuk mengidentifikasikan unsue-unsur ketidakpastian dan tipe-tipe
risiko yang dihadapi bisnisnya.

• Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi semua unsure ketidakpastian,


misalnya dengan membuat perencanaan yang baik dan cermat.

• Berusaha untuk mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehingga


dapat diketahui risiko-risiko yang terkandung didalamnya.

5
Berusaha untuk mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untuk
mengenai risiko-risiko yang telah berhasil diidentifikasi (mengelola risiko yang
dihadapi).

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam


mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-
risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada
risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko


yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang
dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain
pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia,
khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau
tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.

Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau


merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity, sedangkan ketidak
pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).

Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi
seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana
jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar
sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung

6
maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang
digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya
adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun
hal itu dianggap risiko.

B. Pengertian Risiko Menurut Para Ahli

Istilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kita
umumnya secara intuitif sudah memahami apa yang dimaksud. Tetapi pengertian
secara ilmiah risko sampai saat ini masih tetap beragam, yaitu antara lain:

 Arthur Williams dan Richard, M. H.


“Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
periode tertentu”

 Abas Salim
“Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan
peristiwa kerugian (loss)”

 Soekarto
“Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa”

 Herman Darmawi
“Resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang
diharapkan”

 Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S.


”Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh
konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko”

 Sri Redjeki Hartono

7
“Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang
kerugian”
 Subekti
“Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena sutau
kejadian di luar kesalahan salah satu pihak”

 Ahli Statistik
“Resiko adalah derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi
sentral atau di sekitar titik rata-rata”
- Risk is the dispersion of actual from expected results (Resiko merupkan
penyebaran hasil actual dari hasil yang diharapkan)
Ahli statistic sudah sejak lama mendefinisikan resiko sebagai
derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau
disekitar titik rata-rata. Karena operasi mekanisme asuransi didasarkan
atas teori probabilitas.
Definisi resiko sebagai penyimpangan hasil aktual dari hasil yang
diharapkan, sesungguhnya merupakan versi lain dari definisi “risk is
uncertainty” dimana penyimpangan relatif merupakan suatu pernyataan
uncertainty secara statistik.

- Risk is the probability of any outcome different from the one expected
(resiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda outcome yang
diharapkan)
Variasi lain dari konsep resiko sebagai suatu penyimpangan yaitu
resiko merupakan probabilitas objektid bahwa outcome yang actual dari
suatu kejadian akan berbeda dari outcome yang diharapkan. Probabilitas
objektif dimaksudkan sebagai frekuensi relative yang didasarkan atas
perhitungan ilmiah. Kunci dalam definisi ini ialah bahwa resiko bukan
probabilitas dari suatu kejadian tunggal tetapi dari probabilitas beberapa
outcome yang berbeda dari yang diharapkan.

 Vaughan
Definisi risiko :

8
- Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan)
terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance
dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya
situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat
perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal
chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak
ada.

- Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).


Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa
berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai
dalam analisis secara kuantitatif.

- Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).


Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective
uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang
didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan.
Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

 Isto
“Resiko adalah bahaya yang dapat terjadiakibat sebuah proses yang
sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang”

 Kamus Besar Bahasa Indonesia


“Resiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan
perusahaan"

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko selalu dihubungkan


dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga atau yang
tidak diinginkan. Jadi, merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu,
yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian yang tidak diinginkan.

9
C. Karakteristik Risiko

Pada dasarnya risiko mempunyai karakteristik, yaitu :

• Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.


• Merupakan ketidskpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

D. Wujud Risiko

Wujud dari risiko itu dapat bermacam-macam, antara lain :


• Berupa kerugian atas harta milik atau kekayaan atau penghasilan, misalnya
yang diakibatkan oleh kebakaran, pencurian, pengangguran dan sebagainya.
• Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit atau cacat karena kecelakaan.
• Berupa tanggung jawab hokum, misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa
yang merugikan orang lain.
• Berupa kerugian karena perubahaan keadaan pasar, misalnya karena
terjadinya perubahan harga, perubahan selera, konsumen dan sebagainya.

E. Konsep-Konsep Lain Yang Berkaitan Dengan Risiko

Pada umumnya orang sering mempersamakan pengertian Risiko, Hazard, dan


peril. Memang ketiga istilah tersebut erat kaitannya satu sama lain. Kana tetapi
ketiganya berbeda, oleh karena itu istilah tersebut harus dibedakan secara jelas. Peril
adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan suatu kerugian. Sedangkan Hazard
adalah keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu
peril. Akibat terjasinya suatu peril ini akan menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan
pada diri seseorang atau harta yang dimilikinya, kedua istilah tersebut erat kaitannya
dengan risiko.

10
Peril (Bencana, Musibah)

Peril dapat didefinisikan sebagai penyebab langsung kerugian. Orang-orang


dapat terkena kerugian atau kerusakan karena berbagai peril atau bahaya. Bencana yang
umum adalah kebakaran, topan, ledakan, tubrukan, mati muda, penyakit, kecerobohan,
dan ketidakjujuran. Bencana-bencana yang dapat menimpa harta dan penghasilan
haruslah dipelajari oleh pengelola risiko sehingga perlindungan yang tepat dapat diatur
untuk mengendalikannya.

Hazard (Bahaya)

Hazard dapat didefinisikan sebagai keadaan yang menimbulkan atau


meningkatkan terjadinya chance of loss dari suatu bencan tertentu. Jadi, hal-hal deperti
kecerobohan pemeliharaan rumah tangga yang buruk, jalan raya yang jelek, mesin yang
tidak terpelihara, dan pekerjaan yang berbahaya adalah hazard, karena ini adalah
keadaan yang meningkatkan chance of loss (kemungkinan kerugian).

Tipe-tipe Hazard :

a. Physical hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik


dari suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadi suatu peril
ataupun memperbesar terjadinya suatu kerugian.

b. Moral hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang
bersangkutan yang berkaitan dengan sikap mental atau pandangan
hidupserta kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya
suatu peril ataupun kerugian.

c. Morale Hazar, meskipun pada dasarnya setiap orang tidak menginginkan


terjadinya suatu kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa ia telah
memperoleh jaminan baik atas diri maupun harta miliknya, maka seringkali

11
menimbulkan kecerobohan atau kurang hati-hati. Keadaan yang demikian
itu akan dapat memperbesar terjadinya suatu kerugian.

d. Legal Hazard, seringkali berdasarkan peraturan-peraturan ataupun


perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat justru
diabaikan atau pun kurang diperhatikan sehingga dapat memperbesar
terjadinya suatu peril.

F. Ketidakpastian

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, yang berarti ketidakpastian adalah


merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko, karena mengakibatkan
keragu-raguan seorang mengenai kemampuannya untuk meramalkan kemungkinan
terhadap hasi-hasil yang akan terjadi di masa mendatang. Dimana kondisi yang tidak
pasti itu karena berbagai sebab, antara lain :

a. Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu


berakhir atau menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya
makin besar ketidakpastianya.

b. Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan dalam penyusunan


rencana.

c. Keterbatasan pengetahuan atau kemampuan atau teknik pengambilan


keputusan dan perencanaan.

Secara garis besar ketidakpastian dapat diklasifikasikan ke dalam :

a. Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian-kejadian


yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi,
misalnya : perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen,
perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru dan sebagainya.

12
b. Ketidakpastian alam (uncertainty of nature), yaitu ketidakpastian yang
disebabkan oleh alam, misalnya : badai, banjir, gempa bumi, kebakaran dan
sebagainya.

c. Ketidakpastian kemanusiaan (human uncertainty), yaitu ketidakpastian


yang disebabkan oleh perilaku manusia, seperti : peperangan, pencurian,
penggelapan, pembunuhan dan sebagainya.

G. Macam - Macam Risiko

Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam cara, antara lain :

 Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan ke dalam :

• Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni), adalah risiko yang apabila
terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja,
misalnya: risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, pengacauan dan sebagainya.

• Risiko yang disengaja (Risiko Spekulatif), adalah risiko yang disengaja


ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian
memberikan keuntungan kepadanya, seperti: risiko hutang-piutangm
perjudian, perdagangan berjangka (hedging) dan sebagainya.

• Risiko Fundamental, adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat


dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau
beberapa orang saja, tetapi banyak orang, seperti : banjir, angin topan dan
sebagainya.

• Risiko Khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri
dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti : kapal kandas,
pesawat jatuh, tabrakan kendaraan dan sebagainnya.

• Risiko Dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan


kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi,
seperti : risiko keusangan, risiko penerbangan luar angkas. Kebalikannya

13
disebut Risiko Statis, seperti : risiko hari tua, risiko kematian dan
sebagainya.

 Dapat-tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain, maka risiko dapat
dibedakan ke dalam:

• Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, dengan mempertanggungkan


suatu obyek yang akan terkena risiko kepada perusahaan asuransi, dengan
membayar sejumlah premi asuransi, sehingga semua kerugian menjadi
tanggungan (pindah) pihak perusahaan asuransi.

• Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat
diasuransikan) : umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.

 Menurut sumber atau penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan ke dalam :

• Risiko Intern, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,
seperti : kerusakan aktiva karena ulah karyawannya sendiri, kecelakaan kerja,
mismanajemen dan sebagainya.

• Risiko Ekstern, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti risiko
pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan polisi pemerintah
dan sebagainya.

Agar risiko yang dihadapi bila terjadi tidak akan menyulitkan bagi yang
terkena, maka risiko-risiko tersebut harus selalu diupayakan untuk diatasi atau
ditanggulangi, sehingga ia tidak menderita kerugian atau kerugian yang diderita
dapat diminimumkan.

Sesuai dengan sifat dan objek yang terkena risiko, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian, antara lain :

14
• Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya : membangun gedung dengan
bahan-bahan yang anti terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran, memagari
mesin-mesin untuk menghindari kecelakaan kerja, melakukan pemeliharaan dan
penyimpanan yang baik terhadap bahan dan hasil produksi untuk menghindari
risiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untuk
mencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan pengacauan.

• Melakukan retensi, artinya mentolerir terjadinya kerugian, membiarkan


terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi perusahaan
akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya
(contoh: pos biaya lain-lain atau tak terduga dalam anggaran perusahaan).

• Melakukan pengendalian terhadap risiko, comtoh: melakukan hedging


(perdagangan berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi
harga bahan baku atau pembantu yang diperlukan.

• Mengalihkan atau memindahkan risiko terhadap pihak lain, yaitu dengan cara
mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi
terhadap risiko tertentu, dengan membayar sejumlah premi asuransi yang telah
ditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betul-
betul terjadi kerugian yang sesuai dengan perjanjian.

Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upaya memilih
dan menentukan cara-cara atau metode yang paling efisien dalam penanggulangan
risiko yang dihadapi perusahaan.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat


merugikan perusahaan. Risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat
buruk (kerugian) yang tak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain
kemungkinan itu sudah menunjukan adanya ketidak pastian. Ketidakpastian itu
merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya resiko. Dan jika kita kaji lebih
lanjut “kondisi yang tidak pasti” itu timbul karena berbagai sebab, antara lain :
 Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.
Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya.
 Keterbatasan ketersedianya oformasi yang diperlukan.
 Keterbatasan pengetahuan atau keterampilan atau teknik mengambil
keputusan.
 Dsb

B. SARAN

Dari kesimpulan di atas, penulis menyarankan pentingnya mempelajari


manajemen risiko, sebagai suatu tindakan terencana dalam mencegah kemungkinan
risiko yang akan terjadi di masa depan. Proses manajemen risiko bisa dimulai dengan
mengenal berbagai risiko yang sedang dihadapi, mengidentifikasinya,
menganalisisnya, kemudian mengambil keputusan-keputusan guna mencegah
terjadinya risiko di masa yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Herman. Manajemen Risiko. 1997. Jakarta: Bumi Aksara

17

Anda mungkin juga menyukai