Memiliki ciri tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok dubur
didapatkan rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada rectum.
Obstipasi obstruksi parsial.
Memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari tetapi
kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial
kurang darurat daripada obstruksi total.
1. Anamnesis
Dicari juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan
masalah sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya penurunan
berat badan yang kronis dan feses yang bercampur darah kemungkinan akibat
obstruksi neoplasma.
2. Pemeriksaan Fisik
Penanganan obstipasi :
3. Diet : pada obstruksi total dianjuran tidak makan apa-apa, pada obstruksi
parsial dapa diberikan makanan cair dan obat-obat oral.
Contoh kasus :
Wanita sudah menikah berusia 44 tahun. Memiliki riwayat 2 bulan merasa
berat dan nyeri pada perut bawah. Sering kencing, lemah, kurang nafsu makan, sukar
buang air besar, dan dispareunia. 13 tahun lalu pernah menjalani operasi cesar dan
sejak itu memakai kontrasepsi inplant (susuk). Menstruasi normal. Pemeriksaan fisik
abdomen ditemukan adanya massa besar pada suprapubic menyerupai hamil 20
minggu dengan kontur irregular dan pergerakan terbatas. Pemeriksaan serviks
menunjukkan serviks yang sehat tanpa adanya perdarahan. Vaginal tussae (colok
vagina) teraba massa melalui fornix anterior dan terpisah dari uterus. Pemeriksaan
biopsy histo PA dan sonografi terdiagnosa sebagai kista ovarium kanan
(endometriosis).
Contoh kasus di atas merupakan obstipasi akibat penekanan colon oleh kista ovarium.
Penekanan colon menyebabkan pergerakan feses tertahan dan terjadilah obstipasi.
HEMANGIOMA
A. Defenisi
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi
baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya
Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah
beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat
pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada. Umumnya
hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat
hilang setelah kelahiran.
B. Etiologi
Pola pertumbuhan Hemangioma di bagi dalam 3 fase atau tahapan.Fase
proliferative atau masa pertumbuhan secara cepat terjadi pada 6-12 bulan.
Kemudian terjadi proses penyusutan mulai melambat di usi 1-7 tahun.Diakhiri
pada tahap tidak akan tumbuh lagi.Tumor tersebut akan mengalami kemunduran
secara komplit pada sekitar 50% anak di ujsia 5 tahun dan 70% di usia 7
tahun.Tumor jinak pembuluh darah ini juga lebih sering terjadi pada anak
kembar.Dan lebih banyak di jumpai pada bayi kaukasia ketimbang asia.Lokasi
hemangioma,hamper 60 persennya berada di sekitar kepala dan leher.25% berada
di tubuh dan 15% berada lengan dan kaki. Hemangioma juga
bisa muncul dilapisan bawah kulit ataupun organ dalam tubuh seperti hati, saluran
pencernaan dan otak.
D. Penatalaksanaan
Apabila hemangioma berada di bagian tubuh vital.Misalnya,menutupi
sebagian mata atau mulut,sehingga mengganggu proses makan dan
penglihatan.Apabila sudah demikian keadaannya,mau tidak mau dokter harus
bertindak.Pada kondisi seperti ini dokter biasanya memberikan kortikostiroid
untuk mempercepat proses revolusi.
Sakit kuning bisa jadi pertanda hemangioma di hati,darah di feses dapat
menjadi indikasi hemangioma di usus,sedangkan batuk disertai sesak napas
merupakan sinyal adanya hemangioma di organ pernapasan.