Anda di halaman 1dari 6

Kamis, 29 April 2010

makalah zoologi invertebrata vilum annelida

Bab I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Annelida berarti “cincin” kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian
cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida. Terdapat sekitar 15.000
spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m
pada cacing tanah Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat
air tawar, dan tanah lambap, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida
menggunakan anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah.
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh
memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula. Dinding
tubuh dilengkapi otot. Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi. Saluran pencernaan
lengkap. Sistem ekskresi sepasang nephridia di setiap segmen. Sistem syaraf tangga tali.
Sisiernrespirasi terdaput puda epidermis. Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya
trokofor/veliger. Kebanyut untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di
air tawar atau darat.Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan
Hirudinea. pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta,
parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’ Kelas iotyct
aetu dibagi menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria didasarkan pada kesempurnaan
bentuk parapodium, siri, ada tidaknya rahang, probosis, bentuk segmen’ aan letat insang.
Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan
Opisthopora berdasarkan alat ekskresi, letak gonofor, dan letak spermateka. Kelas
girudinea dibagi menjadi ordo Acanthobdellida, Rhynchobdellida, dnathobdellida, dan
Erpobdellida berdasarkan ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen
tubuh.
Beberapa hewan Annelida akuatik berenang untuk mencari makan, tetapi sebagian bear
tinggal di dasar dan bersarang di dalalm pasir dan endapan lumpur, cacing tanah
tentunya, merupakan pembentuk sarang dalam lubang.
Selom cacing tanah terpartisipasi oleh septa, tetapi saluran penvcernaan, pembuluh darah,
;omgitudinal, dan tali syaraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh hewan
itu (pembuluh utama memiliki cabang bersegmen). Sistem pencernaan memiliki
beberapap daerah khusus : faring, esofagus, tembolok,rempela , dan usus halus.
Sistem sirkulasi tertutup terdiri atas suatu jaringan pembuluh yang mengandung darah
dengan hemoglobin pembawa oksigen. Pembuluh dorsal dan ventral di hubungkan oleh
beberapa pasang pembuluh segmental. Pembuluh dorsal dan lima pasang pembuluh yang
melingkarai esofagus cacing tanah adalah pembuluh berotot dan memompa darah melalui
sistem sirkulasi. Pembuluh darah kecil sangat banyak pada kulit cacing tanah , yang
berfungsi serbagai pernapasannya.
Pada masing-masing segmen cacing tersebut terdapat sepasang tabung ekskretoris yang
disebut metanefridia dengan corong bersilia, yang disebut neftrostim yang mengeluarkan
buangan dari darah dan cairan selomik. Metanefridia akan bermuara ke pori-pori
eksterior, dan buangan metabolisme dikeluarkan melalui pori-pori tersebut.
Sepasang ganglian erebral yng mirip otak trletak diatas dan di depan faring. Serangkaian
syaraf berbentuk cincin di sekitar faring berhubungan dengan ganglion subfaring,
pangkal dari sepasang tali syaraf yang menyatu terdapat di sepanjang arah posterior.
Terdapat bersama-sama dengan tali syaraf ventral ini adalah ganglia bersegmen, yang
juga menyatu.
Cacing tanah adalah hewan hemafrodit, tetapi hewan ini melakukan pembuahan silang.
Du cacing tantah kawin dengan cara mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga
mereka dapat mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah, sel sperma
yang diterima disimpan secara tenporer sementara suatu organ khusus, atau klitelu,
mansekresika kepompong yang seperti mukus, kepompong bergeser di sepanjang tubuh
cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi disimpan. Kepompong
tersebut kemudian lepas dari kepal cacing dan tinggal dalam tanah tersebut dam
kemudian embrio dapat berkembang. Beberpqa cacing tanah dapat juga bereproduksi
secara aseksual dengan cara fragmentasi yang di ikuti dengan regenersi.
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah dan
kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah)

Bab II
Pembahasan
A. Annelida

1. Ciri-ciri Annelida
Pada umumnya semua anggota filum Annelida memiliki tiga lapisan dinding tubuh
(triploblastik), yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Bagian mesoderm sudah
berkembang menjadi ronnga yang disebut selom sehingga cacing ini disebut hewan
triploblastik selomata. Dindnig luar selom melekat pada ektoderm membentuk lapisan
somatik, sedangkan dinding dalamnya melekat pada endoderm membentuk lapisan
splangtik. Bentuk luar tubuh tampak memanjang tersusun atas ruas-ruas seperti cincin,
setiap ruas bersifat matemari atau somit. Artinya, setiap segmen tubuh memiliki alat
ekskresi, alat reproduksi,otot, pembuluh darah dan sebagainya. Segmen-segmen tersebut
tetap beraneka ragam dan terkoordinasi dalam satu sistem.
Annelida banyak ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-
tumbuhan. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus pada ujung posterior.
Pada permukaan tubuh atau segmen terdapat rambut atau seta yang berfungsi sebagai alat
gerak. Cacing ini memiliki sistem peredaran darah tertutup, sistem syaraf,sistem
pencernaan,sistem reproduksi,sistem eksresi,dan sistem pernapasan.
Annelida memiliki sistem syaraf tangga tali (sepasang ganglionotak dihubungkan oleh
syaraf longitudinal). Sisa metabollisme di ekskresikan melalui nefridium. Pernapasan
bisa dilakukan oleh sluruh permukaan tubuhnya.anggota cacing ini ada yang bersifat
hemafrodit dan ada juga yang bersifat gonokoris (alat kelamin jantan dan betina
teripsahatau terdapat pada individu yang berbeda).

Annelida merupak hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang
tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam
membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh
annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa
sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang
pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam
menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat
liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga
mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat
dengan pantai, misalnya neries.
Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah
mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior
dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior
dipergunakan untuk menghisap darah.
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000
spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian
besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut Panjang anggotanya mulai dari
dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas
yaitu Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudenia.

Gambar: jenis annelida


B. Kelompok klasifkasi filum Annelida
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah dan
kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah).

1. Kelas oligochaeta
Kelas ini merupakan cacing bersegmen yang memiliki sedikit seta; oly = sedikit.
Anggotanya yang paling dikenal adalah cacing tanah, yaitu lumbricus terrestis dan
pheretimasp. Berukuran kecil dan banyak hidup di indonesia.
Cacing tanah dapat hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan memiliki
sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak memiliki parapodia. Mereka bergerak
dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Cacing tanah memiliki 15 sampai 200 segmen.
Pada segmen (somit) ke 32 hingga 37(pada lumbricus) dan somit ke 10 hinnga ke 11
(pada pheretima) terdapat penebalan kulit yang biasa di sebut klitelum atau sadel yang
mentgandung kelenjar.
Cacing tanah bereproduksi secara seksual. Pada umunya cacing tanah bersifat hemafrodit,
akan tetapi fetilisasi tidak dilakukan sendiri, melainkansecara silang dengan melibatkan
cacing lainnya. Dua cacing yang kawin secara silang menempel tubuhnya dengan ujung
kepala yang berlawanan. Alat kelamin jantanmengeluarkan sperma dan di terima oleh
klitelum cacing pasangannya. Pada saat bersamaan, klitelum mengeluarkan mukosa
(kelenjar) kemudian membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reprodukasi betina dan
disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dari ovariu akan di buahi oleh
sperma. Selanjutnya, ovum yang telah di buahi masuk ke dalam kokon. Telur bersama
kokon akan lepas dari tubuh cacing dan menetas menjadi individu baru.
Cacing tanah memiliki kepala berukuran kecil, tetapi tidak memiliki rahang, mata, atau
alat peraba. Binatang ini hidup sebagai saprozoik, pernapasan dilakukan oleh seluruh
permukaan tubuh secara difusi. Cacing tanah memiliki sistem peredaran darah yang
tertutup, dan permukaan tubuh tertutup oleh kutikul. Cacingtanah di kena memiliki daya
regenerasi yang tinggal. Contoh anggota oligochaeta lainnya adalah aelosoma, nais, dan
tubifex.
Kelas cacing ini meliputi cacing tanah dan berbagai spesies ekuatik. Cacing tanah
memakan tanah untuk membuat lubang jalan melalui tanah , dan mengekresikan nutrien
sementara tanah di lewati melalui saluran pencernaan. Bahan-bahan yang tidak
tercerna,tercampur dengan mukus yang di ekresikan ke dalam saluran pencernaan,
dikeluarkan sebagai kotoran melalui anus.
Petani menghargai cacing tanah karena hewan tersebut mengolah tanah, dan kotorannya
memperbaiki tekstur tanaha. Dan darwin menaksir bahwa 1 are tanah pertanian inggris
memiliki sekitar 50.000 cacing tanah yang menghasilkan 18 ton kotoran pertahun.
2. kelas polychaeta
Nama kelas polichaeta berasal dari kata poly = banyak, chaeta= rambut atau seta. Jadi
poichaeta berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habibat cacing ini umunya ada di
laut, cacing ini memiliki panjang tubu h sekitar 5 sampai 10 cm, dengan garis tengah
sampai 10 mm. warna tubuh beraneka ragam. Misalnya berwarna merah, merah muda,
hijau atau warna campuran. Segmen-segmen pada tubuh hampir sama. Pda setiap segmen
terdapat seta dan sepasang parapodia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai alat gerak.
Anggota cacing ini memiliki sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf
tanggatali. Sistem reproduksi cacing ini bersifat gonokoris atau berupakelamin yang
terpisah. Pada tingkat perkembangannya memiliki larva yang di sebut trokofor. Pada
polychaeta tidak terdapat klitelum. Pada ujung anteriornya terdapat kepala yang di
lengkapi oleh sensoris.
Polychaeta bereproduksi secara kawin. Pembuahaannya terjadi di luar tubuh, setelah
pembuahan, telur akan menetas menghasilkan larva trofokor. Selanjutnya, larva tersebut
akan tumbuh menjadi cacing dewasa.
Masing-masing segmen hewan polychaeta memiliki sepasang struktur yang mirip dayung
atau mirip bukit yang disebut parapodia (hampir seperti kaki) yang berfungsi dalam
lokomosi. Masing-masing parapodia memiliki beberapa setae yang terbuat dari
polisakarida kitin. Pada banyak hewan pol ychaeta, parapodia sangat kaya dengan
pembuluh darah dan berfungsi sebagai insang.
Sebagian besar cacing polychaeta adalah hewan laut. Beberapa diantaranya bergerak
dengan berenang di antara plankton, banyak di antaranya merangkak pada atau membuat
lubang di dasar laut dan banyak juga yang hidup dalam tabung, yang di buat oleh
cacingdengan mencampur mukus dengan sedikit pasir danm cangkang yang pecah.
Polychaeta yang tinggal dalam tabung meliputi cacing kipasa yang berwarna cerah, yang
menjerat partikel mikroskopik dalam tentakel berbulu yang menjulur dari pembukaan
atau lubang tabung.
Beberapa contoh polychaeta antara lain adalah eunice viridis, licydice oele, nereis virens,
dan arenicola. Eunice viridis atau cacing palolo banyak di temukan dilaut kepulauan fiji
dan samoa, sedangkan lysidice oele atau cacing wawo di laut maluku. Kedua macam
cacing tersebut mudah di tangkap dan dapat di konsumsi.
3. kelas Hirudinea
Nama kelas hirudinea brasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup di air
tawar , laut , dan darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permikaan tertutup oleh
kutikula yang di sekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan parapodia.
Hewan ini memiliki dua alat isap : satu bagian ujung anterior dan satu di ujung posterior
(berukuran).
Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup menepel sementara pada menusia
atau mamalia lainnya untuk mengisap darah. Cairan tubuh / darah yang di isap di simpan
di dalam tembolok. Lintah bersifat hemaprodit.
Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi terdapat juga lintah darat atau tanah yang
bergerak melalui vegetasi lembap. Banyak lintah memakan invertebrata lainnya, tetapi
beberapa jenis lintah adalah parasit penyedot darah yang makan secara menempel ke
hewan lain secara temporer, dan termasuk manusia.
Panjang lintah berkisar antara 1 sampai 30 cm. beberapa spesies parasit menggunakan
rahang yang mirip pisau untuk mengirirs kulit inang, sementara yang lain
mengekskresikan enzim yang mencerna suatu lubang melalui kulit.
Inang umumnya tidak sadar akan serangan ini karena lintah mengekresikan suatu
anestesia, setelah m,embuat sayatan , lintah mnsekresikan bahan kimia lainnya, yaitu
hirudin, yang fungsinya mempertahankan darah inang supaya tidak menggumpal. Parasit
itu kemudian menyedot darah sebanyak yang ia dapat tampung, sering kali lebih seribu
berat tubuhnya. Setelah minum sebanyak itu,lintah itu bisa bertahan selama berbulan-
bulan tanpa makan, sampai abad lalu, lintah sering kali digunakan oleh dikter untuk
mengambil darah. Lintah masih tetap di gunakan untuk mengobati jaringan yang memar
dan untukmerangsang sirkulasi darah ke jari tangan atau kaki yang telah di jahit kembali
setelah kecelakaan.
Anggota kelompok hewan ini meliputi lintah dan pacet. Hirudo medicinalis (lintah),
dapat menghasilkan zat hirudin dan banyak di Eropa dan Amerika. Haemadispa zeylanica
(pacet), banyak hidup di asia tenggara. Hirudinaria javanica, disebut juga lintah kuning.

Bab III
Kesimpulan

Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang
tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam
membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh
annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa
sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang
pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam
menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat
liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga
mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya
pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran pembuangan,
ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja
berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan
mesoderm.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat
dengan pantai, misalnya neries.
Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah
mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior
dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior
dipergunakan untuk menghisap darah.
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000
spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian
besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari
dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas
yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudenia.
Diposkan oleh agus abdul hamid di 06.30 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi
ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Anda mungkin juga menyukai

  • 1
    1
    Dokumen59 halaman
    1
    Negie Vithtre
    Belum ada peringkat
  • Nama Barang
    Nama Barang
    Dokumen1 halaman
    Nama Barang
    Negie Vithtre
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen7 halaman
    Cerpen
    Negie Vithtre
    Belum ada peringkat
  • Metodologi
    Metodologi
    Dokumen14 halaman
    Metodologi
    Negie Vithtre
    Belum ada peringkat