Anda di halaman 1dari 2

Analisis wacana

Febby Annisa-2007110078

Setiap tanggal 30 September, bangsa Indonesia memperingati meninggalnya 7 pahlawan


Revolusi yang gugur pada tahun 1965 akibat gerakan perlawanan sekelompok orang yang
saat itu disebut PKI. Sebelum tahun 1998, masyarakat Indonesia diingatkan kembali akan
peristiwa tersebut dengan pemutaran film yang menceritakan kejadian tersebut yang
disiarkan sebuah stasiun televisi.

Namun setelah tahun 1998, film ini tidak lagi diputar. Bahkan nama judul film yang
semula Pengkhianatan G.30 S/PKI pun diubah menjadi G.30 S. Nama ini juga digunakan
dalam kalender peringatan karena sebutan PKI sudah diputihkan dan tidak boleh lagi
digunakan.

Ternyata masih banyak anak muda Indonesia yang tidak tahu peristiwa yang terjadi di
Lubang Buaya, Jakarta tersebut. Mereka hanya tahu peristiwa ini dari mata pelajaran
sejarah. Itu pun tidak mendalam, karena mereka hanya mengenal ada 7 pahlawan yang
gugur pada tahun 1965 tersebut. Rentetan kejadiannya, banyak yang tidak tahu.

Untuk itu pada akhir September serta awal Oktober 2010 ini berbagai pihak kembali
menayangkan film yang bercerita mengenai sejarah bangsa ini, film G30S/PKI ini diputar
ulang di sekolah-sekolah yang ternyata banyak siswa yang belum pernah menonton film
tersebut. Film yang sama juga diputar di kalangan TNI dengan tujuan agar seluruh anak
bangsa dan komponen bangsa Indonesia untuk senantiasa mawas diri terhadap upaya-
upaya kembali faham Komunis, agar tidak mudah dipengaruhi oleh ideologi Komunis
dalam berbagai bentuk atau manifestasinya.

PKI merupakan suatu pengkhianat kepada pemerintah yang syah, rakyat dan NKRI serta
kepada semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika yang menginginkan perpecahan yang
bertujuan mengganti ideologi Negara Pancasila dengan ideologi Komunis.

Di dalam era reformasi dan demokratisasi sekarang ini film tersebut sudah jarang untuk
ditayangkan, guna memahami dan menghayati tragedi tersebut seluruh komponen bangsa
dan anak bangsa Indonesia agar bersatu padu membangun persatuan dan kesatuan bangsa
dengan kewaspadaan yang tinggi, serta senantiasa bertindak peka, hati-hati, bijaksana,
penuh perhitungan dan wawasan jauh ke depan, oleh karena itu kita semua patut untuk
mencegah dan menumpasnya.
Namun pro kontra terhadap penayangan kembali film ini menyeruak ke permukaan .
Pihak yang pro mengatakan film tersebut ditayangkan agar pemuda generasi kini dapat
menyaksikan sejarah perjuangan bangsa. Namun pihak kontra mengatakan film itu
hanyalah rekayasa belaka yang bertujuan untuk pencitraan Soeharto . Penulis pribadi
beranggapan , ditayangkannya film ini merupakan hal yang bagus agar pemuda
menghargai usaha dan jerih payah para pahlawan . Namun hendaknya diberikan
pendamping dalam menontonnya sehingga jika ada fakta yang di selewengkan
dalam film itu penonton dapat memperoleh penjelasannya dengan segera. Ada baiknya
juga setelah pemutaran diadakan diskusi untuk membuka wawasan mengenai
kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai