Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Tujuan
Menguji stabilitas dari sediaan emulsi
Ê. Dasar Teori
Emulsi adalah sistem dispersi kasar yang secara termodinamik tidak stabil,
terdiri dari minimal dua atau lebih cairan yang tidak bercampur satu sama lain, di
mana cairan yang satu terdispersi di dalam cairan yang lain dan untuk
memantapkannya diperlukan penambahan emulgator. Emulsi terdiri dari dua fase
yang tidak dapat bercampur satu sama lain, di mana yang satu menunjukkan
karakter hidrofilik, yang lain lipofilik (Voigt,1995).
Ada 2 tipe emulsi yaitu :
a. Tipe A/M (air dalam minyak) di mana air terdispersi dalam minyak. Pada
tipe ini fase internnya adalah air dan fase eksternal adalah minyak.
b. Tipe M/A (minyak dalam air) di mana tetes minyak terdispersi dalam fase
air. Pada tipe ini fase internnya adalah minyak dan fase eksternal adalah
air (Anief, 2007).
Komponen-komponen yang terdispersi di dalam sebuah emulsi, dinyatakan
sebagai fase terdispers atau fase dalam atau fase terbuka. Komponen-komponen
yang mengandung cairan terdispers,dinyatakan sebagai bahan pendispers atau fase
luar atau fase tertutup.
Emulagator adalah senyawa-senyawa yang dapat menurunkan tegangan
permukaan yang merupakan senyawa aktif permukaan (aktif batas permukaan).
Emulgator adalah senyawa yang memiliki gugus lipofil maupun hidrofil di dalam
molekulnya. Emulgator memilki struktur yang berbentuk rantai panjang dan terdiri
dari dari bagian kepala dan ekor. Bagian kepala bersifat hidrofil, sedangkan bagian
ekor bersifat lipofil (Voigt, 1995).
Kebanyakan emulsi, kecuali emulsi encer, menunjukkan aliran non Newton
yang mempersulit interpretasi data dan perbandingan kuatitatif antara sistem-sistem
dan formulasi-formulasi yang berbeda. Factor-faktor yang berhubungan dengan fase
terdispers meliputi perbandingan volume fase, distribusi ukuran partikel, dan
viskositas dari fase dalam itu sendiri. Jadi, jika konsentrasi volume dari fase
terdispers rendah (kurang dari 0,05) system tersebut adalah Newton. Dengan
naiknya konsentrasi volume, sistem tersebut menjadi lebih tahan terhadap aliran
dan menunjukkan karakteristik aliran psedoplastis (Martin,1993).
Komponen ketiga yang mungkin mempengaruhi viskositas emulsi adalah zat
pengemulsi. Tipe zat akan mempengaruhi flokulasi partikel dan daya tarik-menarik
antarpertikel, dan ini, sebaliknya akan menubah cairan (Martin,1993).
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik oleh Dalla Valle.
Disperse koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspense farmasi serta serbuk halus
berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai bentuk serbuk
lebih kasar, granul, tablet dan garam granular berada dalam kisaran ayakan.
(Moechtar,1990).
Dalam suatu kumpulan partikel lebih dari satu ukuran (yakni dalam suatu
sampel polidispers), dua sifat penting yaitu : (1) bentuk dan luas permukaan partikel,
dan (2) kisaran ukuran dan banyaknya atau berat partikel-partikel yang ada dan,
karenanya, luas permukaan total. Ukuran dari suatu dari bulatan dengan segera
dinyatakan dalam garis tengahnya. Tetapi, begitu derajat ketidaksimetrisan dari
partikel naik, bertambah sulit pula menyatakan ukuran dalam garis tengah yang
berarti. Dalam keadaan sepeti ini, tidak ada garis tengah yang unik untuk suatu
partikel. Makanya harus dicari jalan untuk menggunakan suatu garis tengah bulatan
yang ekuivalen, yang menghubungkan uluran partikel dan agris tengah bulatan yang
mempunyai luas permukaan, volume dan garis tengah yang sama. Jadi, garis
tengah permukaan, d3, adalah garis tengah bulatan yang mempunyai luas
permukaan yang sama seperti partikel yang diperiksa (Martin, 1993).
D. -ara Kerja
× embuatan emulsi (wet gum)
Mencampurkan leum Cocos dan Gummi arabicum, lalu
mengaduknya terus hingga homogen
·
Menggerus hingga membentuk campuran homogen seperti putih
susu
·
Tambahkan sedikit etanol
·
Lalu memasukkan dalam wadah
× Vji Viskositas
Memasukkan aquadest yang akan diuji ke dalam cup
·
Mendiamkan beberapa saat sehingga tercapai kesetimbangan temperatur
·
Menempatkan beban pada penggantung
·
Mencatat waktu yang digunakan untuk memutar rotor sebanyak 25 kali putaran (
perhatikan kecepatan putar rotor jangan sampai melampaui 150 rpm, supaya tidak
terjadi aliran turbulen)
·
Replikasi 3 kali dengan beban yang sama
·
Mengganti aquadest dengan emulsi, dan melakukan hal yang sama
Aquadest
c
P
Y
R R
Rc
c
c
Rc
£Rc cc£ R
R
!