Anda di halaman 1dari 48

Pemrograman Bahasa C

Oleh:
Iwan Syarif
Riyanto Sigit
Afrida Helen
Umi Sa'adah
Tom MUSO (JICA Expert)
DAFTARISI
L
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I SEKILAS TENTANG C 1
1.1 Sejarah dan Ruang Lingkup C 1
1.2 Kelebihan dan Kelemahan C 2
1.3 Proses Kompilasi dan Linking Program C 3
1.4 Struktur Penulisan Program C 5
1.5 Pengenalan Program C 6
1.5.1 Pengenalan Fungsi-Fungsi Dasar 6
1.5.2 Pengenalan Praprosesor #include 8
1.5.3 Komentar dalam Program
Kesimpulan 9
Latihan 10
BAB II DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C 11
2.1 Tipe Data Dasar 11
2.2Variabel 12
2.2.1 Aturan Pendefinisian Variabel 12
2.2.2 Mendeklarasikan Variabel 12
2.2.3 Memberikan Nilai ke Variabel 13
2.2.4 Inisialisasi Variabel 13
2.3 Konstanta 14
2.4 Operator 14
2.4.1 Operator Aritmatika 15
2.4.2 Operator Penurunan dan Penaikan 16
2.4.3 Prioritas Operator Aritmatika 17
2.4.4 Operator Penugasan 18
2.4.5 Operator Kombinasi (Pemendekan) 18
2.5 Menampilkan Data ke Layar 19
2.5.1 Fungsi printfO 19
2.5.2 Y\xngs\ put char 0 23
2.6 Memasukkan Data dari Keyboard 23
2.6.1 Fungsi scanfQ ' 23
2.6.2 Fungsi getcharQ 25
Kesimpulan 26
Latihan 26
BAB III PENGAMBILAN KEPUTUSAN 28
3.1 Operator Kondisi 28
3.1.1 Operator Relasi 29
3.1.2 Operator Logika • 29
3.1.3 Prioritas Operator Logika dan Relasi 31
3.2 Pernyataan if 32

3.3 Pernyataan if-else 33


3.4 Pemyataan if di dalam if 35
3.5 Pernyataan else-if 37
3.6 Pernyataan switch 38
Kesimpulan 40
Latihan 42
BAB IV PENGULANGAN PROSES 44
4.1 Pernyataan for 44
4.2 Pernyataan while 49
4.3 Pernyataan do-while 52
4.4 Pernyataan break 55
4.5 Pernyataan continue 56
4.6 Loop di dalam Loop (nested loop) 58
4.7 Pernyataan goto 60
4.8 Menggunakan exitO Untuk Menghentikan Eksekusi Program 60
Kesimpulan 61
Latihan 62
BAB V FUNGSI 64
5.1 Dasar Fungsi 64
5.2 Memberikan Nilai Keluaran Fungsi 66
5.3 Fungsi dengan Keluaran Bukan Integer 69
5.4 Prototipe Fungsi (Function Prototype) 71
5.5 Parameter Formal dan Parameter Aktual 73
5.6 Cara Melewatkan Parameter 74
5.7 Penggolongan Variabel Berdasarkan Kelas Penyimpanan 78
5.7.1 Variabel Lokal * 79
5.7.2 Variabel Eksternal 80
5.7.3 Variabel Statis 84
5.7.4 Variabel Register 85
5.8 Menciptakan Sejumlah Fungsi 85
5.9 Rekursi 87
5.10 Pengenalan Konsep Pemrograman Terstruktur 88
Kesimpulan 89
Latihan 90
BAB VI ARRAY 91
6.1 Array Berdimensi Satu 91
6.1.1 Mendeklarasikan Array Berdimensi Satu 91
6.1.2 Mengakses Elemen Array Berdimensi Satu 92
6.1.3 Inisialisasi Array Berdimensi Satu 94
6.1.4 Beberapa Variasi dalam Mendeklarasikan Array 96
6.2 Array Berdimensi Dua 96
6.2.1 Mendeklarasikan Array Berdimensi Dua 96
6.2.2 Mengakses Elemen Array Berdimensi Dua 97
6.2.3 Inisialisasi Array Berdimensi Dua 99
6.3 Array Berdimensi Banyak 101
6.4 Inisialisasi Array Tak Berukuran 103
6.5 Array Sebagai Parameter 106
BAB I SEKILAS TENTANG C
Tujuan :
1. Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C
2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C
3. Menjelaskan proses kompilasi dan linking program C
4. Menjelaskan struktur penulisan bahasa C dan menjelaskan komponen-komponen program
dalam contoh aplikasi sederhana

1.1. Sejarah dan Ruang Lingkup C


Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada
tahun 1967, Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian mengembangkan
bahasa yang disebut dengan B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B/adalah
bahasa C oleh Dennis Ritchie sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc.
(sekarang adalah AT&T Bell Laboratories). Bahasa C pertama kali digunakan pada komputer
Digital Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan sistem operasi UNIX. )
C adalah bahasa yang standar, artinya suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C tertentu
akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi. Standar
bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi, kompiler C dan seluruh program
aplikasi UNIX yang esensial ditulis dalam bahasa C. Patokan dari standar UNIX ini diambilkan
dari buku yang ditulis oleh Brian Kerninghan dan Dennis Ritchie berjudul "The C
Programming Language", diterbitkan oleh Prentice-Hall tahun 1978. Deskripsi C dari
Kerninghan dan Ritchie ini kemudian dikenal secara umum sebagai "K&R C".
Kepopueran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat untuk
komputermikro. Untuk membuat versi-versi tersebut menjadi standar, ANSI (American
NationalStandards Institute) membentuk suatu komite (ANSI committee X3J11) pada tahun 1983
yang kemudian menetapkan standar ANSI untuk bahasa C. Standar ANSI ini didasarkan
kepadastandar UNIX yang diperluas. Standar ANSI menetapkan sebanyak 32
2

Buah kata-kata kunci (keyword) yang menyediakan paling tidak 32 kata –kata kunci ini dengan
sintak yang sesuai dengan yang ditentukan oleh
Pada saat ini C merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer di dunia. Banyak
pemrograman yang dibuat dengan bahasa C seperti assembler, interpreter, program paket, sistem
operasi, editor, kompiler. program bantu, Word Star, Dbase, aplikasi untuk bisnis, matematika,
dan game, bahkan ada pula yang menerapkannya untuk kecerdasan buatan.
Dalam beberapa literatur bahasa C digolongkan sebagai bahasa tingkat menengah. Penggolongan
ke dalam bahasa tingkat menengah bukanlah berarti bahwa bahasa C lebih sulit dibandingkan
dengan bahasa tingkat tinggi seperti PASCAL atau BASIC. Demikian juga bahasa C bukanlah
bahasa yang beroriatasi pada mesin seperti bahasa mesin dan assembly. Pada kenyataannya
bahasa C ~;r.;-::~binasikan elemen dalam bahasa tingkat tinggi dan bahasa tingkat rendah.
Kemudanan dalam membuat program yang ditawarkan pada bahasa tingkat tinggi dan
kecepatan eksekusi dari bahasa tingkat rendah merupakan tujuan diwujudkannya bahasa C.
l.l.Kelebihan dan Kelemahan C.
Beberapa kelebihan dari bahasa C:
* Bahasa C tersedia hampir di semua jenis komputer, baik mikro, mini maupun komputer besar
(mainframe computer).
■ Kode bahasa C bersifat portabel. Suatu aplikasi yang ditulis dengan bahasa C untuk suatu
komputer tertentu dapat digunakan di komputer lain hanya dengan sedikit modifikasi.
■ Berbagai struktur data dan pengendalian proses disediakan dalam C sehingga
memungkinkan untuk membuat program yang terstruktur. Struktur bahasa yang baik, selain
mudah dipelajari juga memudahkan dalam pembuatan program, pelacakan kesalahan program
dan akan menghasilkan dokumentasi program yang baik.
■ Dibandingkan dengan bahasa mesin atau assembly, C jauh lebih mudah dipahami dan
pemrogram tidak perlu mengetahui mesin komputer secara detil. Dengan demikian tidak akan
menyita waktu yang terlampau banyak dalam menyelesaikan suatu masalah
3
ke dalam bentuk program. Hal ini dikarenakan C merupakan bahasa yang berorientasi pada
permasalahan, bukan berorientasi pada mesin.
■ C memungkinkan memanipulasi data dalam bentuk bit maupun byte. Di samping itu juga
memungkinkan untuk memanipulasi alamat dari suatu data atau pointer.
Adapun kelemahan bahasa C yang dirasakan oleh para pemula bahasa C:
■ Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan
pemakai. Kalau tidak dikuasai sudah tentu akan menimbulkan masalah.
■ Para pe'mrogram C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak
terbiasa menggunakannya. Padahal keampuhan C justru terletak pada pointer.
Kesulitan yang diuraikan di depan akan bersifat sementara saja. Kalau para pemula C mau
mempelajarinya, sebenarnya tak ada yang dikatakan sulit sekali mengenai C. Mereka yang sudah
terbiasa justru menyatakan bahwa bekerja dengan C sangat menyenangkan. Pepatah mengatakan
"Di mana ada kemauan di situ ada jalan" dan "Jika tak kenal maka tak sayang".
1.2.Proses Kompilasi dan Linking Program C
Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh komputer,
program haruslah diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penerjemah yang
digunakan bisa berupa interpreter atau kompiler.
Interpreter adalah suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris intsruksi
untuk setiap saat. Keuntungan pemakaian interpreter, penyusunan program relatif lebih cepat dan
bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program.
Sedangkan kelemahannya, kecepatannya menjadi lambat sebab sebelum suatu instruksi
dijalankan selalu harus diterjemahkan terlebih dahulu. Selain itu, saat program dieksekusi,
interpreter juga harus berada dalam memori. Jadi memori selalu digunakan baik untuk program
maupun interpreter. Di samping itu, program sumber (source program) yaitu program aslinya
tidak dapat dirahasiakan (orang lain selalu bisa melihatnya).
Kebanyakan versi C yang beredar di pasaran menggunakan penerjemah berupa kompiler.
Kompiler merupakan jenis penerjemah yang lain, dengan cara kerjanya yaitu menerjemahkan
seluruh instruksi dalam program sekaligus. Proses pengkompilasian ini
4
cukup dilakukaii sekali saja. Selanjutnya hasil penerjemahan (setelah melalui tahapan yang lain)
bisa dijalankan secara langsung, tanpa tergantung lagi oleh program sumber maupun
kompilernya. Keuntungannya, proses eksekusi dapat berjalan dengan cepat. sebab tak ada lagi
proses penerjemahan. Di samping itu, program sumber bisa dirahasiakan, sebab yang dieksekusi
adalah program yang sudah dalam bentuk kode mesin. Sedangkan kelemahannya, proses
pembuatan dan pengujian membutuhkan waktu relatif lebih lama, sebab ada waktu untuk
mengkompilasi (menerjemahkan) dan ada pula waktu melakukan proses linking. Perlu pula
diketahui, program akan berhasil dikompilasi hanya jika program tak mengandung kesalahan
secara kaidah sama sekali.
Proses dari bentuk program sumber C {source program, yaitu program yang ditulis dalam bahasa
C) hingga menjadi program yang executable (dapat dieksekusi secara langsung) ditunjukkan
pada Gambar 1.1 di bawah ini.

EDITOR EDITOR

FILE PROGRAM
FILE INCLUDE
(FILE JUDUL)

KOMPUTER

FILE PUSTAKA FILE OBYEK FILE OBYEK

LINKER

FILE
EXECUTABLE

Gambar 1.1 Proses Kompilasi-Linking & dari program C

6
Keterangan Gambar :
■ Pertama-tama program C ditulis dengan menggunakan editor. Program ini disimpan dalam
file yang disebut file program, sumber (dengan ciri utama memiliki ekstensi .c).
■ File include (umumnya memiliki ekstensi .h, misalnya stdio.h, atau biasa disebut dengan file
judul (header file)) berisi kode yang akan dilibatkan dalam program C (Pada program tertentu
bisa saja tidak melibatkan file include).
■ Berikutnya, kode dalam file program sumber maupun kode pada file include akan
dikompilasi oleh kompiler menjadi kode obyek. Kode obyek ini disimpan pada file yang
biasanya berekstensi .obj, atau .0 (bergantung kepada YrngkanganJ environment sistem operasi
yang dipakai). Kode obyek berbentuk kode mesin, oleh karena itu tidak dapat dibaca oleh
pemrogram. Akan tetapi kode ini sendiri juga belum bisa dipahami komputer.
■ Supaya bisa dimengerti oleh komputer, maka kode obyek bersama-sama dengan kode obyek
yang lain (kalau ada) dan isi file pustaka (library file, yaitu file yang berisi rutin untuk
melaksanakan tugas tertentu. File ini disediakan oleh pembuat kompiler, biasanya memiliki
ekstensi .lib) perlu dikaitkan (linking) dengan menggunakan linker, membentuk sebuah program
yang executable (program yang dapat dijalankan/dieksekusi secara langsung dalam lingkungan
sistem operasi).
■ Program hasil linker ini disimpan dalam file yang disebut file executable, yang biasanya
berekstensi .exe.
1.4. Struktur Penulisan Program C
Untuk dapat memahami bagaimana suatu program ditulis, maka struktur dari program
harus dimengerti terlebih dahulu. Tiap bahasa komputer mempunyai struktur program yang
berbeda. Struktur program memberikan gambaran secara luas, bagaimana bentuk program secara
umum.
Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Sebuah program minimal
mengandung sebuah fungsi. Fungsi pertama yang harus ada dalam program C dan sudah
ditentukan namanya adalah mainO- Setiap fungsi terdiri atas satu atau beberapa pernyataan, yang
secara keseluruhan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas khusus. Bagian pernyataan fungsi
(sering disebut tubuh fungsi) diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan
tanda kurung kurawal tutup (}). Di antara kurung
7
b. Fungsi printf()
Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan suatu keluaran pada
layar peraga. Untuk menampilkan tulisan
Selamat belajar bahasa C misalnya, pernyataan yang diperlukan berupa:
printf("Selamat belajar bahasa C");
Pernyataan di atas berupa pemanggilan fungsi printfQ dengan argumen atau parameter berupa
string. Dalam C suatu konstanta string ditulis dengan diavvali dan diakhiri tanda petik-ganda (").
Perlu juga diketahui pernyataan dalam C selalu diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda titik
koma dipakai sebagai tanda pemberhentian sebuah pernyataan dan bukanlah sebagai pemisah
antara dua pernyataan.
Tanda \ pada string yang dilewatkan sebagai argumen printf() mempunyai makna yang
v/ khusus. Tanda ini bisa digunakan untuk menyatakan karakter khusus seperti karakter
baris-baru ataupun karakter backslash (miring kiri). Jadi karakter seperti \n sebenarnya
menyatakan sebuah karakter. Contoh karakter yang ditulis dengan diawali tanda \
adalah:
\" menyatakan karakter petik-ganda \ \ menyatakan karakter backslash \ t menyatakan
karakter tab
Dalam bentuk yang lebih umum, format printfQ
printf("string kontrol", daftar argumen);
dengan string kontrol dapat berupa satu atau sejumlah karakter yang akan ditampilkan ataupun berupa
penentu format yang akan mengatur penampilan dari argumen yang terletak pada daftar argumen.
Mengenai penentu format di antaranya berupa:
%d untuk menampilkan bilangan bulat (integer)
%f untuk menampilkan bilangan titik-mengambang (pecahan)
%c untuk menampilkan sebuah karakter
%s untuk menampilkan sebuah string
8
Contoh:
#include <stdio.h>
main( )
{
printf("No : %d\n", 10);
printf("Nama : %s\n", "Ali");
printf("Nilai : %f\n",80.5);
printf("Huruf : %c\n",,A/);
}

1.5.2. Pengenalan Praprosesor #include


include merupakan salah satu jenis pengarah praprosesor (preprocessor directive). Pengarah
praprosesor ini dipakai untuk membaca file yang di antaranya berisi deklarasi fungsi dan definisi
konstanta. Beberapa file judul disediakan dalani C. File-file ini mempunyai ciri yaitu namanya
diakhiri dengan ekstensi .h. Misalnya pada program #include <stdio. h> menyatakan pada
kompiler agar membaca file bernama stdio.h saat pelaksanaan kompilasi. Bentuk umum
#include:
#include "namafile"
Bentuk pertama (#include <namafile>) mengisyaratkan bahwa pencarian file dilakukan pada
direktori khusus, yaitu direktori file include, Sedangkan bentuk kedua (#include "namafile")
menyatakan bahwa pencarian file dilakukan pertama kali pada direktori aktif tempat program
sumber dan seandainya tidak ditemukan pencarian akan dilanjutkan pada direktori lainnya yang
sesuai dengan perintah pada sistem operasi.
Kebanyakan program melibatkan file stdio.h (file-judul I/O standard, yang disediakan dalam C).
Program yang melibatkan file ini yaitu program yang menggunakan pustaka I/O (input-output)
standar seperti printfQ.
1.5.3. Komentar dalam Program
Untuk keperluan dokumentasi dengan maksud agar program mudah dipahami di suatu saat lain,
biasanya pada program disertakan komentar atau keterangan mengenai
9
program. Dalam C, suatu komentar ditulis dengan diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan
tanda */. Contoh :
/* Tanda ini adalah komentar */
"i #include <stdio.h>
main ()
{ printf("Coba\n") ; /* Ini adl program pertama */
}
Kesimpulan :
• Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards
padatahun 1967.
• Bahasa C pertama kali digunakan pada komputer Digital Equipment Corporation PDP-11
yang menggunakan sistem operasi UNIX.
• C adalah bahasa yang standar, artinya suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C
tertentu akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain dengan sedikit
modifikasi. Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX.
• Interpreter adalah suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris intsruksi
untuk setiap saat, sedangkan kompiler merupakan jenis penerjemah cara kerjanya adalah
menerjemahkan seluruh instruksi dalam program sekaligus.
• Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi.
• Fungsi mainQ merupakan fungsi istimewa yang harus ada pada program, sebab fungsi
inilah yang menjadi titik awal dan titik akhir eksekusi program.
• Fungsi printfQ merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan suatu keluaran
pada layar peraga.
• it-include merupakan salah satu jenis pengarah praprosesor (preprocessor directive) yang
dipakai untuk membaca file yang di antaranya berisi deklarasi fungsi dan definisi
konstanta.
• Untuk keperluan dokumentasi, di dalam program disertakan komentar yang ditulis
dengan diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan tanda * /.
10
program. Dalam C, suatu komentar ditulis dengan diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan
tanda */. Contoh :
/* Tanda ini adalah komentar */
"i #include <stdio.h>
main ()
{ printf("Coba\n") ; /* Ini adl program pertama */
}
Kesimpulan :
• Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards padatahun
1967.
• Bahasa C pertama kali digunakan pada komputer Digital Equipment Corporation PDP-11
yang menggunakan sistem operasi UNIX.
• C adalah bahasa yang standar, artinya suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C
tertentu akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi.
Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX.
• Interpreter adalah suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris intsruksi untuk
setiap saat, sedangkan kompiler merupakan jenis penerjemah cara kerjanya adalah
menerjemahkan seluruh instruksi dalam program sekaligus.
• Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi.
• Fungsi mainQ merupakan fungsi istimewa yang harus ada pada program, sebab fungsi inilah
yang menjadi titik awal dan titik akhir eksekusi program.
• Fungsi printfQ merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan suatu keluaran
pada layar peraga.
• it-include merupakan salah satu jenis pengarah praprosesor (preprocessor directive) yang
dipakai untuk membaca file yang di antaranya berisi deklarasi fungsi dan definisi konstanta.
• Untuk keperluan dokumentasi, di dalam program disertakan komentar yang ditulis dengan
diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan tanda * /.
11
BAB II
DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C
1. Tujuan :
1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya)
2. Menjelaskan tentang Variabel
3. Menjelaskan tentang konstanta
4. Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya
5. Menjelaskan tentang instruksi I/O
2.1. Tipe Data Dasar
Data merupakan suatu nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.
Konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai yang dapat
diubah-ubah selama eksekusi berlangsung,
Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yang dinamakan sebagai tipe
data dasar. Kelima tipe data dasar adalah: Bilangan bulat (integer) Bilangan real presisi-
tunggal Bilangan real presisi-ganda Karakter— Tak-bertipe (void), keterangan lebih lanjut
tentang void dijelaskan dalam Bab V.
Kata-kunci yang berkaitan dengan tipe data dasar secara berurutan di antaranya adalah int
(short int, long int, signed int dan unsigned int), float, double, dan char. Tabel 2-1
memberikan informasi mengenai ukuran memori yang diperlukan dan kavvasan dari masing-
masing tipe data dasar.
Tabel 2-1. Ukuran memori untuk tipe data

2. Tipe 3. Total bit 4. Kawasan Keterangan

5. char 6. 8 -128 s/d 127 karakter


int 7. 32 32 64 -2147483648 s/d 2147483647 bilangan integer
float 1.7E-38 s/d 3.4E+38 bilangan real presisi-tunggal
double 2.2E-308 s/d 1.7E+308 bilangan real presisi-ganda
12
Untuk tipe data short int, long int, signed int dan unsigned int, maka ukuran memori yang
diperlukan serta kawasan dari masint-masing tipe data adalah sebagai berikut:
Tabel 2-2 Ukuran memori untuk tipe data int
Tipe Total bit Kawasan Keterangan
short int 16 -32768 s/d 32767 short integer
long int 32 -2147483648 s/d 2147483647 long integer
signed int 32 -2147483648 s/d 2147483647 biasa disingkat dengan int
unsigned int 32 0 s/d 4294967295 bilangan int tak bertanda

Catatan :
Ukuran dan kawasan dari masing-masing tipe data adalah bergantung pada jenis mesin yang
digunakan (misalnya mesin 16 bit bisa jadi memberikan hasil berbeda dengan mesin 32 bit).

2.2 Variabel
2.2.1 Aturan Pendefinisan Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah variabel, konstanta atau fungsi yang didefinisikan oleh
pemrogram adalah sebagai berikut:
Pengenal harus diawali dengan huruf (A. . Z, a. . z) atau karakter garis bawah (_). "
Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0 . . 9) atau karakter garis bawah atau tanda dollar ($). "
Panjang pengenal boleh lebih dari 31 karakter, tetapi hanya 31 karakter pertama yang akan
dianggap berarti. " Pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata-kata
cadangan {reserved
words) seperti int, if, while dan sebagainya. , f f i M I -
2.2.2 Mendeklarasikan Variabel
Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada padanya
dapat diubah-ubah selama eksekusi program berlangsung. Variabel yang akan digunakan
dalam program haruslah dideklarasikan terlebih dahulu. Pengertian deklarasi di sini berarti
memesan memori dan menentukan jenis data yang bisa disimpan di dalamnya.
13
Bentuk umum deklarasi variabel:

tipe daftar-variabel;

Pada pendeklarasian varibel, daftar-variabel dapat berupa sebuah variabel atau


beberapa variabel yang dipisahkan dengan koma. Contoh:
int var_bulatl;
float var_pecahanl, var_pecahan2;

2.2.3 Memberikan Nilai ke Variabel


Untuk memberikan nilai ke variabel yang telah dideklarasikan, maka bentuk umum pernyataan
yang digunakan adalah :

Nama_vriabel = nilai;

Contoh:
int var_bulat - 10; double var_pecahan = 10.5;
2.2.4 Inisialisasi Variabel
Adakalanya dalam penulisan program, setelah dideklarasikan, variabel langsung diberi nilai
awal. Sebagai contoh yaitu variabel nilai :
int nilai; nilai = 10;
Dua pernyataan di atas sebenarnya dapat disingkat meialui pendeklarasian yang disertai
penugasan nilai, sebagai berikut:
int nilai= 10;
Cara seperti ini banyak dipakai dalam program C, di samping menghemat penulisan pernyataan,
juga lebih memberikan kejelasan, khususnya untuk variabel yang perlu diberi nilai awal
(diinisialisasi).
14
2.3 Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap. Berbeda dengan variabel, suatu konstanta tidak
dideklarasikan. Namun seperti halnya variabel, konstanta juga memiliki tipe. Penulisan konstanta
mempunyai aturan tersendiri, sesuai dengan tipe masing-masing.
■ Konstanta karakter rnisalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal,
contohnya : W dan x@'.
■ Konstanta integer ditulis dengan tanda mengandung pemisah ribuan dan tak mengandung
bagian pecahan, contohnya : -1 dan 32 7 67.
■ Konstanta real {float dan double) bisa mengandung pecahan (dengan tanda berupa titik) dan
nilainya bisa ditulis dalam bentuk eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya : 27 . 5f
(untuk tipe float) atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2 . ie + 5 (maksudnya 2,1 x 105).
■ Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik-
ganda ('"), contohnya :"Pemrograman Dasar C".
2.4 Operator .* ^'t
Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan
sesuatu operasi atau manipulasi, seperti menjumlahkan dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu
variabel, membandingkan kesamaan dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong sebagai
operator binary, yaitu operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai (operand). Contoh :
a +b
Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operand-nya
(yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan dua operator ini tergolong sebagai
operator binary.
-c
Simbol - (minus) juga merupakan operator. Simbol ini termasuk sebagai operator unary, yaitu
operator yang hanya memiliki sebuah operand (yaitu c pada contoh ini)
15
2.4.1. Operator Aritmatika
■ Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah : *
perkalian
/ pembagian
% sisa pembagian
+ penjumlahan
- pengurangan
* Adapun operator yang tergolong sebagai operator unary.
- tanda minus
+ tanda plus
Contoh pemakaian operator aritmatika misalnya untuk memperoleh nilai diskriminan
dari suaru persamaan kuadrat: D = b2 - 4ac
/* File program : diskrim.c Menghitung diskriminan pers
kuadrat axA2 + bx + c = 0 */
# include <stdio.h>
main()
{
float a,b,c,d; a = 3. Of; b = 4. Of; c = 7. Of;
d = b*b-4*a*c;
printf("Diskriminan =%f\n",d); }
Contoh eksekusi:
Diskriminan = -84.000000
Operator yang telah dituliskan di atas, yang perlu diberi penjelasan lebih lanjut adalah operator
sisa pembagian. Beberapa contoh berikut kiranya akan memperjelas makna dari operator ini.
• Sisa pembagian bilangan 7 dengan 2 adalah 1(7 % 2 -> 1)
• Sisa pembagian bilangan 6 dengan 2 adalah 0 (6 % 2 ~> 0)
16

• Sisa pembagian bilangan 8 dengan 3 adalah 1 (8 % 3 -> 2)


Kegunaan operator ini diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan bulat termasuk
ganjil atau genap, berdasarkan logika : "Jika bilangan habis dibagi dua (sisanya nol), bilangan
termasuk genap. Sebaliknya, termasuk ganjil".
2.4.2. Operator Penurunan dan Penaikan
Masih berkaitan dengan operasi aritmatika, C menyediakan operator yang disebut sebagai
operator penaikan dan operator penurunan, yaitu :
++ operator penaikan - - operator penurunan
Operator penaikan digunakan untuk menaikkan nilai variabel sebesar satu. Penempatan operator
terhadap variabel dapat dilakukan di muka atau di belakangnya, contohnya :
x = x+1; y = y+.l;
Bisa ditulis menjadi :
++x; —y;
atau :
x+ + ;
y--;
bergantung pada kondisi yang dibutuhkan oleh pemrogram. Di bawah ini adalah contoh yang
akan menunjukkan perbedaan pemakaian dan hasil dari ++x dengan x++ (atau pemakaian y--
dengan —y).
17
/* File program : pre_post.c
Contoh penggunaan pre & post Increment operator */
#include <stdio.h>
main()
{
int count = 0, loop;

loop = ++count; /* count=count+l; loop=count; */ printf("loop =


%d, count = %d\n", loop, count);
loop = count++; /* loop=count; count=count+l; */ printf("loop =
%d, count = %d\n", loop, count); X'

Contoh eksekusi
loop = 1, count = 1
loop = 1, count = 2

2.4.3. Prioritas Operator Aritmatika


Tabel di bawah ini memberikan penjelasan mengenafprioritas dari masing-masing operator.
Operator yang mempunyai prioritas tinggi akan diutamakan dalam hal pengerjaan dibandingkan
dengan operator yang memiliki prioritas lebih rendah.
Tabel 2.3 Tabel prioritas operator aritmatika dan umtan
pengerjaannya
PRIORITAS OPERATOR URUTAN PENGERJAAN
Tertinggi ( ) dari kiri ke kanan
! ++ -- + - dari kanan ke kiri *'
* / % dari kiri ke kanan
+ - dari kiri ke kanan *'
Terendah = += -= += % dari kanan ke kiri

*} Bentuk unary + dan unary - memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada bentuk binary +
dan binary -
18
2.4.4. Operator Penugasan
Operator penugasan (assignment operator) digunakan untuk memindahkan nilai dari suatu
ungkapan (expression) ke suatu pengenal. Operator pengerjaan yang umum digunakan dalam
bahasa pemrograman, termasuk bahasa C adalah operator sama dengan (=). Contohnya :
fahrenheit = celcius * 1.8 + 32;
w
Maka '=' adalah operator penugasan yang akan memberikan nilai dari ungkapan : celcius
* 1.8 + 32 kepadavariabel fahrenheit.
Bahasa C juga memungkinkan dibentuknya statemen penugasan menggunakan operator
pengerjaan jamak dengan bentuk sebagai berikut :
pengenall = pengenal2 = ... = ungkapan ;
Misalnya :
a = b = 15; maka nilai variabel 'a ' akan sama dengan nilai variabel 'b' akan sama dengan 15.
2.4.5 Operator Kombinasi (Peraendekan)
C menyediakan operator yang dimaksudkan untuk memendekkan penulisan operasi penugasan
semacam
x = x + 2; . M

y = y * 4;
menjadi
x += 2;
y *= 4;
Daftar berikut memberikan seluruh kemungkinan operator kombinasi dalam suatu
pernyataan serta pernyataan padanannya.
19
Tabel 2.4 Seluruh kemungkinan operator kombinasi dan padanannya

x += 2; kependekan X = X + 2;
dari
x -= 2; kependekan x = X - 2;
dari
x *= 2; kependekan x = X * 2;
dari
x /= 2; kependekan x = X / 2;
dari
x %= 2; kependekan X = X % 2;
dari
x <<= 2; kependekan X = X << 2;
dari
x >>= 2; kependekan X = X » 2;
dari
x & = 2; kependekan X = X & 2;
dari
x |= 2; kependekan X = X 1 2;
dari
x ^= 2 ; kependekan X = X A
2;
dari

2.5. Menampilkan Data ke Layar


Untuk keperluan menampilkan data/informasi, C menyediakan sejumlah fungsi. Beberapa di
antaranya adalah berupa printf () dan putchar ()

2.5.1. Fungsi printf ()


Fungsi printfQ merupakan fungsi yang paling uraum digunakan dalam menampilkan data.
Berbagai jenis data dapat ditampilkan ke layar dengan memakai fungsi ini. Bentuk umum
pernyataan printf0
printf("string kontrol",argumenl, argumen2,...);
String kontrol dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar beserta penentu format
(seperti %d, %f,%c). Penentu format dipakai untuk memberi tahu kompiler mengenai jenis data
yang akan ditampilkan. Argumen sesudah string kontrol (argumenl, argumen2,...)adalah data
yang akan ditampilkan ke layar. Argumen ini dapat berupa variabel, konstanta dan bahkan
ungkapan. Misal:
printf("%d",20); /*argumen berupa konstanta */
printf("%d",a); /*argumen berupa variabel */
printf("%d",a+20); /*argumen berupa ungkapan */
20
Penentu format untuk data string atau karakter :
%c . untuk menampilkan sebuah karakter
%s untuk menampilkan sebuah string
Untuk menampilkan data bilangan, penentu format yang dipakai berupa salah satu dari bentuk
dalam Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Penentu format padaprintf()


%u untuk menampilkan data bilangan tak bertanda (unsigned) dalam bentuk desimal.
%d untuk menampilkan bilangan integer bertanda (signed) dalam bentuk desimal
%u untuk menampilkan bilangan bulat tak bertanda dalam bentuk oktal.
%o untuk menampilkan bilangan bulat tak bertanda dalam bentuk heksadesimal(%x -> notasi
yang dipakai : a, b, c, d, e dan f sedangkan %X -> notasi yang
dipakai : A, B, C, D, E dan F )
%f untuk menampilkan bilangan real dalam notasi : dddd.dddddd
%e untuk menampilkan bilangan real dalam notasi eksponensial
%E untuk menampilkan bilangan real dalam bentuk notasi seperti %f, %E atau %F
bergantung pada kepresisian data (digit 0 yang tak berarti tak akan ditampilkan)
l merupakan awalan yang digunakan untuk %d, %u, %x, %X, %o untuk menyatakan
long int (misal %ld). Jika diterapkan bersama %e,%E,%f,%F,%g atau %G akan
menyatakan double
L Merupakan awalan yang digunakan untuk
menyatakan long double
h Merupakan awalan yang digunakan untuk %d %f,%e,%E,%g dan %G untuk %-i, %o,
%u, %x, atau %X, untuk menyatakan short int.

Contoh di bawah ini akan menjelaskan perbedaan format %g, %e dan %f dalam
menampilkan bilangan real.
A*File program : form_efg.c Perbedaan format %g, %e dan %f */
#include <stdio.h>
main () {
float x = 251000.Of; ^
printf("Format e printf("Format f printf("Format g
%e\n", x); => %f\n", x); => %g\n", x);
}
21
Contoh eksekusi:
Format e => 2 . 510000e+005 Format f- => 251000 .,000000 Format g => 251000
Tampak bahwa penentu format %e menampilkan bilangan dalam bentuk eksponensial. Jika
penentu fomat yang digunakan berupa %f, bagian pecahan secara default akan ditampilkan dalam
bentuk 6 digit. Sedangkan jika digunakan penentu format %g, maka digit yang tak berarti tak
akan ditampilkan.
Untuk menentukan panjang medan yang disediakan bagi tampilan data, maka sesudah tanda %
dalam penentu format dapat disisipi dengan bilangan bulat yang menyatakan panjang medan. ■
Untuk data yang berupa bilangan bulat, misal pada :
printf("Abad %4d", 20); % 4d menyatakan medan untuk menampilkan bilangan 20 adalah
sepanjang 4 karakter. printf("Abad %4d", 20);

A b a d 2 0

m.n
Untuk data yang berupa bilangan real, spesifikasi medannya berupa
m = panjang medan n = jumlah digit pecahan Contoh pada pernyataan :
printf("Harga : Rp %8.2f\n", 500.0); % 8 . 2 f menyatakan panjang medan dari bilangan real
yang akan ditampilkan adalah 8 karakter dengan jumlah digit pecahan 2 buah.
printf("Harga : Rp %8.2f\n", 500.0);
22

Kalau hanya jumlah digit pecahan yang perlu ditentukan, panjang medan tak perlu disertakan,
misal :
printf ("%.2f\n", 600.0); printfT%.2f\n", 7500.25);
hasilnya :
600.00 7500.25
Untuk data yang berupa string, contoh :
printf ("%12's", "Bahasa C");
maka akan ditainpilkan sebagai berikut
B a h a s a C
Tanipak dalam berbagai jenis data di atas, penentu format yang mengandung panjang medan,
secara default akan menampilkan data dalam bentuk rata kanan terhadap panjang medan yang
diberikan. Untuk data string yang biasanya dikehendaki untuk ditampilkan dalam bentuk rata
kiri, maka sesudah tanda % pada penentu format %s perlu disisipkan tanda - (minus), contoh :
printf ("%012s", "Bahasa C") ;
menyatakan bahwa string akan ditampilkan dalam medan dengan panjang 12 karakter dan diatur
rata kiri. Sehingga tampilan di atas berubah menjadi :
.-■.'• -

.
B a h a s a C

/"'* File program : formatpjg.c


Contoh penggunaan format panjang medan data */
#include <stdio.h>
main ()
\
int nilail = 20; float nilai2 = 500.Of;
printf("Abad %5d\n", nilail); printf("%10.2f\n", nilai2);
printf("%10s\n", "Bahasa C")
}
23
printf("%-10s\n", "Bahasa C");
Contoh eksekusi:
Abad 20
500.00 Bahasa C
Bahasa C
2.5.2 Fungsi putchar()
Fungsi putchar() digunakan khusus untuk menampilkan sebuah karakter di layar.
Penampilan karakter tidak diakhiri dengan perpindahan baris.
Contoh :
putchat(‘A' );)
menghasilkan keluaran yang sama dengan
printf("%c",'A');

2.6. Memasukan Data dari Keyboard


Data dapat dimasukan lewat keyboard saat eksekusi berlangsung. Untuk keperluan ini, C
menyediakan sejumlah fungsi, di antaranya adalah scan(), getchar()
Fungsi scanf() merupakan fungsi yang dapat digunakan untuk memasukkan
berbagai jenis data. Misalnya untuk memasukkan data jari-jari lingkaran pada contoh
program lingkaran.c, maka penulisan
radius = 20;
dapat diganti menjadi

scanf("%f",&radius) ;
Selengkapnya, terlihat dalam contoh program di bawah ini.
24
/* File program : lingkaran.c
Menghitung keliling dan luas lingkaran */
#include <stdio.h>
main()
{
double radius, keliling, luas;
printf("Masukkan jari-jari lingkaran : ");
scanf("%lf",&radius);
keliling = 2 * 3.14 * radius; /* PI = 3.14 */
luas = 0.5 * 3.14 * radius * radius;
printf("\nData lingkaran\n");
printf("Jari-jari = %8.21f\n", radius);
printf("Keliling = %8.21f\n", keliling);
printf("Luas = %8.21f\n", luas);
Contoh eksekusi
Masukkan jari-jari lingkaran = 5
Data lingkaran
Jari-jari = 5 00
Keliling = 31 40
Luas 39 25
Bentuk scanf() sesungguhnya menyerupai fungsi printf0. Fungsi ini melibatkan penentu format
yang pada dasarnya sama digunakan pada printfQ. Secara umum bentuk scanfO adalah sebagai
berikut:
scanf("string kontrol", daftar_argumen);
Dengan string kontrol dapat berupa :
■ Penentu format
■ Karakter spasi-putih (white-space)
■ Karakter bukan spasi-putih
Penentu format menyatakan jenis data yang akan dibaca. Pada scanfQ penentu format dapat
berupa salah satu di antara yang ada pada daftar berikut:
25

Tabel 2.6 Penentu format scan/()


t> C
membaca sebuah karakter
%s membaca sebuah string (dibahas pada bab vii)
%i atau %d membaca sebuah integer desimal
% e atau' % f membaca sebuah bilangan real (bisa dalam bentuk eksponensial)
%o membaca sebuah integer oktal
%x membaca sebuah integer heksadesimal
%u - membaca sebuah integer tak bertanda
1 awalan untuk membaca data long int (misal : %ld) atau untuk
membaca data double (misal : %lf)
L awalan untuk membaca data long double (misal : %Lf)
h awalan untuk membaca data short int

Pada bentuk scan/(), daftar_argumen dapat berupa satu atau beberapa argumen dan haruslah
berupa alamat. Misalnya hendak membaca bilangan real dan ditempatkan ke variabel radius,
maka yang ditulis dalam scan/() adalah alamat dari radius. Untuk menyatakan alamat dari
variabel, di depan variabel dapat ditambahkan tanda & (tanda & dinamakan sebagai operator
alamat). Sehingga & radius menyatakan alamat dari radius. Dalam bentuk yang lengkap :
scanf("%f", Sradius); berarti (bagi komputer) : "bacalah sebuah bilangan real (%f) dan
tempatkan ke alamat dari
radius (&radius)".

2.6.3 Fungsi getchar()


Fungsi getchar() digunakan khusus untuk menerima masukan berupa sebuah karakter dari
keyboard. Contoh :
c = getchar() ;
maka variabel c akan berisi karakter yang diketikkan oleh user atau EOF (end of file) jika ditemui
akhir dari file.
26

Kesimpulan :

• Data merupakan suatu nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.
• Konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai yang dapat
diubah-ubah selama eksekusi berlangsung,
 Variabel yang akan digunakan haruslah dideklarasikan terlebih dahulu, adakalanya langsung
dideklarasikan sekaligus diberi nilai (diinisialisasi).
• Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program untuk
melakukan sesuatu operasi atau manipulasi
• Operator yang terkait dengan operasi aritmatika antara lain adalah operator aritmatika,
operator penurunan dan penaikan, operator penugasan (assignment) dan operator kombinasi
(pemendekan)
• Untuk menampilkan data/informasi ke layar digunakan fungsi print/Q dan putcharQ.
• Untuk memasukkan data melalui keyboard saat eksekusi berlangsung digunakan fungsi
scanfO dan getcharQ.
Latihan
1. Mengapa nama-nama variabel di bawah ini tidak valid ?
(a) value$sum
(b) exit flag
(c) 31otsofmoney
(d) char
2. Berapakah hasil akhir dari program berikut
#include <stdio.h> main ()
{
int a = 22;
a = a + 5;
a = a-2;
printf("a = %d\n", a);
27

3. Berapakah nilai x setelah pernyataan-pernyataan berikut dijalankan,


bertipe int:
(a) x = (2 + 3)-10*2;
(b) x = (2 + 3)-(10*2);
(c) x=10%3 *2+l;
4. Nyatakan dalam bentuk pernyataan :
(a) y = bx2 + 0,5x - c

5. Apa hasil eksekusi dari program berikut


#include <stdio.h> main()
{
char kar = ‘A';
kar = kar + 32; printf("%c\n",kar);
}
BAB III PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tujuan :
1. Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika)
2. Menjelaskan penggunaan pernyataan if
3. Menjelaskan penggunaan pernyataan if-else
4. Menjelaskan penggunaan pernyataan if dalan if
5. Menjelaskan penggunaan pernyataan else-if
6. Menjelaskan penggunaan pernyataan switch
3.1 Operator Kondisi
Banyak persoalan yang diperlukan untuk membuat keputusan. Contoh yang sederhana berupa
cara mengatur agar komputer bisa menyimpulkan bahwa suatu bilangan merupakan bilangan
genap atau bilangan ganjil. Untuk keperluan pengambilan keputusan semacam itu, C
menyediakan beberapa jenis pernyataan, berupa
■ Pernyataan if
■ Pernyataan if-else, dan
■ Pernyataan switch
Pernyataan-pernyataan tersebut memerlukan suatu kondisi, sebagai basis dalam pengambilan
keputusan. Kondisi umum yang dipakai berupa keadaan benar dan salah. Oleh karena itu
pembahasan pada bab ini akan diawali dengan peng'enalan operator yang membentuk kondisi
benar dan salah.
Operator yang digunakan untuk menghasilkan kondisi benar dan salah, bisa berupa operator
relasi dan bisa juga berupa operator logika. Berikut ini dibahas masing-masing jenis operator
serta tabel prioritas masing-masing operator.
29

3.1.1. Operator Relasi


Operator relasi biasa dipakai untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil pembandingan berupa
keadaan benar atau salah. Keseluruhan operator relasi pada C ditunjukkan pada Tabel 3-1.
Tabel 3-1. Operasi relasi
Operator „J^ Makna
zt 4'-''
> Lebih dari
>= Lebih dari atau sama dengan Kurang dari
<
<= Kurang dari atau sama dengan
==
v
Sama dengan
-__..■<-''

Tidak sama dengan

Khususnya untuk operator relasi sama dengan (==) harap dibedakan dengan operator (=) yang
merupakan operator penugasan (assignment). Contoh:

Pembandingan
Hasil
1 > 2  Salah
1 < 2  Benar

A == 1  Benar, jika A bernilai 1


 Salah, jika A tidak bernilai 1

'A' < 'B' Benar, karena kode ASCII untuk karakter 'A'
kurang dari kode ASCII untuk karakter 'B' *}
kar == 'Y- Benar, jika kar berisi 'Y' Salah, jika kar tidak berisi 'Y'

" Dalam daftar ASCII standar, kode untuk karakter 'A' = 65 sedangkan karakter 'B' = 66, 'C = 67,
'D' = 68 dan seterusnya sampai dengan karakter 'Z' = 90.
3.1.2. Operator Logika.
Operator logika biasa dipakai untuk menghubungkan ekspresi relasi. Keseluruhan operator logika
ditunjukkan pada tabel 3-2.

30
Tabel 3-2. Operator logika

Operator Makna
&& dan (AND)
11i atau (OR)
tidak (NOT)
Bentuk pemakaian operator & & dan | | adalah operandi operator operand2
Baik operandi maupun operand2 dapat berupa ekspresi relasi ataupun ekspresi logika. Hasil
ekspresi bias bernilai benar atau salah. Pada C nilai hasil dari sebuah ekspresi relasi atau ekspresi
logika jika dinyatakan dengan angka adalah :
■ Salah -> nilai = 0
■ Benar -> nilai ! = 0 (misalnya nilai = 1)
Tabel 3-3 memberikan penjelasan hasil operasi ekspresi logika yang menggunakan operator &
& maupun | | untuk berbagai kemungkinan keadaan operand-nya.
Tabel 3-3. Kemungkinan pada operasi logika && dan ||
Operandi Operand2 Hasil
11 &&
Salah Salah Benar Salah Benar Salah 0 000
Benar Benar 11 1
1

Tampak bahwa operator atau (| |) menghasilkan nilai 1 jika ada operand yang benar. Hasil
berupa 0 jika semua operand adalah salah. Adapun operator logika dan (&&) memberikan hasil 1
hanya jika kedua operand adalah benar. Beberapa contoh ekspresi logika di antaranya :
■ (kar > 'A') && (kar < *Z')
Hasil operasi logika && adalah benar hanya jika kar > 'A' dan kar < ' Z' (dalam hal ini
yang diperbandingkan adalah kode ASCII dari karakter tsb).
■ (pilihan == 'Y') || (pilihan == • y.1 )
Hasil operasi logika | | adalah benar jika pilihan berupa ' Y' atau ' y1
Sedangkan bentuk pemakaian operator logika ! adalah :
Innerand

31

dengan operand dapat berupa ekspresi logika ataupun ekspresi relasi. Hasil operasi ! bernilai :
■ 1 jika operand bernilai salah
■ 0 jika operand bernilai benar
Perhatikan contoh potongan program di bawah ini :
if ( !sudah_benar) printf("Masukan Anda salah!\n") ;
Pada contoh potongan program di atas, dilakukan pengecekan kondisi terhadap nilai dari variabel
sudah_benar. Jika variabel sudahjbenar bernilai 0, maka kondisi !sudah_benar akan bernilai
benar (true) sehingga instruksi:
printf("Masukan Anda salah!\n");
akan diproses. Penjelasan lebih rinci tentang pengecekan kondisi dengan pernyataan if dibahas
pada sub bab 3.2.
3.1.3 Prioritas Operator Logika dan Relasi
Tabel berikut ini memberikan penjelasan singkat mengenai prioritas di antara berbagai operator
logika dan operator relasi.
Tabel 3-4 Prioritas operator logika dan relasi

i
Tertinggi :
> >= < <=
&&

Terendah: 11

Berdasarkan prioritas yang ditunjukkan pada tabel 3-4, maka ekspresi seperti
?
(kar > A') && (kar < 'Z') sama saja kalau ditulis menjadi
kar > 'A' && kar < 'Z'
Hanya saja penulisan dengan menggunakan tanda kurung akan lebih memberikan kejelasan.

32
3.2 Pernyataan if
Pernyataan z/mempunyai bentuk umum :
if(kondisi) pernyataan;
Bentuk ini menyatakan :
■ jika kondi'si yang diseleksi adalah benar (bernilai logika = 1), maka pernyataan yang
mengikutinya akan diproses.
■ Sebaliknya, jika kondisi yang diseleksi adalah tidak benar (bernilai logika = 0), maka
pernyataan yang mengikutinya tidak akan diproses.
Mengenai kodisi hams ditulis diantara tanda kurung, sedangkan pernyataan dapat berupa sebuah
pernyataan tunggal, pernyataan majemuk atau pernyataan kosong. Diagram alir dapat dilihat
seperti gambar 3.1

kondisi

pernyataan

Gambar 3.1. Diagram alir if


Contoh penggunaan pernyataan if adalah untuk menentukan besarnya potongan harga yang
diterima oleh seorang pembeli, berdasarkan kriteria :
■ tidak ada potongan harga jika total pembelian kurang dari Rp. 100.000 (dalam hal ini &-
potongan harga diinisialisasi dengan nol).
" bila total pembelian lebih dari atau sama dengan Rp. 100.000, potongan harga yang diterima
dirubah menjadi sebesar 5% dari total pembelian.
/* File program : discount.c
Contoh penggunaan if untuk menghitung nilai discount */
#include <stdio.h>

33
main ()
double total_pembelian, discount = 0;
/* discount diinisialisasi dengan nilai 0 */
printf ("Total pembelian = Rp "); scanf("%lf", &total_pembelian);
if(total_pembelian >= 100.000)
discount = 0.05 * total_pembelian; printf("Besarnya discount = Rp %.21f\n", discount);
Contoh eksekusi:
Total pembelian = Rp 200000
Besarnya discount = Rp 10000.00____________________________
Untuk pernyataan // yang diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuknya adalah sebagai berikut:
if (kondisi)
{
/* tanda awal pernyataan majemuk*/
pernyataan-1; pernyataan-2;
pernyataan-n;
} /* tanda akhir pernyataan majemuk */
Pernyataan-pernyataan yang berada dalam tanda kurung { dan } akan dijalankan hanya bila
kondisi if bermlai benar.
3.3. Pernyataan if-else
Pernyataan if-else memiliki bentuk :
if (kondisi)
pernyataan-1;
else
pernyataan-2;

34

kondi
si

pernyataan pernyataan
Diagram alir dapat dilihat seperti gambar 3.2.

Gambar 3.2. Diagram alir if-else


Arti dari pernyataan if-else :
■ Jika kondisi benar, maka pernyataan-1 dijalankan.
* Sedangkan bila kondisi bernilai salah, maka pernyataaan-2 yang dijalankan.
Masing-masing pernyataan-1 dan pernyataan-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal,
pernyataan majemuk ataupun pernyataan kosong.
Contoh penggunaan pernyataan if-else adalah untuk menyeleksi nilai suatu bilangan pembagi.
Jika nilai bilangan pembagi fdalah nol, maka hasil pembagian dengan nilai nol akan
mendapatkan hasil tak berhingga. Jika ditemui nilai pembaginya nol, maka proses pembagian
tidak akan dilakukan.
/* File program : bagi.c
Pemakaian if-else untuk menyeleksi bilangan pembagi */
#include <stdio.h>
main {
float a, b;
printf("Masukkan nilai a : ");
scanf("%f", &a) ;
printf("Masukkan nilai b : ");
scanf("%f", &b);
if (b == 0)
printf("\n%g dibagi dengan nol else= TAK BERHINGGA\n", a);

35
printf ("\rt%g dibagi dengan %g = %g\n", a, b, a/b) ;

Contoh eksekusi:
Masukkan nilai a : 5
Masukkan nilai b : 0
5 dibagi dengan nol = TAK BERHINGGA___
____________________^
JfAt 3.4. Pernyataan z/di dalam //* «
Di dalam suatu pernyataan if (atau if else) bisa saja terdapat pernyataan if(atau if-e/se,) yang lain.
Bentuk seperti ini dinamakan sebagai nested if. Secara umum, bentuk dari pernyataan ini adalah
sebagai berikut:

if (kondisi-2)

if(kondisi-n)
pernyataan;
else
pernyataan; ^M<
else
pernyataan;
else
pernyataan;

 Kondisi yang akan diseleksi pertama kali adalah kondisi yang terluar (kondisi-1). Jika
kondisi-1 bernilai salah, maka statemen else yang terluar (pasangan // yang
bersangkutan) yang akan diproses. Jika else (pasangannya tsb) tidak ditulis, maka
penyeleksian kondisi akan dihentikan.
 Jika kondisi-1 bernilai benar, maka kondisi berikutnya yang lebih dalam (kondisi-2)
akan diseleksi. Jika kondisi-2 bernilai salah, maka statemen else pasangan dari if yang
bersangkutan yang akan diproses. Jika else (untuk kondisi-2) tidak ditulis, maka
penyeleksian kondisi akan dihentikan.
 Dengan cara yang sama, penyeleksian kondisi akan dilakukan sampai dengan kondisi-
n, jika kondisi-kondisi sebelumnya bernilai benar.

36

/* File program : determinanl.c


Program untuk menghitung determinan dan akar-akar persamaan
kuadrat menggunakan if bersarang */

#include <stdio.h> #include


<math.h>

main()
{
float a, b, c, d = 0; double xl, x2, imaginair;
printf("MENCARI AKAR-AKAR PERSAMAAN KUADRAT a+bx+c=0\n");
printf("\nMasukkan nilai a : ");
scanf("%f", &a);
printf("Masukkan nilai b : ");
scanf("%f", &b) ;
printf("Masukkan nilai c : ");
scanf("%f", &c) ;

d = b*b-4*a*c; /* menghitung determinan *'/

if (d >= 0)

if (d == 0) {
xl = -b / (2 * a) ;
printf("\nDua akar real kembar yaitu : \n");
printf("xl = x2 = %g\n", xl);
}
else
{
xl = (-b + sqrt(d))/(2*a);
x2 = (-b - sqrt(d))/(2*a);
printf("\nDua akar real berlainan yaitu :\n")/
printf("xl = %g\n", xl);
printf("x2 = %g\n", x2); }
else
{
imaginair = (sqrt(-d)/(2*a));
xl = -b/(2*a);
printf("\nDua akar imaginair berlainan yaitu : \n");
printf("xl = %g + %gi\n", xl, imaginair);
printf("x2 = %g - %gi\n", xl, imaginair);
}
}

37
Contoh eksekusi:

6
MENCARI AKAR-AKAR PERSAMAAN KUADRAT a+bx+c=0
Masukkan nilai a Masukkan nilai b Masukkan nilai c

Dua akar real berlainan yaitu : XI = -0.42265 X2 = -1.5773537

3.5 Pernyataan else-//


Contoh implementasi nested if ini misalnya pembuatan sebuah program kalkulator
sederhana. User memberikan masukan dengan format:

operandi operator operand2

Jenis operasi yang dikenakan bergantung pada jenis operator ang dimasukkan oleh user.
Oleh karena itu program akan mengecek apakah operator berupa tanda ‘*’, ‘/’, ' + ',
ataukah tanda '-' .
■ Jika operator berupa tanda c *' maka operand 1 akan dikalikan dengan operand 2.
■ Jika operator berupa tanda V maka operand 1 kan dibagi dengan operand 2.
■ Jika operator berupa tanda '+' maka operand 1 akan dijumlahkan dengan operand 2.
■ Jika operator berupa tanda '-' maka operand 1akan dikurangi dengan operand 2.
■ Kalau operator yang dimasukkan bukan merupakan salah satu dari jenis operator di
atas, maka ekspresi tersebut tidak akan diproses, dan user akan mendapatkan pesan
berupa : "Invalid operator !"

/* File program : kalkulatorl.c


Contoh penggunaan else if untuk mengimplementasikan program
kalkulator sederhana */

#include <stdio.h>

main()
{
iat valid__operator = 1;
/* valid_operator diinisialisasi dengan logika 1 */
char operator;
float number1, number2, result;
38

printf("Masukkan 2 buah bilangan dan sebuah operator\n");


printf("dengan format : numberl operator number2\n\n");
scanf(n%f %c %f", &numberl, ^operator, &number2);

if(operator == !* f)
result = numberl * number2;
else if(operator == '/')
result = numberl / number2;
else if(operator == !+?)
result = numberl + number2;
else if(operator == !-')
result = numberl - number2;
else
valid_operator = 0;

if'(valid___operator)
printf (f?\n%g %c %g is %g\n", numberl, operator, number2,
result ); else
printf("Invalid operator!\n"); }

Contoh eksekusi:

Masukkan 2 buah bilangan dan sebuah operator


dengan format : numberl operator number2

23.2 + 12
23.2 + 12 is 35.2

3.6 Pemyataan switch


Pemyataan switch merupakan pemyataan yang dirancang khusus untuk menangani
pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah altematif, misalriya untuk menggantikan
pemyataan //bertingkat.
39

Bentuk umum pemyataan switch adalah : switch

(ekspresi)
{
case konstanta-1:
pernyataan-1;

break; case
konstanta-2:

case konstanta-n:
pernyataan-n;

break;
default:

break;
}

dengan ekspresi dapat berupa ekspresi bertipe integer atau bertipe karakter. Demikian juga
konstanta-1, konstanta-2, ..., konstanta-n dapat berupa konstanta integer atau karakter. Setiap
pemyataan-i (pernyataan-1, ... , pernyataan-n) dapat berupa pemyataan tunggal ataupun
pemyataan jamak. Dalam hal ini urutan penulisan pemyataan case tidak berpengaruh. Proses
penyeleksian berlangsung sebagai berikut:
■ pengujian pada switch akan dimulai dari konstanta-1. Kalau nilai konstanta-1 cocok dengan
ekspresi maka pernyataan-1 dijalankan. Kata kunci break harus disertakan di bagian akhir
setiap pemyataan case, yang akan mengarahkan eksekusi ke akhir switch.
■ Kalau ternyata pernyataan-1 tidak sama dengan nilai ekspresi, pengujian dilanjutkan pada
konstanta-2, dan berikutnya serupa dengan pengujian pada konstanta-1.
■ Jika sampai pada pengujian case yang terakhir temyata tidak ada kecocokan, maka
pemyataan yang mengikuti kata kunci default yang akan dieksekusi. Kata kunci default ini
bersifat opsional.
■ Tanda kurung kurawal tutup (}) menandakan akhir dari proses penyeleksian kondisi case.
Di bawah ini contoh program pemakaian pemyataan switch untuk menggantikan if else
bertingkat pada program kalkulatorl.c di atas.
40

* File program : kalkulator2.c


Contoh penggunaan pernyataan switch untuk mengimplementasakan
kalkulator sederhana */

'#include <stdio.h>

main ()
{
int valid_operator = 1;
char operator;
float numberl, number2, result;

printf("Masukkan 2 buah bilangan dan sebuah operator\n");


printf("dengan format : numberl operator number2\n\n");
scanf("%f %c %f", &numberl, ^operator, &number2);

switch(operator) {

case ‘*’ : result = number * number2; break;

case ‘/’ : result = number / number2 ; break;

case ‘+’ : result = number + number2 ; break;

case ‘-’ : result = number - number2 ; break;


}

if (valid__operator)
printf (“%g %c %g is %g\n", numberl, operator,
number2,result);
else
printf("Invalid operator!\n"); }

Contoh eksekusi
Masukkan 2 buah bilangan dan sebuah operator
Dengan format : numberl operator number2

23.2 = 12
invalid operator !

Kesimpulan :
• Operator kondisi adalah operator yang digunakan untuk menghasilkan kondisi benar (true)
dan salah (false), yang terdiri atas operator relasi dan operator logika.
• Operator relasi biasa dipakai untuk membandingkan dua buah nilai.
• Operator logika biasa dipakai untuk menghubungkan ekspresi relasi.
41

Untuk penyeleksian kondisi dalam rangka pengambilan keputusan bisa digunakan salah satu dari
pemyataan berikut ini:
a. Pemyataan if bentuk umumnya :
if (kondisi) pemyataan;
b. Pemyataan if else, bentuk umumnya :
if (kondisi)
pernyataan-1; else
Dernvataan-2:
c. Pemyataan if di dalam if bentuk umumnya :
if (kondisi-1) V if{kondisi-2)
if(kondisi-n) pemyataan;
else
pemyataan;
else
pemyataan; else
Dernvataan;
d. Pemyataan else-if bentuk umumnya
if (kondisi-1)
pernyataan-1; else if (kondisi-2)
pernyataan-2;
else if(kondisi-n) pemyataan-n;
else
pernyataan-(n-f-l);
42

e. Pernyataan switch, bentuk umumnya :


switch (ekspresi)
{
case konstanta-1:
pernyataan-1;

break; case
konstanta-2:

case konstanta-n: pernyataan-n;

break;
default:

break; }

Latihan :
Buatlah potongan program untuk soal-soal di bawah ini

1. Gunakan statemen if untuk membandingkan nilai dari sebuah variabel integer (sum)
dengan nilai 65. Jika lebih kecil, maka tampilkan pesan : "Maaf, Anda harus mencoba
lagi!".

2. Jika variabel total sama dengan variabel tebak, cetaklah nilai dari total, jika tidak sama,
maka cetaklah nilai dari tebak. **

3. Jika variabel sum sama dengan 10 dan variabel total kurang dari 20, maka tampilkan
pesan : "Tidak sesuai ! "

4. Jika variabel flag sama dengan 1 atau variabel letter bukan 'X', maka assign nilai 0
kepada variabel exitflag, jika tidak, maka set exitjflag sama dengan 1.
43

5. Tulislah kembali pemyataan-pemyataan di bawah ini dengan menggunakan


pernyataan switch

if ( letter == f X f )
sum =0; else if ( letter == !Z' )
valid_flag m hi else if C letter == f A f )
sum = ' 1; ~ ~
else
printf("Unknown letter -->%c\n", letter );
BAB IV PENGULANGAN
PROSES

Tujuan :
1. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan for
2. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan while
3. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan do-while
4. Menjelaskan penggunaan pernyataan break
5. Menjelaskan penggunaan pernyataan continue
6. Menjelaskan penggunaan pernyataan goto
7. Menjelaskan loop di dalam loop (nested loop) dan contoh kasusnya
8. Menjelaskan penggunaan exitQ untuk menghentikan eksekusi program dan contoh
kasusnya

4.1 Pernyataan/br
Mengulang suatu proses merupakan tindakan yang banyak dijumpai dalam pemrograman.
Pada semua bahasa pemrograman, pengulangan proses ditangani dengan suatu mekanisme yang
disebut loop. Dengan menggunakan loop, suatu proses yang berulang misalnya menampilkan
tulisan yang sama seratus kali pada layar dapat diimpelementasikan dengan kode program yang
pendek.
Pernyataan pertama yang digunakan untuk keperluan pengulangan proses adalah
pernyataan for. Bentuk pernyataan ini :

I for (ungkapanl;ungkapan2;ungkapan3) I J
pernyataan;

Kegunaan dari masing-masing ungkapan pada pernyataan for.


• Ungkapanl : digunakan untuk memberikan inisialisasi terhadap variabel pengendali
loop.
• Ungkapan2 : dipakai sebagai kondisi untuk keluar dari loop.
• Ungkapan3 : dipakai sebagai pengatur kenaikan nilai variabel pengendali loop. Ketiga
ungkapan dalam for tersebut harus dipisahkan dengan tanda titik koma (;). Dalam hal ini
pernyatan bisa berupa pernyataan tunggal maupun jamak. Jika pernyataannya

44
45

Berbentuk jamak, maka pernyataan – pernyataan harus diletakkan diantara kurung


kurawal buka ({) dan kurunag kurawal tutup ({) sehingga formatnya menjadi

[for (ungkapanl; ungkapan2; ungkapan3)


|{
pernyataan;
pernyataan;
-
-
-

Contoh penggunaan for, misalnya untuk menampilkan deretan angka sebagai berikut
20 ; :
30
40
50
-
-
-
100
Untuk keperluan ini, pernyataan for yang digunakan berupa :

for (bilangan = 20; bilangan <= 100; bilangan +=10)


printf(“%d\n”,bilangan);
Kalau digambarakan dalam bentuk diagram alir akan terlihat sbb

bilangan = 20

bilangan <=100

cetak bilangan

bilangan =
bilangan + 10

/*file program, : for 1.c


Contoh pemakaian for untuk membentuk deret naik */
#include<stdio.h>
main()
{
Int bilamgan;
for (bilangan =20; bilangan <= 100; bilangan += 10)
printf (“%d\n”, bilangan);
}

Anda mungkin juga menyukai