Anda di halaman 1dari 6

IJIN MENDIRIKAN 

BANGUNAN

Pengertian Umum Ijin Mendirikan Bangunan

IMB singkatan dari Ijin Mendirikan Bangunan adalah suatu ijin untuk
mendirikan, memperbaiki, mengubah, atau merenovasi suatu bangunan termasuk ijin
bagi bangunan yang sudah berdiri yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah.

Sebelum memulai mendirikan bangunan, rumah sebaiknya memiliki kepastian


hukum atas kelayakan, kenyamanan, keamanan sesuai dengan fungsinya. Ternyata,
IMB tidak hanya diperlukan untuk mendirikan bangunan baru saja, tetapi juga
dibutuhkan untuk membongkar, merenovasi, menambah, mengubah, atau
memperbaiki yang mengubah bentuk atau struktur bangunan. Tujuan diperlukannya
IMB adalah untuk menjaga ketertiban, keselarasan, kenyamanan, dan keamanan dari
bangunan itu sendiri terhadap penghuninya maupun lingkunan sekitarnya. Selain itu
IMB juga diperlukan dalam pengajuan kredit bank. IMB sendiri dikeluarkan oleh
pemerintah daerah setempat (kelurahan hingga kabupaten). Dalam pengurusan IMB
diperlukan pengetahuan akan peraturan-peraturannya sehingga dalam mengajukan
IMB, informasi mengenai peraturan tersebut sudah didapatkan sebelum pembuatan
gambar kerja arsitektur.

Klasifikasi Bangunan
1.  Bangunan Hunian
     -  Rumah tinggal dan toko (Ruko)
     -  Rumah tinggal, Rumah kost, Rumah sewa
     -  Hotel, Pondok Wisata
     -  Villa, Guest house, Apartement

1
2.  Bangunan Non Hunian
     -  Toko, Kantor, Kios
     -  Bank, Industri, Gudang, Garment, Workshop
     -  Swalayan, Departement Store, Grosir, Pertokoan
     -  Restaurant, Rumah makan

3.  Bangunan Sosial


     -  Klinik/Rumah sakit 
     -  Sekolah
     -  Tempat Ibadah

    Bidang Umum


     -  Terminal
     -  Balai Pertemuan
     -  Bangunan Rekreasi, Lapangan Golf
     -  Bangunan POM Bensin

4.  Bangunan Khusus


     -  Tower / Antena
     -  Pompa Air, Boster, Gardu

Kegunaan Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

*   Tata letak ruang, tata tetak bangunan dan tata lingkungan menjadi teratur dan
     tertata sesuai dengan ketentuan teknis tata ruang dan tata bangunan sehingga
     sangat bermanfaat bagi tata lingkungan kehidupan manusia dan alam.
*   Melestarikan Budaya Arsitektur Tradisional Bali.
*   Memiliki kepastian Hukum terhadap bangunan yang dimiliki.

2
*   Dapat memudahkan dalam pengurusan : Kredit Bank, Ijin Usaha dan dapat
     meyakinkan pihak-pihak yang memerlukan dalam transaksi jual-beli, 
     sewa-menyewa, dll.
*   Menunjang kelangsungan pembangunan Daerah melalui peningkatan
     Pendapatan  Asli  Daerah (PAD).

Persiapan Pengurusan Ijin Memdirikan Bangunan (IMB)

Untuk mengajukan Ijin Memdirikan Bangunan (IMB) diperlukan dokumen-


dokumen sebagai prasyarat kelengkapannya yang nantinya diperiksa kesesuaiannya
oleh petugas yang bersangkutan. Adapun dokumen-dokumen tersebut antara lain :

 Formulir permohonan IMB, yang bisa diminta di instansi tersebut. Isi dari
surat permohonan tersebut kira-kira seperti ini :

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama: ____________________
Alamat: ____________________
____________________
No KTP: ____________________
Sebagai pemilik rumah yang dimaksud, bersama ini memohon penerbitan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk rumah tinggal pada alamat di atas.
Demikian surat permohonan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaiman
mestinya.
Tertanda,

(nama anda)

3
Persyaratan

 Fotokopi KTP pemilik dan/atau pengurus


 Surat kuasa, bila yang mengurus adalah kontraktor pelaksana
 Fotokopi bukti pelunasan PBB terakhir
 Fotokopi bukti kepemilikan tanah yang sah
 Gambar arsitektur berikut gambar situasi. Jika rumah anda tidak memiliki
gambar arsitektur, dapatkan denah rumah dari kontraktor anda. Jika tidak
memungkinkan, Dinas Tata Kota dan Bangunan juga memberikan jasa untuk
pembuatan denah rumah.

Proses pengurusan IMB

skema tahapan pengurusan IMB :

4
Biaya

1. Biaya IMB = (Luas bangunan) X (Indeks Konstruksi) X (Indeks Fungsi) X


(Indeks Lokasi) X (tarif Dasar)
2. Besarnya tarif dasar bervariasi tergantung klasifikasi lokasi yang ditentukan
3. Biaya lain-lain:
o Biaya pembuatan gambar situasi skala 1:500 ; 1:1000 sebesar
Rp.10.000/IMB
o . Biaya pemecahan IMB sebesar Rp.15.000/IMB
o Biaya Pengesahan salinan/Foto copy IMB Rp.15.000/IMB
o Biaya pembuatan keterangan IMB mengenai suatu bangunan sebesar
Rp.25.000/IMB
o Balik nama IMB ditentukan sebesar 20% dari besarnya jumlah
retribusi IMB yang berlaku.

Secara prinsip, bila dokumen lengkap, 5-7 hari kemudian akan diterbitkan IP.
Dengan IP kita sudh bisa mulai membangun sambil menunggu IMB yang keluar 20-
30 hari kemudian. Selama pembangunan, petugas daerah akan melakukan control
berkala dan evaluasi di lapangan. IMB memiliki masa berlaku 1 tahun. Apabila dalam
1 tahun pembanguna belum selesai, maka harus mengajukan permohonan
perpanjangan IMB. Bila tahun berikutnya masih belum selesai, maka harus
mengajukan permohonan pembuatan IMB baru.

Setelah bangunan selesai, masih ada surat yang diperlukan yaitu IPB (Ijin
Penggunaan Bangunan). IPB memiliki masa berlaku 10 tahun untuk rumah tinggal
dan 5 tahun untuk bangunan non hunian. Bila masa IPB habis, maka pemilik harus
mengajukan PKMB (Permohonan Kelayakan Menggunakan Bangunan). Dalam
proses tersebut petugas akan memriksa kelayakan bangunan tersebut, terutama dari
segi struktur dan konstruksinya.

5
Semoga penjelasan tadi bisa membantu sebelum kita melakukan tahapan
pembangunan. Dengan mengurus IMB secara benar dan jujur, akan memberikan
kenyamanan, keamanan, dan keselarasan dari bangunan yang akan kita bangun
dengan lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai