Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Teknologi Komunikasi 1

Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06

Perkembangan Pager (radio panggil)

Pengertian media pager


Pager adalah media penerima pesan yang portable yang bekerja berdasar
prinsip kode signal radio pada frequency tertentu yang ditransmisikan
melalui suatu provider . Pager dikenal juga dengan sebutan “beeper”
sebenarnya sudah dikenal dan digunakan sejak tahun 1921 oleh
kepolisian Detrot di Amerikauntuk keperluan pemanggilan yang
bersifat darurat . Sebutan istilah “pager” sendiri dikenal sejak tahun 1959
sejak Motorola membuat produk berupa alat penerima pesan yang kecil
dan portable yang dibawa oleh pemiliknya. Booming pemakaian pager baru terjadi
pada tahun 1980-an, sementara di Indonesia penggunaannya baru dikenal apada wal tahun
1990-an.

Sistem komunikasi media pager


Pola penggunaan pager adalah berawal dari pengiriman
pesan oleh seseorang melalui provider service pager yang
ditujukan pada ID atau nomor pager tertentu. Pesan tadi dikirim
oleh operator provider ke pesawat pager yang dituju. Ketika
pesan diterima maka alarm atau tanda berbentuk “vibrating” akan
berbunyi atau bergetar dan pesan dapat dibaca pada layar LCD
yang terdapat dalam pesawat pager.
Pesan yang disampaikan akan diterima oleh pesawat pager selama masih dalam
jangkauan pemancar dari service provider yang bersangkutan. Sehingga ini menjadi kendala
tersendiri bagi efektivitas penyampaian pesan melalui media ini karena pemancar service
provider tergolong langka dan jarang. Kekurangan lainnya media ini mengandalkan pada
keterbacaan karena pesan berupa kata-kata selain itu pesan yang disampaikan sangat
terbatas dan tidak bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang kompleks . Yang paling
utama kekurangn media ini adalah penerima pesan atau pemilik peswat pager tidak bisa
langsung menyampaikan feedbacknya. Namun bagi pengirim pesan ia tidak harus memiliki
pesawat pager untuk mengirim pesan. Kelebihan lainnya media ini relatif lebih murah dan
cepat dalam penyampaian pesannya.

Perkembangan Cellular Phone ( telepon seluler )


Pengertian & sejarah telepon seluler
Telepon seluler adalah merupakan salah satu aplikasi penggunaan
teknologi telekomunikasi nir kabel atau wirelles telecomunication yang bersifat
portable. Istilah cellular sendiri didasarkan pada penggunaan stasiun yang
memiliki banyak pemancar untuk mengcover area dan memindahkan signal
telephone secara berantai yang disebut “cell”. Setiap cell umumnya mampu
mencover area seluas 48 sampai dengan 53 kilometer. Untuk
menstramisikan signal – signal pesan digunakan teknologi fiber optik atau
menggunakan teknologi microwave.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 2
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06
Inovasi teknologi ini tak lepas dari perjalanan telepon mobil tahun 1910 yang
ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson. Pria asal Swedia ini tak lain pendiri bisnis
telekomunikasi yang kelak kita kenal dengan Ericsson (kini Sony Ericsson). Sebelumnya
Ericsson hanyalah sebuah perusahaan kecil dengan memfokuskan bisnis pada peralatan
telegraf. Telepon mobil kemudian juga dipakai oleh Departemen Kepolisian Detroit
Michigan tahun 1921. Saat itu hampir semua mobil polisi dilengkapi dengan peralatan
komunikasi yang memudahkan pemantauan gerakan aparat. Sistem operasinya
menggunakan frekuensi di bawah 2 MHz.
Sekitar 20 tahun kemudian, revolusi bidang telekomunikasi itu pun dimulai. Sejalan
dengan penemuan komponen baru seperti gulungan kabel dan tabung triode, para peneliti
mulai merancang sebuah alat telekomunikasi yang bisa digunakan tanpa kabel. Terlebih saat
mikroprosesor yang kecil ukurannya dan teknologi digital ditemukan. Dengan komponen
ini, biaya bisa ditekan.Di Amerika sendiri, teknologi seluler baru dikembangkan setelah
Perang Dunia II.
Teknologi seluler sesungguhnya berisi sel-sel dengan berbagai macam model. Setiap
sel memiliki base station dengan pancaran pada range 900 hingga 1.800 MHz. Dari base
station kemudian dipancarkan ke jangkauan area yang bisa mencapai puluhan kilometer.
Melihat celah pemanfaatan teknologi radio, kemudian memacu berbagai perusahaan untuk
melakukan bisnis di bidang ini. Di Skandinavia, Ericsson melancarkan bisnis
telekomunikasi hingga Stockholm pernah disebut sebagai kota dengan penggunaan telepon
paling gencar.
Begitu halnya dengan Finlandia. Tahun 1960, Finnis Cable Works yang semula
berbisnis di bidang kabel melakukan ekspansi dan mendirikan divisi elektronik. Bjorn
Westerlund, sang presiden perusahaan itu dua tahun kemudian mengembangkan bisnis
transmisi radio. Namun baru setahun kemudian, bidang telekomunikasi disabet untuk
memperkuat jajaran bisnis elektronik. Dan di tahun 1967, Westerlund giat mendirikan
perusahaan yang kelak kita kenal dengan nama Nokia.
Telepon mobile alias telepon bergerak kemudian menjelma menjadi peralatan bagi
orang- orang yang memiliki mobilitas tinggi. Era 1970-an, di Eropa Nokia dan Ericsson
menjelma menjadi sebuah perusahaan telekomunikasi yang besar. Di Amerika, Motorola
pun unjuk gigi. Telepon bergerak tadi disebut sebagai “crude mobile phone” atau telepon mobil
yang menggunakan frequency terbatas dan cell yang kecil. Testing pertama telepon seluler
modern baru dilakukan pada tahun 1970 oleh Illionois Bell di Chicago dan baru pada
pertengahan tahun 1990 dimasyarakatkan dan menjadi alat bisnis ketika Federal
Communications Commission (FCC) memberlakuakn perijinan penggunaan teknologi
wirelles telecomunication bagi masyarakat luas.

Sistem Komunikasi telepon seluler


Secara konsep jaringan telepon seluler mirip dengan telepon kabel, namun berbeda
pada penggunaan media perantaranya. Pada sistem telepon seluler menggunakan base station
yang berfungsi sebagai stasiun penghubung dalam proses pengiriman dan penerimaan
pesan yang masih dalam kawasan liputannya Setiap liputan yang dilakukan base station
disebut sel (cell) yang mampu menjangkau luas wilayah beberapa puluh kilometer.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 3
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06
Sistem telepon seluler
Di kenal beberpa sistem dalam penggunaan telepon selular, yang pertama kali
muncul adalah sistem yang diberlakukan di Amerika yang disebut dengan AMPS (advanced
mobile phone sistem) yang masih menggunakan sistem analog. Di Indoensia layanan jasa
ini diselenggarakan oleh Metrosel dan /komselindo.
Sistem yang kedua adalah sistem NMT atau Nordic Mobile Telephone yang
dikembangangkan oleh Ericsson dari Swedia dan berlaku dinegara Skandinavia. Di
Indonesia layanan jasa ini diselenggarakan oleh Mobisel. Sistem ini juga masih bersifat
analog.
Selain sistem tersebut masih ada sistem lain yangtidak berlaku di Indonesia yaitu C-
NET yang dikembangkan oleh Siemens sementara di Perancis beroperasi sistem RC-200.
Masing-masing sistem analog tersebut dikembangkan dengan teknologi yang berbeda,
sehingga tidak ada kompatibilitas satu dengan yang lain. Akibatnya setiap sistem hanya
dapat dioperasikan di wilayah negara yang tertentu.
Pengembangan masing-masing sistem analog yang beroperasi hanya nasional
disebabkan adanya orientasi interest yang berbeda bagi masing-masing pengelola akibatnya,
pemasaran terbatas hanya satu negara dan tidak dapat mendapatkan jumlah pelanggan yang
cukup besar. Tetap diperlukan dukungan infrastruktur yang lengkap dan mahal, sehingga
konsekuensinya adalah timbulnya harga jual yang mahal serta biaya pemakaian yang cukup
tinggi. Oleh sebab itu pemakai selular terbatas hanya mereka yang benar-benar mampu dan
memerlukan, bukan sebagai sarana telekomunikasi yang mencapai segenap lapisan
masyarakat.
Atas dasar pemikiran tersebut dan tanpa menguntungkan salah satu sistem yang
telah beroperasi serta untuk menciptakan sistem yang jauh lebih baik dari yang sudah ada,
maka Perancis (France Telecom) dan Jerman (Bundespost) sepakat untuk memelopori
munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama GSM atau Global
System For Mobile communication.
GSM adalah sistem telepon seluler yang bersifat digital dan bukan analog sejak
ditawarkannya sistem ini pada tahun 1992 maka kini telah 72 negara yang menggunakan
sistem ini. Di Indoensia sendiri layanan jasa ini memang populer dan hampir 90 % pasar
telepon seluler dikuasai oleh sistem GSM. Penyedia layanan sistem ini adalah
SATELINDO, EXCELCOMONDO, TELKOMSEL

Perbedaan antara sistem AMPS dan GSM adalah sebagai berikut :


a. Jika layanan AMPS mengalami masalah pada luas cakupan wilayah yang mampu di
cover sebatas hanya beberapa kilometer sementara GSM dengan sistem digital
mampu melintas batas negara
b. Layanan sistem AMPS tida kompatibel dengan GSM, sementara GSM kompatibel
dengan layanan AMPS
c. Melalui layanan GSM seseorang tidak perlu memiliki ponsel sendiri cukup dengan
membeli SIM Card atau kartu Subscriber Identity Module. Sementara layanan AMPS
tidak menggunakan sistem kartu.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 4
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06
SISTEM DIGITAL CDMA
Code Division Multiple Access (CDMA) adalah sebuah teknologi nirkabel digital yang
dipelopori dan dikembangkan secara komersial oleh QUALCOMM.
CDMA bekerja dengan cara mengubah percakapan atau suara menjadi informasi digital,
yang kemudian ditransmisikan sebagai sinyal radion melalui jaringan nirkabel.
Menggunakan sebuah kode unik untuk memilah tiap jenis panggilan, CDMA membuat
banyak orang bisa berbagi gelombang dalam satu waktu, tanpa gangguan. Diperkenalkan
secara komersial pada tahun 1995, CDMA segera menjadi salah satu teknologi nirkabel
yang paling cepat berkembang. Pada tahun 1999, International Telecommunications Union
memilih CDMA sebagai standar industri bagi sistem nirkabel baru "generasi ketiga" (3G).

CDMA2000
Karena CDMA2000 merupakan pengembangan langsung dari generasi sistem CDMA
sebelumnya yang telah teruji, ia menawarkan layanan 3G paling cepat, paling mudah, dan
paling hemat biaya. Selagi semua teknologi 3G (CDMA 2000, WCDMA dan TD-SCDMA)
terus berkembang, CDMA2000 melangkah lebih maju dalam pengembangan produk dan
dalam perluasan dan penerimaan pasar. Jaringan komersial CDMA2000 pertama telah
diluncurkan Korea Selatan pada awal 2001, dan telah melayani lebih dari satu juta
pelanggan (pada September 2001), dengan angka perkiraan yang makin meningkat pada
akhir 2001 dan 2002.

CDMA2000 1X untuk Data dan Suara


Teknologi CDMA2000 1X mendukung layanan suara dan data melampaui standar saluran
(1X) CDMA, dan menawarkan banyak kemajuan dibanding teknologi lainnya. Pertama,
CDMA2000 1X menawarkan peningkatan kapasitas hingga dua kali lipat dibanding sistem
CDMA sebelumnya (bahkan lebih besar daripada TDMA dan GSM), serta membantu
mengakomodasi pertumbuhan layanan suara dan Internet nirkabel yang terus meningkat.
Kedua, CDMA2000 1X menawarkan peak data rates hingga 153 kbps (dan di masa
mendatang akan menjadi 307 kbps), dengan kapasitas data lebih tinggi, tanpa
mengorbankan kualitas suara.
Pesawat telepon CDMA2000 1X juga mempunyai standby times lebih panjang. Dan karena
ia juga cocok (compatible) dengan teknologi CDMA sebelumnya, CDMA2000 1X mudah
di-upgrade, baik oleh konsumen maupun penyedia layanan.

CDMA2000 1xEV-DO untuk Transfer Data Tercepat


Untuk Anda yang menginginkan layanan transfer data tercepat dan tertinggi kapasitasnya,
versi CDMA2000 yang dikhususkan untuk data yang disebut 1xEV-DO menawarkan peak
rates lebih dari 2 Mbps dengan kapasitas rata-rata lebih dari 700 kbps-sebanding dengan
layanan jalur kabel DSL dan cukup cepat untuk mendukung streaming video dan download
file berukuran besar. CDMA2000 1xEV-DO juga menawarkan harga terendah per
megabyte, yang merupakan sebuah faktor penting manakala penggunaan Internet dengan
piranti-piranti nirkabel menjadi semakin populer. Piranti-piranti 1xEV-DO sanggup
melayani paket koneksi data "always-on", yang membuat akses nirkabel menjadi lebih
ringkas, cepat, dan berguna. Setelah melakukan uji lapangan, pada tahun 2002 beberapa
penyedia jasa telah merencanakan pengembangan 1xEV-DO secara komersial. Dengan
menggabungkan 1X dan 1xEV-DO, CDMA2000 menawarkan solusi yang lebih fleksibel
dan terintegrasi, yang memaksimalkan kualitas dan kapasitas suara dan data.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 5
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06

Kelebihan CDMA dibandingkan dengan sistem yang lain :


• Kapasitas layanan yang lebih besar
• Mutu suara lebih jelas dan jernih
• Biaya pulsa yang lebih murah
• Berbasis sistem fixed telephone tetapi portable

Perkembangan Ponsel (Generasi Ponsel)


Generasi pertama (1G) ditandai dengan penggunaan telepon
nirkabel. Aplikasi yang digunakan pada platform 1G baru berupa suara
sebagaimana telepon umumnya. Pada awal tahun 1980-an, 1G yang
merupakan layanan komersial mobile phone yang pertama di dunia,
misalnya, adalah advanced mobile phone system (AMPS) yang
digunakan di Amerika Serikat, total access communication services
(TACS) di Inggris, atau nordic mobile telephone (NMT) di negara-
negara Skandinavia. Sistem tersebut masih analog, bersifat lokal, dan
pelayanannya sangat terbatas. Data analog pada sistem AMPS seperti suara yang diterima
radio atau gambar televisi. Dengan teknologi AMPS, jarak menjadi kendala, semakin jauh
jarak dua terminal telepon, suara yang dihasilkan semakin buruk. Perubahan cuaca juga
mempengaruhi kualitas suara yang diterima.
Dalam tempo tidak lebih dari 10 tahun, pada awal tahun 1990-an para ahli
telekomunikasi telah mengembangkan teknologi GSM (global system for mobile
communications) sebagai sistem generasi kedua (2G) yang utama yang dapat melakukan
akses data hingga kecepatan 14,4 kbps (kilobyte per second). Aplikasi yang paling populer
dipakai saat ini adalah SMS (short message services). Di samping itu, ada pula EMS
(enhanced message services) yang mengirimkan data gambar dan file rekaman suara.
Keberhasilan ini merupakan 2G dengan tingkat kemampuan teknologi yang semakin
disempurnakan.
Dari 2G tidak langsung meloncat ke generasi ketiga (3G), seperti dari 1G ke 2G.
Ada tahap generasi yang disebut 2,5G karena teknologi 3G lebih dulu dikembangkan
sebelum 2,5G dipakai. Teknologi 2,5G merupakan pengembangan dari teknologi 2G
dengan kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Teknologi 2,5G merupakan jembatan
menuju sistem 3G sebelum sistem generasi terbaru mapan, siap dijalankan secara global
dan ekonomis. Di atas platform GSM dikembangkan teknologi GPRS (general packet radio
services) yang dapat melakukan transfer data hingga kecepatan 70 kbps dan teknologi
EDGE (enhanced data rate for GSM evolution) yang transfer datanya hingga 384 kbps.
Dengan GPRS, kita dapat mengirim MMS (multimedia message services) atau akses
Internet lebih mudah dan nyaman.
Platform 3G dibangun dari sistem baru maupun dari sistem 2G. Transfer data yang
dapat dilayani pada jaringan 3G mencapai kecepatan 2 Mbps sehingga jaringan dapat
digunakan untuk streaming secara realtime nyaris tanpa jeda. Aplikasi apa pun sepertinya
dapat dijalankan dalam jaringan ini, siaran radio, streaming TV, bahkan video phone.
Pengembangan teknologi 3G yang ditandai dengan kecepatan tinggi dilakukan oleh banyak
perusahaan di dunia yang dapat membuat sebagian operator meninggalkan EDGE dan
langsung menggunakan universal mobile telecommunications standard (UMTS), atau yang
lebih dikenal sebagai teknologi 3G ini.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 6
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06

TINJAUAN PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI MEDIA MASSA
PERKEMBANGAN SEJARAH MEDIA MASSA CETAK
1. Perkembangan teknologi cetak
Teknologi cetak sebenarnya sudah dikenal sejak jaman
Babylonia berupa tanda atau cap yang dibuat dari batu yang diukir dalam
bentuk gambar ataupun tulisan.
Namun teknologi cetak yang sesungguhnya di temukan pertama
kali oleh bangsa Cina pada sekitar tahun 450. Pada waktu itu disamping
menemukan teknologi cetak bangsa Cina juga telah mampu membuat
kertas. Teknologi cetak yang digunakan bangsa Cina adalah dengan
membuat nukilan-nukilan pada kayu yang digunakan sebagai alat untuk
mencetak huruf pada kertas. Pada tahun 886 bangsa Cina mencetak
buku untuk pertama kalinya yang disebut dengan Jinganjing berisi tentang ajaran Budha.
Di Eropa sebelum ditemukannya mesin cetak juga
menggunakan teknik nukilan-nukilan kayu seperti bangsa Cina, dan
teknik ini dilanjutkan dengan teknik press dengan menggunakan
plat besi tetapi masih menggunakan tangan (manual) untuk
mencetak. Momentum perkembangan teknologi cetak adalah
terjadi pada tahun 1450 dengan ditemukannya teknologi cetak oleh
Johannes Gutenberg di kota Mainz jerman. Teknologi yang
digunakan oleh Gutenberg sangat jauh berbeda dengan teknologi
bangsa Cina. Gutenberg membuat mesin cetak dari plat-plat besi
dan bekerja secara sistem mekanis.
Pada tahun 1501, Gutenberg telah mampu
mempublikasikan buku kitab Injil dalam jumlah yang besar.
Teknologi Gutenberg ini kemudian disempurnakan oleh Richard
March Hoe pada abad ke 16 dengan penemuan mesin cetak yang
lebih besar dan sistem plat yang lebih bervariasi serta mampu
menggunakan kertas continous form. Penemuan ini mengakibatkan
publikasi baik buku maupun surat kabar makin dapat dicetak secara lebih cepat dan massal.
Pada abad ke 18 teknologi cetak makin disempurnakan oleh Aloys Senefelder
dengan ditemukannya teknik silinder dan penggunaan limestone sebagai alat untuk
mencetak gambar, huruf pada permukaan kertas. Teknik ini yang disebut dengan teknik
Lithography. Teknik ini lah hingga sekarang masih dipakai dalam sistem percetakan.

2. Sejarah perkembangan surat kabar


Berbagai literatur menyebutkan bahwa embrio dari surat kabar yang dikenal selama
ini adalah acta diurna berupa papan pengumuman tentang keputusan-keputusan penting
pemerintah Romawi pada jaman Julius Caesar sekitar tahun 59 sebelum masehi. Dengan
adanya acta diurna bermunculanlah para pencatat yang bekerja menyalin isi pengumuman
yang terdapat dalam acta diurna untuk diperbanyak, ditulis kembali, disebarluaskan dan
diperdagangkan. Para pencatat tersebut disebut sebagai “diurnalis” yang sekarang disebut
dengan jurnalis.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 7
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06
Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi maka bersamaan dengan itu hilang pula jejak
sejarah/ riwayat dari Acta Diurna. Setelah keruntuhan Romawi, Eropa selama 12 generasi
dikuasai oleh kaum Barbarian yang menyebabkan keadaan kehidupan dipenuhi oleh suasana
teror dan ketakutan, menjadikannya Eropa berada dalam Era Kegelapan.
Baru pada abad ke 14 bengunlah Eropa dari kehancuran, pada abad ini di Eropa
didirikan lebih dari 50 Universitas. Untuk memenuhi permintaan akan buku-buku bagi
kepentingan universitas ini berdirilah pabrik-pabrik kertas. Seiring dengan berdirinya
pabrik-pabrik kertas ini muncullah Surat-Surat Dagang, yakni lembaran-lembaran tulisan
tangan yang berisi tentang informasi-informasi seputar perdagangan, Surat-surat dagang ini
dinamakan Nova, Novissima, Avise dan lain-lain. Perkembangan dari surat kabar tulisan
tangan ini berfungsi untuk mengirimkan berita-berita keluarga dan perdagangan. Adapun
surat-surat perdagangan pada waktu itu berada di Auburg dan Nevrenburg (Jerman)
Venesia, Wina, Antwerpen dan Amsterdam; kata-kata itu menjadi lalu lalangnya surat kabar
tulisan tangan itu.
Adapun pemilik dan pemimpin dari surat kabar tulisan tangan itu adalah para
pimpinan Pos dan para Bankir serta para pedagang. Adapun surat kabar tulisan tangan yang
terkenal adalah Fugger Familiy Zeitung, yang diusahakan oleh seorang Bankir di kota
Ausburg. Setelah diketemukannya mesin cetak dan mesin cetak tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mencetak surat kabar maka penyebaran berita tulisan tangan mulai
ditinggalkan karena dianggap tidak praktis lagi.
Era baru dalam perkembangan surat kabar modern dimulai tahun 1609 yakni
dengan terbitnya surat kabar yang bernama Avisa, Relation, order Zeitung yang dipimpin
oleh Walfenbuntel di kota Straatsburg (Jerman). Surat kabar ini dapat diklasifikasikan
sebagai surat kabar modern tertua karena didalamnya sudah melekat unsur-unsur surat
kabar modern saat ini yakni aktualitas, universalitas, periodesitas dan publisitas. Surat kabar
tertua di Inggris ialah Courant of General News dengan pemimpinnya bernama Nicholas
Bourne, yang terbit tahun 1622 dengan penerbitnya bernama Thomas Archer. Sedangkan
tahun 1631 di Perancis terbit surat kabar yang bernama Gazette de France, surat kabar ini
boleh dikatakan surat kabar pemerintah karena walaupun dipimpin oleh seorang dokter
bernama Theopraste Renaudot, akan tetapi dibelakangnya adalah Louis XIII dan Kardinal
Richelien. Theopraste Renaudot adalah perintis periklanan melalui surat kabar pertama di
dunia dimana ia mendirikan “Bureau d’adresses” yakni setiap orang bisa memasang
pengumuman penjual barang atau lainnya, atau orang yang melamar pekerjaan; yang dimana
hal ini mendorong terbitnya “Feville d’avis dan Bureau d’adresses” yang merupakan
lembaran khusus iklan pertama di dunia.
Di Italia surat kabar tercetak mulai tahun 1626, umumnya surat kabar tersebut
adalah berupa mingguan. Sedangkan di Amerika surat kabar mingguan tercetak pertama
terbit tahun 1704 yakni surat kabar The Boston News Letter
Setelah terbitnya surat kabar mingguan maka dengan adanya kemajuan tekhnik dan untuk
memenuhi kebutuhan informasi serta munculnya kesadaran betapa pentingnya nilai
aktualitas yang obyektif maka lahirlah surat kabar harian yang pertama di Eropa, yaitu
“Leipziger Zeitung” yang terbit di Leipzig (Jerman) pada tahun 1660. Dan setelah itu
menyusul terbit Surat Kabar-Surat Kabar harian di negara-negara lain seperti :
ƒ Inggris terbit Surat Kabar Daily Comrant pada tahun 1702.
ƒ Belanda terbit Surat Kabar Rotterdamsche pada tahun 1717.
ƒ Swiss terbit Surat Kabar Tagblatt der stadt Zurich pada tahun 1730.
ƒ Perancis terbit Surat Kabar Journal de Paris pada tahun 1777.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi 8
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 06
ƒ Amerika Serikat terbit Surat Kabar Pennylvania Pocket pada tahun 1784.
Harian-harian tersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan pada pengertian
Surat Kabar modern. Dengan demikian surat kabar pada waktu itu sudah merupakan alat
komunikasi massa dan tumbuhlah industri media massa press, dimana perkembangannya
mengikuti perkembangan masyarakatnya serta perkembangan teknologi.

3. Surat kabar elektronik ( jurnalisme online)


Sebelum teknologi internet di kenal teknologi yang mampu mempercepat proses
penerbitan surat kabar adalah sistem cetak jarak jauh. Sistem ini menggunakan pesawat
komunikasi melalui satelit. Dengan adanya sistem ini maka hasil cetakan di kantor pusat
dengan kantor cabang meski berbeda jarak akan dapat dilakukan secara bersamaan sehingga
lebih mengefisienkan waktu dan tenaga serta distribusi surat kabar.
Surat kabar elektronik adalah merupakan surat kabar yang dipublikasikan melalui
media internet. Isi, sifat dan fungsinya tidak jauh berbeda dengan surat kabar biasa.
Perbedaannya terletak pada proses teknis pembuatan dan sistem organisasi. Pada surat
kabar online tidak memerlukan banyak orang yang terlibat dalam kegiatan pengumpulan,
pemrosesan dan penyebaran informasinya. Selain itu surat kabar elektronik mampu
menyatukan antara gambar, tulisan dan citra bergerak dalam satu kesatuan utuh.

www.edwias.com edwias@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai