Anda di halaman 1dari 9

I.

Marketing dalam Dunia Digital

Saat ini terdapat lebih dari 30 juta pengguna internet di Indonesia, dengan lebih dari 27 juta orang

merupakan pengguna Facebook dan 5,6 juta orang merupakan pengguna Twitter. Dengan adanya

internet, terjadi perubahan dalam business buying and selling behavior, marketing serta consumer

buying behavior.

 Business Buying and Selling Behavior. Internet menyediakan informasi yang lebih banyak bagi

perusahaan, misalnya mereka dapat dengan mudah mencari informasi mengenai pemasok terbaik

dan memeriksa credit rating mereka. Perusahaan juga dapat menjual produknya secara online,

menyediakan status pesanan pelanggan, memberikan rekomendasi produk kepada pelanggan serta

memperoleh feedback dari pelanggan.

 Marketing. Internet mengubah cara marketing dalam aktivitas-aktivitas marketing seperti

advertising (memasang banner iklan di website tertentu), customer service (menyediakan

customer service yang dapat diakses kapan pun, layanan pengaduan dan saran melalui media

sosial), selling (diskusi dengan calon pelanggan mengenai produk secara online), dan marketing

research (pengiriman kuisioner melalui e-mail).

 Consumer Buying Behavior. Konsumen memiliki keleluasaan untuk mencari informasi tentang

produk yang ingin dibeli, membandingkan harga produk antar penjual, sampai akhirnya

memutuskan untuk membeli tanpa beranjak dari tempat duduk.

Dalam dunia digital organisasi dituntut untuk menggunakan strategi yang tepat untuk menghadapi

lingkungan dimana internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, salah

satunya adalah media sosial. Pertumbuhan media sosial mempengaruhi cara perusahaan

berkomunikasi. Dengan kemunculan Web 2.0, internet menyediakan perangkat yang memungkinkan

masyarakat untuk membangun hubungan sosial dan bisnis, berbagi informasi, maupun berkolaborasi

dalam suatu proyek secara online. Penggunaan media sosial untuk promosi bisnis disebut sebagai

social media marketing (SMM).


Perangkat media sosial sangat bermanfaat untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan.

Organisasi dapat memotong banyak lapisan distributor, pengecer, dan penjual untuk memungkinkan

interaksi pelanggan langsung. Untuk sebagian besar pemasar, ini kesempatan yang menarik karena

dapat menyebabkan peningkatan penjualan, peningkatan loyalitas pelanggan, serta memperoleh

feedback yang berguna dari pelanggan.

Aplikasi umum dari media sosial meliputi:

 Blog  LinkedIn  Flixster  YouTube

 Facebook  MySpace  FriendFeed  Tumblr

 Twitter  Flickr  Koprol  Dan lain-lain

II. Kutukutubuku.com

Kutukutubuku.com merupakan sebuah toko buku online , berbentuk CV, dan merupakan pure-click

company, yaitu perusahaan yang meluncurkan website untuk bisnis online tanpa adanya pengalaman

sebagai perusahaan sebelumnya. Kutukutubuku.com diluncurkan pada 3 Februari 2006 oleh Aulia

Halimatussadiah, Angeline Anthony dan Christine Lerin. Awal didirikannya kutukutubuku.com

antara lain karena kecintaan para pendiri terhadap buku, adanya latar belakang pendidikan dan

pekerjaan di bidang IT dan web design, dan karena toko buku online yang ada pada waktu itu

memiliki fitur yang belum mencukupi kebutuhan pelanggan karena tidak menggunakan shopping cart

sehingga pelanggan kesulitan dalam berbelanja. Kemudian kutukutubuku.com hadir dengan fitur

yang mempermudah pelanggannya. Mereka juga berpandangan bahwa berjualan buku secara online

prospeknya cerah, karena membeli buku tidak harus dicoba atau dipandang terlebih dahulu.

Kutukutubuku.com telah mencapai break even dalam waktu lima bulan dengan modal awal hanya

sebesar 15 juta yang digunakan untuk membeli domain dan menyewa hosting yang baik.

Pada saat ini persaingan toko buku online di Indonesia sangat ketat. Agar tetap kompetitif dalam

persaingan antar toko buku online, kutukutubuku.com memiliki beberapa strategi pemasaran, salah

satunya adalah aktif melakukan promosi melalui media sosial, antara lain Facebook dan Twitter,
dengan 5.492 fans dan 5.860 follower.

Selain website kutukutubuku.com sebagai media utama pemasaran, serta Facebook dan Twitter untuk

media promosi, kutukutubuku.com juga memiliki blog

(http://blog.kutukutubuku.com) sebagai sarana personel

kutukutubuku.com memberikan informasi mengenai

promosi serta review buku dan juga mailing list

kutubuku-id untuk mengakomodasi diskusi para

member kutukutubuku.com yang terdiri dari penulis,

penerbit, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum pecinta buku.

III. Strategi Marketing Melalui Media Sosial

Untuk memenangkan persaingan dalam dunia digital, khususnya dengan menggunakan media sosial,

Samir Balwani, mengajukan lima marketing strategi sebagai berikut:

1. Penggunaan multimedia

Konsumen saat ini menggunakan web untuk mencari gambar maupun video dari produk yang

akan mereka beli karena mereka menginginkan lebih banyak informasi atas produk yang akan

mereka beli. Dengan menambahkan video atau gambar membuat perusahaan terlihat lebih

friendly. Kutukutubuku.com menambahkan gambar-gambar dari produk yang mereka jual,

dengan demikian dapat mempermudah konsumen untuk memilih dan mempertimbangkan untuk

membeli produk kutukutubuku.com atau tidak.

2. Integrasi antara offline dan online advertising.

Banyak perusahaan kecil melakukan offline advertising, baik melalui radio, media cetak atau

televise. SMM memungkinkan perusahaan untuk memperluas pasar. Dengan memasukkan

Facebook Page atau URL blog pada offline advertising dapat mengundang konsumen baru untuk

melihat komunitas sosial perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pada perusahaan. Dengan

memperkenalkan konsumen potensial pada profil perusahaan di media sosial berarti mereka
mungkin bergabung dengan komunitas perusahaan kemuadian membeli dari perusahaan kelak.

Kutukutubuku.com melakukan offline advertising dengan membuat banner-banner pada acara-

acara seperti Pesta Blogger. Pada banner tersebut dicantumkan website kutukutubuku.com. Ada

baiknya kutukutubuku.com mencantumkan juga mailing list kutubuku-id ataupun blog

kutukutubuku.com untuk menarik pecinta buku bergabung di komunitas kutukutubuku.

3. Adaptasi pesan

Perusahaan seringkali menyampaikan pesan yang sama di berbagai media sosial. Padahal setiap

social platforms memiliki ekosistemnya masing-masing. Apa yang dapat diterima di Tumblr

mungkin dianggap sebagai spam di Facebook. Gaya menulis tertentu yang diterima secara luas di

Twitter mungkin saja gagal di FriendFeed. Memahami bahwa setiap situs berbeda dan kemudian

menyesuaikan pesan yang akan disampaikan akan memastikan pesan tersebut tersampaikan

dengan baik di setiap situs. Dengan menyesuaikan pesan yang disampaikan di masing-masing

situs juga menghindari pengguna situs mendapatkan pesan-pesan yang identik dari situs yang

berbeda.

4. Menggunakan jejaring sosial lokal

Pastikan situs perusahaan terdapat di direktori bisnis lokal untuk memastikan situs tersebut dapat

ditemukan ketika ada calon pelanggan yang mencarinya.

5. Kontes dan potongan harga

Membangun komunitas hanya bagian pertama dari SMM. Dengan

menggunakan komunitas tersebut untuk meningkatkan penjualan dan

melakukan kegiatan pemasaran secara luas merupakan kekuatan media

sosial. Satu cara untuk menarik komunitas yaitu membuat kontes yang

menciptakan kompetisi antar pengguna atau melalui potongan harga.

Kontes tidak hanya membuat semarak, namun apabila kontestan

diharuskan untuk membuat artikel yang harus mendapatkan banyak komentar untuk menang,

maka kontes tersebut menjadi salah satu bentuk viral marketing. Kutukutubuku.com aktif
mengadakan kontes dalam bentuk book bid,

yaitu memberikan kesempatan kepada

konsumen untuk melakukan penawaran harga

terhadap buku yang dilelang selama jangka

waktu tertentu melalui Twitter. Konsumen

dengan tawaran tertinggi yang kemudian

mendapatkan buku tersebut seharga jumlah

yang ditawarnya.

Pemberian potongan harga juga merupakan cara yang bagus untuk menarik pelanggan.

Kutukutubuku.com memiliki program Lovely Friday Book, yaitu membebaskan konsumen dari

biaya pengiriman untuk pemesanan buku pada hari Jumat.

Lebih lanjut, Nukman menyatakan bahwa kunci kesuksesan SMM adalah keterlibatan tim. Banyak

perusahaan gagal memanfaatkan media sosial untuk pemasaran karena dijalankan secara terpusat oleh

bagian pemasaran, tanpa melibatkan pihak lain. Sebaliknya, perusahaan yang berhasil di media ini

sebelumnya telah menjual gagasannya terlebih dulu ke perusahaan dan melibatkan berbagai pihak,

antara lain senior management, marketing, public relations, human resource, information technology,

serta social media enthusiast. Di kutukutubuku.com semua personel terlibat dalam pemasaran melalui

Facebook dan Twitter. Hal ini untuk memastikan bahwa semua personel memahami proses

pemasaran yang dilakukan.

IV. Keuntungan dari Pemasaran Melalui Media Sosial

1. Meningkatkan search engine rankings perusahaan: kehadiran di media sosial menciptakan lebih

banyak tautan ke website utama perusahaan, yang kemudian menciptakan search engine ranking

lebih tinggi dan lebih banyak trafik ke website utama perusahaan.


2. Dengan mengumpulkan “teman” di jejaring sosial, memungkinkan pelanggan terbaik perusahaan

untuk mendemonstrasikan loyalitas mereka secara publik, dan secara tidak langsung menjadi alat

viral marketing.

3. Dengan berpartisipasi dalam jejring sosial, perusahaan dapat memanfaatkan perangkat promosi

secara gratis.

4. Menggunakan sarana promosi seperti Facebook, Twitter dan YouTube lebih ekonomis dibanding

melalui televisi.

5. Jejaring sosial menyediakan saluran tambahan untuk customer support.

Kutukutubuku.com memanfaatkan jejaring sosial seperti Twitter dan

Facebook untuk berhubungan dengan pelanggan. Dengan adanya jejaring

sosial, kutukutubuku.com menerima umpan balik dari konsumen secara

cepat sehingga penanganan oleh pihak kutukutubuku.com juga lebih

cepat.

6. Media sosial dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pandangan dari

konsumen.

7. Media sosial dapat menjadi sarana untuk memperoleh maupun menahan konsumen baru dan

rekan bisnis.

8. SMM dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan anggaran pemasaran yang relative

kecil, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya. Hal ini terjadi di kutukutubuku.com. Mereka

berhasil meningkatkan profitabilitas sebesar xx% setelah melakukan SMM.

V. Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Social Media Marketing

1. Membangun jaringan sosial yang kuat.

Membangun jaringan yang kuat tidak hanya berarti memiliki ribuan pengikut di Twitter atau

Facebook, tetapi juga dengan sering berinteraksi dengan mereka.

2. Membangun kepercayaan atas situs organisasi


Untuk membuat situs organisasi dipercaya, pastikan situs bebas dari virus dan spam links. Dan

juga pastikan ketika ada akses tinggi, situs bisa bertahan.

3. Mengarahkan kampanye media sosial dengan blog

Mengintegrasikan sebuah blog ke situs perusahaan dan update secara teratur dengan konten yang

bagus.

4. Buat posting atau video dalam posting list dan upload di situs seperti YouTube dan Tubemogul

Mempromosikan link ke video di situs-situs seperti Facebook dan Twitter untuk menggandakan

eksposur yang didapat untuk merek produk perusahaan.

5. Ketahui semua perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan organisasi di web.

Hal ini penting tidak hanya dalam SMM, tetapi setiap jenis pemasaran online. Berlangganan feed

dari situs yang relevan, menggunakan aplikasi pembaca RSS (seperti, Zune atau Feedreader) dan

menjadi orang yang pertama mengomentari posting. Mengomentari posting adalah cara yang baik

untuk masuk ke tengah-tengah kegiatan sosial di situs, dan menjadi komentator pertama akan

memberikan kesempatan untuk memulai diskusi dan mengarahkannya ke arah yang diinginkan.

6. Menjadi bagian dari masyarakat mikro yang relevan dengan bisnis organisasi

Hal ini telah dilakukan oleh kutukutubuku.com dengan membuat memiliki komunitas buku

online lewat YahooGroups yang bernama kutubuku-id.

7. Tetaplah dengan filosofi merek organisasi

8. Jadilah akrab dengan budaya sosial masyarakat

Pastikan organisasi memahami apa yang sedang trend di masyarakat sehingga akan selalu

mengerti apa yang mereka butuhkan. Untuk tetap kompetitif di pasar toko buku online,

kutukutubuku.com mencoba melakukan input judul-judul buku dengan lebih cepat sehingga

judul-judul buku yang ada selalu update.

9. Jangan 'spam' di situs sosial.

Spam tidak hanya akan membuat perusahaan kehilangan kredibilitas, tetapi semua usaha juga

akan sia-sia juga. Social spamming tidak terbatas untuk menawarkan tautan relevan yang tidak
diinginkan di situs sosial; mengirim komentar promosi (dengan atau tanpa tautan), menggali atau

stumbling posting pada topik populer yang sama sekali tidak berhubungan dengan situs

perusahaan, bahkan mengirimkan pesan otomatis langsung di Twitter adalah dianggap spam.

10. Hindari taktik pemasaran yang terang-terangan

Berikan kontes menyenangkan, kuis dan permainan yang tidak memakan ruang sosial yang

banyak. Kontes book bid yang selama ini dilakukan oleh kutukutubuku.com melalui Twitter

terbukti menyenangkan karena mampu menarik perhatian banyak orang.

11. Jangan lupa untuk menjaga profil sosial Anda hidup dan diperbarui.

Kesegaran adalah inti di media sosial. Suatu profil akan bermanfaat hanya jika profil tersebut

dapat memberikan informasi yang baru dan dibutuhkan.

12. Jangan lupa tentang Manajemen Reputasi Online.

Sejumlah sinyal yang signifikan dapat dipantau di ORM (online reputation management) berasal

dari situs sosial. Jadi, ketika organisasi terlibat dalam SMM (social media marketing), penting

untuk mengukur reaksi pengguna atas produk dan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk

melawan semua sinyal yang kurang menguntungkan.

13. Jangan lupakan mesin pencari.

Organisasi harus melengkapi upaya SMM dengan SEO (Search Engine Optimization).

14. Jangan mencoba melakukan terlalu banyak terlalu cepat.

Biarkan SMM berkembang secara alami. Follower di Twitter ingin menerima tweet berguna dari

perusahaan, bahkan satu tweet sehari akan sangat mungkin membuat mereka senang. Cobalah

untuk tidak membanjiri mereka dengan aliran tweet yang kurang berguna, ini berlaku untuk

aktivitas di situs sosial lainnya juga.

15. Aktivitas media sosial anda harus difokuskan untuk membawa eksposur ke situs perusahaan.

Mereka tentu saja tidak boleh digunakan untuk menjatuhkan pesaing organisasi. Menjelek-

jelekkan kompetitor adalah tehnik yang salah dalam SMM.

16. Tidak terlibat dalam pendakian sosial (social climbing)


Organisasi tidak dapat memiliki kampanye SMM yang sukses jika hanya memiliki orang-orang

dengan,profil besar yang didirikan pada jaringan Anda.

DAFTAR PUSTAKA

Balwani, Samir, 5 Advanced Social Media Marketing Strategies for Small Businesses, 30 September

2009, http://mashable.com/2009/09/30/small-business-strategies/

Ellis, Debra, Strategy First When Integrating Social Media and Direct Marketing, 2 November 2010,

http://www.marketingprofs.com

Fox, Scott, E-Riches 2.0: Next-Generation Marketing Strategies for Making Millions Online, 2009, New

York: AMACOM, a division of American Management Association

Kotler, Philip E., Kotler on Marketing: How to Create, Win, and Dominate Markets, 2001, London:

Simon & Schuster UK Ltd.

Luthfie, Nukman, Apa Kunci Keberhasilan Social Media Marketing?, 6 Juli 2010,

http://www.virtual.co.id

Pullanikat, E – Commerce: New age business and marketing practices, 13 Januari 2010,

http://ayushveda.com

Search Engine Journal, Do’s & Don’ts of Social Media Marketing, 1 Maret 2010,

http://www.searchenginejournal.com

http://www.internetworldstats.com

http://www.greyreview.com

http://www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai