Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENYANTUN DIBALIK BENCANA”


Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Asuransi Penerbanagan

Oleh :
1. Lalu Perwira Agus Isnaini 0908003
2. Haris Adi Prasetya 0908005
3. Miftahul Sulhi 09080
4. Muhammad Fauzi 09080

D3 Manajemen Transportasi Udara

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN


YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin...

Wassalam..

Tim Penyusun
Latar Belakang Masalah

Kecelakaan merupakan kejadian yang tak diinginkan oleh setiap orang.Segala cara
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.Namun terkadang walaupun sudah
dicegah sedimikian rupa,kecelakaan masih saja terjadi dan tidak dapat diprediksi.

Ketidakpastian tersebut yang dinamakan dengan resiko,dan atas dasar tersebut maka
untuk mengurangi dampak dari resiko tersebut,asuransi tercipta untuk masyarakat.

Oleh karena itu,sangat penting untuk mengetahui asuransi dan segala aspek yang
terkandung dalam asuransi.

Tujuan

Makalah mengenai Asuransi Jasa Raharja ini disusun untuk :


1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuransi Jasa Raharja dan segala
aspek yang di dalamnya.
2. Lebih memahami cara prosedur dan berbagai proses yang terkandung dalam
Asuransi.

Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Tim penyusun mengumpulkan materi – materi yang berkaitan dengan Asuransi Jasa
Raharja dari web resmi Jasa Raharja http://www.jasaraharja.co.id/

Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi
pada masalah :
a. Sejarah Jasa Raharja dan Visi Misi Jasa Raharja
b. Ruang Lingkup Jaminan dari Jasa Raharja dan Proses yang diperlukan untuk
mendapatkan santunan Jasa Raharja.

Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja Ruang Lingkup Yang di jamin oleh Jasa Raharja
2. Siapa saja yang berhak mendapatkan santunan oleh Jasa Rahrja
3. Ketentuan – ketentuan tarif asuransi dan prosedur klaim Santunan

PEMBAHASAN
Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan
atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda oleh Pemerintah RI. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.3 tahun 1960, jo Pengumuman Menteri Urusan
Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.12631/BUM II tanggal 9 Februari 1960,
terdapat 8 (delapan) perusahaan asuransi yang ditetapkan sebagai Perusahaan Asuransi
Kerugian Negara (PAKN) dan sekaligus diadakan pengelompokan dan penggunaan nama
perusahaan sebagai berikut :

• Fa. Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijnssen, Fa. Sluyters & co, setelah
dinasionalisasi digabungkan menjadi satu bernama PAKN Ika Bhakti.
• NV. Assurantie Maatschappij Djakarta, NV. Assurantie Kantoor Langeveldt-
Schroder, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN
Ika Dharma.
• NV. Assurantie Kantoor OWJ Schlencker, NV. Kantoor Asuransi "Kali Besar",
setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN Ika
Mulya.
• PT. Maskapai Asuransi Arah Baru setelah dinasionalisasi diberi nama PAKN Ika
Sakti.

Perkembangan organisasi perusahaan tidak terhenti sampai disitu saja, karena dengan
adanya pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.
294293/BUM II tanggal 31 Desember 1960, keempat perusahaan tersebut di atas
digabung dalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) "Ika Karya."
Selanjutnya PAKN Ika Karya berubah nama menjadi Perusahaan Negara Asuransi
Kerugian (PNAK) Eka Karya.

Berdasarkan PP No.8 tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan, pegawai dan segala
hutang piutang PNAK Eka Karya, mulai 1 Januari 1965 dibentuk Badan Hukum baru
dengan nama 'Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja" dengan tugas khusus
mengelola pelaksanaan Undang-Undang (UU) No.33 dan Undang-Undang (UU) No.34
tahun 1964. Penunjukkan PNAK Jasa Raharja sebagai pengelola kedua Undang-Undang
tersebut ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan,
Pembiayaan dan Pengawasan RI No. BAPN 1-3-3 tanggal 30 Maret 1965.

Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi Perusahaan Umum
(Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November
1970, yang merupakan tindak lanjut dikeluarkannya UU. No.9 tahun 1969 tentang
Bentuk- Bentuk Badan Usaha Negara.

Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 dan melalui Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia yang selalu diperpanjang pada setiap tahun dan
terakhir No. 523/KMK/013/1989, selain mengelola pelaksanaan UU. No.33 dan UU. No.
34 tahun 1964, Jasa Raharja diberi tugas baru menerbitkan surat jaminan dalam bentuk
Surety Bond. Kemudian sebagai upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada
masyarakat khususnya bagi mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup
UU No.33 dan UU No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang ditangani oleh


Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas, maka pada tahun 1980 berdasarkan pp
No.39 tahun 1980 tanggal 6 November 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa
Raharja, yang kemudian pendiriannya dikukuhkan dengan Akte Notaris Imas Fatimah,
SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Februari 1981, yang telah beberapa kali diubah dan
ditambah terakhir dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.59 tanggal 19 Maret 1998
berikut perbaikannya dengan Akta No.63 tanggal 17 Juni 1998 dibuat dihadapan notaris
yang sama.

Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No.2 tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian, yang antara

VISI

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan


penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan
masyarakat.

MISI

Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja

1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan


pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara
Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.
3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar
produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan.
4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi
keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Pihak – pihak yang berhak atas Asuransi Jasa Raharja


UU No 33 Tahun 1964 Jo PP No 17 Tahun 1965

1. Korban yang berhak atas santunan yaitu


Setiap penumpang sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami
kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama
penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik
dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan
2. Jaminan Ganda
Kendaraan bermotor Umum (bis) berada dalam kapal ferry, apabila kapal ferry di
maksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang bis yang menjadi korban
diberikan jaminan ganda
3. Penumpang mobil plat hitam
Bagi penumpang mobil plat hitam yang mendapat izin resmi sebagai alat
angkutan penumpang umum, seperti antara lain mobil pariwisata , mobil sewa dan
lain-lain, terjamin oleh UU No 33 jo PP no 17/1965
4. Korban Yang mayatnya tidak diketemukan
Penyelesaian santunan bagi korban yang mayatnya tidak diketemukan dan atau
hilang didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri

Tarif SWDKLLJ

Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Peraturan Menteri
Keuangan RI Nomor 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008, ditetapkan sebagai
berikut :

TARIP
GOL JENIS KENDARAAN KD/SERT. JUMLAH
SWDKLLJ
Sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil
A ambulance, mobil jenazah dan mobil pemadam 0 3000 3000
kebakaran.
Traktor, buldozer, forklift, mobil derek,
B 20000 3000 23000
excavator, crane dan sejenisnya.
Sepeda motor, sepeda kumbang, dan scooter
C1 diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan bermotor 32000 3000 35000
roda tiga.
C2 Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc. 80000 3000 83000
Pick up/mobil barang s/d 2.400 cc, sedan, jeep,
DP 140000 3000 143000
dan mobil penumpang bukan angkutan umum.
Mobil penumpang angkutan umum s/d 1.600
DU 70000 3000 73000
cc.
EP Bus dan Microbus bukan angkutan umum. 150000 3000 153000
Bus dan Microbus angkutan umum, serta mobil
EU penumpang angkutan umum lainnya diatas 87000 3000 90000
1.600 cc.
TARIP
GOL JENIS KENDARAAN KD/SERT. JUMLAH
SWDKLLJ
Truck, mobil tangki, mobil gandengan, mobil
F barang diatas 2.400 cc, truck container, dan 160000 3000 163000
sejenisnya.

Jumlah Santunan

Besarnya santunan UU No 33 & 34 tahun 1964, ditetapkan berdasarkan Peraturan


Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26
Februari 2008

Angkutan Umum
Jenis Santunan
Darat/Laut Udara
Meninggal Dunia Rp 25.000.000,- Rp 50.000.000,-
Catat Tetap (maksimal) Rp 25.000.000,- Rp 50.000.000,-
Biaya Rawatan (maksimal) Rp 10.000.000,- Rp 25.000.000,-
Biaya Penguburan Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-

Prosedur Santunan
1. CARA MEMPEROLEH SANTUNAN

• Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat


• Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan :
o Laporan Polisi tentang kecelakaan Lalu Lintas dari Unit Laka Satlantas
Polres setempat dan atau dari instansi berwenang lainnya.
o Keterangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat.
o KTP / Identitas korban / ahli waris korban.
o Formulir pengajuan diberikan Jasa Raharja secara cuma-cuma

2. BUKTI LAIN YANG DIPERLUKAN

• Dalam hal korban luka.luka


o Kuitansi biaya rawatan dan pengobatan yang asli dan sah.
• Dalam hal korban meninggal dunia
o Surat kartu keluarga / surat nikah ( bagi yang sudah menikah )

3. KETENTUAN LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN

• Jenis Santunan
o Santunan berupa penggantian biaya rawatan dan pengobatan (sesuai
ketentuan)
o Santunan kematian
o Santunan cacat tetap
• Ahli Waris
o Janda atau dudanya yang sah.
o Anak-anaknya yang sah.
o Orang tuanya yang sah
• Kadaluarsa
Hak santunan menjadi gugur / kadaluwarsa jika :
o Permintaan diajukan dalam waktu lebih dari 6 bulan setelah terjadinya
kecelakaan.
o Tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hak dimaksud
disetujui oleh jasa raharja

Contoh Form. Pengajuan Santunan

Formulir Pengajuan Santunan Online

Cabang/Perwakilan: PERWAKILAN MALANG


Formulir ini di isi oleh korban/ahli waris korban/yang mengajukan:
N a m a: Mr.X
Hubungan dengan korban: Orang Tua
Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Jl. Parang tritis km.
Alamat lengkap:
4,5 sewon – Bantul Yogyakarta.
No telepon: 0812345678
Pekerjaan: Direktur Utama Jasa Raharja
Menyampaikan berkas kecelakaan:
Atas nama korban: Mrs. Xr
Umur/Tanggal lahir: 20/ 20 Januari 2010
Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Jl. Parang tritis km.
A l a m a t:
4,5 sewon – Bantul Yogyakarta.
Status pernikahan: Belum Menikah
Jenis kelamin: Laki laki
Sifat cidera: Meninggal dunia di TKP

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pembahasan makalah ini diketahui bahwa asuransi Jasa Raharja merupakan
Asuransi yang ruang lingkupnya khusus untuk Kecelakaan angkutan yang ketentuan –
ketentuannya telah diatur dalam perundang – undangan.

Saran
1. Pemerintah harus berusaha mencari alternative cara menekan ketinggian tingkat
Kecelakaan yang terjadi di Indonesia
2. Dengan makin tingginya tingkat kepadatan penduduk yang juga mempengaruhi
Tingkat kepadatan Angkutan,maka pemerintah harus mencari solusi pengembang-
An moda transportasi baru yang dapat menekan kemacetan transportasi.

Anda mungkin juga menyukai