Anda di halaman 1dari 13

edokteran 

(Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakitdan cara-


cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara
mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan
memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh
manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

Daftar isi
 [sembunyikan]

1 Ikhtisar

2 Sejarah kedokteran

3 Praktek kedokteran

4 Relasi pasien-dokter

5 Kecakapan klinis

6 Cabang ilmu kedokteran

o 6.1 Spesialiasi diagnostik

o 6.2 Disiplin ilmu pre-klinis

o 6.3 Disiplin ilmu klinis

o 6.4 Cakupan antardisipliner

7 Pendidikan dan profesi kedokteran di

Indonesia

o 7.1 Konsil Kedokteran Indonesia

o 7.2 Sertifikat Kompetensi bagi

Dokter

o 7.3 Surat Tanda Registrasi (STR)

8 Lihat pula

9 Referensi

10 Pranala luar

[sunting]Ikhtisar

Praktek kedokteran dilakukan oleh para profesional kedokteran–lazimnya dokter dan kelompok profesi


kedokteran lainnya yang meliputi perawat atau ahli farmasi. Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang
dianggap mempraktikkan ilmu kedokteran secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan
kesehatan terkait. Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang yang
dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai negara
dan wilayah hukum, terdapat batasan hukumatas siapa yang berhak mempraktikkan ilmu kedokteran
atau bidang kesehatan terkait.

Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, dari pediatri (ilmu kesehatan
anak), ginekologi (ilmu penyakit pada wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang
lainnya seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat.

Sistem kedokteran dan praktik perawatan kesehatan telah berkembang dalam berbagai masyarakat
manusia sedikitnya sejak awal sejarah tercatatnya manusia. Sistem-sistem ini telah berkembang dalam
berbagai cara dan berbagai budaya serta daerah yang berbeda. Yang dimaksud dengan ilmu kedokteran
modern pada umumnya adalah tradisi kedokteran yang berkembang di dunia Barat sejak awal zaman
modern. Berbagai tindakan pengobatan dan kesehatan tradisional masih dipraktikkan di seluruh dunia, di
mana sebagian besar dianggap terpisah dan berbeda dari kedokteran Barat, yang juga disebut biomedis
atau tradisi Hippokrates. Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah
tradisi Ayurveda dariIndia dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan kesehatan
non konvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu kedokteran pada umumnya.
Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali dipraktikkan bersama-sama dengan sistem
kedokteran tradisional setempat atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing
atau bahkan bertentangan.

Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktik kesehatan yang


dikhususkan untuk spesies hewan lainnya.

[sunting]Sejarah kedokteran

Seorang dokter sedang merawat pasiennya. Museum Louvre, Paris, Perancis.


Ampul obat
Artikel utama untuk bagian ini adalah:  Sejarah kedokteran

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-
tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka
yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh
atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno,Tiongkok


kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan
besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena
tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada
masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh
baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar
kedokteran kuno seperti teori Galen,Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat
semakin lemahnya kekuatan gerejadalam masyarakat pada masa itu.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal
abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) danPerancis (Jean-
Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-
hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat,
herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran
berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey
Cushing).
Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk
memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang
modern.

Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan


ditemukannyagen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi
molekuler.

Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan


penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar
tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang
pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit
infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu
dimulailah industri obat.

[sunting]Praktek kedokteran
Praktek kedokteran mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti dasar atas
berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan gabungan antara ilmu
kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat dan perencanaan
perawatan untuk masing-masing pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan
olehnya.

Pusat dari praktik kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang dibangun ketika
seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dideritanya.

Dalam praktik, seorang dokter harus:

 membangun relasi dengan pasien


 mengumpulkan data (riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil laboratorium atau
citra medis)
 menganalisa data
 membuat rencana perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
 merawat pasien
 memantau dan menilai jalannya perawatan dan dapat mengubah perawatan bila diperlukan.

Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen yang
berkedudukan dalam hukum. [1]

[sunting]Relasi pasien-dokter
Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang timbul pada ruangan praktik

Relasi pasien dan dokter adalah proses utama dari praktik kedokteran. Terdapat banyak pandangan
mengenai hubungan relasi ini.

Pandangan yang ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari proses seorang
dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien; maka dari itu dokter memeriksa
pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan membuat sebuah diagnosis yang kemudian digunakan
sebagai penjelasan kepada pasien dan merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya,
tugas seorang dokter adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter
harus paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan sejauh
mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.

Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa yang ada di
sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa kelainan dari sisi anatomi
dan faalnya), dan psikologi (pikiran dan perilaku). Seorang dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari
pandangan pasien. Artinya, konteks sosial politik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres,
kepercayaan) harus turut dipertimbangkan dan kadang-kadang dapat menjadi petunjuk dalam
kepentingan membangun diagnosis dan perawatan berikutnya.

Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan komplainnya (tanda-tanda) kepada dokter,
yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda klinis tersebut. Kemudian dokter
akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya pada diri pasien dan memperkirakan berbagai
kemungkinan diagnosis. Bersama pasien, dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau
teslaboratorium berikutnya bila diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka
dokter akan memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi pengajaran ini menempatkan dokter
sebagai guru (Physician dalam Bahasa Inggris; berasal dari bahasa Latin yang berarti guru).

Relasi dokter dan pasien dapat dianalisa dari pandangan masalah etika. Banyak nilai dan masalah etika
yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat dipengaruhi oleh tingkat masyarakat,
masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai moral. Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan
dan tuntutan terhadap hak otonomi pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.

Relasi dan proses praktik juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang
dikemukakan Michel Foucault atau transaksiekonomi. Profesi dokter memiliki status yang lebih tinggi
pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan dalam kesehatan masyarakat. Hal ini
membawa suatu kekuatan tersendiri dan membawa keuntungan serta kerugian bagi pasien.

Pada 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran
perusahaan asuransi seiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai negara (seperti Jepang)
pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan keputusan medis.

Kualitas relasi pasien dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati, kepercayaan,
pertukaran pendapat mengenaipenyakit dan kehidupan, ketersediaan waktu yang cukup, mempertajam
ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan pasien tentang penyakit yang dideritanya; semua ini
dilakukan agar relasi kian baik.

Relasi kian kompleks di luar ruang praktik pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah sakit. Dalam rumah
sakit, relasi tak hanya antara dokter dan pasien, namun juga dengan pasien lainnya, perawat, pekerja
dari lembaga sosial, dan lainnya.

[sunting]Kecakapan klinis
Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium atau citra medis, analisa data, dan penentuan diagnosis, dan perencanaan perawatan atau
pengobatan.[2]

Hal-hal yang termasuk dalam riwayat kesehatan:

 Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda atau gejala.
Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien dan sejak kapan hal tersebut di keluhkan
pasien.
 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan kronologis dari tanda-
tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
 Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan, hobi, dan
lainnya.
 Riwayat Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter,
termasuk alergi.
 Riwayat Penyakit Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang pernah dijalani
pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksiyang pernah diderita, vaksinasi, alergi yang pernah
diderita.
 Riwayat Sistemik (ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai kondisi sistem organ
utamanya seperti jantung, paru-paru,sistem pencernaan (traktus digestivus), dan lainnya.
 Riwayat sosial Ekonomi(SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status perkawinan,
status sosial ekonomi, kebiasaan (termasukdiet), penggunaan obat, tembakau, dan alkohol.
 Riwayat keluarga (FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang pernah diderita
oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik). Biasanya dibuat dalam silsilah
keluarga atau pohon keluarga.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses pembuatan
diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan kadang-kadang
juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi),
merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk membedakan karakteristik resonansi (perkusi),
mendengar (auskultasi); mencium kadang-kadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada
penyakit uremia.

Pemeriksaan fisik mencakup:

 Tanda vital termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut, kecepatan
bernapas, tingkat hemoglobin darah,
 Tampakan umum pasien dan penunjuk spesifik dari penyakit.
 Kulit, kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
 Kardiovaskular jantung dan pembuluh darah
 Saluran pernapasan (termasuk paru-paru)
 Tubuh (abdomen) dan rektum
 Organ genitalia (kelamin)
 Otot rangka (anggota gerak tubuh)
 Kondisi persarafan (kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
 Psikiatrik atau kejiwaan (orientasi, mental)

Hasil laboratorium dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.

Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya sederhana maupun
hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada beberapa sistem tubuhnya sehingga
diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.
[sunting]Cabang ilmu kedokteran
Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, apalagi kini
cakupan ilmu telah berkembang luas.Ilmu kedokteran gigi dan psikologi, walaupun sering dipisahkan dari
kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan ilmu kedokteran.

Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan lanjut pasca
sarjana) dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan spesialiasi dan gelarnya
beragam di tiap negara.

[sunting]Spesialiasi diagnostik

 Laboratorium klinik adalah layanan diagnostik klinis yang mengaplikasikan


teknik laboratorium untuk membuat diagnosis dan manajemen pasien. Di Amerika Serikat, layanan ini
berada di bawah pengawasan seorang patologis (ahli patologi). Orang yang dapat bekerja di bidang
ini adalah staf yang paham akan teknologi kedokteran, di Indonesia Laboratorium patologi ini ada 2 :

1. Patologi klinik
2. Patologi anatomi

 Radiologi berkonsentrasi pada pemcitraan atau penggambaran tubuh manusia, misalnya


dengan sinar-X, CT-scan, USG (ultrasonografi), tomografi resonansi magnetik nuklir.
[sunting]Disiplin ilmu pre-klinis

 Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia


 Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ serta
interaksinya dalam tubuh manusia
 Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh manusia
 Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan pembentuk dan
penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia
 Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh
manusia
 Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik
berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
 Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ
atau sistem organ
 Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan parasit
 Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba
[sunting]Disiplin ilmu klinis

 Anestesiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.


 Dermatologi adalah ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya. Di Inggris, dermatologi adalah
subspesialis dari kedokteran umum. Di Indonesia, spesialisasi ini digabungkan dengan ilmu penyakit
kelamin. Dokter dengan spesialisasi ini diberi gelar SpKK (Spesialisasi Kulit dan Kelamin).
 Kedaruratan medis adalah ilmu yang memusatkan pada diagnosis dan perawatan dari penyakit
akut seperti trauma. Ilmu ini juga berhubungan dengan ilmu bedah, pediatri, dan lainnya.
 Kedokteran umum atau kedokteran keluarga menangani pertolongan pertama untuk pasien
dengan masalah darurat, memantau dan membina pasien dengan masalah kronis. Dokter
keluarga biasanya dapat menangani 90% dari masalah kesehatan keluarga (anak, dewasa, manula
baik pria maupun wanita) tanpa harus merujuk ke dokter spesialis, baik masalah acute dan
kronis( penyakit luar(kulit , THT, mata dll),dan penyakit dalam(jantung, paru dll)). Di U.S.A dokter
yang tergolong generalist meliputi, pediatri: masalah anak, internis(ahli Penyakit dalam): dewasa,
Family physician(Dokter keluarga): untuk segala golongan umur.
 Ilmu penyakit dalam berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada pasien dewasa
seperti masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini banyak menurunkan
subspesialis: (Tidak semua spesialisasi ini ada di Indonesia, lihat artikel dokter spesialis)
 Endokrinologi
 Gastroenterologi
 Hematologi
 Kardiologi
 Kedokteran perawatan intensif
 Nefrologi
 Onkologi
 Penyakit infeksi
 Pulmonologi
 Rheumatologi
 Neurologi adalah ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris, spesialisasi ini
berada di bawah kedokteran umum.
 Obstetrik dan ginekologi (di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam bahasa
Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah obat reproduksi dan obat
kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis ginekologi.
 Perawatan penenangan pasien adalah cabang baru dari ilmu kedokteran yang menangani
perawatan dan pemberian dukungan emosional pasien dengan penyakit yang parah
seperti kanker dan gagal jantung.
 Pediatri adalah ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak. Seperti pada ilmu
penyakit dalam, disiplin ini memiliki banyak subspesialis seperti untuk bidang kardiologi,
endokrinologi, gastroenterologi, hematologi, onkologi, oftalmologi, dan neonatologi.
 Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL): ilmu kedokteran yang mempelajari
kesehatan telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung, pernafasan, tenggorok, kelaianan suara,
gangguan menelan, dan adanya tumor di daerah leher dan wajah.
 Kedokteran rehabilitasi medis atau disebut juga fisiatri mempelajari perbaikan fungsional tubuh
dari cedera atau kelainan kongenital.
 Kedokteran preventif adalah cabang dari ilmu kedokteran yang memusatkan pada pencegahan
penyakit.
 Psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
 Terapi radiasi memusatkan pada penggunaan radiasi untuk terapi.
 Radiologi mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media seperti sinar X.
Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi gelar SpRad.
 Spesialisasi bedah mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang spesialisasi seperti bedah
ortopedik, bedah urologi, bedah sarafdan lainnya.
 Ilmu kedokteran berdasarkan gender, mempelajari sisi perbedaan biologi dan fisiologi dari jenis
kelamin dan bagaimana pengaruhnya pada penyakit.
[sunting]Cakupan antardisipliner
Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di Indonesia.

 Bioetika adalah sebuah ilmu yang mempelajari hubungan biologi, sains, kesehatan, etika, filsafat,


dan teologi.
 Farmakologi klinis mempelajari hubungan interaksi antara obat dan tubuh pasien.
 Informatika kedokteran mengubungkan dunia kedokteran dengan dunia teknologi informasi.
 Kedokteran dirgantara mempelajari perihal kesehatan yang berhubunga dengan penerbangan
dan perjalanan udara.
 Kedokteran evolusioner adalah ilmu kedokteran yang dikaitkan dengan teori evolusioner.
 Kedokteran forensik mempelajari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan masalah hukum seperti
penentuan waktu dan penyebab kematian seseorang pada sebuah kasus kriminal.
 Kedokteran konservasi adalah ilmu yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan hewan serta
kondisi lingkungan. Disebut juga sebagai kedokteran ekologis atau kedokteran lingkungan.
 Kedokteran olahraga menangani kesehatan para olahragawan.
 Kedokteran selam membahas hal yang berhubungan masalah kesehatan pada penyelaman.
 Nosologi adalah bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu.
 Teknik biomedis mempelajari aplikasi prinsip teknis untuk praktik kedokteran.
[sunting]Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia

Pendidikan kedokteran pada tahun 1901.

Pendidikan kedokteran adalah proses pendidikan dokter untuk diterapkan di masyarakat.

Pendidikan dan pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir semuanya
pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran di tingkat universitasselama
waktu yang ditentukan.

Di Indonesia, pendidikan kedokteran dibuka di tingkat fakultas kedokteran universitas. Mahasiswa harus
menempuh pendidikan strata-1 selama sekitar 3,5 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran
(SKed). Setelah itu untuk menjadi seorang dokter, mahasiswa harus mengikuti pendidikan profesi dokter
selama 1,5 tahun. Ketika telah diambil sumpah, seorang dokter dianjurkan menjadi pegawai tidak tetap
(PTT) pemerintah untuk disebar ke daerah selama waktu yang telah ditentukan. Seorang dokter umum
dapat mengambil pendidikan spesialisasi sesuai pilihannya.Saat ini kurikulum pendidikan kedokteran di
Indonesia menganut sistem pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem based Learning (PBL).

[sunting]Konsil Kedokteran Indonesia


Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran, telah
dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi, yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil
Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab kepada Presiden dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia.

KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi
yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. KKI
mempunyai tugas meregistrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter
dan dokter gigi dan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang
dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi
dokter dan dokter gigi yang disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia
dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran, asosiasi
institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.

KKI mempunyai wewenang:

 menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi,


 menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi,
 mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi,
 melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,
 mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,
 melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika
profesi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi,
 melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh organisasi
profesi, atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.

Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:

 Konsil Kedokteran
 Konsil Kedokteran Gigi.

Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:

 divisi registrasi,
 divisi standar pendidikan profesi,
 divisi pembinaan.

Jumlah anggota Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-unsur yang
berasal dari :

 Organisasi Profesi Kedokteran 2 orang,


 Organisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orang,
 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran 1 orang,
 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedoktan Gigi 1 orang,
 Kolegium Kedokteran 1 orang,
 Kolegium Kedokteran Gigi 1 orang,
 Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan 2 orang,
 Tokoh Masyarakat 3 orang,
 Departemen Kesehatan 2 orang,
 Departemen Pendidikan Nasional 2 orang.

Keanggotaan KKI untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Kesehatan (pasal 84
Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).

ertifikat Kompetensi bagi Dokter


Sertifikat Kompetensi perlu dibuat bagi Dokter lulusan sebelum 29 April 2007 dan belum mengajukan
pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Proses pembuatan
Sertifikat Kompetensi ini hanya berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2007 (batas terakhir
pengajuan STR ke KKI berdasarkan surat KKI No. KK. 01.03/KKI/Reg/IV/301). Sertifikat Kompetensi
akan dikirim ke alamat korespondensi yang tercantum dalam formulir pendaftaran dengan Pos Tercatat.

[sunting]Surat Tanda Registrasi (STR)


Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi dokter dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat
kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui secara hukum untuk melakukan
tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi,
konfirmasi, validasi dan penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR).
Surat Tanda Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI bagi dokter dan dokter gigi.

[sunting]Lihat pula
Portal Kedokteran

 Dokter
 Penyakit
 Kedokteran gigi

Anda mungkin juga menyukai