SEKOLAH DASAR
MAKALAH
Oleh
EKA NURMAYANTY
0703075
Interest IPA Semester V
PROGRAM S1 PGSD
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2009
1
KATA PENGANTAR
DASTEKOM,
2. Rekan-rekan satu kelas yang telah memberi motivasi
2
Tasikmalaya,
November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ............................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................ 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
peradabannya. Namun, teknologi tentu memiliki banyak
dampak, baik dampak positif maupun negatif dalam
perkembangannya.
Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk
mengkaji lebih jauh tentang bagaimana dampak yang
diberikan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi
khususnya Internet. Dengan alasan itulah, melalui karya
tulis berjudul “Plus Minus Teknologi Internet Bagi
Anak Usia Sekolah Dasar”, penulis mencoba
menelusuri dampak positif dan negatif Teknologi Internet
bagi Perilaku Anak Sekolah Dasar.
5
a) Secara Konseptual, saya ingin membuktikan dampak-
dampak yang diberikan oleh Internet,
b) Bagi dunia pendidikan khususnya pendidik di Sekolah
Dasar, saya ingin menyampaikan hasil pengkajian
saya mengenai dampak internet,
c) Bagi pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin
membuktikan bahwa internet layak untuk
diperkenalkan pada anak SD namun sesuai dengan
batasan usia.
BAB II
PRAMUKA PEMBANGUN KUALITAS PEMIMPIN MASA
DEPAN
6
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah
membuktikan bahwa evolusi teknologi selalu terjadi
sebagai tujuan atas hasil upaya keras para ilmuwan.
Hasil temuan teknologi tersebut kemudian dimanfaatkan
dalam aktivitas kehidupan manusia.
Dewasa ini TIK menempati peran sentral. Isu
globalisasi, semakin cepat meluas ke seluruh penjuru
dunia karena fasilitas TIK. Segala hal yang terjadi
diberbagai bagian semakin cepat tersebar dan mudah
diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini
menjadikan TIK sebgai agen perubahan yang mengubah
tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.
Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek,
yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi
Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
“Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.”
7
bahkan hampir tidak dapat dipisahkan dari TIK ini.
Salah satu dari TIK yang tidak dapat dihindari adalah
penggunaan internet di kalangan siswa sekolah
termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana
mengenalkan teknologi ini pada anak. Sebab ada
bahaya mengancam dibalik berbagai kemudahan yang
ditawarkan. Fenomena TIK saat ini membawa dua
pemikiran yang kontradiktif. Disatu sisi, pengenalan TIK
sejak usia dini merupakan “starting point” baik.
8
dunia. Internet merupakan hubungan antar berbagai
jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda
sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan
tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi
(telepon dan satelit) yang menggunakan protokol
standar dalam berkomunikasi. Internet memungkinkan
kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu
dalam mendapatkan informasi. Internet merupakan
sebuah jaringan komunikasi dan informasi global.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan
dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata
berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua
memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap
pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.
USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi
sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih
sangat penting untuk mendampingi ketika anak
menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus
mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan
situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan
orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal
tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada
anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search
engine khusus anak-
USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan
kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya
9
dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan
seorang anak. Pada usia ini pulalah anak mulai meminta
kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang
harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri,
meskipun tak berarti tanpa adanya partisipasi dari orang
tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di
awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan
sang anak untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet,
tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan pula untuk
menggunakan software filter, memasang search engine
khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi
ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus
bagi anak. Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada
apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama
dia menggunakan Internet.
USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang
membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan
fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun
menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka.
Perhatian orang tua tidak hanya pada apa yang mereka
lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka
online. Tugas orang tua adalah membantu mengarahkan
kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama
mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula
mereka pada kegiatan lain semisal olahraga, musik dan
10
membaca buku. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai
mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka
sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma
sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma yang
dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya,
norma keluargalah yang banyak berpengaruh.
Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan
konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa
tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar
dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang
disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani
kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet,
kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online
chat (chatting). Tekankan kembali pada kesepatakan
dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak
memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau
melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang
yang baru dikenal melalui Internet, tanpa
sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.
Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami
bahwa faktanya seseorang di Internet bisa jadi tidaklah
seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Anak pada
usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal
yang berkaitan dengan seksualitas. Sangatlah alamiah
apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran
dengan lawan jenisnya. Mereka akan
11
mencobamelakukan eksplorasi untuk memenuhi rasa
ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini,
orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan
anaknya. Orang tua tidak harus berada di ruangan yang
sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah
menggunakan Internet.
Masa ini merupakan masa yang tepat bagi
kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi
informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya.
Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara
diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa
berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada
orang tua.
12
dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses
belajar,
2. Berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan
seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama
lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai
belahan dunia,
3. Mengambil/mengirim informasi (download/upload),
berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh
melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil
dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi
penting yang kita ketahui,
4. Menggunakan teknologi “teleconference” (konferensi
interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat
menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang
belajar serta tidak mengenal letak geografis,
5. Mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa,
namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan
memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk
mendapatkan kesenangan,
6. Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk
semangat belajar secara mandiri pada anak, misalnya
dengan memanfaatkan software yang menarik untuk
menggugah minat anak belajar. Isi atau materi
pelajaran yang menarik diharapkan dapat
menciptakan suasana belajar yang penuh dengan
kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak dari rasa
tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran
sulit dan menakutkan, dan sebagainya.
13
Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam proses
pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap
pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah juga
harus memberikan perhatian lebih agar para pengajar
sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang
bisa diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua
juga harus paham, internet bukan hanya membawa
dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi
besar internet menunggu untuk dikenalkan dan
dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya
yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini
memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya
internet juga membawa berbagai dampak negatif:
• Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa
internet identik dengan pornografi memang tidak
salah. Dengan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajarela. Untuk mengatasi
hal ini, para produsen “browser” melengkapi program
mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis
home page yang dapat diakses.
• Violence and Gore atau kekejaman dan kesadisan juga
banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada
dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual
situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-
hal yang bersifat tabu.
14
• Penipuan, hal ini memang merajarela di bidang
apapun, internet pun tak luput dari serangan penipu.
Cara terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini.
• Carding merupakan aktivitas pembelian barang di
Internet menggunakan kartu kredit bajakan. Cara
belanja menggunakan kartu kredit adalah cara yang
paling banyak digunakan dalam dunia Internet karena
bersifat real-time (langsung). Para pelakunya paling
banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini.
• Perjudian, dengan jaringan yang tersedia para penjudi
tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
kebutuhannya.
Selain itu pun, ada beberapa dampak negatif
lainnya yang dilihat secara konseptual yakni:
1. Information Anxiety
Terlalu banyak informasi sehingga tidak bisa
memilih mana informasi yang benar / salah, penting /
tidak, karena semakin banyaknya informasi yang ada
sekarang, tidak semua informasi yang diberikan benar
adanya. khususnya yang menggunakan media
internet.
2. Dehumanization
Hilangnya / turunnya penghargaan atas nilai
individu, yang digantikan dengan angka identitas.
3. Health Issues
Stress yang ditimbulkan oleh penggunaan
peralatan dan aplikasi berbasis TIK, ketergantungan
15
akan teknologi informasi dan komunikasi, pengaruh
radiasi gelombang elektromagnetis, pengaruh radiasi
layar monitor, masalah persendian akibat kelelahan
akibat kesalahan penggunaan keyboard dan mouse,
masalah ergonomis, dsb.
4. Lost Of Privacy
Identitas digital membuat keberadaan kita selalu
terdeteksi. Selain itu pemantauan kamera CCTV
(Closed-circuit Television) secara terus menerus yang
berada / terpasang di beberapa tempat tertentu akan
mengganggu privasi dalam kesaharian kita.
5. Cookies
Makin banyak informasi yang ditampilkan
diinternet yang tanpa kita sadari membuka peluang
penyalahgunaan oleh pihak – pihak tidak berwenang ,
contoh : account yang kita miliki di situs jejaring social
seperti facebook, friendster, twitter, dll .
6. Digital Gap
Makin nyata adanya kesenjangan antara
kelompok yang menguasai TIK dengan kelompok yang
tidak menguasai TIK, baik dalam keseharian maupun
di dalam pekerjaan.
7. Possible Massive Unemployment
Implementasi TIK secara besar – besaran, waktu
– waktu dapat membawa dampak peningkatan jumlah
pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK ataupun
menyempitnya peluang tenaga kerja bagi karyawan
yang tidak menguasai TIK.
16
8. Impact Of Globalization On Culture
Makin menghilangnya / menipisnya nilai – nilai
budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Karena
semakin cepat dan mudahnya penyebaran informasi
dari dunia luar melalui internet.
2.4 Solusi
Dari dampak-dampak negatif di atas, perlu penulis
cantumkan bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk
meminimalisir dampak yang ada. Diantaranya adalah
penggunaan Software Browser khusus untuk anak, yaitu
Browser Anak, dan Browser Parental. Software Browser
adalah yang menjadi perantara utama antara Internet
dengan komputer yang digunakan. Browser anak secara
umum telah dirancang untuk semaksimal mungkin
menyaring berbagai situs, gambar atau teks yang tak
layak diterima anak. Browser anak juga didisain untuk
menarik dan mudah digunakan oleh anak.
Software Parental (Filter, Monitor dan
Penjadwalan). Software ini untuk mencegah anak
sengaja atau tidak sengaja membukan dan/atau melihat
berbagai gambar yang tak layak (pornografi, sadisme,
dan sebagainya) yang terdapat di situs Internet.
Software ini juga akan memudahkan orang tua ataupun
pengasuh untuk memonitor aktifitas anak selama online
dengan berbagai variasi metode pengawasan. Fungsi
lain dari software ini adalah untuk membatasi jumlah /
durasi waktu anak dalam menggunakan Internet.
17
Termasuk untuk pengaturan hari dan jam tertentu
sehingga komputer dapat atau tidak dapat digunakan
oleh anak untuk ber-Internet.
Selain penggunaan alat bantu seperti Browser,
pencegahan juga dapat dilakukan dengan pengawasan
orang tua ataupun guru, lingkungan atau bahkan
memberi pemahaman pada anak melalui edukasi buku.
Hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
• Orang tua harus tetap mendampingi anaknya ketika
mereka bereksplorasi dengan Internet rumah
• Orang tua memegang peranan yang besar dalam
mengajarkan perilaku ber-Internet yang sehat kepada
anak. Baik kita sebagai orang tua maupun anak kita
harus mempelajari dan memahami tentang berbagai
resiko yang dihadapi ketika berkomunikasi dengan
orang yang tak dikenal melalui Internet.
• Definisikan secara jelas dan gamblang Aturan
Penggunaan Internet di rumah. Kemudian tulis dan
pasang aturan tersebut di tempat yang dapat dibaca
oleh semua anggota keluarga.
• Tegaskan untuk tidak mendownload materi yang
secara nyata merupakan materi ilegal, bajakan atau
melanggar hak cipta.
• Tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan anak
kita, berapapun usianya.
• Guru harus senantiasa membimbing siswa didiknya
agar dapat menggunakan Internet dengan baik dan
benar saat sekolah
18
• Komunitas, termasuk pengelola warung Internet
(warnet), pelaksana program ekstra-kurikuler,
lembaga pelatihan dan sebagainya harus bahu-
membahu dalam mengedukasi masyarakat tentang
ber-Internet yang sehat.
• Anak, remaja maupun siswa didik diharapkan dapat
belajar bertanggung-jawab atas perilaku mereka
sendiri, termasuk ketika menggunakan Internet,
tentunya dengan bimbingan dan arahan dari orang-
tua, guru dan komunitas.
• Perbanyak buku yang bersifat Edukatif tentang TIK
atau Internet dirumah.
Berbagai solusi yang ada, tidaklah akan berhasil
tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah
dari kita semua. Teknologi Internet memang tak dapat di
hindari, karena itu merupakan bagian dari perkembangan
zaman yang tidak dapat dihindari. Semoga dengan
makalah ini, kesadaran akan bahaya Internet akan
meningkat.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di
berbagai aspek kehidupan, Salah satu contoh dari TIk ini
adalah internet, hal ini mungkin sudah tidak asing lagi di
dengar. Sebenarnya internet memberikan suatu
pemikiran yang kontradiktif, karena di satu sisi internet
memberikan dampak positif namun di sisi lain dampak
negatifnya pun tidak begitu saja terlepas. Sehingga
dalam menggunakannya harus benar-benar selektif.
Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia.
Oleh karena itu tidak hanya orang dewasa saja
yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun
dapat secara langsung menggunakannya. Namun
seharusnya untuk anak-anak diberikan pengawasan dari
20
orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga
anak dapat diarahkan kearah yang lebih positif, dan
dapat terhindar dari dampak negatifnya.
1. Lakukan analisis dampak dengan seksama dan
menyeluruh saat membuat keputusan untuk
mengimplementasikan peralatan dan aplikasi berbasis
TIK dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.
2. Ambil tindakan untuk meminimalisir dampak negatif
yang timbul dari implementasi tersebut .
3. Berikan pengenalan Internet pada anak usia Sekolah
dasar sesuai dengan tingkat usianya.
3.2 Rekomendasi
Berbagai solusi yang ada, tidaklah akan berhasil
tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah
dari kita semua. Teknologi Internet memang tak dapat di
hindari, karena itu merupakan bagian dari perkembangan
zaman yang tidak dapat dihindari.
Semoga dengan makalah ini, kesadaran akan
bahaya Internet akan meningkat. Baik itu dari lingkungan
keluarga (orang tua), lingkungan Sekolah (guru) maupun
lingkungan sosialnya (masyarakat). Sehingga dampak
negatif dari Internet akan terminimalisir.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Herwindo, Ali Akbar. (2005). Mengenal Sistem Komputer
Masa Kini. Bandung: Yrama Widya.
Lestiani, Dian. (2009). Pengaruh Internet Bagi
Perkembangan Anak. [online]. Tersedia:
http://www.dianlestiani.wordpress.com [22 November
2009]
Luciafebrianti. (2009). Dampak dan Pengaruh Negatif dari
TIK. [online]. Tersedia:
http://www.luciafebrianti.wordpress.com [17 November
2009]
Sannai, Anatta. (2008). Pengertian Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). [online]. Tersedia:
http://www.anattasannai.blogger.com [22 November
2009]
Shofi. (2009). Dampak Negatif dan Positif Internet. [online].
Tersedia: http://www.shofi.wordpress.com [22 November
2009]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI Press.
23