Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Metode Penelitian Komunikasi

Oleh:
Efelina Dewi Novita (0816031026)

Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Lampung
Pengertian variable

Dalam bahasa sehari-hari, variabel penelitian sering diartikan sebagai ”faktor-faktor yang
dikaji dalam penelitian”. Menurut konsep aslinya yang dimaksud variabel adalah konsep yang
memiliki keragaman nilai. Meskipun demikian pemahaman yang mengartikan variabel sebagai
faktor-faktor yang akan dikaji dalam penelitian juga dapat diterima mengingat bahwa kegiatan
penelitian memang terpusat pada upaya memahami, mengukur, dan menilai keterkaitan antar
variabel-variabel tersebut. Tentang hal ini perlu diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah
dikembangkan atau dirumuskan berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus
ditetapkan berdasarkan kajian pustaka. Bedanya adalah dalam penelitian pada umumnya
variabel lebih mengacu pada teori dan atau hasil-hasil penelitian yang telah biasa dilakukan
tentang Topik atau Judul yang sama.

Ragam Variabel

Keragaman Variabel Menurut Kedudukan Atau Fungsinya

Dalam penelitian inferensial dibedakan adanya dua macam variabel utama yaitu variabel
terpengaruh (dependent variabel) dan variabel pengaruh (independent variabel).

Variabel pengaruh adalah variabel yang keberadaanya dalam kerangka berpikir bersifat


menentukan atau mempengaruhi variabel terpengaruh dan sebaliknya variabel
terpengaruh adalah variabel yang keberadaanya senantiasa dipengaruhi atau tergantung pada
tiap-tiap atau keseluruhan variabel-variabel pengaruh. Dengan kata lain ”nilai” variabel
terpengaruh sangat dipengaruhi oleh besarnya nilai masing-masing atau keseluruhan variabel
pengaruh yang terkait.

Dalam penelitian variabel dibagi dalam tiga kategori yaitu:


1. Variabel bebas dan variabel tak bebas

Penelitian mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan diantara
berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain
disebut variabel bebas. Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel
yang mendahuluinya disebut variabel tak bebas.

Suatu variabel boleh jadi variabel bebas pada satu penelitian tetapi variabel tak bebas
pada penelitian lain. Misalnya konservatisme politik (variabel bebas) diselidiki pengaruhnya
pada proses pembuatan keputusan. Pada penelitian lain, afiliasi dengan kelompok dianggap
mempengaruhi konservatisme politik (variabel tak bebas). Jadi sebetulnya klasifikasi variabel
dalam variabel bebas dan variabel tak bebas bergantung pada maksud penelitian.

2. Variabel aktif dan variabel atribut

Dalam penelitian eksperimental kita berhadapan dengan variabel yang dapat kita
manipulasikan dan variabel yang sudah jadi dan tidak dapat kita kendalikan. Kita dapat
mengendalikan temperatur ruangan, atau tingkat hukuman yang diberikan guru pada murid, atau
jumlah frekuensi kekerasan dalam acara televisi, atau jumlah insentif dalam kampanye Keluarga
Berencana. Tapi kita tidak dapat mengendalikan umur, tingkat kecerdasan, status sosial, atau
jenis kelamin. Variabel dalam kelompok contoh pertama disebut variabel aktif; dalam contoh
kedua disebut variabel atribut. Satu-satunya cara meneliti variabel atribut tertentu ialah
mengelompokkan subyek penelitian dalam kategori variabel atribut tertentu dan
membandingkannya dengan subyek penelitian dalam kategori variabel atribut yang lain.

3. Variabel kontinyu dan variabel diskret

Variabel kontinyu adalah variabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang bergerak tak
terbatas antara dua nilai. Tinggi orang boleh jadi 1.5 m; 1,534 m; 1,5348 m dan seterusnya,
bergantung pada kecermatan pengukuran. Variabel diskret hanya mempunyai satu nilai tertentu
saja. Jumlah anak yang dimiliki adalah variabel diskret yang mempunyai nilai 1,2,3,4,5 dan
seterunya dan tidak mungkin 1,5; 1,37; atau 2,5. dalam variabel diskret tidak ada nilai pecahan.
Abstrak

Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi Antar Pribadi
sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang – orang yag terlibat didalamnya saling
mempengaruhi. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang
terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
Komunikasi antar pribadi dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, perilaku,
atau pendapat seseorang, karena sifatnya dialogis, berupa percakapan. Komunikator bisa
mengetahui tanggapan dari komunikan saat itu juga. Komunikasi antar pribadi dapat juga
digunakan dalam dunia pemasaran secara implisit biasanya dilakukan oleh Human Relation yang
berhubungan kepada pelanggan, pengunjung, pembeli ataupun pengguna jasa. Human Relation
yang berhubungan dengan pengunjung memiliki banyak sebutan seperti : Costumer Service,
Guest Relation Officer ataupun Public Relation Officer. Istilah tersebut disesuaikan dengan
kebijakkan perusahaan yang memiliki Human Relations tersebut. Semuanya memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk menjaga kepuasan pelanggan. Human Relations dapat diartikan sebagai
suatu bentuk komunikasi persuasif yang dilakukan sesorang kepada orang lain secara tatap muka

Menentukan variabel dan indikator dari penilitian kuantitaif

Variabel yang terdapat dalam penilitian ini antara lain;


 Variabel bebas dan variabel tak bebas, dimana variable bebas terletak pada proses
komunikasi yang terjadi akibat kebutuhan manusia yang sangat mendasar dan
alamiah akan hubungan social dengan mengkomunikasikan segala sesuatu yang
ingin diungkapkan dan yang telah dipikirkan oleh manusia. Inilah yang menjadi
gejala dasar dalam penelitian ini. Sedangkan, variable tak bebas dapat kita lihat
dalam pengaruh atau akibat yang terjadi dari proses komunikasi antar personal
sebagai bentuk dari hubungan social masyarakat yang menyeluruh.
 Variabel aktif dan variabel atribut dalam penelitian ini terlihat dari data yang
dapat berubah-ubah, yaitu peran public relation dalam perusahaan atau organisasi
yang berfungsi dalam pemasaran, pembentuk citra yang baik, dan penjalin
hubungan yang baik dengan pihak signifikan. Hal ini sangat bergantung pada
sumber daya manusia yang menjalankan fungsi sebagai public relation officer
tersebut yang dapat mempengaruhi variable tak bebas, yaitu: segmentasi khalayak
yang berhubungan langsung dengan target yang berbeda-beda/heterogen sifatnya,
dari sisi usia, jenis kelamn, tingkat pendidikan, status social dan lainnya yang
tidak dapat diubah.

Sedangkan indicator itu sendiri memiliki definisi skala yang dihasilkan dari penelitian
kuantitatif ini untuk menentukan keberhasilan dengan skala tertinggi dan terendahnya.

Dalam hai ini, indicator keberhasilan yang tertinggi dapat kita amati dari respon positif
khalayak berupa kepercayaan dan loyalitas tinggi untuk menggunakan produk atau persepsi yang
baik mengenai suatu produk atau perusahaan. Inilah yang akan membentuk pola pikir
masyarakat untuk memiliki citra positif dan pada akhirnya akan membuat perusahaan tersebut
bertahan karena eksistensi yang terus dijaga.

Sedangkan indicator terendah dapat diteliti mengenai keterhambatan suatu perusahaan


oleh masalah yang mungkin dihadapi mengenai pencitraan yang dapat men ‘set’ people’s mind
mengenai perusahaan tersebut. Dengan cara membangun kembali citra yang telah rusak dengan
melakukan konferensi dengan pers dan menjelaskan apa yang terjadi dengan jujur dan apa
adanya sehingga kepercayaan dapat dibangun kembali dan perusahaan tidak mengalami
kerugian.

Anda mungkin juga menyukai