Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Septianika H

Nim : 100304142

Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat di artikan sebagai perubahan kuantitaif pada materil sesuatu sebagai
akibat adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitaif ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak,
dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.

Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan embryonic


axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Proses perkecambahan ini
terjadi setelah pembuahan berlangsung.

Tipe perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan


hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya.
Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh
memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh
para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.

Tipe perkecambahan hipogeal dimana munculnya radikel diikuti dengan pemanjangan


plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon berada di
dalam kulit biji di bawah permukaan tanah. Sewaktu perkecambahan pada padi, kotiledon yang
di sini disebut scutellum, tetap tinggal di dalam tanah. Scutellum berfungsi sebagai organ
penyerap makanan dari endosperma dan menghantarkannya kepada embryonic axis yang sedang
tumbuh .

Sewaktu perkecambahan, yang pertama kali keluar adalah radikel. Selanjutnya pada
radikel ini keluar akar-akar cabang (lateral roots), bersama-sama dengan akar primer membentuk
sistem akar primer. Sistem akar primer ini biasanya hanya berfungsi untuk sementara, dan
kemudian mati. Fungsi sistem akar primer ini kemudian digantikan oleh akar-akar adventif yang
keluar dari nodus batang yang pertama dan beberapa nodus di atasnya.
Proses Pecambahan Tanaman

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang
disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik
dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal.


Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian
ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan
lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3),
FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan
sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated),
seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui
pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi yang
mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.[1]

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan
prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

Metabolisme

Metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup, pada
metabolism sel bahan dan energy diperoleh dari lingkungan sel yang berupa cairan.
Cairan yang mengelilingi sel disebut cairan ekstrasel. Cairan ini terdiri dari ion dan gas
berikut:
1. Gas (terutama o2 dan CO2)
2. Ion anorganik (terutama Na+, Cl- ,K , Ca++, HCO3, PO4).
3. Zat organic (makanan dan vitamin )
4. Hormone
Mekanisme pertukaran zat dalam sel dengan cairan eksternal melalui lima cara, yaitu
difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, dan eksositosis.
Bahan yang terdapat dalam cairan sel dapat digunakan sebagai bahan baku gula, asam
lemak, gliserol dan asam aminoyang kemudian disusun menjadi makromolekul sel seperti
polisakarida, lipid dan protein asam nukleat.
Metabolism dapat dogolongkan menjadi dua, yaitu anabolisme dan proses pembongkaran
yang disebut katabolisme.

Anda mungkin juga menyukai