Bab I
Bab I
c
Pada masa Rasulullah berlangsung hanya beberapa tahun saja yaitu tidak
lebih dari 22 tahun beberapa bulan. Akan tetapi periode ini membawa pengaruh-
pengaruh yang besar dan hasil-hasil yang gemilang. Periode ini terdiri dari dua fase
yang berlainan , yaitu :
Yakni selama kira-kira10 tahun, berjalan dari waktu hijrah beliau sampai
wafatnya. Selama beliau berada di Madinah, operasional dakwahnya lebih lancar
dibandingkan dengan di Mekkah yang ditandai dengan banyaknya orang-orang yang
beriman. Oleh karena itu, ayat-ayat Al-Quran yang turun banyak mengandung hukum
µamaliyah, baik yang berkenaan dengan hidup individual maupun masyarakat yang
dapat dipastikan sangat memerlukan ketentuan hukum lembaga pengadilan. Islam
telah terbina menjadi umat, dan telah merupakan satu pemerintahan, media-media
dakwah telah berjalan lancar. Keadaan mendesak adanya tasyri¶ dan undang-undang
mengatur hubungan antar individu satu dengan yang lainnya, selaku umat yang
berkembang serta mengatur hubungan-hubungan mereka dengan yang lain, baik di
masa damai maupun perang. Untuk ini maka disyari¶atkanlah di Madinah hukum-
hukum perkawinan, perceraian, pewarisan, perjanjian hutang piutang, kepidanaan
dan lain-lain.
±
Terjadinya ijtihad pada masa Rasul mempunyai segi-segi hikmat yang besar
karena beliau merupakan petunjuk bagi sahabat-sahabatnya dan fuqaha-fuqaha yang
datang sesudahnya untuk mengambil hukum-hukum dari aturan-aturan syari¶at yang
umum dan mengembalikan peristiwa-peristiwa kecil kepadanya, karena adanya per -
samaan sebab. Apalagi kalau diingat bahwa nash-nash syaria¶at tidak mencakup
semua hukum yang timbul. Oleh karena itu Rasul SAW berkata kepada sahabat-
sahabatnya : ³Aku tinggalkan untukmu dua perkara, dimana kamu tida akan sesat
selama kamu berpegang dengan keduanya, yaiui kitab Tuhan dan Sunnah Nabi-Nya´
!"
#: vonis pidana yang diberikannya itu merugikan orang lain dan dia sendiri benci
kepada keputusan hokum Al-Quran.:
$
: vonis pidana yang diberikannya itu menurut hawa nafsu, berakibatkan
merugikan orang lain dia sendiri masih mengakui Al-Quran, tapi pada prakteknya dia
tidak menjatuhkan vonis pidana terhadap Al-Quran.
ß
!
!
#
#% : vonis pidana yang dijatuhkannya kepada seseorang pidana tidak merugikan
orang yang bersangkutan dan keputusan itu tidak berdasarkan Al-Quran. Dia secara
pribadi mengakui Al-Quran.
ß
$
!
"
Dalam berijtihad para sahabat tidak jarang berbeda antara satu dengan yang
lain. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Perbedaan dalam menafsirkan ayat al-Quran karena kebanyakan al-Quran berisi
ayat-ayat dhanni.
2. Perbedaan dalam memperoleh hadits karena setiap sahabat memeroleh jumlah
hadits yang tidak sama dan pada masa itu hadits belum dibukukan.
3. Perbedaan dalam menggunakan metode pengambilan hukum karena pengaruh
lingkungan yang berbeda.
Namun demikian perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan di
kalangan para sahabat. Perbedaan itu ditanggapi dengan bijaksana. Perbedaan
dianggap sebagai sesuatu yang sudah biasa (fitrah) dan rahmat bagi manusia. Hal
inilah yang patut kita teladani dalam menyikapi segala perbedaan.
!
!
"
Pada masa sahabat telah terjadi pergolakan politik yang berkisar penentuan
khalifah. Setelah khalifah Ustman bin Affan terbunuh, naiklah Ali bin Abi Thalib
menjadi khalifah. Naiknya Ali ini ditentang oleh Muawiyah bin Abi Sofyan yang juga
berambisi menjadi pemimpin. Maka terjadilah pertempuran di antara keduanya dan
berakhir pada peristiwa tahkim. Perpecahan inilah yang menyebabkan umat Islam
kala itu terbagi menjadi tiga kubu, yakni Khawarij, Syiah dan Ahlussunah wal
Jama¶ah.
Khawarij adalah golongan yang membenci baik itu Usman, Ali maupun
Muawiyah karena ketiganya dianggap yang telah membuat umat Islam bercerai-
berai. Dengan demikian golongan ini tidak mau memakai hadits yang diriwayatkan
oleh ketiga sahabat ini. Mereka hanya menerima dari golongan imam mereka sendiri.
Golongan Syiah adalah kelompok yang sangat fanatic terhadap Ali dan
keturunannya. Mereka beranggapan bahwa yang paling berhak menjadi khalifah
adalah Ali dan keturunannya. Oleh karena itu mereka tidak mau menerima
periwayatan hadits dari sahabat lainnya. Mereka hanya menerima hadits yang
bersumber dari Ali dan imam-imam mereka.
Sedangkan golongan Ahlu Sunnah wal Jama¶ah ialah golongan yang tidak
berpihak pada Khawarij maupun Syiah. Golongan ini mau menerima periwayatan
hadits dari semua sahabat asalkan memiliki kualitas hadits shahih.
Ketiga golongan inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam
mengaplikasikan hukum Islam di kalangan umat Islam sampai saat ini. Dengan
demikian, dampak politik ternyata mampu mempengaruhi pelaksanaan hukum Islam
dalam suatu kelompok.
c c
&'(
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayaNya, sehingga kita dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya
sebagai syarat untruk memenuhi tugas mata kuliah ͞TARIKH TASYRI͟ yang berjudul ͞HUKUM
ISLAM MASA RASULULLAH͟
Adapun makalah ini bertujuan sebagai materi paduan bagi mahasiswa yang ingin
mengetahui tentang apa yang ada di dalam isi materi HUKUM ISLAM MASA RASULULLAH,
Sehingga dapat membantu menyempurnakan pengetahuan yang didapat dari buku maupun
lainnya. Dan mahasiswapun dapat memahami arti, maksud dan tujuan dari pembahasan
hukum islam masa Rasullah.
Setelah melakukan berbagai riset dari berbagai sumber kami telah banyak mendapat
pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Hal ini tidak lepas dari dukugan dari
semua pihak yang membantu dalam pengerjaan makalah ini. Kami sampaikan banyak terima
kasih kepada:
1. Yang terhormat Bpk. Drs. Zainul Arifin, selaku dosen pembimbing mata kuliah Tarikh
Tasyri
2. Yang terhormat rekan-rekan mahasiswa PAI UNSURI yang telah memberikan
dukungan kepada kami.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari atas kekurang sempurnaan makalah ini,
sehingga atas saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Semoga penyusunan makalah ini sebagai salah satu ilmu yang bermanfaat bagi penulis
dan pembaca pada umumnya. Akhirnya dengan segalah kerendahan hati kami ucapkan
banyak terima kasih.
Nurul khofifah
!
ß
BAB II
Penutup ͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙. 7
DAFTAR PUSTAKA ͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙.. 8
!