Anda di halaman 1dari 3

RESUME:

Pokok Bahasan 1
RUANG LINGKUP PANCASILA
DAN PKN
MATA KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2008/2009

Pokok Bahasan 1
RUANG LINGKUP PANCASILA DAN PKN
1.1 Landasan Umum Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Latar belakang PKN
Bangsa Indonesia selama berabad-abad telah mengalami perjuangan panjang
melawan penjajah. Penderitaan yang tak urung berhenti. Kesemuanya itu tumbuh
menbjadi menjadi kekuatan yang mampu mendorongproses terwujudnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah nusantara. Oleh karena perjuangan
panjang untuk mewujudkan NKRI inilah yang mendorong dibutuhkannya sebuah
sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan
pelajar sebagai calon cendekiawan untuk menanmkan nilai-nilai perjuangan bangsa
Indonesia, sehingga tetap memiliki wawasan kesadaran bernegara, sikap dan
perilaku yang cinta tanah air, dan mengutamakan persatuan bangasa. Dan dalam hal
ini adalah melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

1.2 Kompetensi Dasar dan Tujuan PPKN


a. Tujuan PPKN
1. Agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk membela Negara
dan memiliki pola piker, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang
cinta tanah air berdasarkan Pancasila.
2. Membekali diri masyarakat sebagai warga Indonesia dalam menghadapi era
globalisasi yang semakin maju dan berkembang.
3. Menumbuhkan wawasan Nusantara dan Ketahanan Pancasila.
4. Menumbuhkan jiwa ptriotik pada setiap individu.

b. Kompetensi yang diharapkan


Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga Negara Indonesia diharapkan
mampu: “Memahami, menganalisis dan menjawab masalah – masalah yang dihadapi
olehmasyarakat, bangsa dan negaranya secara berkesinambungan dan konsisten
dengan cita- cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan
UUD 1945”.
Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap
mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai
dengan perilaku yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yng Maha Esa dan menghayati nilai –
nilai falsafah bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara.

1.3 Paradigma PPKN


Kedudukan dan peranan Perguruan Tinggi dalam mengamalkan dan
mengembangkan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideology bangsa sangat
penting dan diperlukan sekali. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi diharapkan
dapat memberikan sumangan pemikiran yang signifikan bagi bangsa Indonesia
untuk menghadapi dan melenyapkan segala sifat, bentuk dan perilaku yang
tergolong patologi budaya Pancasila. Jika PT bersikap tidak sungguh sungguh untuk
ikut mengamalkan dan mengembangkan Pancasila, maka warga Indonesiaakan
cenderung mengaburkan nilai-nilai Pancasila, sebagai akiat masuknya nila-nilai
ideology asing yang sangat padat eaketerbukaan dan globalisasi ini.
1.4 Perspektif dan Kelemahan PPKN
Pendidikan Pancasila di Lembaga Pendidikan, terutama dalam pendidikan
tinggi, memang belum memberikan hasil yang memuaskan atau belum mencapai
target yang diharapkan. Proses belajar Pancasila memang harus dievaluasi dan
disempurnakan terus sesuai denagn perkembangan masyarakat, bangsa dan Negara.
Kelemahan pendidikan Pancasila di lembaga pendidikan a.l :
1. Pendidikan Pancasila hanya terbatas pada proses hafalan saja dan tidak
memberikan kekuatan dan nilai dinamika internal dari siswa atau mahasiswa.
2. Pendidikan Pancasila tidakmampu dijadikan pandangan hidup untuk
menghadapi realitas dan persoalan bangsa dan Negara.
3. Pendidikan Pancasila belum mampu menghadapi eksistensi ideology asing baik
ideology Kanan dan Kiri.

Anda mungkin juga menyukai